Tuesday, November 27, 2018

Filem Kartun Yahudi, Walt Disney, Tom Jerry, Spongebob.....

Imej yang berkaitan

Lihat sebelum ini..
CUCI otak Yahudi dalam filem-filem hiburan disebarkan di tengah-tengah umat Islam.. Satu, filem 'Harry Porter', dua filem 2012 The End of The World”, dan seterusnya..

Tiga: Filem Kartun.

YBDMFH-17Rev
Antaranya ialah, Shinchan, Tom Jerry, Mickey Mouse, Spongebob, The Simsons 
Family, Superman, Gravity Falls dan berbagai filem kartun sejenisnya.

"Filem kartun yang disiarkan stasiun televisi swasta di Indonesia itu harus diwaspadai. Sebab dapat membahayakan perkembangan mental dan interaksi sosial anak,” kata Ketua Komisi Penyiaran negara jiran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan Aswar Hasan, di Makassar, sebagaimana dinukil dari situs:http://www.inilah.com/read/detail/63412/bahayanya-nonton-kartun-shinchan/

Kartun produk luar negeri tersebut”, lanjutnya, “lebih banyak menampilkan kekerasan, bahasa yang kasar, dan lebih bersifat merendahkan orang lain.”

“Misalnya kartun Spongebob, Tom &Jerry dan Shinchan. Pengaruh dari menonton televisi itu menyebabkan banyak anak-anak tidak tahu lagi sopan-santun terhadap orang tua,” ujar Aswar.

Itulah media massa mereka (Yahudi). Apakah akan kita biarkan saja? Kalau kita biarkan, maka akan terjadi proses Yahudisasi di rumah-rumah kita.

“Berdasarkan hasil survei KPI”, sambung Aswar Hasan, “Diketahui 70 persen tayangan televisi swasta lebih banyak menampilkan unsur hiburan daripada unsur pendidikan. Padahal fungsi dan peran media massa setidaknya harus menyeimbangkan fungsi hiburan, pendidikan, informasi, dan kontrol sosial.”

Hal senada dikemukakan aktivis LBH-APIK Sulawesi Selatan Lusi Palulungan, yang memfokuskan diri pada upaya perlindungan anak dan perempuan. Menurutnya, saat ini para orang tua harus mewaspadai filem-filem kartun asal negara Jepun yang materinya lebih banyak memaparkan kekerasan fizik, kekuatan mistik atau ghaib, serta menggambarkan nilai moral yang tidak masuk akal.

“Secara umum tayangan televisi tanpa disadari dapat mempengaruhi perkembangan mental, kecerdasan dan kemampuan berpikir anak. Hal itu disebabkan karena adanya rangsangan imajinasi melalui stimulus bunyi dan gambar secara terus-menerus. Kondisi itu menyebabkan kemampuan konsentrasi anak menjadi pendek,” katanya.

“Selain itu”, lanjutnya, “Dampak negatif tayangan televisi juga menyebabkan berkurangnya aktivitas dan sosialisasi anak. Akibatnya, anak cenderung hanya duduk pasif menonton televisi daripada bermain dengan sesamanya. Keterampilan emosi dan sosial anak pun menjadi tidak terasah dengan baik.”

Itulah pengamatan, yang merupakan sebagian dari hasil penelitian para pemerhati / peneliti media massa yang disampaikan kepada kita. Ertinya, mereka yang menguasai bidangnya saja telah merasakan bahayanya. Apalagi di dalam Islam, maka sudah pasti dan sudah sejak lama dirasakan bahayanya. 

Kita kaum Muslimin yang mengaji, yang mendengarkan ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى dan sabda Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, tentulah akan lebih tersentuh lagi dengan adanya bukti-bukti ini.

Walt Disney.
YBDMFH-18Rev
Angka "666" dalam tulisan "Walt Disney". Angka “666” yang tersembunyi dalam Barcode: Perhatikan 3 garis merah pada bagian awal, tengah dan akhir Barcode. Sekarang, bandingkan bahwa pola yang sama (“garis-spasi-garis” atau kode “101”) yang ditandai dengan warna biru itu sebenarnya menunjukkan angka 6. Dengan demikian 3 garis merah di awal, tengah dan akhir Barcode adalah angka “666”. 
(sumber: http://www.bibleetnombres.o
nline.fr/salut_cornu_2.htm,http://www.davidicke.com/forum/showthread.php?t=11956&page=1428)

Bahkan yang perlu diwaspadai pula adalah bahwa dibalik kekonyolan dan tingkah lucu karakter-karakter kartun produksi Walt Disney tersimpan suatu agenda jahat untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dengan memasukkan unsur-unsur sihir / okultisme, kekerasan, seksualitas dan sejenisnya yang semestinya bukanlah merupakan konsumsi hiburan bagi anak-anak.

Bila dilihat dari logoWalt Diesney sendiri terselubung pesan "666" yang merupakan angka perlambang akultisme (penyaembahan syaitan). Dimana angka “666” tersebut bila diperhatikan juga seringkali digunakan dalam setiap Barcode yang ada. Bahkan istana Walt Disney pun diistilahkan sebagai “The Magic Kingdom” (Kerajaan Sihir).

Lalu bagaimana sebagai orangtua-orangtua Muslim, kita membiarkan anak-anak kita diajari sihir sedari kecil? Bukankah hal itu sangat bertentangan dengan ‘aqiidah Islam?

Oleh kerana itu, hendaknya kaum Muslimin peka terhadap permasalahan ini. Betapa banyak orangtua-orangtua Muslim membiarkan anak-anaknya menonton acara-acara kartun Walt Disney tanpa mengetahui bahaya yang tersembunyi dibaliknya.

Hal ini juga senada dengan apa yang dikatakan oleh orang Barat sendiri, iaitu Wes Penre, yang merupakan mantan dari kelompok pemuja syaitan, yang kemudian bertaubat dan menjadi peneliti dunia hiburan di Amerika Syrikat. Dalam situs Illuminati News (4 Julai 2004), ia menulis sebuah artikel singkat berjudul “The Walt Disney Agenda”.

Penre menulis sebagai berikut, “I watched a movie yesterday, called ‘The Haunted Mansion’, starring Eddie Murphy. It was a Disney Production. Not only was it a horrible movie with lousy acting, but it also filled a certain purpose. The first question you may ask yourself after  you’ve watched it is: whom is it made for? Adults, children or both? Well, it is too silly to be an adult movie, and too scary to be a children’s movie. So, whom was it made for?

To answer that question, we need to know who Walt Disney really was, what his corporation stands for, and what purpose it has. I strongly advise you to read Fritz Springmeier’s excellent research on the Disney bloodline. You can read about it online:http://www.theforbiddenknowledge.com/hardtruth/the_disney_bloodlinept1.htm

Walt Disney was a 33° Freemason and an illuminist. Behind all those cartoons, magazines, movies etc., is a hidden agenda to mess up our children’s minds. Disney’s production over the years is filled with Masonic symbolism, occult over- and undertones, mind control and indoctrination. He is preparing our younger generations for the New World Order, and introduce them to sorcery (black magic) as being a ‘cool thing’. Read more about it in the above Springmeier article, it is amazing reading…

Ertinya:
Penre menulis sebagai berikut, “Kemarin saya menonton sebuah film berjudul ‘The Haunted Mansion’, dibintangi oleh Eddie Murphy. Filem ini adalah produksi Disney. Bukan saja sekedar filem yang buruk dengan akting yang payah, namun ada sesuatu di baliknya. Pertanyaan pertama yang muncul di benak kita setelah menontonnya, adalah: Untuk siapa sebenarnya filem ini dibuat? 

Untuk orang-orang dewasa, ataukah anak-anak, ataukah keduanya? Jika untuk orang dewasa, filem ini sangatlah naïf, terlalu enteng, dan tidak lucu. Namun jika untuk anak-anak, filem ini sangat menakutkan. Jadi, untuk siapa sebenarnya Disney membuat filem tersebut?
Untuk menjawab semua pertanyaan itu maka kita perlu mengetahui siapa sesungguhnya Walt Disney, apa misi utama perusahaan Walt Disney, untuk apa ia didirikan, dan akan digunakan sebagai apa? Saya sangat menyarankan agar anda membaca tulisan Fritz Springmeier yang merupakan hasil kajiannya yang sangat bagus terhadap garis keturunan Disney. Silakan anda baca: “The Skill of Lying, The Art of Deceit. The Disney Bloodline” (“Keterampilan Menipu dan Seni Berbohong. Garis Keturunan Disney”), atau klik:http://www.theforbiddenknowledge.com/hardtruth/the_disney_bloodlinept1.htm

Walt Disney merupakan anggota Freemasonry derajat 33° (– suatu derajat tertinggi yang hanya dapat dicapai oleh tokoh-tokoh Yahudi, dan juga anggota Illuminati –).Di balik seluruh karakter kartun yang diciptakannya yang tersebar di aneka film, buku cerita, dongeng, dan sebagainya; ada agenda tersembunyi Illuminati untuk mempengaruhi (memprogram) pemikiran anak-anak kita. Seluruh produksi Disney mengandung simbol-simbol Masonik, okultisme, dan juga indoktrinasi maupun pengendalian alam pikiran (mind control)

Disney sedang mempersiapkan suatu generasi manusia yang sedari kecil telah diracuni pemikirannya agar suatu saat kelak dapat menerima ‘The New World Order’ (Tatanan Dunia Baru). Mereka juga memperkenalkan sejak dini kepada anak-anak di seluruh dunia bahawa sihir / ilmu tenung itu sebagai sesuatu yang mengasyikkan. Bacalah tulisan Springmeier, sungguh suatu artikel yang sangat menarik…
(sumber: http://www.illuminati-news.com/walt-disney-agenda.htm)

YBDMFH-19
Freemasonary logo on WaltDisneyPostcard. Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
Sekarang lihat betapa dalam filem kartun Tom & Jerry berjudul “Fast & Furry”, diperlihatkan ritual penyembahan syaian. Juga dalam berbagai adegan diselipkan simbol-simbolFreemasonry antara lain: Piramida dengan Mata Satu (Mata Horus)-nya. Lalu juga ada simbol Masonik seperti Tongkat Caduceus (sebatang tongkat bersayap dililit dua ekor ular).

Simbol-simbol ini telah kita bahas dalam kajian lalu (baca kembali artikel “Simbol & Program Internasional Freemasonry” atau klik:https://ustadzrofii.wordpress.com/2012/09/25/simbol-program-internasional-freemasonry/#more-4229, juga “Keberadaan Freemasonry di Indonesia” 
Kemudian dalam filem Itek Donald (Duck Tales), seri “Yuppy Ducks Season 2”, disalah satu adegannya terdapat secarik kertas di dinding yang apabila dibaca sebenarnya adalah sebuah pesan yang bermakna: “Ask About Illuminati” (Bertanyalah / Carilah Info tentang Illuminati).
YBDMFH-20Rev
Satanic Ritual and Freemasonry Symbols in Tom & Jerry” and “DucktalesCartoon Movies
Tom & Jerry.

Ramai mengira bahwa Tom & Jerry adalah sebuah tontonan anak-anak yang murni tanpa misi. Padahal tayangan Tom & Jerry tidak lain adalah sebagian dari persekongkokolan Yahudi.
Tom & Jerry diciptakan pertama kali oleh William Hanna dan Joseph Barbera disaat awal-awal perang dunia pada tahun 1939. Seri animasi ini diproduksi oleh MGM Cartoon Studio di dalam jaringan hiburan Kabbalah bernama Hollywood, pada tahun 1940 hingga 1957, saat unit animasi studio tersebut ditutup.
Kaum Yahudi pada masa Hitler kerap dipanggil dengan sebutan “Tikus kotor”, layaknya cap pita kuning yang mesti dipakai oleh kaum Yahudi kala itu. Maka, serial Tom & Jerry adalah upaya mereka untuk membalikkan itu semua dan memutus hubungan antara Yahudi dengan sebutan “Tikus” yang terlanjur tertanam dalam benak orang Eropah pada masa Hitler.
Namun disamping itu semua, kita mesti jeli mengaitkan stigma Yahudi pada masa Hitler. Kerana apa yang ditampilkan sejarah selama ini bahawa Yahudi adalah kaum tertindas di Eropah oleh Rezim Nazi tidaklah sepenuhnya benar. Oleh kerana itu, bagaikan sekali mengayuh satu-dua pulau terlampaui, film Tom & Jerry juga memiliki misi untuk betul-betul mendoktrinasi orang ramai, bahawa Yahudi itu benar-benar mengalami penyiksaan parah di Eropah sehingga layak untuk menghuni Palestin. Padahal kita ketahui bersama, setting Holocaust juga diciptakan oleh Yahudi.
Lantas peranan apa yang dimainkan Yahudi dalam serial kartun ini? Hal tersebut dapat kita telusuri dari aktor utama dalam tayangan yang diproduksi MGM Cartoon tersebut. Jerry si “Tikus kecil” adalah personifikasi dari diri mereka sendiri. Meski jumlah Yahudi relatif sedikit, sering dihinakan oleh kaum “Anti Semit“, namun mereka berhasil membalikkan itu semua dan menguasai dunia. Saat ini, kendali perekenomian, politik, dan milter pun dibawah kendali Yahudi. Mereka boleh saja dihinakan sebagai “Tikus”, namun nyali mereka tidaklah sekecil tikus.
Kalau begitu, siapakah yang sebenarnya dimaksudkan Yahudi sebagai “Tom” dalam hal ini? Maka mereka dengan senang hati mengatakan si “Kucing besar” itu adalah musuh-musuh mereka saat ini, khususnya adalah umat Islam. Ya, kucing besar yang kocar-kacir meski hanya menghadapi seekor tikus.
Bayangkan Yahudi begitu lihai memainkan peranan Jerry tikus kecil, pintar, lagi cerdas ini. Penonton seakan-akan sama sekali tidak terganggu dengan “kekejaman” yang dilakukan Jerry. Aksi kekerasan terhadap musuh-musuhnya menjadi hal yang lumrah. Inilah episode penting yang mereka mainkan untuk menutupi tipu daya mereka selama ini.

 Lantas dengan memainkan wacana Anti Semitisme pun mereka seakan-akan menjadi pihak yang lemah dan tertindas oleh kepongahan dunia selama ini. Padahal kalau kita mau berpikir secara seksama, siapa yang diuntungkan dalam wacana Anti Semit ini? Umat Islam atau bangsa Yahudi kah?
Henry Ford dalam bukunya “The International Jews” mengatakan, “Kesedaran orang Yahudi yang teguh atas “Goyim” (non-Yahudi) inilah yang merupakan penyakit Yudaisme, tradisi untuk memisahkan diri yang usianya telah berabad-abad lamanya. Tidak ada itu yang namanya Anti-Semitisme. Tetapi sesungguhnya yang ada, iaitu Anti-Goyimisme.”
Sekarang cuba perhatikan film kartun “Spongebob” berikut ini. Bukankah lagi-lagi terdapat simbol-simbol Freemasonry Yahudi, seperti: Mata Satu (Mata Horus), Piramid dan Checkered Board (lantai kotak-kotak) didalamnya?
Lalu  perhatikan pesan yang disampaikan dalam salah satu filemnya yakni: “I will Rule the World” (“Aku akan menguasai Dunia”), beserta ditampilnya si tokoh bermata satu dengan dua buah tanduk di kepalanya yang jelas-jelas merupakan personifikasi dari Iblis /Syaitan (Big Evil).
YBDMFH-21Rev Freemasonry Symbols in Spongebob Cartoon Movie
Apakah patut anak-anak kaum Muslimin diberi tontonan dengan pesan-pesan tersembunyi seperti itu? Selanjutnya perhatikan jadwal tayang filem “Spongebob” di salah satu jaringan TV di Indonesia:
YBDMFH-22
Dalam seharinya ditayangkan sebanyak 3,5 jam. Jam tayangnya pun antara pukul 6 sampai dengan 8 pagi, dimana itu adalah jadwal anak-anak sekolah. Dampaknya, anak-anak menjadi sulit ketika disuruh untuk menuntut ilmu. Semakin seseorang tidak berilmu, semakin mudah ia dikontrol fikirannya.
Petangnya, ditayangkan pada pukul 17.30 sampai dengan 19.00. Itu adalah jadwal sholat Maghrib. Dampaknya, anak-anak menjadi malas ketika diperintahkan untuk sholat. Dengan kata lain, anak-anak kaum Muslimin hendak dijauhkan dari dienul Islam.
Bayangkan, di sekolah-sekolah umum itu agama (dien) hanya diajarkan paling 2 jam seminggu; sementara baru 1 jenis filem kartun seperti “Spongebob” ini saja sudah 3,5 jam sehari. Dengan demikian proses Yahudisasi secara gencar menerobos ke rumah-rumah kaum Muslimin apabila anak-anak kaum Muslimin dibiarkan menonton acara-acara TV tanpa dikontrol.

Itu di negara umat Islam terbesar di dunia, di Malaysia bagaimana? 2X5?

(IH)
Bersambung..

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails