Monday, August 06, 2012

Ramadhan: Penzina Dipaksa Jalan Telanjang..

 Polisi Pakistan saat serangan teroris 
Polis Pakistan semasa serangan' teroris'..

Gambar disebelah ini lain, lihat keterangan di bawah..
POLIS Pakistan dihujani kecaman setelah beberapa anggotanya mengarak telanjang sepasang penzina dan memukulnya sepanjang perjalanan menuju pos. Diberitakan BBC, Sabtu 4 Ogos 2012, aksi polis di kota Gambat, provinsi Sindh, ini dirakam oleh warga menggunakan kamera telefon selulardan tersebar di seluruh negara.

Menurut saksi mata, seorang wanita dan lelaki dipaksa berjalan telanjang menuju pos polis kerana melakukan hubungan seks di luar nikah. Dalam rekaman video, lelaki telanjang itu diketahui bernama Mumtaz Mirbahar. Belanjang bulat, dia dipukul  polis sepanjang perjalanan. Sementara wanita memohon untuk kembali memakai baju. Keduanya menjadi tontontan masyarakat seluruh kota.

Menurut polis, penangkapan Mirbahar untuk menanggapi keluhan beberapa warga yang melaporkan lelaki itu minum-minum dan mengumumkan pesta dansa masa bulan suci Ramadan. Menurut BBC Mirbahar akhirnya dibebaskan dengan jaminan. Namun, wanita pasangannya masih ditahan. Beberapa polis yang melakukan tindakan itu dipecat.

Ini bukan kali pertama insiden serupa terjadi di Pakistan, namun baru pertama kali dilakukan oleh polis. Sebelumnya tahun lalu, beberapa lelaki di negara itu ditahan kerana mengarak telanjang wanita setengah baya keliling desa kerana puteranya main kayu tiga dengan wanita bersuami. 

Wajarkah dilaksanakan begitu? Tetapi bagi masyarakat sana, mengaibkan Ramadhan dan agama Islam yang uci adalah wajar. (IH)

Kerana cinta gadis ini dipaksa bogel.

GARA-GARA mencintai seorang lelaki dari suku lain, seorang gadis remaja berusia 17 tahun dipaksa telanjang dan berlari di tengah-tengah desa di Birbhum, Bengali Barat, India sejauh 8 kilometer sebagai hukuman.
Lelaki itu kemudian melecehkannya secara seksual dengan memegangnya masa ia berjalan. Beberapa di antaranya mengambil foto bahkan memvideokannya. Videonya menyebar melalui MMS. Meski insiden tersebut terjadi April lalu tetapi polis baru melalui investigasinya awal bulan ini.

Pihak polis menjelaskan dewan desa yang disebut panchayat dan warga lainnya tahu insiden itu namun tidak dilapor. Polis kemudian menangkap enam orang termasuk Chundu Murmu, menantu kepala panchayat lokal, untuk membantu proses investigasi. Polis menangkap lima orang lainnya berkait beredarnya video dari remaja puteri yang malang itu. (Berita ini tersiar Ogos 2010) (IH)

1 comment:

zaman said...

Tidak wajar. Sepatutnya dihukum mati, kerana menjatuhkan maruah agama Islam.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails