Thursday, August 28, 2014

Catur: Hamas Checkmate Israel. Tumbang Tapi Menang

Tumbang tapi menang
Hamas Sujud Syukur. ©Reuters

Perang skala cukup besar menghentam dua belah pihak bertelagah. Hamas, penguasa Jalur Gaza, dan Israel. Namun konflik itu kini reda, paling tidak untuk sementara. Usai pertengkaran, seperti biasa, keduanya saling mendakwa pihak mereka lah yang menang.

"Di tanah Gaza, kita bersatu meraih kemenangan mutlak melawan Zionis. Musuh bersama," demikian pernyataan Hamas.  


Sementara Israel mengatakan mereka gemilang telak dan telah memberikan pukulan serta pelajaran kuat bagi Hamas. Negeri Bintang Daud telah menewaskan pemimpin kuat Hamas dan menghancurkan ratusan terowong bagi pergerakan mujahid itu.

"Hamas terluka parah. Melalui risikan kita yang menegaskan ini benar berlaku," ujar Yossi Cohen, penasihat keselamatan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Meski demikian pihak Zionis kesal tidak boleh meneruskan tindakan keras Hamas dan ini boleh jadi bumerang di masa depan. Israel mematuhi gencatan senjata walau terpaksa, seperti dilapor pejabat berita Reuters (27/8).

Namun kolumnis Amir Oren dalam ulasannya yang dimuat harian Haaretz (27/8) menyatakan dalam konflik ini Hamas menang melawan Israel, 1-0.

Dari pengiraan kos perang berbanding dengan situasi yang berlaku, Oren berpendapat Israel kehilangan lebih banyak senjata ketimbang Hamas meski dilihat mata kasar kerugian bangsa Zionis itu hanya tiga peratus daripada apa yang dialami rakyat Gaza namun mendekati dua bulan perang Hamas semakin tunjuk kekuatan diyakini berkesudahan pada kengerian bagi Israel.

Mereka mahu tak mau menyetujui gencatan senjata ini setelah sebelumnya menolak apa pun syarat dari Hamas terutama penarikan sekatan. Hamas, kumpulan yang militansinya tidak diragukan, berjaya mengganggu kehidupan Israel. Penguasa Gaza ini menggagalkan penerbangan, membuat perlawanan pembukaan musim bola sepak Liga Inggeris yang belum selesai, dan beberapa acara konsert besar juga urung diadakan. Seluruh acara awam di Negeri Bintang Daud itu terpaksa dihapuskan.

Walaupun Hamas juga mampu membuat nyali Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon jadi ciut untuk datang ke Nahal Oz, tempat bersempadan dengan Gaza padahal dia ingin melihat keadaan lapangan.

Satu lagi tambahan angka untuk Hamas. Mereka berjaya mendesak Netanyahu melakukan keinginan mereka yakni mencabut sekatan tanpa perlu mengangguk atas keinginan Israel, melucutkan senjata Hamas. Meski hanya Gerbang Rafah. Boleh jadi di hari depan Negeri Zionis itu akan menggunakan istilah yang lebih lunak yakni pengawasan senjata atau mengehadkan jumlahnya tanpa mekanisme jelas dan diatur dalam hitam di atas putih

Kegembiraan warga Palestin rayakan kemenangan Hamas

Bagi Netanyahu, Hamas merupakan gunung es. Hanya di permukaan mereka kelihatan sedikit namun sesungguhnya akar Hamas sungguh kuat dan banyak. Netanyahu hanya berharap dari Presiden Mesir Abdul Fatah al-Sisi dan Presiden Pihak Berkuasa Palestin Mahmud Abbas agar mereka tetap di pihak Israel, atau di tengah dalam berhadapan dengan Hamas.

Untuk itu, Netanyahu mengambil kenyataan yang membuat dirinya semakin dikecam. Dia hanya tidak ingin percutian musim luruh serta hari-hari rakyat Israel dipenuhi ketakutan tanpa akhir sebab roket-roket Hamas yang tak kunjung habis. Meski hari terakhir operasi ketenteraan ini menjadi hari pertama kempen demi memilih kerajaan seterusnya dan itu petanda kehancuran kerjaya politik Netanyahu.

Bila ini permainan catur, Hamas telah checkmate Israel. (IH)

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails