Friday, November 28, 2008

Fatwa Pengeboman.. Syahid Atau Bunuh Diri?



Ibnu Hasyim Catatan Santai

“HARI ini kita dikejutkan dengan pengeboman di Mumbai India. Pada saya, inilah hasil dari kesan kempen hapuskan keganasan yang kerterlaluan tajaan Amerika Syarikat.. Reaksinya terpaksa ditanggung dunia..” Kata seseorang kepada saya. “Tapi, bagaimana pandangan Islam terhadapnya?”

Baiklah. Mari kita lihat pandangan-pandangan ulama. Berikut ini saya nukilkan fatwa-fatwa ulama dunia tentang bom syahid di Palestin.. Ternyata merupakan pandangan jumhur atau majoriti ulama, yang membolehkan. Hanya sedikit ulama yang menyebut hal itu sebagai bom bunuh diri, termasuk fatwa beberapa ustaz di dalam YOUTUBE.

Pertama: Fatwa Syeikh Yusuf Al Qardhawi.

Menurut beliau, “Saya ingin katakan di sini bahawa operasi-operasi ini adalah termasuk cara yang paling jitu dalam jihad fisabilillah. Dan ia termasuk bentuk teror yang diisyaratkan dalam Al Qur'an dalam sebuah firman Allah Ta'ala yang artinya:

‘Dan persiapkanlah kekuatan apa yang mampu kamu kuasa
i dan menunggang kuda yang akan membuat takut musuh-musuh Allah dan musuhmu.’(QS. Al Anfal: 60).

Penamaan operasi ini dengan nama ‘bunuh diri’ adalah sangat keliru dan menyesatkan. Ia adalah operasi tumbal heroic
(pengorbanan kepahlawanan) yang bernuansa (bercorak) agamis, ia sangat jauh bila dikatakan sebagai usaha bunuh diri. Juga orang yang melakukannya sangat jauh bila dikatakan sebagai pelaku bunuh diri. Orang yang bunuh diri itu membunuh dirinya untuk kepentingan pribadinya sendiri. Sementara pejuang ini mempersembahkan dirinya sebagai korban demi agama dan umatnya. Orang yang bunuh diri itu adalah orang yang pesimis atas dirinya dan atas ketentuan Allah, sedangkan pejuang ini adalah manusia yang seluruh cita-citanya tertuju kepada rahmat Allah Ta’ala.

Orang yang bunuh diri itu ingin menyelesaikan dari dirinya dan dari kesulitannya dengan menghabisi nyaw
anya sendiri, sedangkan seorang mujahid ini membunuh musuh Allah dan musuhnya dengan senjata terbaru ini yang telah ditakdirkan menjadi milik orang-orang lemah dalam menghadapi tirani kuat yang sombong. Mujahid itu menjadi bom yang siap meledak kapan dan di mana saja menelan korban musuh Allah dan musuh bangsanya, mereka (baca: musuh) tak mampu lagi menghadapi pahlawan syahid ini. Pejuang yang telah menjual dirinya kepada Allah, kepalanya ia taruh di telapak tanganNya demi mencari syahadah di jalan Allah.

Para pemuda pembela tanah airnya, bumi Islam, pembela agama, kemuliaan dan umatnya, mereka itu bukanlah orang-orang yang bunuh diri. Mereka sangat jauh dari bunuh diri, mereka benar-benar orang syahid. Karena mereka persembahkan nyawanya dengan kerelaan hati di jalan Allah; selama niatnya ikhlas hanya kepada Allah saja; dan selama mereka terpaksa melakukan cara ini untuk menggetarkan musuh Allah Ta'ala, yang jelas-jelas menyatakan permusuhannya dan bangga dengan kekuatannya yang didukung oleh kekuatan besar lainnya.”


Bahkan Syeikh Al Qaradh
awi menguatkan pendapatnya dengan pandangan ulama klasik yang juga membolehkan aksi sejenis bom syahid, yakni pandangan Imam al Jashash, Imam al Qurthubi, Imam ar Razi, Imam Ibnu Katsir, Imam ath Thabari, Imam Ibnu Taimiyah, Imam Asy Syaukani, Syaikh Rasyid Ridha, dan lain-lain.

Pada akhir fatwanya, dia berkata…
“Saya (Al Qardhawi) yakin kebenaran itu sudah sangat jelas sekali, cahaya pagi itu sudah nampak bagi yang punya indera. Semua pendapat di atas membantah mereka yang mengaku-aku pintar, yang telah menuduh para pemuda yang beriman kepada Tuhannya kemudian bertambah yakin keimanannya itu. Mereka telah menjual dirinya untuk Allah, mereka dibunuh demi mempertaruhkan agamaNya. Mereka menuduhnya telah membunuh diri dan menjerumuskan dirinya ke dalam kebinasaan. Mereka itu, insya Allah, adalah para petinggi syahid di sisi Allah. Mereka adalah elemen hidup yang menggambarkan dinamika umat, keteguhannya untuk melawan, ia masih hidup bukan mati, masih kekal tidak punah.

Seluruh apa yang kami minta di sini adalah: seluruh operasi itu dilakukan setelah menganalisa dan menimbangkan sisi positif dan negatifnya. Semua itu
dilakukan melalui perencanaan yang matang sekali di bawah pengawasan kaum Muslimin yang mumpuni . Kalau mereka melihat ada kebaikan, segera maju dan bertawakkal kepada Allah. Karena Allah SWT berfirman yang artinya,

‘Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Agung dan Maha Bijaksana.’ (QS. Al Anfal: 49)”


(Fatawa Mu’ashirah, hal. 503-505, Jld. 3. Cet.1, Darul Qalam, Kairo)


Kedua: Fatwa Syaikh Muhammad Nashirudin al Albani.


Didalam Shahih Mawarid Azh Zham’an oleh Syaikh al AlBany (dipublikasikan setelah beliau wafat), dia berkata pada bab kedua, halaman 119
, setelah menjelaskan hadits populer Abu Ayyub, mengenai firman Allah ‘walaa tulqu bi aydiikum ilat-tahlukah’, dia berkata :

“Dan ini adalah kisah populer yang menjadi bukti yang sekarang dikenal sebagai operasi bunuh diri dimana beberapa pemuda Islam pergi lakukan terhadap musuh-musuh Allah, akan tetapi aksi ini diperbolehkan hanya pada kondisi tertentu dan mereka melakukan aksi ini untuk Allah dan kemenangan agama Allah, bukan untuk riya, reputasi, atau keberanian, atau depresi akan kehidupan”

Sumber:
http://salafiharoki.wordpress.com/2008/01/22/fatwa-syaikh-al-bani-mengenai-bomb
-syahid/

Ketiga: Fatwa Syaikh Al-Allamah Shalih bin Ghanim As-Sadlan


‘Jika yang dibela benar, dan dia melakukannya dengan landasan pendapat orang yang membolehkannya maka bisa jadi dia tidak dikatakan bunuh diri; karena dia berudzur dengan apa yang dia dengar.’(Koran Al-Furqon Kuwait, 28 Shafar, edisi 145, hal. 21 dengan perantaraan Salafiyyun wa Qadhiyatu Filisthin,hal. 62.) http://salafiharoki.wordpress.com/2008/01/26/fatwa-syaikh-al-allamah-shalih-bin-ghanim-as-sadlan-mengenai-bom-syahid/

Keempat: Fatwa Syeikh Abdullah bin Humaid

Di suatu sore hari, pada tahun 1400 H, pada saat Syeikh Abdullah bin Humaid Rahimahullahu Ta’ala –mantan Hakim Agung di Makkah Al-Mukarramah– sedang memberikan ceramah di samping pintu masuk ke sumur Zamzam di dekat Ka’bah Al-Musyarrafah, ada seseorang yang bertanya tentang hukum aksi bom syahid.

Syeikh menjawab, “Alhamdulillah, sesungguhnya aksi individu seorang Muslim yang membawa seperangkat bahan peledak, kemudian dia menyusup ke dalam barisan musuh dan meledakkan dirinya dengan maksud untuk membunuh musuh sebanyak mungkin dan dia sadar bahwa dia adalah orang yang pertama kali terbunuh; saya katakan; bahwa perbuatan yang dilakukannya adalah termasuk bentuk jihad yang disyariatkan. Dan, insya Allah orang tersebut mati syahid.”

(Dikutip dari Al-‘Amaliyyat Al-Istiyhadiyyah fi Al-Mizan Al-Fiqhiy/DR. Nawaf Hail Takruri/hlm 101-102/penerbit Dar Al-Fikr, Beirut/Cetakan kedua edisi revisi/1997 M –1417H.)


http://salafiharoki.wordpress.com/2008/01/26/fatwa-syaikh-abdullah-bin-humaid-tentang-bomb-syahid-2/

Kelima: Fatwa Asy-Syeikh Hamud Bin Uqla Asy-Syu’aibi Tentang Bom Syahid


I…Dalil-dalil Qur’an

Firman Allah: “Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” (Al-Baqarah : 207)


Sesungguhnya sahabat RA menerapkan ayat ini ketika seorang Muslim seorang diri berjibaku menerjang musuh dengan bilangan yang banyak yang dengan itu nyawanya dalam kondisi berbahaya, sebagaimana Umar bin Khaththab dan Abu Ayub Al-Anshari juga Abu Hurairah RA sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidizy dan Ibnu Hibban serta Al-Hakim menshahihkannya ( Tafsir Al-Qurthubi 2/361)

Firman Allah : “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang Mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” ( At-Taubah 111 )

Ibnu Katsir -semoga Allah merahmatinya- berkata: Kebanyakan (Ulama/Mufassir) berpendapat bahwa ayat tersebut berkenaan dengan setiap Mujahid Fie Sabilillah.


Firman Allah : “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (Al-Anfal : 60)


Allah berfirman terhadap mereka yang merusak perjanjian: “Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya mereka mengambil pelajaran” (Al-Anfal:57).

II…Dalil-dalil dari As-Sunnah:


Hadits Ghulam (pemuda) yang kisahnya terkenal, terdapat dalam Shahih Bukhari, ketika ia menunjukkan musuh cara membunuh dirinya, lalu musuh itupun membunuhnya, sehingga ia mati dalam keadaan syahid di jalan Allah. Maka operasi seperti ini merupakan salah satu jenis Jihad, dan menghasilkan manfaat yang besar, dan kemaslahatan bagi kaum Muslimin, ketika penduduk negeri itu masuk kepada dien (agama) Islam, yaitu ketika mereka berkata : “Kami beriman kepada Rabb (Tuhan) nya pemuda ini”.


Petunjuk (dalil) yang dapat di ambil dari hadits ini adalah bahwa Pemuda (Ghulam) tadi merupakan seorang Mujahid yang mengorbankan dirinya dan rela kehilangan nyawa dirinya demi tujuan kemaslahatan kaum Muslimin. Pemuda tadi telah mengajarkan mereka bagaimana cara membunuh dirinya, bahkan mereka sama sekali tidak akan mampu membunuh dirinya kecuali dengan cara yang ditunjukkan oleh pemuda tersebut, padahal cara yang ditunjukkan itu merupakan sebab kematian dirinya, akan tetapi dalam konteks Jihad hal ini diperbolehkan.
Operasi sedemikian ini diterapkan oleh Mujahidin dalam Istisyhad (operasi memburu kesyahidan), kedua-duanya memiliki inti masalah yang sama, yaitu menghilangkan nyawa diri demi kemaslahatan jihad.

Amalan-amalan seperti ini memiliki dasar dalam syari’at Islam. Tak ubahnya pula dengan seseorang yang hendak melaksakanan Amar Ma’ruf Nahyi Munkar di suatu tempat dan menunjukkan manusia kepada Hidayah sehingga dia terbunuh di tempat tersebut, maka dia dianggap sebagai seorang Mujahid yang Syahid, ini seperti sabda Nabi s.a.w:
“Jihad yang paling utama adalah mengatakan Al-haq di depan penguasa yang Jaa-ir (jahat)”

Amaliyah yang dilakukan oleh Bara bin Malik dalam pertempuran di Yamamah. Ketika itu ia diusung di atas tameng yang berada di ujung-ujung tombak, lalu dilemparkan ke arah musuh, diapun berperang (di dalam benteng) sehingga berhasil membuka pintu Benteng. Dalam kejadian itu tidak seorangpun sahabat RA menyalahkannya.

Kisah ini tersebut dalam Sunan Al-Baihaqi, dalam kitab As-Sayru Bab At-Tabarru’ Bit-Ta’rudhi Lilqatli (9/44), tafsir Al-Qurthubi (2/364), Asaddul Ghaabah (1/206), Tarikh Thabari.
Operasi yang dilakukan oleh Salamah bin Al-’Akwa dan Al-Ahram Al-Asadi, dan Abu Qatadah terhadap Uyainah bin Hishn dan pasukannya. Dalam ketika itu Rasulullah SAW memuji mereka, dengan sabdanya: “Pasukan infantry terbaik hari ini adalah Salamah” (Hadits Muttafaqun ‘Alaihi /Bukhari-Muslim).

Ibnu Nuhas berkata : Dalam hadits ini telah teguh tentang bolehnya seorang diri berjibaku ke arah pasukan tempur dengan bilangan yang besar, sekalipun dia memiliki keyakinan kuat bahwa dirinya akan terbunuh. Tidak mengapa dilakukan jikan dia ikhlas melakukannya demi memperoleh kesyahidan sebagaimana dilakukan oleh Salamah bin Al-’Akwa, dan Al-Akhram Al-Asaddi. Nabi SAW tidak mencela, sahabat RA tidak pula menyalahkan operasi tersebut. Bahkan di dalam hadits tersebut menunjukkan bahwa operasi seperti itu adalah disukai, juga merupakan keutamaan.

Rasulullah SAW memuji Abu Qatadah dan Salamah sebagaimana disebutkan terdahulu. Dimana masing-masing dari mereka telah menjalankan operasi Jibaku terhadap musuh seorang diri (Masyari’ul Asywaq 1/540)
Apa yang dilakukan oleh Hisyam bin Amar Al-Anshari, ketika dia meneroboskan dirinya di antara dua pasukan, menerjang musuh seorang diri dengan bilangan musuh yang besar, waktu itu sebagian kaum Muslimin berkata: Ia menjerumuskan dirinya dalam kebinasaan, Umar bin Khaththab r.a membantah klaim sebagian kaum Muslimin tersebut, begitu juga Abu Hurairah RA lalu keduanya membaca ayat: “Dan diantara manusia ada yang mengorbankan dirinya demi mencari keridhaan Allah…” (Al-Baqarah 207 )

Al-Mushannif Ibnu Abi Syaibah (5/303,222), Sunan Al-Baihaqi (9/46). Abu hadrad Al-Aslami dan dua orang sahabatnya menerjangkan diri ke arah pasukan besar, tidak ada orang ke-empat selain mereka bertiga, akhirnya Allah memenangkan kaum Muslimin atas kaum Musyrikin. Ibnu Hisyam menyebut riwayat ini dalam kitab sirahnya. Ibnu Nuhas menyebutnya dalam Al-Masyaari’ (1/545). Operasi yang dilakukan oleh Abdullah bin Hanzhalah Al-Ghusail, ketika ia berjibaku menerjang musuh dalam salah satu pertempuran, sedangkan baju besi pelindung tubuhnya sengaja ia buang, kemudian kaum kafir berhasil membunuhnya. Disebutkan oleh Ibnu Nuhas dalam Al-Masyari’ (1/555).

Imam Al-Baihaqi dalam As-Sunan (9/44) menukil tentang seorang lelaki yang mendengar sebuah hadits dari Abu Musa :”Jannah (syurga) itu berada di bawah naungan pedang” Lalu lelaki itu memecahkan sarung pedangnya, lantas menerjang musuh seorang diri, berperang sampai ia terbunuh.
Kisah Anas bin Nadhar dalam salah satu pertempuran Uhud, katanya: “Aku sudah terlalu rindu dengan wangi jannah (syurga)” kemudian ia berjibaku menerjang kaum Musyrikin sampai terbunuh. (Muttafaqun ‘Alaihi).

http://salafiharoki.wordpress.com/2008/01/22/fatwa-asy-syaikh-hamud-bin-uqla-asy-syuaibi-tentang-operasi-istisyhaadiyah/

Keenam: Fatwa Syeikh Hamid bin Abdillah Al Ali.


Katanya: “Aksi bom syahid ini tidak ada bedanya dengan jika dia maju ke tengah-tengah barisan musuh untuk membunuh musuh sebanyak-banyaknya tanpa maksud membunuh dirinya. Akan tetapi dalam hal ini. Dia menjadikan dirinya sebagai sarana untuk membunuh musuh. Secara syar’i dua hukum ini tidak ada bedanya. Fatwa-fatwa ahlul ilmi yang telah kami sebutkan membolehkan seorang mujahid melakukan aksi ini demi kepentingan yang syar’i seperti untuk menewaskan musuh atau memberi semangat kepada kaum Muslimin agar berani menghadapi musuh-musuhnya atau melemahkan semangat musuh atau menghancurkan kejiwaan mereka.

(http:/mojahedoon.org/news/showtopic.php?topicid=663)


Begitulah kira-kiranya dari segi hukum dan perundangan Islam, yang sempat saya nukilkan, walaupun sebenarnya banyak lagi. Yang tentunya bukan untuk Palestin sahaja.. Ramai yang keliru dan buat-buat tak faham, kerana takut kepada kuasa-kuasa di balik tabir yang mendalangi dan mencengkam mereka, bagi melenyapkan kekuatan umat Islam, bertopengkan kegiatan kempen ‘anti pengganas’ tajaan tuan-tuan mereka.

Sekian. Wallahu aklam.

Catatan santai: Ibnu Hasyim
(e-mail: ibnuhasyim@gmail.com)

Nov28, 08. KL

Dr Mujahid: Sains & Matematik Inggeris.. YB Cakap Lucah?


Ibnu Hasyim
Catatan
Santai dari Parlimen

KITA pilih ucapan Dr Mujahid Yusof Rawa Ahli Parlimen Parit Buntar dari PAS, di Dewan Rakyat Parlimen ke 12 Penggal Pertama, Mesyuarat Ke 3 Bil 68, Rabu 26 November 2008, semasa membahaskan usul-usul, disunting dari laman web Parlimen Malaysia…

Terima kasih Tuan Pengerusi. Saya berdiri bagi menyatakan sokongan saya kepada usul yang telah dibawa. [Dewan riuh] Yang ini masalah wakil rakyat Barisan Nasional ini, dia tidak dengar lagi, dia sudah buat satu rumusan. Nanti, apabila saya hendak bagi alasan saya, saya ada alasan lagi ini. Bukan pasal isu ini sahaja, saya ada lagi besar alasan yang merentasi permasalahan yang disebutkan tadi. Dia bukan soal kepentingan politik pun. Saya insya-Allah akan bercakap dalam kerangka negara kita, kepentingan semua kaum dalam negara ini. So, dengar dahulu kemudian komentar, terima kasih.

Sebelum itu, saya hendak bagi sedikit introduction. RM10 ini memang tidak ada makna apa-apa pun tetapi sebagai mana yang disebut, dia ini serve as a lesson. Satu peringatan. Gaji berpuluh ribu tolak RM10 ada apa? Macam saya di sekolah dulu dalam kelas bahasa Inggeris kalau siapa cakap Melayu, potong 5 sen, lima duit. Apa ada lima duit? Tak ada apa, tapi dia bagi saya kesedaran. Jadi saya harap Yang Berhormat Menteri dan timbalannya pun ada sini. Ambil dalam spirit itulah. Jangan kira sangat dalam anggaran RM10 itu. Baik, alasan saya. Yang Berhormat Sri Gading, tolong dengar elok-elok.

Nombor satu, yang akan saya bagi alasan untuk menyokong usul ini ialah satu permasalahan yang telah menyebabkan huruhara di dalam pendidikan di dalam negara kita ini. Ini bukan soal Sekolah Rendah Jenis Kebangsaankah, sekolah agama rakyat walaupun itu ada masalah iaitu permasalahan yang disebut hari ini sebagai PPSMI (Pengajaran, Pembelajaran Sains dan Matematik dalam bahasa Inggeris). Saya rasa ini bukan politik ya. Ini bahasa yang kita bercakap tentang keperluan kita memartabatkan bahasa kebangsaan dan sebagainya. Sebab itu saya mintalah wakil rakyat-wakil rakyat UMNO khususnya jangan double standard lah bila Pulau Pinang buat multilingual road sign dia marah, kerana tidak memartabatkan bahasa kebangsaan.

Saya minta kementerian... (Dato' Haji Tajuddin Abdul Rahman [Pasir Salak] minta laluan) Nanti sekejap Yang Berhormat Pasir Salak. Nanti kita jumpa enam hari bulan. (Dato' Haji Tajuddin Abdul Rahman [Pasir Salak] berkata: Hari ini jumpa dulu. sebelum enam hari bulan). Kementerian ini dia buat PPSMI tidak ada pun wakil rakyat UMNO yang membantah. Jadi saya kira ... (Dato' Haji Tajuddin Abdul Rahman [Pasir Salak]: Bagilah laluan) Saya belum masuk lagi, saya baru nak start engine, baru gear satu ini. Alasan cukup besar kerana sejak diperkenalkan pada tahun 2003, memperkenalkan PPSMI ini terlalu dalam keadaan tergesa-gesa.

Tanpa kajian yang mendalam, tanpa kajian yang menyeluruh mengakibatkan huru-hara dalam sistem pendidikan kita. Bahkan saya tidak mahu bercakap atas kepentingan politik, tapi saya bercakap dalam konteks roh perlembagaan itu sendiri yang menyatakan bahasa Malaysia adalah bahasa kebangsaan dan di dalam pendidikan kita nak ajar Sains dan Matematik. Apa kurangnya bahasa Malaysia kalau diajar dalam Sains dan Matematik, sebab Yang Berhormat Timbalan Menteri ada di sini, saya nak petik kata-kata Yang Berhormat Timbalan Menteri dalam... Yang Berhormat Timbalan Menteri ingatkah tidak Tuan Pengerusi. Ucapan Penangguhan Yang Berhormat Dato’ Razali bin Ismail.

Saya rasa Timbalan Menteri bukan? Kuala Terengganu pada 21 Jun 2007, membahaskan Kementerian Pelajaran. Apa dia kata? Saya ambil nombor empat. Ini bukan politik ya, ini bukan politik. “Penggunaan bahasa Inggeris yang begitu berleluasa di sektor swasta seolah-olah mencabar status bahasa kebangsaan”. Kerajaan, dengar ini. “Perlu mengekalkan komitmen politik untuk terus mendukung penggunaan bahasa Melayu dalam domain pendidikan dan urusan rasmi kerajaan”. Ini Yang Berhormat Timbalan Menteri punya kenyataan, bukan saya punya kenyataan. (Tuan Pengerusi [Datuk Ronald Kiandee] mencelah: Masa dia di back-bencher kot itu.)

Jadi Yang Berhormat-Yang Berhormat sekalian daripada UMNO baik daripada semua. Saya melihat pihak akademik telah membuat kajian yang mendalam tentang ini, bukan mereka duduk diam. Mereka buat kajian. Tahun 2003, apabila diperkenalkan. Satu kajian dibuat. Tahun 2004 kemudian disertai dan yang terkini tahun 2008 oleh UPSI. UPSI ini memang satu tempat pendidikan. Dia buat kajian yang kita dapati dalam New Straits Times pada 7 September, Studies Reveals Policies Flop, Kajian Menunjukkan Kegagalan PPSMI. Adakah ini soal politik? Ini bukan ahli PAS yang bercakap ataupun daripada mana-mana Pakatan Rakyat.

(Dato' Haji Tajuddin Abdul Rahman [Pasir Salak] menambah: Kajian itu berapa orang sangat dia interview.) Nantilah sekejap. Saya nak bagi tahu di sini Yang Berhormat Pasir Salak. Sampel dia melibatkan bilangan yang ramai. (Dato' Haji Tajuddin Abdul Rahman [Pasir Salak]: Bilangan berapa orang?) Ha ini masalah wakil rakyat yang tak mengaji, inilah masalah. Dia cakap ikut emosi. Kita cakap ikut fakta, kita cakap ikut statistik. (Dato' Haji Tajuddin Abdul Rahman [Pasir Salak]: Dia tidak menari macam bapak you. Tuan Pengerusi [Datuk Ronald Kiandee]: Dia tak bagi jalan Yang Berhormat.)

Dia bercakap ikut emosi memang sedaplah cakap. Kita cakap ikut fakta. (Tuan Pengerusi [Datuk Ronald Kiandee] : Teruskan Yang Berhormat, teruskan ya.) Baik. Saya nak bagi tahu juga semua ini seolah-olah Kementerian Pendidikan ini Orang Putih kata like talking to the walls, dengan izin. Kalau dalam bahasa Quran dengan izin, (Membacakan sepotong ayat suci Al-Quran). . Tak ada telinga, tak ada mata, tak ada hati, tak faham-faham. [Ketawa] Walaupun kajian demi kajian, seminar demi seminar, jumpa Raja, bagi tahu tak boleh. Ini gagal, tokoh-tokoh bahasa, Profesor Nik Safiah, Profesor Awang Sarian, Profesor Emeritus lagi, Datuk Ishak Haron.

Semua menyatakan kementerian perlu kembali kepada ajaran Sains dan Matematik dalam bahasa kebangsaan. Ini bukan ahli politik bercakap, saya hanya memanjangkan saja suara mereka. Apa salahnya dengan political will yang saya pinjam daripada perkataan Yang Berhormat Timbalan Menteri pada tahun 2007 itu. Kita sama-sama di atas kerangka memartabatkan bahasa kebangsaan, kita minta supaya batalkan PPSMI, ajar balik dalam bahasa kebangsaan. Ini tanggungjawab semua orang termasuklah Yang Berhormat Pasir Salak. (Dato' Haji Tajuddin Abdul Rahman [Pasir Salak]: Minta laluan. Sekarang boleh? Dah masuk dah.)

Lagi satu,.. (Dato' Haji Tajuddin Abdul Rahman [Pasir Salak]: Oh, tak masuk lagi? Tuan Pengerusi [Datuk Ronald Kiandee]: Dia tak bagi Yang Berhormat, tak bagi. Dato' Haji Tajuddin Abdul Rahman [Pasir Salak]: Dia tak masuk lagi? Dah lama tak masuk-masuk. Main tepi saja.) Yang Berhormat Pasir Salak sabarlah. (Dato' Haji Tajuddin Abdul Rahman [Pasir Salak]: Bila nak keluar lagi air dia?)

Enam hari bulan kita jumpa di Parit Buntar nanti. Jadi, Tuan Pengerusi tolong ambil nota bahawa kita tidak menentang bahasa Inggeris. Sama sekali tidak timbul isu ini. Semua ahli akademik memberi cadangan bahawa cara untuk anak murid, pelajar kompeten dalam bahasa Inggeris ini bagi mereka menyediakan diri dalam alam global yang serba mencabar ini bukan dengan mengajar Sains dan Matematik dalam bahasa Inggeris, tetapi memperkukuhkan mata pelajaran bahasa Inggeris itu sendiri supaya dia dapat memberi kesan kepada pelajar-pelajar.

Jadi saya kira apa yang saya bagi alasan sebagai menyokong usul daripada Yang Berhormat Serdang tadi, bukan kepentingan politik, bukan kepentingan peribadi, bukan kerana nak nama tapi dia merupakan kerangka nasional yang harus kita martabatkan dan Kementerian Pendidikan sebagai the forefront, dengan izin, orang yang duduk di depan membawa semua ini tiba-tiba dia tidak memartabatkan bahasa kebangsaan. Ini saya kata sekolah Tamil menjadi mangsa, sekolah-sekolah kebangsaan menjadi mangsa dan kalau boleh saya tunjuk dekat Yang Berhormat Pasir Salak, itu pun kalau dia nak bacalah.

(Tuan Pengerusi [Datuk Ronald Kiandee]: Yang Berhormat tak payah provoke Yang Berhormat Pasir Salak, Yang Berhormat. Dato' Haji Tajuddin Abdul Rahman [Pasir Salak]: Tunjuklah.) Pasal apa saya kata, sekolah di luar bandar, Ishak has called the policy dengan izin, a failure particularly in terms of its impact on the Malay students in national school and he’s asking for a return to the teaching of Mathematic and Science in Bahasa Malaysia. Ini bukan Yang Berhormat Parit Buntar kata, ini Profesor Emeritus Datuk Ishak Haron.

Ini bukan kepentingan politik tapi kepentingan negara kita. Mengapa seluruh kampung, satu negara... (Dato' Haji Tajuddin Abdul Rahman [Pasir Salak]: Tengoklah profesor apa.) ...menentang PPSMI, menentang semua ini tiba-tiba Kementerian Pelajaran pekak, buta, tuli masih melaksanakan ini dan saya cabar wakil rakyat-wakil rakyat UMNO yang memperjuangkan agenda kebangsaan, agenda Melayu untuk sama-sama sokong ini dalam memartabatkan bahasa Malaysia sebagai bahasa kebangsaan. (Tuan Pengerusi [Datuk Ronald Kiandee]: Habiskan Yang Berhormat.)

Jadi, saya kira perkara ini perlu diambil perhatian oleh Yang Berhormat Menteri. Apa salahnya kalau ada political will. (Tuan Saifuddin Nasution bin Ismail [Machang]: Minta laluan. Satu ayat saja Yang Berhormat Parit Buntar. Saya ingat cabaran kepada UMNO itu Yang Berhormat Batu Pahat harus dikeluarkan sebab secara rekod, Yang Berhormat Batu Pahat ambil bahagian dalam perbahasan Perhimpunan Agung UMNO beberapa tahun lepas mewakili Perhubungan UMNO Johor, dia memang menentang penggunaan Sains dan Matematik dalam bahasa Inggeris.

(Datuk Haji Mohamad bin Haji Aziz [Sri Gading]: Ya, termasuk Yang Berhormat Sri Gading.) Yang Berhormat Pasir Salak saya tak tahu. (Tuan Saifuddin Nasution bin Ismail [Machang] menambah: Ha termasuk Yang Berhormat Sri Gading, tak termasuk Yang Berhormat Pasir Salak. Datuk Haji Mohamad bin Haji Aziz [Sri Gading]: Betul, betul.) Oh, patutlah dia tak sokong saya. (Tuan Pengerusi [Datuk Ronald Kiandee]: Habiskan Yang Berhormat, habiskan ya.) Ya. Satu lagi saya nak minta bagi profesion perguruan. Saya mewakili profesion perguruan yang datang mengadu hal kepada kita untuk dibawa ke dalam Parlimen dan saya menyokong ini iaitu soal PTK, Peperiksaan Tahap Kecekapan ini.

Para guru menghadapi masalah. PTK ini adalah satu peperiksaan bagi kenaikan pangkat dan sebagainya. Now, mereka terpaksa duduk peperiksaan PTK tetapi guru-guru yang sudah lama bertugas ini mereka selalu gagal untuk lulus dalam PTK ini. Akhirnya orang yang muda baru masuk, mereka cepat naik. Sedangkan orang yang lama, guru-guru yang sudah lama ini kerana kegagalan mereka untuk lulus PTK, mereka masih berada ditakuk yang lama. Jadi saya kira ini juga sudah pun disuarakan oleh banyak pihak tetapi tidak mendapat perhatian. Saya mengirakan bahawa ini satu perkara yang membebankan guru-guru.

Guru-guru, mereka sudah ada penaziran, pemantauan, penilaian daripada ketua jabatan, daripada nazir, mengapa mereka harus dinilai naik pangkat kena ikut PTK dan ini membebankan para guru. Jadi saya bercakap bagi pihak guru, jangan lupa kita duduk bercerita bab negara, orang-orang yang korporat, tetapi jangan lupa tanpa guru, kita tidak akan ada di sini. Oleh itu kita harus memperjuangkan hak-hak mereka supaya tidak menimbulkan beban kepada mereka dan di atas sebab itu saya minta atas usul yang dicadangkan oleh Yang Berhormat Serdang, saya menyokongnya dengan alasan-alasan yang telah saya berikan tadi. Sekian terima kasih.”

Demikian ucapan YB Parit Buntar dari PAS, yang sekali gus menggambarkan perjuangan memartabatkan Bahasa Malaysia melalui permasalahan PPSMI (Pengajaran, Pembelajaran Sains dan Matematik dalam bahasa Inggeris). Tapi amat menyedihkan bila ada YB (Pasir Salak) yang bercakap begini..

Minta laluan. Sekarang boleh? Dah masuk dah.” … “Oh, tak masuk lagi? “ … “Dia tak masuk lagi? Dah lama tak masuk-masuk. Main tepi saja.” … “Bila nak keluar lagi air dia?”

Cakap apa begini? Layakkah YB bercakap begini di Parlimen? Cakap lucah!? Sekian catatan santai untuk kali ini. Wassalam.

Catatan santai: Ibnu Hasyim
(e-mail: ibnuhasyim@gmail.com)
Nov27, 08. KL

Thursday, November 27, 2008

Lagi Percuma! Buku ‘Aku Melawan Teroris’ -Imam Samudra.

Ibnu Hasyim CATATAN SANTAI:

SETELAH saya mengulas 2 buku dengan tak secara langsung, sesorang menelefon saya dan memberi nama web, untuk dapatkan E-Book percuma, meminta saya mengulas sebuah buku kontraversi, ‘Aku Melawan Terroris’, tulisan Imam Samudra. “Saudara Ibnu Hasyim tolong beri pandangan sikit..” Katanya.

Bila saya amati, amat menarik buku ini.. Penulisnya adalah pria kelahiran Lopang Gede, Lopang, Serang, Banten. Beliau ini menuturkan biografinya dalam Bab Pertama. Dirinya yang lahir dari trah pejuang kemerdekaan masa kanak-kanaknya, hingga tekadnya menuju Afganistan. Akhirnya, berbekal wang Rp300.000 (lebih kurang RM100 atau lebih sikit), Imam Samudra berangkat ke Afganistan awal tahun 1990.

Melewati Pakistan, lalu menyisir bas menuju lembah Khost. Tanpa bicara kerana memang tak faham bahasa Pasthun bahasa di situ. Setelah itu, dia naik turun pegunungan dan selalu dekat dengan rentetan peluru AK 47 milik pejuang Mujahidin. Inilah pengalaman Imam Samudra selama bergulat bersama pejuang Mujahidin di Afganistan yang dituangkan dalam buku sebanyak empat bab ini. Bab Dua pula berjudul ‘Samudra dan Paham KeIslaman’, dia banyak perkatakan mengenai jihad.

Bab Tiga, diberi judul ‘Aku Melawan Teroris’ sebagai intinya. Ya, bab inilah yang membuat penerbitnya Jazera, iaitu Bambang Sukirno kelabakan. “Dalam bab ini saya harus ekstra mengedit tulisan yang banyak nukilan ayat,” ujar pemilik Jazera itu.

Terutama dalam sub-bab, Luka yang Membesar, Biarpun terluka di Mata Sejarah, Bom Bali, Jihadkah dan sebagainya. Pada bab ini, Imam banyak berbicara soal keyakinan jihad sejak awal hingga akhir. Dia menyimpulkan bahawa, pertahanan terbaik adalah menyerang (the best deffence is offence). Menurut Bambang, Imam Samudra atau Qudama kawan Amrozi ini, juga romantis orangnya.. jelas terlihat semasa bercerita mengenai isteri beliau yang asalnya ketua Osis di SMP atau sekolah dulu.

Juga beliau seorang penjenaka, terutama semasa diintrogasi pihak polis, beliau menyebut polis itu sebagai ‘orang yang sakit gigi’. Dikatakan juga, Imam Samudra menolak pemberian tinta dan buku oleh pihak polis, kerana itu wang negara, katanya.

Bab Empat, diberi judul ‘Penjara’. Saya salin sikit sebahagian dari bab akhirnya…

Teori umum mengatakan bahwa kenangan atau lamunan, biasanya timbul saat kita tidak memiliki kesibukan atau ketika waktu senggang. Tetapi aku tidak, justru kenangan itu timbul di saat-saat aku sibuk, di saat tanganku menyandang kalashinkov, di tengah gelegar mortar, di tengah hujan peluru dan bau mesiu. Saat menghisab diri yang entah untuk kesekian kali, hampir selalu tak ketemu jawaban. Mengadu pada teman sebaya, atau konsultasi pada senior? No! aku bukan tipe seperti itu. “Solve Yourself Problem!” Itu mottoku. Hanya Allah, hanya Allah, dan hanya Allah yang Maha Tahu. Dialah tempat mengadu. Akhirnya… Di musim salju tahun kedua, kujumpa jawabannya. Gerangan apa?

SEBAB AKU ADALAH MANUSIA..

Rabbi…
Telah aku berdoa pada-Mu
Dalam hampir tiap-tiap waktuku.
Aku berkata pada-Mu

Cabutlah segala rinduku, kecuali kerinduan padaMu

Dalam simpuh dan sujudku
Selalu aku mengadu

Jangan gugurkan pahalaku
Hanya karena secuil rindu yang mengganggu

Robbie…
Jika Kau takdirkan peluru menembus ulu hatiku
Dan lalu aku menjumpai Mu
Terimalah ke syahidanku
Telah aku bertaubat, atas segala kenangan yang kuingat.

Ini ada peluru, ini ada mesiu
Aku rindu Ayah Bunda, aku rindu Si Dia,

Tetapi aku lebih rindu padaMu.

Saat musim salju tiba
Maka rindu pun menjelma
La hawla wala quwwata illa billah…”

Imam Samudra telah dituduh salah seorang dalang pemboman salah satu klab malam di Kuta, Bali pada 2002. Pada 9 November 2008 dinihari beliau dihukum mati oleh regu tembak bersama Muklas dan Amrozi menyusul vonis pengadilan di Indonesia atas keterlibatan mereka tersebut.

Bagaimana anda nak dapatkan tulisan bukunya?? Mudah saja, klik ini…
Biografi Imam Samudra ( Aku Melawan Teroris ) « TIADA KEMULIAAN... DOWNLOAD BUKU AKU MELAWAN TERORIS

Apa pandangan saya pula? Tak perlu tulis banyak-banyak. Memadai lihat tulisan-tulisan saya yang lalu, antaranya Ibnu Hasyim Saturday, September 15, 2007 Pertahan Terengganu Dengan Darah? , berbunyi..

“Pada saya, kalau kita lihat sejarah gerakan Islam selepas Perang Dunia Kedua, ianya bermula dengan penubuhan Ikhwanul Muslimin oleh Hassan Al-Banna di Mesir. Dikatakan berasal-usul dari ulama modenis Muhammd Abduh dan Jamaluddin Al-Afghani yang digerakkan bersama Sultan Abdul Hamid dari Turki bagi memulihkan institusi khalifah. Hasil dari gerakan tersebut
kalau di Asia Tenggara, dikatakan PAS adalah parti Islam pertama yang berjaya membentuk kerajaan.

Atau juga parti Islam pertama selepas kemenangan Ikhwanul Muslimin di Yaman yang mampu membentuk kerajaan (sekitar tahun 40an), di mana wilayah-wilayah lain di dunia (pertengahan kurun 20) tidak mendapat peluang sepertinya. (Lihat Ibnu Hasyim ‘1950-2000 Sejarah Kebangkitan Dan Masa Depan PAS Kuasai Malaysia?’ terbitan 1993). Di mana PAS berjaya menguasai negeri Kelantan dan Terengganu di Tanah Melayu melalui pilihan raya umum ke 2 tahun 1959. Ertinya, berjaya tubuh kerajaan melalui peti undi.

Itulah proses pertama penubuhan kerajaan Islam tersebut, walaupun penguasaannya terus silih berganti. Kedua, penubuhan kerajaan Islam melalui revolusi seperti yang berlaku di Iran pada tahun 1979 kekal hingga sekarang. Dan ketiga, ada lagi satu aliran gerakan Islam yang dianggap sesat, melampau dan disebut-sebut menjadi ancaman kepada dunia. Kononnya secara ‘keganasan’, ditampilkan melalui kegiatan Taliban dan Al-Qaeda. Serangan mereka ke atas Pusat Dagangan Dunia (WTC) di New York tahun 2001 merupakan tarikh permulaan kepada aliran ini. Begitu juga Jamaah Islamiah (JI) di Indonesia dan lain-lain. Berjayakah mereka menubuhkan kerajaan Islam? (Lihat Ibnu Hasyim Tuesday, December 11, 2007 Strategi Osama Laden Di Zaman Nabi... )

Yang penting, ada tiga saluran gerakan Islam masa kini, iaitu demokrasi, revolusi dan terorisme. Kalau saluran pertama tertutup seperti di Iran sebelum 1979, ia akan beralih ke saluran kedua. Kalau saluran kedua pula tertutup seperti di Afghanistan dan Iraq, ia akan beralih ke saluran ke tiga. Yang lebih penting lagi, Islam mesti berada di tempat tertinggi seperti yang dikehendakiNya, dan manusia Muslim sebagai KhalifahNya.”

Cukup catatan santai untuk kali ini. Wassalam.

Catatan santai: Ibnu Hasyim
(e-mail: ibnuhasyim@gmail.com)
Nov27, 08. KL

Wednesday, November 26, 2008

Percuma! Buku Jihad, As-Syahid Dr Abdullah Azzam..






Ibnu Hasyim CATATAN SANTAI:

1…“WAHAI kamu yang beribadah di Masjid Haram, seandainya kamu menyertai kami di medan perang, kamu akan mengetahui bahawa, berbanding dengan jihad kami, ibadah kamu seperti mainan anak-anak kecil. Pada setiap titis air mata di pipimu, kami di sini mengalir darah di dada-dada kami. Kamu bermain-main dengan ibadah kamu, semasa kamu sibuk beribadah, mujahidin menggadaikan darah dan jiwa.” Demikian antara isi surat yang dihantar oleh Abdullah Ibnul Mubarak kepada Al Fudhail ibn Iyadh. -Saudara di Medan Ribatt (Cabutan dari Kata Pengantar buku Edisi Bahasa Inggeris).

2…“Malangnya, kita tidak sedar saudara-saudara seperjuangan kita samada di Kasymir, Iraq, Palestin, Pattani, Filipina maupun Checnya sedang tenat menanggung beban yang tidak terhingga, saban hari membilang derita mengharungi detik-detik yang mengerikan. Kita tidak pernah memperdulikan agama Islam dicemari dengan hina oleh musuh-musuh yang merajakan syaitan. Tidak pernah menghiraukan kehormatan wanita Muslimah diperkosa dengan rakus oleh serigala-serigala buas secara membabi buta.

Tidak pernah mengendahkan warga tua ataupun anak kecil dibantai dengan zalim oleh tentera-tentera thogut yang bengis. Tatkala laras senapang meretakkan tulang-tulang, tatkala dentuman bom menikam tubuh-tubuh di medan pertempuran yang dahsyat, ada isteri yang menjadi janda, ada anak yang menjadi yatim. Namun, kita masih boleh diam membatu seolaholah ia merupakan cerita fantasi serta berita rekaan semata-mata.-Saudara di Medan Ribatt Pattani Darussalam (Cabutan dari Kata Pengantar buku Edisi Bahasa Melayu).

3…“Aku menulis Fatwa ini asalnya ia lebih tebal daripada yang sekarang. Aku tunjukkan kepada Yang Dihormati Syeikh Abdul Aziz Bin Bazz. Kubacakan kepadanya, beliau memperbaikinya dan berkata.. “Ia adalah baik” ..dan setuju dengannya. Tetapi, beliau mencadangkan kepadaku agar meringkaskannya dan menulis pendahuluan padanya yang mana ianya perlu diterbitkan. Tetapi Syeikh ini sibuk, waktu itu adalah musim Haji, jadi tiada masa baginya untuk menyemak semula.

Kemudian Syeikh ini mengumumkan di Masjid Ibn Ladna di Jeddah dan dalam masjid besar Riyadh bahawa jihad dengan dirimu hari ini adalah Fardu Ain (kewajipan global). Kemudian kutunjukkan Fatwa ini, tanpa enam soalan pada akhirnya, kepada barisan yang mulia Syeikh Abdullah al Waan, Sayid Hawa, Muhammed Najib al Mutyiy, Dr. Hassin Hamid Hissan dan Umar Sayaf. Kubacakan kepada mereka, mereka bersetuju dan kebanyakan mereka menandatanganinya. Begitu juga kubacakan kepada Syeikh Muhammed bin Salah Bin Utahimin dan beliau juga menandatanganinya.

Aku juga bacakan kepada Syeikh Abdur Razaq Afiffi, Hasan Ayub dan Dr.Ahmad al Assal. Kemudian aku berucap mengenai topik ini pada sebuah syarahan di Minna di Pusat Penjagaan Awam pada musim haji di mana berkumpul lebih dari seratus ulama dari seluruh dunia Islam. Kukatakan kepada mereka..

“Disepakati Salaf, ulama’ terdahulu, semua orang-orang alim, dan Muhadithin pada setiap waktu: “Bahawa jika secebis bumi Umat Islam sebesar tapak tangan diserbu musuh, maka jihad menjadi Fardhu Ain (kewajipan global) pada setiap Muslim lelaki maupun wanita, yang mana anak boleh maju tanpa izin orang tuanya dan isteri tanpa izin suaminya. “Aku memutuskan dengan kehadiran Amir kepada Mujahidin (Sayyaf) dan dengan masa yang kuhabiskan tiga tahun pada Jihad Afghan, bahawa jihad di Afghanistan memerlukan personel. Jadi, sesiapa yang ingin menyangkal dari kalangan kamu Wahai Ulama’ sila ajukan”.

Dan tiada satupun bantahan. Sebaliknya, Dr.Syeikh Idriss berkata “Wahai Saudaraku! Tiada perbezaan pendapat pada hal ini”. Jadi akhirnya, aku terbitkan fatwa ini. Semoga Allah menjadikannya berguna bagi kita pada kehidupan kini dan kemudian, dan kepada semua umat Islam.” Demikian tulisan Dr.Abdullah Azzam

4Surat jawapan dari Syeikh Muhammed Najib Al Mu’ti, antara sedutannya…

Berkenaan tulisan ini, yang pemurah, mujahid, pemberani, bijaksana, Dr.Abdullah Azzam telah menulis seruan kepada Jihad. Menerangkan dan mempamerkan agenda sebenar dengan menyediakan bukti dalil yang cukup dari Fiqh, hadith, dan Tafsir. Kajian dan perbincangan dengan bukti, menyebabkan sesak tenggorokan para penentang dan picingan mata daripada pandangan si pengecut dan munafiq. Aku menyampaikan berkenaan topik ini beberapa kalimah Dakwah kepada jalan yang mana tiada jalan lain, pada saat-saat kritikal ini, bagi menyingkirkan
kanser daripada Ummah dan mempertahankan agama.

Inilah tujuan seluruh kehidupan kita, iaitu hidup di jalan Allah dan RasulNya dan KitabNya. Iaitu
UmmahNya akan ditinggikan dan dimuliakan dan berterusan. Orang-orang beriman berperang di jalan Allah bahawa: jika dia jatuh dia belajar dan jika dia cedera diampuni dosanya, jika diusir dia adalah pengembara, jika dipenjara adalah masa untuknya beribadah, jika dia hidup menjadi ketua, jika mati sebagai syuhada dan kepadanya diberikan kebaikan yang banyak. Dan kesejahteraan diucapkan kepada sesiapa yang mendengar seruan ini dan menyahutnya (Dan jika kamu diseru maju kehadapan, majulah) dengan rahmat dan redha Allah.”

Mohammed Najib al Mu’ti’
Hamba daripada Sunnah dengan rantai yang sebenar.
Pengarang Takmilatu al Majmua Sharhul Muhathab
Ahli Persatuan Penulis Mesir.

5… Surat Jawapan dari Syeikh Sayid Hawa..

Setelah mendengar surat ini daripada Syeikh Dr. Abdullah Azzam, saya menyimpulkan Fatwa ini benar dan menyeru manusia kepadanya.”

6…Surat jawapan dari Syeikh Umar Sayyaf..

“Fatwa hebat ini dan segala nasihat pada hukum-hukum Jihad, dan apabila Jihad menjadi Fardu Ain telah ditunjukkan kepadaku oleh saudara seIslam, Syeikh, yang benar dan jujur, mujahid Dr. Abdullah Azzam. Aku membaca keseluruhannya dan melihatnya sebagai pandangan yang benar, kebenaran yang mana tidak akan ada penyimpangan, dan tidak ada tempat bagi sesiapa yang memiliki iman hatta sebesar zarah dalam hatinya melainkan untuk menerima pembuktian dalil ini dari Kitab Allah, Sunnah Rasulullah (saw), dan kesepakatan ijmak Ulama. Aku katakan, ini mesti di warwarkan, secepat mungkin maju dan memenuhi kefardhuan ini tanpa ragu-ragu, atau kita akan terjatuh kepada apa yang Allah terangkan sebagai:

“...Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka.” (Muhammad: 20).”

Syeikh Umar Sayyaf
Majlis Ulama
Sana Yaman.

7…Surat jawapan dari Syeikh Abdullah Nassah al Waan..

“Aku katakana dengan pertolongan Allah: Di mana sahaja beliau mengumumkan Fatwa ini, dipetik daripada mazhab-mazhab dan salaf, apa yang benar dan betul, iaitu mana-mana negara Islam dicerobohi orang-orang kafir, seperti yang diputuskan oleh orang-orang yang memahami, berperang menjadi Fardhu Ain kepada rakyatnya. Dengan itu, isteri akan maju tanpa perlu izin suaminya, dan anak-anak tanpa perlu izin orang tuanya. Malah, jihad akan tetap menjadi Fardhu Ain kepada setiap negara yang berhampiran sehingga bilangan tentera cukup bagi membebaskan negara umat Islam daripada cengkaman orang-orang kafir.

Jika orang-orang kafir tidak dapat dimundurkan, maka hukum jihad Fardhu Ain berkembang dalam bentuk bulatan, dari negara yang terdekat kepada negara lain yang terdekat. Sehinggalah, jihad menjadi Fardhu Ain kepada seluruh dunia sampai ditimpakan kemusnahan kepada musuh dan pengusiran keseluruhan mereka daripada bumi Umat Islam. Pada masa kini, kita dapati ramai umat Islam dalam semua negara-negara umat Islam, malas, kurang persediaan dan tidak berbuat apa-apa. Kini sebenarnya, bagi Afghanistan dan Palestin dan juga bumi umat Islam lainnya, jihad pada hari ini menjadi Fardhu Ain kepada setiap orang sehingga bilangan personel dan kewangan mencukupi.

Oleh itu, adalah menjadi tanggungjawab pada setiap muslim hari ini, yang berupaya memanggul senjata, untuk maju ke medan jihad bagi membantu saudara seIslam mereka di Afghanistan dan di mana-mana tempat yang memerlukan, meskipun orang tuanya tidak mengizinkan, sehinggalah mencapai ketenteraan yang cukup dan Allah Maha Mengetahui.

Saudaramu,
Abdullah Nassah al Waan
Universiti King Fahd Abdul Aziz

Jeddah

8…E-Book.

Judul buku: MEMPERTAHANKAN BUMI UMAT ISLAM Kewajipan Pertama Selepas Iman (Judul asli: Ad-difa’u ‘an Arodhil Muslimin Ahammu Furudhil A’yan) Oleh As-syahid Dr. Abdullah Azzam (Semoga Allah menerimanya sebagai syuhada) Penerbit Edisi Bahasa Inggeris www.azzam.com. Penerbit Edisi Bahasa Melayu Khattab Media Publication. Muka surat: 54 PERCUMA!!

9…Isi Kandungan

Bab 1: Mempertahankan Bumi Umat Islam 13 Dua Jenis Jihad Menentang Orang-orang kafir 16Pendapat Mazhab 18 Dalil untuk Kerahan Umum dan Hujahnya 20
Bab 2
: Hukum berperang di Palestin dan Afghanistan 25 Bermula Dengan Afganistan 26
Bab 3
: Fardhu Ain dan Fardhu Kifayah 28 Izin daripada Orang tua, Suami dan Pemiutang 30 Contoh Fardhu Ain dan Fardhu Kifayah 31 Keizinan daripada Syeikh atau Guru 33 Jihad dengan Harta 34
Bab 4: Persoalan Besar dan Soalan-soalan Penting Bolehkah Kita Memenuhi Fatwa ini? 36
Soalan Pertama: Bolehkah kita menggunakan kerahan tenaga secara praktis pada masa ini? 38 Soalan Kedua: Bolehkah kita berperang sedangkan tiada Amir? 39
Soalan Ketiga: Bolehkah kita berperang di Afghanistan sedangkan pemimpin mereka berpecah dan berbeza-beza? 40
Soalan Keempat: Bolehkah seseorang berperang sendirian jika yang lain enggan? 40
Soalan Kelima: Adakah kita berperang bersama dengan Muslim yang pendidikan Islamnya lemah? 41
Soalan Keenam: Bolehkah kita meminta bantuan daripada orang kafir jika kita lemah? 43 Wahyu Mengenai Arahan Berperang 45 Keadaan-keadaan yang Membolehkan Perjanjian Damai dengan Orang-orang kafir 47
Penutup 51 Glosari 54

10…Bagaimana mendapatnya?? Mudah sahaja. Cuma klik..

Pattani Darussalam - Khattab Media Publication
Fatwa Mempertahankan Pattani Darussalam

Dapatkan buku tersebut secara percuma melalui e-book. Sekian, hadiah Catatan Santai untuk kali ini. As-salamu ‘alaikum..

Catatan santai: ibnuhasyim.com
(e-mail: ibnuhasyim@gmail.com)
Nov26, 08. KL

Tuesday, November 25, 2008

Hang Cina, Tak Islam Pula, Mana Boleh Jadi PM?

Ibnu Hasyim CATATAN SANTAI:

TAJUK ini bukan bertujuan untuk menghasut, tetapi hanya sekadar membandingkan iklim politik antara negara kita Malaysia dengan negara jiran kita Indonesia. Kartun berjudul ‘Kau! Sudah Batak, Kristen Pula ! Mana Mungkin Jadi Presiden?’ Oleh : Robert Manurung. Rujukan ‘AyomerdekA’. Ya. Sila lihat yang tersurat atau tersirat disebaliknya…



Kau! Sudah Batak, Kristen Pula!
Mana Mungkin Jadi Presiden ?

Pendek kata, biar pun UUD 45 (Undang-undang Dasar 45, kalau di Malaysia seperti Perlembagaan Negara) menjamin hak warga negara untuk menjadi calon presiden, namun setiap anak Batak yang beragama Kristen harus menghapus cita-cita itu sejak kecil. Sepintar apapun mereka, jangan pernah mimpi sekadar mencalonkan diri jadi presiden di negara berdasarkan Pancasila ini.

Oleh : Robert Manurung

DIJAMIN tidak banyak orang Indonesia yang tahu atau menyadari, bahwa negara kepulauan ini pernah dipimpin oleh orang Batak. Amir Sjarifuddin Harahap, namanya, beragama Kristen, menjadi Perdana Menteri Indonesia pada periode singkat tahun 1947-1948. Kemudian, kebanyakan orang Indonesia juga tidak tahu atau tak menyadari, bahwa Adam Malik yang pernah menjabat Wakil Presiden di era Orde Baru adalah orang Batak, marganya Batubara.

Fakta sejarah ini aku kemukakan sehubungan dengan kartun di atas. Judulnya datar-datar saja, Kriteria Presiden, namun ternyata mampu menusuk ke dasar alam batin sebagian besar etnis Batak. Orang Batak boleh saja bercita-cita selangit, kecuali satu : jangan pernah mimpi jadi presiden Indonesia! Kartun yang memperolok-olok diri sendiri itu, atau yang menyindir pihak lain karena diskriminatif terhadap orang Batak, aku comot dari blog Kartun Batak.

Kartun ini adalah gugatan terhadap realitas sosial-politik kita, yang membuat kebanyakan orang Batak diposisikan sebagai persona non grata di Tanah Airnya sendiri; merasa dikucilkan secara sosial, dan menjadi korban diskriminasi dalam persaingan karir dan politik. Kalaupun saat ini ada segelintir orang Batak yang menduduki jabatan penting di negeri ini, itu adalah hasil perjuangan yang dua kali lipat lebih berat dibandingkan dengan perjuangan etnis lain. Ada semacam patokan yang diyakini oleh orang Batak, bahwa dalam penentuan personil untuk menduduki jabatan penting orang Batak harus punya kelebihan yang mencolok, baru terpilih.

Kalau kualifikasinya seimbang, si orang Batak akan dicoret. Pendek kata, biar pun UUD 45 menjamin hak warga negara untuk menjadi calon presiden, namun setiap anak Batak yang beragama Kristen harus menghapus cita-cita itu sejak kecil. Sepintar apapun mereka, jangan mimpi sekadar mencalonkan diri jadi presiden di negara berdasarkan Pancasila ini. Adanya anggapan-anggapan fenomena seperti ini di tengah-tengah bangsa kita adalah satu masalah yang tak boleh diabaikan, karena dalam jangka panjang pasti akan menimbulkan persoalan.

Seyogyanya gugatan yang disampaikan lewat sindiran tajam kartun di atas dapat menjadi bahan renungan bagi kita semua selaku anak bangsa, demi menjaga kekompakan dan keutuhan Bangsa Indonesia..

Demikianlah…

Catatan santai: ibnuhasyim.com
(e-mail: ibnuhasyim@gmail.com)
Nov25, 08. KL

Sila lihat tulisan-tulisan Ibnu Hasyim yang lain.. http://www.ibnuhasyim.com

1...Thursday, May 15, 2008 Guan Eng: PP Hilang Pelabur RM1 Billion Kerana BN...
2... Sunday, August 24, 2008
DAP Perlukan Orang Melayu, Kita kena Sokong?
3… August07, 2008 Guan Eng Tuduh Pembangkang UMNO Kafir?
4… Wednesday, August 13, 2008
Mengapa Guan Eng Pilih Umar, Tidak Muawiyah?
5… Sunday, August 10, 2008
Siapa Guan Eng, Berbanding Umar Abdul Aziz?
6…
Wednesday, November 5, 2008 Kalau Lim Guan Eng Baca Ayat Ini…

Monday, November 24, 2008

Bekas Wakil Presiden Indonesia Adalah Agen CIA..


Ibnu Hasyim CATATAN SANTAI:

“UNTUK sementara buku ini tidak dijual.. masih dalam perbahasan..” Demikian lapuran yang kami terima dari Medan, apabila wakil kami ingin membelinya di toko Gramedia petang tadi di kota Medan. Buku yang dijangka akan mengubah pandangan pembaca tentang CIA, bertajuk, ‘MEMBONGKAR KEGAGALAN CIA’ Ditulis oleh Tim Weiner, pemenang hadiah Pulitzer, dengan kata pengantar oleh Budiarto Shanbazy, telah diterjemah ke bahasa Indonesia. (Sila lihat ulasan saya sebelum ini Friday, November 21, 2008 Rupanya CIA Amerika, Tak Se Kuat Mana..

Seluruh tv di Indonesia sedang membahas panas tentang buku ini yang dikatakan, Adam Malik bekas Wakil Presiden Indonesia adalah agen CIA. Menurut KOMPAS halaman 11, ‘Membaca Indonesia dari Laporan CIA’, sekilas isinya membahas tentang buku baru Terbitan Gramedia Pustaka Utama. Buku yang judul aslinya ‘Legacy Of Ashes The History of CIA’ ditulis oleh Tim Weiner ini bersifat on the record atau tidak ada sumber tanpa nama, kutipan tanpa identitas pembicara, gosip.. ini adalah sejarah pertama CIA yang seluruhnya dikompilasi dari dokumen-dokumen utama….

Juga disebutkan keterlibatan secara tidak langsung CIA dan Pemerintah AS dalam perencanaan kudeta tahun 1965 di Indonesia, persekutuan Presiden Sukarno dengan PKI dan Adam Malik adalah agen CIA dari Indonesia. Antaranya menyebutkan..

“……tanggal 1 oktober 1965 sebuah gempa politik pecah di Indonesia. Tujuh tahun setelah CIA berusaha menggulingkannya, Presiden Sukarno secara diam-diam telah melancarkan sesuatu yang tampak sebagai usaha kudeta terhadap pemerintahannya sendiri. Setelah berkuasa selama dua deade, Sukarno yang mengalami masalah kesehatan dan kemunduran dalam membuat penilaian, berusaha menopang kepemimpinannya, bersekutu dengan PKI (hal 329)…..” Sumber Kompas, minggu 23 November 2008, hal 11.

“Saya merekrut dan mengontrol Adam Malik,” kata Clyde McAvoy, pejabat tinggi CIA dalam wawancara tahun 2005, khusus untuk pengumpulan bahan guna penerbitan buku ini. McAvoy bertemu Adam Malik di Jakarta tahun 1964, …..”dia pejabat Indonesia tertinggi yang pernah kami rekrut” (hal 330) Sumber Kompas, minggu 23 november 2008.

Tentu saja, karena menyangkut nama baik seseorang apalagi tokoh yang sudah pernah dipercaya menjabat Wakil Presiden, buku ini perlu segera memperoleh klarifikasi, sebagaimana bagian yang menyebutkan, Bung Karno bersekutu dengan PKI. Klarifikasi mutlak harus dilakukan agar pembaca tidak ikut-ikutan menebar fitnah. Tetapi pada sisi lain, jangan menjadikan diri kita sebagai seekor burung unta. Tidak pernah mau tahu kebenaran, oleh karena sibuk membenamkan kepalanya ke dalam gundukan pasir”. Kata Julius Pour, (wartawan dan penulis buku) sumber Kompas, minggu 23 November 2008.

Itulah kontraversinya sekarang.

Catatan santai: ibnuhasyim.com
(e-mail: ibnuhasyim@gmail.com)
Nov24, 08. KL


LinkWithin

Related Posts with Thumbnails