Monday, August 03, 2015

Inikah Jokowi (Pres.Indonesia), Menurut Tayyip Erdogan (Pres.Turki)?

Inilah Sindiran Keras Erdogan Kepada Pemerintah Jokowi
Bersalaman Erdogan (kiri) dan Jokowi (kanan)

BERJANGKITNYA Islamofobia di Indonesia akhir-akhir ini sedang didengar dan diteliti oleh sejumlah pemimin negara-negara di dunia. Ada yang senang, ada sangat kesal. Yang senang tentunya blok yang merasa beruntung dengan merebaknya Islamofobia di Indonesia.

Demikian lapor Lasdipo.Co dari Jakarta.

Media itu menyebutkan antara yang disesalkan ialah..
  • mulai dari perlakuan tidak adil terhadap undang-undang 'keganasan' yang hanya mensasarkan Islam,
  • bacaan Al Quran versi Jawa,
  • menghormati buka warung makanan di bulan puasa,
  • persoalan speaker dan lain sebagainya,
  • hingga kepada kejadian pelanggaran berat hak asasi manusia dengan pembakaran masjid di Tolikara
  • serta merebaknya bendera Israel di Papua.
"Salah satu yang 'geram' dengan wajah Indonesia, negara berpenduduk majoriti muslim terbesar di dunia itu, adalah Recep Tayyip Erdogan. Presiden Turki yang sebelumnya menjabat sebagai Perdana Menteri Turki selama dua tempoh itu sangat menyayangkan (sesal) mengenai kedudukan Indonesia, seolah di bawa ke 'arah kiri' mengekor kepada bangsa yang berkempen Islamofobia." Lapor Lasdipo lagi.

Oleh sebab itu, di antara kandungan pidato kenegaraannya, Erdogan seolah 'menyindir' kepimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang memberikan pentas kepada para Islamofobis di Indonesia untuk meminggirkan mereka yang memperjuangkan Islam.

"Saya menekankan kepada seluruh umat Islam, mari kita memerangi Islamophobia, anti-imigran dan diskriminasi etnik," ungkap Erdogan.

Endogen menyindir sikap kerajaan Indonesia yang tidak terlalu bertindak balas terhadap umat Islam Rohingya yang terdampar. Dalam komunikasi politik antarabangsa, ajakan Erdogan ini adalah suatu tamparan keras. Tinggal sama ada disedari oleh yang bersangkutan (Joko Widodo) atau tidak. 

Jelas Lasdipo lagi.

Mengenai maraknya bendera negara penjajah Palestin, Israel di Indonesia (khususnya di Papua), Erdogan juga bertindak balas..

"Dunia Islam tidak akan pernah tenang selama masalah Palestin belum dijumpai penyelesaiannya. Keamanan kekal, baru akan wujud jika dipersetujui merdekanya negara Palestin di sempadan wilayah tahun 1967, dan ibukotanya adalah Al Quds. "

Bahkan, sindiran terhadap tumpul dan tidak tegasnya organisasi negara-negara di Asia Tenggara, ASEAN, terhadap tragedi pelanggaran hak asasi manusia dan pembunuhan beramai-ramai umat Islam di Rohingya, Myanmar, pun dilontarkan oleh Presiden Turki ini:

"Perkenankan Turki menjadi anggota ASEAN," ungkap Erdogan. (lasdipo/IH)

Lihat mengenai hal ini sebelum ini..
  • Pekan Kecil Papua, Tapi Bendera Israel Popular.
  • Serangan Pengganas Kristian Atas Jamaah Solat Aidi...
  • Lapor Langsung Dari Tolikara: Solat Jumaat Pertama...
  • Rusuhan Agama Di Papua: Ibnu Hasyim Sokong Desak C...
  • Interbiau Khas Dengan Imam Masjid Tolikara. Rusuha...
  • Toleransi Islam Dibalas Pembakaran..
  • Mengapa Presiden Jokowi Diam Semasa Teroris Kristi...
  • NGO & Orang Kaya Malaysia, Jengok-jengoklah Ke Sin...
  • Pengganas Gereja Injil Diundang Jokowi Ke Istana, ...
  • Hati Kami Juga Luka, Larang Solat Di Negara U/Isla...

  • No comments:

    LinkWithin

    Related Posts with Thumbnails