Wednesday, July 23, 2014

Menjenguk Kehidupan Muslim Uighur Yang Berhijrah Ke Shanghai

Mereka terpaksa meninggalkan kota asal di Xinjiang ke Sanghai karena kerap mengalami kekerasan dari warga mayoritas.Sejumlah muslim Uighur tengah melaksanakan salat di sebuah kedai kebab di Shanghai, China. Muslim Uighur yang berasal dari Xinjiang ini terpaksa berpindah ke Shanghai kerana bertahun-tahun mengalami kekerasan dari warga majoriti.
 
Menjenguk kehidupan muslim Uighur hijrah hingga ke Shanghai
Mereka terpaksa meninggalkan bandar asal di Xinjiang ke Sanghai kerana kerap mengalami kekerasan dari warga majoriti.
Mereka terpaksa meninggalkan kota asal di Xinjiang ke Sanghai karena kerap mengalami kekerasan dari warga mayoritas.
Keluarga muslim Uighur tengah menyantap makan malam bersama di kediamannya, di Shanghai, China.
Mereka terpaksa meninggalkan kota asal di Xinjiang ke Sanghai karena kerap mengalami kekerasan dari warga mayoritas.
Muslim Uighur menunaikan ibadah salat Jumaat di salah satu masjid di Shanghai, China. 
Mereka terpaksa meninggalkan kota asal di Xinjiang ke Sanghai karena kerap mengalami kekerasan dari warga mayoritas.
Anak-anak muslim Uighur tengah berlatih kungfu di kawasan masjid di Shanghai, China. Begitulah budaya masyarakat Islam Cina.
Mereka terpaksa meninggalkan kota asal di Xinjiang ke Sanghai karena kerap mengalami kekerasan dari warga mayoritas.
Sejumlah muslim Uighur di Shanghai melawat pasaran di dekat kompleks masjid seusai menunaikan solat Jumaat.
Mereka terpaksa meninggalkan kota asal di Xinjiang ke Sanghai karena kerap mengalami kekerasan dari warga mayoritas.
Seorang muslim Uighur bernama Ali memilih berdagang kebab agar dapat bertahan hidup di Shanghai, China.
Mereka terpaksa meninggalkan kota asal di Xinjiang ke Sanghai karena kerap mengalami kekerasan dari warga mayoritas.Gaya wanita muslim Uighur saat pergi membeli-belah di Shanghai, China.
Mereka terpaksa meninggalkan kota asal di Xinjiang ke Sanghai karena kerap mengalami kekerasan dari warga mayoritas.
Seorang lelaki muslim Uighur bergurau dengan buah hati saat melakukan perjalanan menggunakan kereta dari Shanghai ke Xinjiang.
Mereka terpaksa meninggalkan kota asal di Xinjiang ke Sanghai karena kerap mengalami kekerasan dari warga mayoritas.
Pada 2010, sebanyak 5,254 muslim Uighur telah hidup di Shanghai, China.
(IH)

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails