Monday, September 22, 2014

PKS Tidak Izinkan Kadernya Jadi Menteri Jokowi. Mengapa?

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta didampingi Sekjen Muhammad Taufik Ridho, Dewan Syuro Hidayat Nur Wahid pada acara Silagnas di Jakarta, Minggu (21/9) 
Presiden Parti Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta didampingi Setiausaha Agung Muhammad Taufik Ridho, Dewan Syuro Hidayat Nur Wahid pada acara Silagnas di Jakarta, Minggu (21/9) 

Jakarta: Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta tidak memberi izin kadernya untuk masuk di pemerintahan Presiden Terpilih Joko Widodo. Hal tersebut sebagai bentuk komitmen parti yang bergabung dalam pakatan Merah Putih.
 
Minggu, 21 September 2014, Anis mendedahkan, jadi pembangkang ataupun di pemerintahan sama saja. PKS sudah mempunyai pengalaman untuk menjadi pembangkang.

"Tidak dong. Sekarang ini waktunya kami memberikan bukti tentang konsisten," kata Anis.

Ia berkata, selama 10 tahun di pemerintahan, PKS sering kali disebut "anak nakal". Walaupun idea-idea yang dikeluarkan merupakan penemuan baru di pemerintahan. Itulah sebabnya, meski saat ini masuk pakatan pembangkang, ia yakin boleh tetap menyumbang bagi masyarakat
"Sekarang kita ada di luar kerajaan itu sesuatu yang biasa saja," ujar dia.

Lebih lanjut ia berjanji, PKS dalam gabungan Merah Putih akan kritis dalam mengawal kerajaan baru ke depannya. Meski demikian, Anis belum mahu mengulas lebih lanjut mengenai pemerintahan baru Joko Widodo untuk saat ini.

"Kami tidak mahu campur tangan dasar mereka dulu. Kami baru boleh memberikan penilaian setelah kerajaan benar-benar mengumumkan kabinetnya," katanya. (IH)
 

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails