Sunday, November 06, 2016

"Gua Muslim tapi gua dukung Ahok. Hidup Ahok!" -Dialog.

Hasil carian imej untuk ahok


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menjelang Pilkada 2017 mendatang, berbagai wacana, isu, hingga pandangan bergulir di Ibu Kota DKI Jakarta. Baik yang beraroma positif, maupun negatif.
Salah satunya yang terbaru adalah sebuah dialog panjang antara seorang muslim dengan seorang muslim pendukung Ahok. Isi dialog bertema “Dialog Muslim Vs Muslim Pendukung Ahok: Mematahkan Logika Muslim Pendukung Ahok” tersebut tersebar deras di berbagai media sosial.
Berikut petikan dialog soal pilihan politik tersebut:

DIALOG MUSLIM VS MUSLIM PENDUKUNG AHOK: MEMATAHKAN LOGIKA MUSLIM PENDUKUNG AHOK
Muslim Pendukung Ahok (MPA): "Gua Muslim tapi gua dukung Ahok. Hidup Ahok!"

Muslim: "Kalo yang non muslim dukung Ahok, wajar karena faktor sentimen agama. Tapi kenapa anda yang muslim dukung Ahok?"

MPA: "Semua orang Islam maling, semua orang Islam korupsi, yang bersih cuma Ahok!"

Muslim: "Semua orang Islam maling? Semua orang Islam korupsi? Yang bersih cuma Ahok? Kata siapa?"

MPA: "Ya baca aja Kompas, Detik, Tempo dan Tribunnews cs, tiap hari kan dimuat berita betapa bagusnya Ahok, dan dimuat berita korupsi orang-orang Islam. Makanya gua dukung Ahok. Ya, semua orang Islam maling, semuanya korupsi!"

Muslim: "Ooh media-media itu, pantes saja :), kerjaan media sekuler dan anti Islam ya memang gitu, memberitakan yang buruk-buruk tentang umat Islam, tapi kejahatan-kejahatan korupsi skala dewa Eddi Tansil, Hendra Rahardja, Samadikun Hartono, Anggoro Widjaja, David Nusa Wijaya, Maria Pauline, Andrian Kiki Ariawan, Eko Adi Putranto, Sherny Konjongiang, Sanyoto Tanuwidjaja, Theo Toemion, Olly Dondokambey, Rusman Lumbatoruan, Willem Tutuarima, Poltak Sitorus, Aberson M Sihaloho, Jeffey Tongas Lumban Batu, Matheos Pormes, Engelina A Pattiasina, Sengman Tjahja, Basuki, Elizabeth Liman, Yudi Setiawan, Artalyta Suryani dan kaum non muslim lainnya ditutup-tutupi :). Hmm, oke menjawab statemen anda, barusan anda mengaku muslim... Bapak anda Islam, kakek anda Islam.. Kalau anda bilang semua orang Islam maling dan korupsi... Berarti bapak anda juga maling? Bapak anda koruptor? Kakek anda maling? Kakek anda koruptor? Seluruh leluhur anda maling dan koruptor semua???"

MPA: "?!=÷&£[!÷»,"!¥}±"

Muslim: "Lho kok diam?"

MPA: "Enak aja lu ngomong! Iya bapak gua muslim, kakek gua muslim, kakek-kakek buyut gua juga muslim, gua sudah berpuluh-puluh generasi turun-temurun keluarga muslim, tapi bapak dan kakek-kakek buyut gua bukan maling dan koruptor lah! Gua turunan keluarga baik-baik bukan turunan maling!"

Muslim: "Nah! Jadi yang bersih cuma ahok, dan diluar Ahok dari milyaran umat Islam cuma bapak dan kakek-kakek buyut anda saja yang tidak korupsi?"

MPA: "Bukan gitu... Selain bapak dan kakek-kakek gua pasti banyaklah orang Islam yang gak korupsi! Orang Islam yang baik masih banyaklah"

Muslim: "Nah! Kalo umat Islam yang baik, berakhlak, beradab, berprestasi, santun, jujur dan bersih dari korupsi masih banyak... Alasan apa lagi anda pilih Ahok? Kinerja Ahok buruk, skandal korupsi banyak (baca: Korupsi Ahok), tutur kata dan perilaku teramat kasar, alasan apa lagi mendukung Ahok?"

MPA: "Ya terserah gualah, pokoknya gua cuma mau dukung Ahok, gpp kan gua pilih Ahok? Hak gua ini!"

Muslim: "Anda muslim kan?"

MPA: "Iyalah! Muslim 100%!"

Muslim: "Umat Islam tidak hanya punya hak, TETAPI JUGA PUNYA KEWAJIBAN!"

MPA: "Iya gua tau. Tiap hari gua sholat, bulan Ramadhan gua berpuasa, gua tunaikan zakat, dll. Gua selalu berusaha mentaati segala perintah Allah, dan menjauhi segala laranganNya"

Muslim: "Anda makan daging babi?"

MPA: "Hahaha... Aneh pertanyaan ente. Ya kagaklah!"

Muslim: "Kenapa anda tidak makan babi?"

MPA: "Ya karena Allah SWT Tuhan gua mengharamkan umat Islam memakan daging babi. Agama gua melarang coy, ya gua kagak mau makan babi! Najis tralala babi!"

Muslim: "Anda tau dari mana Allah SWT mengharamkan daging babi?"

MPA: "Ya dari Al-Qur'anlah, pedoman umat Islam kan Al-Qur'an"

Muslim: "Walaupun kata Ahok dan non muslim lainnya... Daging babi itu enak, daging babi itu gurih, daging babi itu menyehatkan, anda tetap menolak makan babi?"

MPA: "Cuih! Mau enak kek, mau lezat kek, mau menyehatkan kek, bukan urusan gua! Urusan gua adalah Allah SWT Tuhan gua memerintahkan umat Islam TIDAK makan babi, dan sebagai hambanya tentu gua terikat dengan perintah Tuhan gua, ya sampe kiamat gak bakal gua sentuh tuh daging babi! Najis!"

Muslim: "Oke. Bagus. Istri anda berjilbab?"

MPA: "Ya iyalah! Istri gua berjilbab. Dari sebelum menikah sama gua dia udah berjilbab, alhamdulillah istri gua orang yang taat sama agamanya, seorang muslimah yang istiqomah, bukan muslimah Islam KTP yang menyepelekan perintah Allah. Emak gua berjilbab, udah naik haji pula, masa' gak pake jilbab? Malu donk!"

Muslim: "Kenapa mereka berjilbab?"

MPA: "Lha pan Allah SWT yang suruh, menutup aurat itu perintah Allah SWT!"

Muslim: "Tau dari mana Allah SWT menyuruh muslimah menutup aurat?"

MPA: "Ya dari Al-Qur'anlah, pedoman umat Islam kan Al-Qur'an"

Muslim: "Tapi kata orang liberal kan berjilbab itu budaya Arab, dan banyak kalangan yang bilang 'jilbabkanlah hatimu dulu sebelum jilbabkan auratmu'"

MPA: "Mereka mau teriak itu budaya Arab kek, mau dibilang budaya Cina kek masa bodho amat! Yang gua pegang, taati dan jalani adalah perintah Tuhan gua, bukan kata-kata mereka. Pedoman hidup gua Al-Qur'an bukan Koran! Itu lagi aneh logika jilbabkan hati dulu... Gimana hatimu yang gak bisa kita liat bisa elu jilbabin kalo auratmu yang bisa diliat mata orang kagak bisa elu jilbabin?"

Muslim: "oke.. Kesimpulannya, walaupun katanya babi itu enak, walaupun katanya berjilbab itu budaya Arab dan gak perlu diikuti... Anda tetap mengharamkan babi dan mendukung pemakaian jilbab"?

MPA: "Tepat sekali! Terserah orang lain mau ngomong ape kek! Kalo Allah SWT udah kasih perintah, ayat-ayatnya jelas ada di Al-Qur'an, ya orang Islam wajib menjalankannya! Kalau ngaku Islam tapi menyepelekan apalagi melanggar perintah-perintah Allah... mending sekalian aja keluar dari Islam!"

Muslim: "Kalau Allah SWT melarang umat Islam memilih pemimpin non muslim termasuk Ahok.. Bagaimana?"

MPA: "Ya akan gua taatilah! Masa' perintah Allah untuk tunaikan sholat, perintah Allah untuk tunaikan zakat, perintah Allah untuk berpuasa di bulan Ramadhan, perintah Allah untuk haramkan babi, perintah Allah untuk kaum muslimah berjilbab, semuanya gua taati terus perintah Allah lainnya gua tabrak? Ya insya Allah tanpa gua pilah-pilah SELURUH perintah Allah SWT akan gua turuti!"

Muslim: "Sudah tau perintah Allah haramnya umat Islam memilih pemimpin non muslim?"

MPA: "Belum tau, emang ada?"

Muslim: "Ada, banyak perintah Allah tentang haramnya umat Islam memilih non muslim sebagai pemimpin antara lain di Al-Qur'an ayat: Ali Imran 28, Al Maidah 51, An Nisa 144, Al Maidah 57 dll, sangat banyak ayatnya. Sedikit pesan untuk anda, Jangan cari pembenaran yang kita pikir kita bisa lebih hebat dari apa yg telah Allah perintahkan ke kita. Jangan menyangkal ayat-ayat Allah dengan logika sendiri"

Muslim (Eks MPA): "Astaghfirullahaladzim... Ya Allah Ya Rabbi... " (Mata berkaca-kaca menahan tangis)"

Muslim: "Kenapa saudaraku?"

Muslim (Eks MPA): "Banyak sekali ayat-ayat Allah melarang memilih pemimpin non muslim, Baru tau gua! Allah mengharamkan umat Islam makan daging babi aja gua taati sepenuhnya padahal ayat larangannya dalam Al-Qur'an cuma sedikit, lha ini larangan memilih pemimpin non muslim ayatnya seabreg gini udah gua injak-injak? Malu aku malu ya Allah!!!... Ya Allah ya Tuhanku, ampunilah kekhilafanku, aku ingin mati dalam iman dan taat kepadamu SEPENUHNYA ya Allah... Maafkan aku ya Allah!!!..."

Muslim: ":) Aamiiin. Tidak ada kata terlambat wahai saudaraku. Allah Maha Pengampun, Allah Maha Pemurah. Yang penting setelah tau perintah Allah, ya kesalahannya jangan diulang lagi"

Muslim (Eks MPA): "Tentu! Terima kasih saudaraku! Sekarang gua akan memberitahukan kepada umat Islam lainnya keberadaan ayat-ayat Al-Qur'an tentang haramnya memilih pemimpin kafir"

Muslim: "Baguslah. Karena memang kewajiban sesama umat Islam untuk saling mengingatkan :)" 
(iy)

Editor : Redaktur | teropongsenayan.com


117 comments:

asam pedas power abg piee said...

klu kapir tu jahatmakan rasuah,apa aku nak herankan sebab depa takde quran,ni yg ngaku islam,baca quran,baca hadith,hari2 sembahyang,puasa pi haji,ust pulak lagi tu,tapi mentakkedarah rasuah kira ok ke tu

Unknown said...

Terlalu dangkal pemikiran klo pemimpin itu harus muslim.. Al maidah 51 itu multitafsir.. Cuma di indonesia kata awlia pemimpin dan di pakai untuk menjahtukan lawan.. sebenarnya kata awlia teman setia pada zaman perang dulu.. Tidak mungkin dalam perang kita berteman dgn lawan atau musuh. Pada zaman Nabi ada kok gubernur kristen.. presiden libanon kristen.. walikota london muslim yang mayoritas kristen. Karena semua tokoh agama sepakat hak demokrasi memilih pemimpin.. Kita memilih pemimpin yang bersih bukan harus islam.. Baca juga ketua PBNU sang pakar profesor bukan pemikiran seperti lu.. http://www.funesia.net/2016/11/said-aqil-mending-pemimpin-non-muslim.html

Unknown said...

Terlalu dangkal pemikiran klo pemimpin itu harus muslim.. Al maidah 51 itu multitafsir.. Cuma di indonesia kata awlia pemimpin dan di pakai untuk menjahtukan lawan.. sebenarnya kata awlia teman setia pada zaman perang dulu.. Tidak mungkin dalam perang kita berteman dgn lawan atau musuh. Pada zaman Nabi ada kok gubernur kristen.. presiden libanon kristen.. walikota london muslim yang mayoritas kristen. Karena semua tokoh agama sepakat hak demokrasi memilih pemimpin.. Kita memilih pemimpin yang bersih bukan harus islam.. Baca juga ketua PBNU sang pakar profesor bukan pemikiran seperti lu.. http://www.funesia.net/2016/11/said-aqil-mending-pemimpin-non-muslim.html

Anonymous said...

Kecenderungan manusia sesat seperti balaci 7:42 PM ialah memuliakan pemimpin-pemimpin kafir dan pemimpin-pemimpin sekular liberal yang memusuhi Islam dan umat Islam dan memburuk-burukkan dan menfitnah ulama-ulama Islam supaya orang ramai membenci ulama Islam dan agama Islam! Dan pada masa yang sama manusia-manusia sesat ini menggalakkan manusia melakukan kemungkaran dan kesesatan dengan alasan konon hak kebebasan individu !

Nabi Muhammad s.a.w. telah memuliakan ulama-ulama Islam sebagai Pewaris Nabi maka kita semua memuliakan, menghormati dan mengikut ajaran ulama Islam yang diwarisi dari Nabi Muhammad s.a.w.. Wahai umat Islam marilah kita semua kembali kepada ajaran Islam dan bersatu padu membela agama Islam, ulama Islam dan hak umat Islam di negara ini.

Anonymous said...

Andre Dennis,

Kamu telah menulis Pada zaman Nabi ada kok gubernur kristen.

Sekarang kami meminta kamu untuk menulis nama gubernur kristen yang telah bertugas di bawah Nabi Muhammad s.a.w. .Tolong beri kami suatu bukti yang mendukung apa yang kamu ucapkan.


Anonymous said...

Allah dan RasulNya telah melarang keras umat Islam melantik orang-orang kafir dan puak munafik menjadi pemimpin umat Islam kerana orang-orang kafir dan puak munafik tidak pernah redha terhadap agama Islam dan umat Islam. Bukti:

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang-orang yang menjadikan agama kamu sebagai ejek-ejekan dan permainan - dari orang-orang yang telah diberikan Kitab sebelum kamu, dan orang-orang kafir musyrik itu: menjadi penolong-penolong; dan bertaqwalah kepada Allah, jika kamu benar-benar orang yang beriman.(Al-Maaidah 5:57).

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani itu sebagai teman rapat, kerana setengah mereka menjadi teman rapat kepada setengahnya yang lain; dan sesiapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman rapatnya, maka sesungguhnya ia adalah dari golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang berlaku zalim.(Al-Maaidah 5:51)

Janganlah orang-orang yang beriman mengambil orang-orang kafir menjadi teman rapat dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Dan sesiapa yang melakukan (larangan) yang demikian maka tiadalah ia (mendapat perlindungan) dari Allah dalam sesuatu apapun, kecuali kamu hendak menjaga diri daripada sesuatu bahaya yang ditakuti dari pihak mereka (yang kafir itu). Dan Allah perintahkan supaya kamu beringat-ingat terhadap kekuasaan diriNya (menyeksa kamu). Dan kepada Allah jualah tempat kembali. (A-li'Imraan 3:28)

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi teman rapat dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Adakah kamu hendak mengadakan alasan yang terang nyata bagi Allah untuk (menyeksa) kamu?
(An-Nisaa' 4:144)

Seperti biasa kafir harbi dan para munafik yang buta, bisu dan bodoh sombong akan mempertikai, mendustai dan menolak semua ayat-ayat Al-Qur'an supaya mereka boleh menipu dan menyesatkan semua manusia. Sesungguhnya kafir harbi dan para munafik adalah manusia yang amat sesat dan amat menyesatkan!

Anonymous said...

Lebih banyak bukti Allah dan RasulNya tidak membenarkan umat Islam melantik orang kafir menjadi pemimpin umat Islam:

Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu taatkan orang-orang yang kafir nescaya mereka akan menolak kamu kembali kepada kekufuran, lalu menjadilah kamu orang-orang yang rugi. (Janganlah kamu taatkan mereka!) Bahkan (taatlah kepada) Allah Pelindung kamu, dan Dia lah sebaik-baik Penolong. (A-li'Imraan 3:150)

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan teman rapat mana-mana kaum yang dimurkai Allah, mereka telah berputus asa daripada mendapat kebaikan akhirat, sebagaimana berputus asanya orang-orang kafir yang ada di dalam kubur.
(Al-Mumtahanah 60:13)

Kesimpulan: Menjadikan orang kafir sebagai pemimpin bagi umat Islam bererti menentang Allah SWT dan Rasulullah SAW serta Ijma' Ulama. Memilih orang kafir sebagai pemimpin umat Islam bererti memberi peluang kepada orang kafir untuk menindas dan menyesatkan umat Islam.

Wahai umat Islam, marilah kita semua memulaukan (boycott) parti politik kafir harbi dan sekular liberal dalam PRU14 supaya mereka tidak mempunyai kuasa politik untuk menindas agama Islam dan umat Islam.

Marilah kita semua menyokong dan mengundi parti Islam PAS dalam PRU14 supaya ulama Islam dan PAS boleh menubuhkan kerajaan Islam yang boleh membela agama Islam dan umat Islam dan melaksanakan ajaran islam dan hukum Allah untuk umat Islam di negara ini.

Anonymous said...

Emang bener kata Andre Dennis.. Kita ini negara indonesia negara bineka tunggal ika bukan syariah.. Negara demokrasi.. Pejuang2 memerdekakan indonesia bukan hanya agama muslim tapi ada yang kristen, budha, hindu.. Sama juga seperti di libanon presidennya kristen yang mayoritas muslim, di london walikotanya muslim yang mayoritas agama kristen.. Klo berpendapat jangan di pimpin oleh kafir berarti kita tidak boleh pakai barangnya kafir, bekerja di perusahan kafir.. Sebenarnya Tuhan mau kita saling mengasihi. Karena itu juga ulama2 di dunia di negara2 demokrasi sepakat tidak memakai ayat yang tidak boleh di pimpin no muslim.. Kalo yang beranggapan tidak mau di pimpin oleh kafir ke arab saja gitu aja kok repot.. Karena kita memilih pemimpin yang jujur, transparan, dan pro muslim.. Emang ada gabernur selain pak ahok yang pro muslim seperti ini : Ahok membangun Masjid di Balai Kota diberi nama Masjid Fatahillah, Masjid ini digagas di era Gubenur Jokowi, dilaksanakan dan selesai di era Gubenur Ahok, total dana: Rp. 18.8 M. Setelah selama puluhan tahun dan belasan gubernur Jakarta yang muslim, Balai Kota tidak memiliki masjid.
Ahok Membangun Masjid Agung Jakarta Rp. 170 M di Daan Mogot, Jakarta Barat yang akan selesai akhir 2016 dibangun di atas luas tanah 17,8 hektare dengan bangunan seluas 2 hektare, karena Jakarta belum memiliki masjid raya provinsi. Masjid Istiqlal adalah masjid Negara. Setelah selama puluhan tahun dan belasan gubernur Jakarta yang muslim, Ibu Kota ini tidak memiliki masjid Agung.
Membangun masjid-masjid di setiap rusun-rusun yang dibangun: Masjid al-Hijrah untuk Rusun Marunda, Jakarta Utara.
Membangun Mushola untuk setiap RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak).
Membangun Masjid-Masjid di setiap rusun misalnya Masjid Al-Muhajirin di Rusun Pesakih, Jakarta Barat.
Memajukan Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) Jakarta Utara sebagai Etalase Keilmuan Keislaman dan Wisata Religi. Tak hanya itu.
Ahok juga selalu memberikan bantuan ke Masjid-Masjid, Musholla-Musholla dan Majelis-Majelis Taklim.
Berdasarkan SK GUB Nomor 2589 Tahun 2015 ada 118 musholla, mesjid dan Majelis Taklim yg mendapat bantuan, dengan kisaran bantuan sebesar 15 juta s/d 75 juta rupiah. Tak hanya itu, Ahok pun membeli tanah-tanah di sekitar masjid agar menjadi ruang terbuka hijau dan membuat taman yang nyaman.
Mulai tahun 2016, KJP (Kartu Jakarta Pintar) diberikan ke pelajar-pelajar sekolah-sekolah Islam: Madrasah (dari Ibtida'iyah sampai Aliyah). Total budget KJP 2016: Rp2.5 Triliun.
Mulai tahun 2016, Ahok memberikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul kepada penerima KJP yang mendapatkan Perguruan Tinggi, setiap tahun memperoleh 18 juta.
Ahok umrohkan Penjaga Masjid/Musola (Marbut) dan Makam (kuncen). Berdasarkan data, Ahok sudah umrohkan 30 orang Marbut dan Kuncen Tahun 2014, di tahun 2015 Ahok umrohkan 40 orang Marbut dan di tahun ini, Ahok siap umrohkan 50 orang Marbut. Tak hanya marbut, menutup tempat masiat. Habib rizieq atau gubernur muslim pernah gak? Karena ini para haters jangan menghasut dong menjatuhi ahok dengan ayat2. Karena yang Tuhan mau prilakunya bukan hanya sekedar mengaku agama tetapi tidak ada buah.. Satu lagi emangnya pak ahok menistakan agama? Sudah dengar atau tahbayun gak penjalasan ahok? Fakta kok banyak yang pakai almaidah untuk berpolitik.

Anonymous said...

Emang bener kata Andre Dennis.. Kita ini negara indonesia negara bineka tunggal ika bukan syariah.. Negara demokrasi.. Pejuang2 memerdekakan indonesia bukan hanya agama muslim tapi ada yang kristen, budha, hindu.. Sama juga seperti di libanon presidennya kristen yang mayoritas muslim, di london walikotanya muslim yang mayoritas agama kristen.. Klo berpendapat jangan di pimpin oleh kafir berarti kita tidak boleh pakai barangnya kafir, bekerja di perusahan kafir.. Sebenarnya Tuhan mau kita saling mengasihi. Karena itu juga ulama2 di dunia di negara2 demokrasi sepakat tidak memakai ayat yang tidak boleh di pimpin no muslim.. Kalo yang beranggapan tidak mau di pimpin oleh kafir ke arab saja gitu aja kok repot.. Karena kita memilih pemimpin yang jujur, transparan, dan pro muslim.. Emang ada gabernur selain pak ahok yang pro muslim seperti ini : Ahok membangun Masjid di Balai Kota diberi nama Masjid Fatahillah, Masjid ini digagas di era Gubenur Jokowi, dilaksanakan dan selesai di era Gubenur Ahok, total dana: Rp. 18.8 M. Setelah selama puluhan tahun dan belasan gubernur Jakarta yang muslim, Balai Kota tidak memiliki masjid.
Ahok Membangun Masjid Agung Jakarta Rp. 170 M di Daan Mogot, Jakarta Barat yang akan selesai akhir 2016 dibangun di atas luas tanah 17,8 hektare dengan bangunan seluas 2 hektare, karena Jakarta belum memiliki masjid raya provinsi. Masjid Istiqlal adalah masjid Negara. Setelah selama puluhan tahun dan belasan gubernur Jakarta yang muslim, Ibu Kota ini tidak memiliki masjid Agung.
Membangun masjid-masjid di setiap rusun-rusun yang dibangun: Masjid al-Hijrah untuk Rusun Marunda, Jakarta Utara.
Membangun Mushola untuk setiap RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak).
Membangun Masjid-Masjid di setiap rusun misalnya Masjid Al-Muhajirin di Rusun Pesakih, Jakarta Barat.
Memajukan Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) Jakarta Utara sebagai Etalase Keilmuan Keislaman dan Wisata Religi. Tak hanya itu.
Ahok juga selalu memberikan bantuan ke Masjid-Masjid, Musholla-Musholla dan Majelis-Majelis Taklim.
Berdasarkan SK GUB Nomor 2589 Tahun 2015 ada 118 musholla, mesjid dan Majelis Taklim yg mendapat bantuan, dengan kisaran bantuan sebesar 15 juta s/d 75 juta rupiah. Tak hanya itu, Ahok pun membeli tanah-tanah di sekitar masjid agar menjadi ruang terbuka hijau dan membuat taman yang nyaman.
Mulai tahun 2016, KJP (Kartu Jakarta Pintar) diberikan ke pelajar-pelajar sekolah-sekolah Islam: Madrasah (dari Ibtida'iyah sampai Aliyah). Total budget KJP 2016: Rp2.5 Triliun.
Mulai tahun 2016, Ahok memberikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul kepada penerima KJP yang mendapatkan Perguruan Tinggi, setiap tahun memperoleh 18 juta.
Ahok umrohkan Penjaga Masjid/Musola (Marbut) dan Makam (kuncen). Berdasarkan data, Ahok sudah umrohkan 30 orang Marbut dan Kuncen Tahun 2014, di tahun 2015 Ahok umrohkan 40 orang Marbut dan di tahun ini, Ahok siap umrohkan 50 orang Marbut. Tak hanya marbut, menutup tempat masiat. Habib rizieq atau gubernur muslim pernah gak? Karena ini para haters jangan menghasut dong menjatuhi ahok dengan ayat2... Karena yang Tuhan mau prilakunya bukan hanya sekedar mengaku agama tetapi tidak ada buah.. Satu lagi emangnya pak ahok menistakan agama? Sudah dengar atau tahbayun gak penjalasan ahok? Fakta kok banyak yang pakai almaidah untuk berpolitik...

Anonymous said...

Emang bener kata Andre Dennis.. Kita ini negara indonesia negara bineka tunggal ika bukan syariah.. Negara demokrasi.. Pejuang2 memerdekakan indonesia bukan hanya agama muslim tapi ada yang kristen, budha, hindu.. Sama juga seperti di libanon presidennya kristen yang mayoritas muslim, di london walikotanya muslim yang mayoritas agama kristen.. Klo berpendapat jangan di pimpin oleh kafir berarti kita tidak boleh pakai barangnya kafir, bekerja di perusahan kafir.. Sebenarnya Tuhan mau kita saling mengasihi. Karena itu juga ulama2 di dunia di negara2 demokrasi sepakat tidak memakai ayat yang tidak boleh di pimpin no muslim.. Kalo yang beranggapan tidak mau di pimpin oleh kafir ke arab saja gitu aja kok repot.. Karena kita memilih pemimpin yang jujur, transparan, dan pro muslim.. Emang ada gabernur selain pak ahok yang pro muslim seperti ini : Ahok membangun Masjid di Balai Kota diberi nama Masjid Fatahillah, Masjid ini digagas di era Gubenur Jokowi, dilaksanakan dan selesai di era Gubenur Ahok, total dana: Rp. 18.8 M. Setelah selama puluhan tahun dan belasan gubernur Jakarta yang muslim, Balai Kota tidak memiliki masjid.
Ahok Membangun Masjid Agung Jakarta Rp. 170 M di Daan Mogot, Jakarta Barat yang akan selesai akhir 2016 dibangun di atas luas tanah 17,8 hektare dengan bangunan seluas 2 hektare, karena Jakarta belum memiliki masjid raya provinsi. Masjid Istiqlal adalah masjid Negara. Setelah selama puluhan tahun dan belasan gubernur Jakarta yang muslim, Ibu Kota ini tidak memiliki masjid Agung.
Membangun masjid-masjid di setiap rusun-rusun yang dibangun: Masjid al-Hijrah untuk Rusun Marunda, Jakarta Utara.
Membangun Mushola untuk setiap RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak).
Membangun Masjid-Masjid di setiap rusun misalnya Masjid Al-Muhajirin di Rusun Pesakih, Jakarta Barat.
Memajukan Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) Jakarta Utara sebagai Etalase Keilmuan Keislaman dan Wisata Religi. Tak hanya itu.
Ahok juga selalu memberikan bantuan ke Masjid-Masjid, Musholla-Musholla dan Majelis-Majelis Taklim.
Berdasarkan SK GUB Nomor 2589 Tahun 2015 ada 118 musholla, mesjid dan Majelis Taklim yg mendapat bantuan, dengan kisaran bantuan sebesar 15 juta s/d 75 juta rupiah. Tak hanya itu, Ahok pun membeli tanah-tanah di sekitar masjid agar menjadi ruang terbuka hijau dan membuat taman yang nyaman.
Mulai tahun 2016, KJP (Kartu Jakarta Pintar) diberikan ke pelajar-pelajar sekolah-sekolah Islam: Madrasah (dari Ibtida'iyah sampai Aliyah). Total budget KJP 2016: Rp2.5 Triliun.
Mulai tahun 2016, Ahok memberikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul kepada penerima KJP yang mendapatkan Perguruan Tinggi, setiap tahun memperoleh 18 juta.
Ahok umrohkan Penjaga Masjid/Musola (Marbut) dan Makam (kuncen). Berdasarkan data, Ahok sudah umrohkan 30 orang Marbut dan Kuncen Tahun 2014, di tahun 2015 Ahok umrohkan 40 orang Marbut dan di tahun ini, Ahok siap umrohkan 50 orang Marbut. Tak hanya marbut, menutup tempat masiat. Habib rizieq atau gubernur muslim pernah gak? Karena ini para haters jangan menghasut dong menjatuhi ahok dengan ayat2... Karena yang Tuhan mau prilakunya bukan hanya sekedar mengaku agama tetapi tidak ada buah.. Satu lagi emangnya pak ahok menistakan agama? Sudah dengar atau tahbayun gak penjalasan ahok? Fakta kok banyak yang pakai almaidah untuk berpolitik...

Anonymous said...

Kayaknya ini blogger ini sesat. Memberitakan yang tidak benar. Provokasi. Kita warga jakarta yang ada di cawang banyak yang akan memilih pak ahok. Hampir semua warga mengingini ahok gubernur lagi. Salam 2 jari

Anonymous said...

Balaci 11:56 PM dan 12:31 AM adalah balaci-balaci Ahok yang cuba mengelirukan dan menipu umat Islam konon Ahok bersikap positif terhadap Islam dan umat Islam sedangkan kita semua tahu Ahok telah menghina agama Islam, Al-Qur'an dan menindas umat Islam, merobohkan beberapa masjid dan memecat umat Islam dan menggantikan umat islam dengan orang Kristian dll di Jakarta ! Dan Ahok juga didakwa terlibat dalam beberapa kes rasuah !

Balaci-balaci Ahok ini menulis secara tidak logik atau tidak masuk akal manusia yang normal iaitu Klo berpendapat jangan di pimpin oleh kafir berarti kita tidak boleh pakai barangnya kafir, bekerja di perusahan kafir kerana kepimpinan kafir tidak berkaitan dengan barang kafir atau bekerja di kilang kafir seolah-olah balaci-balaci cuba mengatakan buah limau adalah sama dengan buah durian. Ini bererti balaci-balaci Ahok ini sangat terdesak untuk mengelirukan dan menipu umat Islam.

Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan timbalan gabenurnya Djarot Saiful Hidayat akan kalah dalam pemilihan gabenur dan timbalan gebenur dalam tahun 2017 menurut kajian yang telah dijalankan. Ini bererti orang Jakarta tidak menyokong Ahok dan timbalannya:

Jakarta. Incumbent Governor Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama and Deputy Governor Djarot Saiful Hidayat would likely lose in a runoff election during next year's Jakarta gubernatorial election, a survey released Sunday (30/10) found. The survey, conducted by a political analyst group Kedai Kopi, found the incumbent pair would lose in a runoff, Kompas.com reported.

Hendri Satrio, founder of the polling firm, said the incumbent team is facing decreasing favorability amid a string of controversies including allegations of insulting Islam, evictions in slum areas, connections to ongoing graft cases and reneging on an independent ticket with volunteer group Teman Ahok.

The survey, conducted Oct. 19 to 24 interviewed 694 respondents face-to-face across the province. The method was a multistage random sampling with a 4 percent margin of error.

Sumber: http://jakartaglobe.id/news/ahok-djarot-lose-runoff-election-survey-finds/

Anonymous said...

Wew saya muslim saya pilih ahok djarot. Sudah terbukti!! Banyak yang menjatuhkan pak ahok tapi saya yakin ahok djarot pasti menang.

Anonymous said...

klo ketua PBNU memilih ahok kafir ya?? Jangan menghasut umat muslim deh baca ini http://www.funesia.net/2016/11/said-aqil-mending-pemimpin-non-muslim.html Dan baca juga ini buya syafi : http://pribuminews.co.id/2016/11/06/respon-kh-didin-hafidhuddin-terhadap-tulisan-buya-syafii-maarif/

Anonymous said...

Pelbagai Dosa Ahok Terhadap Umat Islam Di Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI)

1. Merobohkan puluhan masjid seperti Masjid Baitul Arif, Masjid Amir Hamzah (masjid bersejarah), Masjid Apung di Jakarta. Pada masa yang sama Ahok memberikan layanan istimewa kepada gereja-gereja kristian.

2. Ahok telah memecat kakitangan dan pegawai awam Jakarta, pengetua dan guru besar dan penghulu (lurah) yang beragama Islam dan melantik orang-orang China kafir seperti lurah Susan, lurah Grace dll untuk memenuhi jawatan-jawatan tersebut.

3. Merasa disokong oleh media-media sekuler, liberal dan kafir harbi, Ahok terus menghapus simbol-simbol Islam.

4. Ahok memaksa pelajar Islam menukar pakaian seragam sekolah yang menutup aurat kepada baju betawi. Ahok juga melarang pelajar Islam menutup aurat.

5. Ahok juga menghadkan atau melarang kegiatan syi’ar Islam di Jakarta seperti malam takbiran iaitu takbir raya konon untuk mengelakkan kesesakan jalanraya sedangkan Ahok sendiri telah mengadakan sambutan Tahun Baru China yang telah menyebabkan kesesakan jalam raya yang sangat teruk.

6. Ahok juga menyokong aktiviti pelacuran dan berkata orang yang menolaknya adalah munafik ! Ahok telah menfitnah Muhammadiyah(organisasi Islam yang besar di Indonesia) sebagai munafik kerana Muhammadiyah menolak pelacuran yang menyebabkan Muhammadiyah membuat laporan polis terhadap Ahok!

7. Ketika umat Islam bermati-matian memprotes missworld, Ahok menyokong missworld sepenuhnya bahkan bangga jika Jakarta jadi tuan rumah final Miss World.

8. Ahok menyokong cadangan menghapuskan ruang agama dalam kad pengenalan Indonesia (KTP).

9. Ahok juga membuat pegumuman yg mengejutkan : BOLEH MINUM ARAK, asal jangan mabok.

10. Ahok juga menyokong penuh konsert maksiat Lady Gaga, Ahok selalu menyokong aktiviti maksiat yang diprotes oleh umat Islam.

11. Ahok dengan lancang menghina ayat suci termasuk Al-Qur'an, dia berkata ayat suci wajib tunduk pada ayat perlembagaan Indonesia.

12. Ahok juga menentang manifesto parti gerindra tentang pemurnian agama dari ajaran sesat.

13. Ahok dan kroni China kafirnya terlibat dalam rasuah. Ini Dia Bukti Ahok Terlibat Kolusi dan Korupsi:

https://www.intelijen.co.id/ini-dia-bukti-ahok-terlibat-kolusi-dan-korupsi/

http://en.tempo.co/read/news/2016/04/04/057759691/Rizieq-Shihab-Arrest-Ahok-for-corruption

http://suaranasional.com/2016/03/31/ngeri-wartawan-senior-ini-bongkar-alasan-kpk-lindungi-korupsi-ahok/

14. Ahok melarang menyembelih haiwan kurban di sekolah negeri dan masjid.

15. Dan lain-lain...etc...etc...

Sumber: http://www.voa-islam.com/read/liberalism/2014/09/26/33036/16-alasan-umat-islam-menolak-ahok-jadi-gubernur-dki-jakarta/

Wahai umat Islam, marilah kita semua kembali kepada ajaran Islam dan hukum Allah dan bersatu membela agama Islam dan hak umat Islam di negara kita kerana Ahok-Ahok yang menjadi pemimpin parti kafir harbi dan parti sekular liberal sedang memecah-belahkan umat Islam @ orang Melayu untuk melemahkan agama Islam dan kuasa politik orang Melayu @ umat Islam supaya musuh Islam boleh menindas adama Islam dan umat Islam di negara ini.

Anonymous said...

Kejahatan Ahok yang terbaru terhadap agama Islam dan umat Islam ialah Ahok telah menghina Al-Qur'an dengan membuat dakwaan orang ramai telah dibohongi oleh Surah Al-Maidah ayat 51 dan ayat-ayat Qur'an yang lain.

Apabila umat Islam menjadi marah, Ahok mendakwa orang yang menyampaikan ayat-ayat Qur'an itu telah membohongi orang ramai. Bukankah ini bererti Ahok telah menfitnah Nabi Muhammad s.a.w. dan ulama-ulama Islam, ustaz dan ustazah dll ?

Kafir harbi dan para munafik sahaja menyokong Ahok menghina agama Islam dan menindas umat Islam !

Anonymous said...

Assalamualaikum Tuan Ibnu Hasyim,

Dengan segala hormatnya saya mohon Tuan Ibnu Hasyim sudi delete spam 11:59 PM dan 12:01 AM.

Sekian, terima kasih.

Anonymous said...

Pak ahok pasti selalu di lindungi Tuhan, pasti menang. Demo sono Aa gatot dan dimas kanjeng.

Anonymous said...

Mohon maaf ya.. Saya sangat setuju klo pak ahok tidak bersalah. Yang bersalah itu buni yani.

Anonymous said...

PEMBETULAN UNTUK KOMEN 2:11 AM

Apabila umat Islam menjadi marah, Ahok mendakwa orang Islam menggunakan ayat-ayat Qur'an itu untuk membohongi orang ramai. Ini bererti:

(1) Ahok telah menfitnah dan menghina Nabi Muhammad s.a.w. dan ulama-ulama Islam, ustaz dan ustazah dll.

(2) Ahok telah menfitnah dan menghina Al-Qur'an. Ini bererti Ahok telah menafikan Al-Qur'an adalah kebenaran mutlak dari Allah Yang Maha Esa.

Anonymous said...

2:01 am : sudah dibayar berapa menfitnah ahok? Lu pesuruh gerindra prabowo ato demokrat pak sby? Please deh bersaing dengan sehat.

Anonymous said...

Masa sih pak ahok ahok menista alquran? Saya menyimak pidato asli pak ahok tidak ada kok yang menghina. Itukan cuma anggapan orang yang membenci ahok saja. Banyak kok yang merasa klo ahok tidak menistakan agama. Dia juga sudah meminta maaf cuma kamu aja yang tidak menerima. Jusru itu ada pro dan kontra. Yang kontra cuma otaknya dan hatinya aja mendendam. Kata buya syafi juga tidak menistakan. http://pribuminews.co.id/2016/11/06/respon-kh-didin-hafidhuddin-terhadap-tulisan-buya-syafii-maarif/

Anonymous said...

Setuju ahok tidak menghina atau tidak ada niat menghina agama atau alquran.

Anonymous said...

Balaci Ahok 2:25 AM menulis Pak ahok pasti selalu di lindungi Tuhan

Jawapan kita untuk balaci Ahok 2:25 AM :

Allah tidak akan melindungi Ahok sebab:

(1) Ahok adalah China Kristian yang menyembah Jesus (Yesus) sebagai 'Tuhan' sedangkan Jesus adalah manusia yang sangat lemah: “By myself I can do nothing...” (John 5:30).
Bagaimanakah 'Tuhan' yang sangat lemah boleh melindungi Ahok? Ini bererti Jesus bukan 'Tuhan' !

Sebaliknya umat Islam menyembah Allah Yang Maha Berkuasa, maka umat Islam berada di jalan yang benar dan lurus.

Dia lah Allah, yang tidak ada Tuhan melainkan Dia; Yang Menguasai (sekalian alam); Yang Maha Suci; Yang Maha Selamat Sejahtera (dari segala kekurangan); Yang Maha Melimpahkan Keamanan; Yang Maha Pengawal serta Pengawas; Yang Maha Kuasa; Yang Maha Kuat (menundukkan segala-galanya); Yang Melengkapi segala KebesaranNya. Maha Suci Allah dari segala yang mereka sekutukan denganNya.(Al-Hasy-r 59:23)

(2) Ahok tidak berhak mendakwa dirinya menjadi pengikut Jesus @ Yesus kerana Ahok adalah seorang China sedangkan Jesus diutuskan kepada Bani Israel sahaja. Bukti:
Matthew 15:24 Jesus answered, "I was sent only to the lost sheep of Israel."

(3) Ahok telah menfitnah dan menghina agama Islam, Al-Qur'an dan menindas umat Islam yang bererti Ahok telah menjadi musuh Allah maka Allah tidak akan melindungi Ahok !

Anonymous said...

Pendukung Ahok menggunakan kebohongan untuk mendukung Ahok yang telah mencemarkan nama baik dan menghina Islam dan Muslim. Video telah menunjukkan bagaimana Ahok telah menghina dan mencemarkan nama baik Qur'an. Penjarakan saja Ahok karena Ahok telah menghina dan memfitnah Islam dan Muslim. Penjarain aja Ahok !

Anonymous said...

2:47 AM orang benar seperti ahok pasti akan menang kita liat aja nanti. Mungkin nanti 2024 akan jadi presiden. Klo mau berbicara agama panjang. Cukup melihat buahnya saja. Kamu sangat benci ya ajaran kristen ya? Pantas kelihatan dihati dan diotakmu memelihara kebencian. Semua agama masing2 menyakini Tuhannya masing2. Sungguh semoga Tuhan mengampunimu.

Anonymous said...

FUNESIA.NET-Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengimbau rakyat agar yakin untuk memilih calon kepala daerah yang jujur dan bersih di Pilkada serentak 2017. Menurutnya, tak masalah bila calon kepala daerah itu non-Muslim tapi jujur dan dipercaya rakyat.




"Siapa saja yang mampu dan dipercaya rakyat, pemimpin yang adil meski itu non-Muslim tapi jujur, itu lebih baik daripada pemimpin Muslim tapi zalim. Di mana saja dan siapa saja," kata Said Aqil di kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Sabtu (16/4/2016).

Dia mengatakan imbauan ini bukan bermaksud mendukung bakal calon di daerah tertentu yang maju di Pilkada 2017. Namun, diingatkan, pemimpin yang baik adalah bisa memikirkan kemashlatan rakyatnya.



Ia pun menepis bila dianggap mendukung bakal cagub DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Enggak, enggak. Saya bukan dukung Ahok ya. Bagi saya pemimpin yang adil, meski non-Muslim lebih baik. Itu membawa kemaslahatan," tuturnya. Kemudian, dia mencontohkan kejadian pemimpin Libya, Muammar Khadafi. Meski Muslim, tapi Khadafi tak memikirkan kemashlatasan rakyatnya. Ia tak ingin di Pilkada nanti, masyarakat salah memilih calon kepala daerah.

"Pemimpin yang zalim dan tak adil, masyarakat akan merasakan kezalimannya. Kayak Muammar Khadafi , dia Muslim itu. Tapi, apa? rakyatnya sengsara," ujarnya.

Anonymous said...

KOMPASMETRO.COM - SEKIRANYA saya telah membaca secara utuh pernyataan Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, yang menghebohkan itu, substansi tulisan ini semestinya sudah disampaikan saat Karni Ilyas, Presiden Lawyers Club, mengundang saya pada 11 Oktober 2016 melalui studio Yogyakarta. Karena semula audio visual TVOne dari Yogya beberapa saat tidak berfungsi, sehingga saya tidak sempat mengikuti fatwa MUI yang juga dibacakan dengan penuh emosi malam itu. Baru belakangan saya dapat membaca isi fatwa itu melalui internet.

Dalam fatwa itu jelas dituduhkan bahwa Ahok telah menghina al-Quran dan menghina ulama dan harus diproses secara hukum. Tetapi malam itu, akal sehat saya mengatakan bahwa Ahok bukan orang jahat yang kemudian ditanggapi beragam oleh berbagai kalangan. Yang menghujat saya cukup banyak, yang membela pun tidak kurang. Semua berdasarkan fatwa MUI yang tidak teliti itu. Semestinya lembaga sebagai MUI mestilah menjaga martabatnya melalui fatwa-fatwa yang benar-benar dipertimbangkan secara jernih, cerdas, dan bertanggung jawab.



Dari berbagai sumber yang dapat ditelusuri via internet, keterangan lengkap Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada 27 September 2016 adalah sebagai berikut: "Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin pakai surat al-Maidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya…" Perhatikan dengan seksama kutipan ini, apakah memang terdapat penghinaan terhadap al-Quran? Hanya otak sakit sajalah yang berkesimpulan demikian. Apalagi jika sampai menista Langit., jauh dari itu. Perkara dikesankan menghina ulama, saya tidak perlu bicarakan di sini, karena memang dalam sejarah Muslim sering bermunculan ulama jahat, penjilat penguasa dengan fatwa-fatwa murahannya.

Pokok masalah di sini adalah pernyataan Ahok di depan publik di sana agar "jangan percaya sama orang… karena dibohongin pakai surat surat al-Maidah 51." Ahok sama sekali tidak mengatakan bahwa surat al-Maidah 51 itu bohong. Yang dikritik Ahok adalah mereka yang menggunakan ayat itu untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih dirinya. Bung Zuhairi Misrawi dalam pembicaraan telepon dengan saya pada 3 November 2016 mengatakan bahwa di beberapa masjid di Jakarta sudah lama dikobarkan semangat agar rakyat tidak memilih Ahok dalam pilkada 2017 karena dilarang oleh ayat di atas. Bagi saya, apakah Ahok terpilih atau tidak terpilih bukan urusan saya. Itu sepenuhnya urusan para pemilih DKI.


Saya tidak akan memasuki perang penafsiran tentang ayat itu. Pusat perhatian tulisan ini adalah bahwa tidak benar Ahok telah menghina al-Quran berdasarkan kutipan lengkap keterangannya di Pulau Pramuka di atas. Fatwa gegabah MUI ini ternyata telah berbutut panjang. Demo 4 November 2016 adalah bentuk kongkretnya. Semoga demo itu akan berlangsung tertib, aman, dan damai.

Tetapi jika terjadi insiden yang tidak diinginkan, MUI harus bertanggung jawab, karena gara-gara fatwanya, demo itu digelar. Kelompok garis keras merasa dapat amunisi untuk tujuan duniawinya. Kekerasan telah jadi mata pencarian. Adapun beberapa politisi yang membonceng fatwa ini, itu bukan untuk mencari kebenaran, tetapi semata-mata untuk mendapatkan keuntungan politik kekuasaan dalam rangka pilkada DKI Feb. 2017. Apakah kita mau mengorbankan kepentingan bangsa dan negara itu akibat fatwa yang tidak cermat itu? Atau apakah seorang Ahok begitu ditakuti di negeri ini, sehingga harus dilawan dengan demo besar-besaran? Jangan jadi manusia dan bangsa kerdil!

Anonymous said...

Salam 2 jari

Anonymous said...

Kata Buya syafi : saya telah membaca secara utuh pernyataan Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, yang menghebohkan itu, substansi tulisan ini semestinya sudah disampaikan saat Karni Ilyas, Presiden Lawyers Club, mengundang saya pada 11 Oktober 2016 melalui studio Yogyakarta. Karena semula audio visual TVOne dari Yogya beberapa saat tidak berfungsi, sehingga saya tidak sempat mengikuti fatwa MUI yang juga dibacakan dengan penuh emosi malam itu. Baru belakangan saya dapat membaca isi fatwa itu melalui internet.

Dalam fatwa itu jelas dituduhkan bahwa Ahok telah menghina al-Quran dan menghina ulama dan harus diproses secara hukum. Tetapi malam itu, akal sehat saya mengatakan bahwa Ahok bukan orang jahat yang kemudian ditanggapi beragam oleh berbagai kalangan. Yang menghujat saya cukup banyak, yang membela pun tidak kurang. Semua berdasarkan fatwa MUI yang tidak teliti itu. Semestinya lembaga sebagai MUI mestilah menjaga martabatnya melalui fatwa-fatwa yang benar-benar dipertimbangkan secara jernih, cerdas, dan bertanggung jawab.



Dari berbagai sumber yang dapat ditelusuri via internet, keterangan lengkap Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada 27 September 2016 adalah sebagai berikut: "Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin pakai surat al-Maidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya…" Perhatikan dengan seksama kutipan ini, apakah memang terdapat penghinaan terhadap al-Quran? Hanya otak sakit sajalah yang berkesimpulan demikian. Apalagi jika sampai menista Langit., jauh dari itu. Perkara dikesankan menghina ulama, saya tidak perlu bicarakan di sini, karena memang dalam sejarah Muslim sering bermunculan ulama jahat, penjilat penguasa dengan fatwa-fatwa murahannya.

Pokok masalah di sini adalah pernyataan Ahok di depan publik di sana agar "jangan percaya sama orang… karena dibohongin pakai surat surat al-Maidah 51." Ahok sama sekali tidak mengatakan bahwa surat al-Maidah 51 itu bohong. Yang dikritik Ahok adalah mereka yang menggunakan ayat itu untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih dirinya. Bung Zuhairi Misrawi dalam pembicaraan telepon dengan saya pada 3 November 2016 mengatakan bahwa di beberapa masjid di Jakarta sudah lama dikobarkan semangat agar rakyat tidak memilih Ahok dalam pilkada 2017 karena dilarang oleh ayat di atas. Bagi saya, apakah Ahok terpilih atau tidak terpilih bukan urusan saya. Itu sepenuhnya urusan para pemilih DKI.


Saya tidak akan memasuki perang penafsiran tentang ayat itu. Pusat perhatian tulisan ini adalah bahwa tidak benar Ahok telah menghina al-Quran berdasarkan kutipan lengkap keterangannya di Pulau Pramuka di atas. Fatwa gegabah MUI ini ternyata telah berbutut panjang. Demo 4 November 2016 adalah bentuk kongkretnya. Semoga demo itu akan berlangsung tertib, aman, dan damai.

Tetapi jika terjadi insiden yang tidak diinginkan, MUI harus bertanggung jawab, karena gara-gara fatwanya, demo itu digelar. Kelompok garis keras merasa dapat amunisi untuk tujuan duniawinya. Kekerasan telah jadi mata pencarian. Adapun beberapa politisi yang membonceng fatwa ini, itu bukan untuk mencari kebenaran, tetapi semata-mata untuk mendapatkan keuntungan politik kekuasaan dalam rangka pilkada DKI Feb. 2017. Apakah kita mau mengorbankan kepentingan bangsa dan negara itu akibat fatwa yang tidak cermat itu? Atau apakah seorang Ahok begitu ditakuti di negeri ini, sehingga harus dilawan dengan demo besar-besaran? Jangan jadi manusia dan bangsa kerdil!

Anonymous said...

Aku tidak pernah membenci orang Kristen yang tidak pernah menghina Islam tetapi fanatik, munafik dan ekstremis Kristen jahat seperti kamu Anon 2:59 AM dan Ahok telah menghina dan memfitnah Islam dan Muslim dan menyebabkan umat Islam menjadi marah.

Hanya orang jahat seperti kamu Anon 2:59 AM mendukung pemimpin buruk seperti Ahok!
Sebuah pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang tidak baik seperti kamu Anon 2:59 AM dan Ahok !

Anonymous said...

POS-METRO.COM - Eks juru bicara kepresidenan era Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Wimar Witoelar, menilai Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak menista agama. Dia juga memperkirakan Ahok tidak akan dihukum.

Dalam pandangan Wimar, Ahok justru dihasut oleh orang yang membuat transkrip secara salah dan berbeda dengan ucapan aslinya.

"Kalau Ahok tetap dinyatakan bersalah, berarti ada pengadilan dan sistem hukum yang tidak benar. Tetapi saya rasa Ahok tidak akan dihukum, karena dia terlalu tidak salah," kata Wimar di Jambi, Sabtu (5/11/2016) malam.

Wimar juga meminta semua pihak menghargai proses hukum dan tidak ada yang menghakimi Ahok.

Pada bagian lain, dia berpendapat unjuk rasa 4 November 2016 adalah keadaan yang dibangkitkan secara unilateral oleh politisi.


Pendiri Yayasan Perspektif Baru (YPB) tersebut mengatakan perlu sosialisasi terbuka mengenai masalah yang ditimbulkan sebagai wujud penanganan jangka menengah dan panjang. Pemerintah, kata dia, juga tidak boleh terlalu bereaksi dengan suasana publik karena nanti bisa dianggap pencitraan.

"Yang seharusnya bekerja adalah media dan DPR untuk merepresentasikan yang sebenar-benarnya," ucap Wimar.

Sebelumnya, pada Jumat (4/11/2016) terjadi demonstrasi besar-besaran di Jakarta oleh berbagai elemen organisasi kemasyarakatan yang menuntut kepastian hukum dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (ts)

Anonymous said...

Tindakan penyokong-penyokong Ahok untuk menyembunyikan kejahatan Ahok terhadap Islam dan umat Islam Jakarta adalah seperti penyokong-penyokong Ahok cuba menutup bangkai gajah dengan nyiru !

Anonymous said...

Headlineislam.com – Tokoh dan kiai yang tergabung pada Aliansi Masyarakat DKI Jakarta Cinta Damai meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencabut pernyataan terkait persoalan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tentang Surat Al Maidah 51.

“Kita sepakat Pilkada DKI serentak 2017 tidak ada perpecahan di tengah masyarakat,” kata tokoh Nahdlatul Ulama Muhammad Ghozi Wahib Wahab Hasbullah melalui keterangan tertulis di Jakarta Senin (17/10/2016).

Aliansi Masyarakat DKI Cinta Damai yang terdiri dari tokoh masyarakat, ulama, budayawan, tokoh pemuda, pelajar dan pengacara menggelar Deklarasi Aksi damai Pilkada Serentak 2017.

Selain Muhammad Ghozi, hadir juga Ketua Ikatan Mubaliq Seluruh Indonesia Muhammad Zawawi Suat, Khatib Syuriah PWNU DKI Ahmad Zahhari, Ketua Muslimat NU DKI Ita Rahmawati dan ahli hukum Krisna Murti.


Ghozi mendesak seluruh elemen masyarakat menghentikan polemik yang bermuatan SARA menjelang Pilkada DKI dan menjunjung nilai Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, serta Pancasila.

Ghozi menekankan persamaan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat kemudian menghindari perbedaan yang berpotensi menimbulkan kebencian.

Ghozi juga menyatakan MUI harus menciptakan kemaslahatan dan menghilangkan pertentangan seluruh umat.

“Kita minta MUI mencabut dan meluruskan segala imbauan dan pernyataan yang menjurus pertentangan umat,” tutur Ghozi.

Sementara itu, praktisi hukum Krishna Murti menambahkan MUI sebagai penjaga kerukunan umat beragama seharusnya tidak menghakimi seseorang yang berdampak terhadap kemarahan pihak tertentu.

Krishna mengaku akan mengkaji dan mempelajari kejanggalan dari pernyataan MUI terhadap rekaman video Ahok terkait Surat Al Maidah 51 tersebut. Karena MUI mendukung salah satu calon politik agus silvy.

Anonymous said...

Cuma kata 3:16 AM ahok jahat. Kenbanyakan kata orang ahok itu baik. Terbukti kerjanya nyata dan banyak warga senang 80% atas kinerja ahok. Itu fakkta!! Mungkin kamu ada di 20% termasuk pendemo 120ribu kemarin. Hahhaahha

Anonymous said...

Kejahatan Ahok terhadap Islam dan umat Islam sentiasa disokong oleh media massa, munafik liberal dan kafir harbi. Bahkan media massa, munafik liberal dan kafir harbi selalu menghina, memfitnah dan memburuk-burukkan ulama-ulama Islam supaya orang ramai membenci ulama Islam dan menjauhi agama Islam. Bukti kejahatan media massa, munafik liberal dan kafir harbi terhadap ulama Islam:

(1) Siapa saja yang mampu dan dipercaya rakyat, pemimpin yang adil meski itu non-Muslim (kafir) tapi jujur, itu lebih baik daripada pemimpin Muslim tapi zalim. Anon 3:02 AM

(2) Perkara dikesankan menghina ulama, saya tidak perlu bicarakan di sini, karena memang dalam sejarah Muslim sering bermunculan ulama jahat, penjilat penguasa dengan fatwa-fatwa murahannya. Anon 3:10 AM

Ayat-ayat di atas memang jelas menghina dan memfitnah ulama-ulama Islam, pemimpin Islam dll.

Anonymous said...

Hidup PBNU... Ahok djarot menang satu putaran. Jangan percaya deh sama haters2nya ahok. Karena mereka cuma ingin menjatuhkan ahok supaya pemimpin mereka bisa berkuasa lagi dan korupsi. Prettt...

Anonymous said...

Balaci Ahok 3:25 AM adalah pembohong kerana membuat dakwaan palsu tanpa sebarang bukti. Inilah mentaliti kafir harbi dan munafik yang membela pemimpin jahat seperti Ahok!

Anonymous said...

A good tree cannot bear bad fruit, and a bad tree cannot bear good fruit. A bad tree has borne bad and rotten fruits such as the immoral and corrupt Ahok's supporters who support Ahok's misdeeds and lies against Islam and Muslims! Shame on Ahok and his supporters !

Anonymous said...

Penyokong-penyokong Ahok seperti balaci 3:29 AM sangat terdesak sehinggakan mereka sanggup menfitnah orang-orang yang mendedahkan kejahatan Ahok terhadap Islam dan umat islam! Wah...tindakan kafir harbi dan liberal yang amat memalukan !

Anonymous said...

Itulah orang bodoh mengatakan kafir2.. Memakai hp, mobil, internet, blog, dll dari pembuatnya kafir.. Istigfarr 3:31... Kayaknya di otak kamu dan hati cuma benci dan benci.. Emangnya calon gub kamu nomor 1 atau 3 sih? Besaing secara fair dgn program dong jangan menjatuhkan ahok dgn isu2 sara ato isu gak bermutu.. Prett.. Warga jakarta sudah pintar muslim kristen budha hindu tidak akan terhasut dgn provokator membawa isu sarah seperti MUI majelis uang rakyat atau FPI front perusak indonesia. Fakta kebanyakan warga menganggap begitu.

Anonymous said...

Itulah orang bodoh mengatakan kafir2.. Memakai hp, mobil, internet, blog, dll dari pembuatnya kafir.. Istigfarr 3:31... Kayaknya di otak kamu dan hati cuma benci dan benci.. Emangnya calon gub kamu nomor 1 atau 3 sih? Besaing secara fair dgn program dong jangan menjatuhkan ahok dgn isu2 sara ato isu gak bermutu.. Prett.. Warga jakarta sudah pintar muslim kristen budha hindu tidak akan terhasut dgn provokator membawa isu sarah seperti MUI majelis uang rakyat atau FPI front perusak indonesia. Fakta kebanyakan warga menganggap begitu.

Anonymous said...

Balaci Ahok 3:39 AM berlagak suci tetapi pada masa yang sama dia dan Ahok menghina umat Islam dan agama Islam. Sebenarnya kafir harbi dan para munafik liberal ini adalah anjing penjajah Belanda yang meneruskan tradisi penjajahan Belanda yang telah menjajah negara-negara Islam di Indonesia dan merompak kekayaan Indonesia dan menindas umat Islam dan agama Islam di Indonesia ! Anon 3:39 AM adalah contoh anjing Belanda yang bersikap hipokrit !

Anonymous said...

Banyak yang muslim sekarang malu atas agama dan pemimpinnya sendiri seperti demo kemarin yang berteriak2 hukum ahok, bunuh ahok.. Mereka sadar kalau agamanya tidak seperti itu, mengajarkan saling mengasihi, tidak main hakim sendiri.. Tunggu saja proses hukumnya. Mereka sudah di tunggangi oleh aktor politik yg ingin jokowi mundur dngn tergiur uang penyokongnya antara lain dari partai demokrat dan gerindra. Fakta kalau tidak percaya baca coment2 di youtube, facebook, dll.. Dan banyak yang mendukung ahok kalo tidak menistakan agama. Jangan marah ya haters..hahahahaha

Anonymous said...

Apabila Belanda Kristian kulit putih meninggalkan Indonesia, maka tinggalah Belanda kulit berwarna kuning, coklat dan hitam meneruskan tradisi jahat penjajah Belanda di Indonesia iaitu menindas umat Islam dan menghina dan memfitnah agama Islam !

Anonymous said...

Pembaca bisa menilai antara benar atau tidak benar melalu komentar2 diblog sini.. Yang benar itu komentarnya penyejuk yang suka damai yang membela ahok tidak menistakan agama.. Yang salah tuh anonymous 3:46 Am yang sifat aslinya menebar kebencian, mengatakan kata kotor "a**jing" sungguh sangat tidak terpuji.. Bertobatlah engkau..

Anonymous said...

Pembohong 3:49 AM telah berbohong lagi dengan membuat dakwaan karut tanpa sebarang bukti. Kami umat Islam di seluruh dunia merasa bangga melihat saudara-saudara Islam di Indonesia bangkit menentang Ahok yang telah menghina dan memfitnah Islam dan Qur'an dan menindas umat Islam. Bahkan orang-orang Bangka Belitung di tempat Ahok lahir pun bangkit menentang Ahok !

Anonymous said...

Anon 3:57 AM berlagak suci tetapi pada masa yang sama dia menebar kebencian dan membela kejahatan Ahok terhadap agama Islam dan umat Islam. Orang kafir harbi dan liberal suka berpura-pura baik tetapi sikap dan hati mereka adalah seperti syaitan menentang, memfitnah dan menghina agama Islam dan umat islam!

Anonymous said...

Ahok membangun Masjid di Balai Kota diberi nama Masjid Fatahillah, Masjid ini digagas di era Gubenur Jokowi, dilaksanakan dan selesai di era Gubenur Ahok, total dana: Rp. 18.8 M. Setelah selama puluhan tahun dan belasan gubernur Jakarta yang muslim, Balai Kota tidak memiliki masjid.
Ahok Membangun Masjid Agung Jakarta Rp. 170 M di Daan Mogot, Jakarta Barat yang akan selesai akhir 2016 dibangun di atas luas tanah 17,8 hektare dengan bangunan seluas 2 hektare, karena Jakarta belum memiliki masjid raya provinsi. Masjid Istiqlal adalah masjid Negara. Setelah selama puluhan tahun dan belasan gubernur Jakarta yang muslim, Ibu Kota ini tidak memiliki masjid Agung.
Membangun masjid-masjid di setiap rusun-rusun yang dibangun: Masjid al-Hijrah untuk Rusun Marunda, Jakarta Utara.
Membangun Mushola untuk setiap RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak).
Membangun Masjid-Masjid di setiap rusun misalnya Masjid Al-Muhajirin di Rusun Pesakih, Jakarta Barat.
Memajukan Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) Jakarta Utara sebagai Etalase Keilmuan Keislaman dan Wisata Religi. Tak hanya itu.
Ahok juga selalu memberikan bantuan ke Masjid-Masjid, Musholla-Musholla dan Majelis-Majelis Taklim.
Berdasarkan SK GUB Nomor 2589 Tahun 2015 ada 118 musholla, mesjid dan Majelis Taklim yg mendapat bantuan, dengan kisaran bantuan sebesar 15 juta s/d 75 juta rupiah. Tak hanya itu, Ahok pun membeli tanah-tanah di sekitar masjid agar menjadi ruang terbuka hijau dan membuat taman yang nyaman.
Mulai tahun 2016, KJP (Kartu Jakarta Pintar) diberikan ke pelajar-pelajar sekolah-sekolah Islam: Madrasah (dari Ibtida'iyah sampai Aliyah). Total budget KJP 2016: Rp2.5 Triliun.
Mulai tahun 2016, Ahok memberikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul kepada penerima KJP yang mendapatkan Perguruan Tinggi, setiap tahun memperoleh 18 juta.
Ahok umrohkan Penjaga Masjid/Musola (Marbut) dan Makam (kuncen). Berdasarkan data, Ahok sudah umrohkan 30 orang Marbut dan Kuncen Tahun 2014, di tahun 2015 Ahok umrohkan 40 orang Marbut dan di tahun ini, Ahok siap umrohkan 50 orang Marbut. Tak hanya marbut, Ahok juga berencana akan umrohkan 100 orang Marbut untuk tahun 2017.
DKI Juara Umum Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) tahun 2015, dan diberi bonus. Juara 1: Rp 40 juta, juara 2: Rp 30 juta, juara harapan 1: Rp 12,5 juta, dan juara harapan 2: Rp 10 juta.
DKI Juara ke-2 Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 2016 di NTB dan pemenangnya diberi bonus gaji bulanan selama 2 tahun untuk mengajari ngaji.
Ahok memajukan jam pulang PNS selama bulan Ramadhan 2016, pkl 14.00 agar bisa buka puasa bersama keluarga.
Ahok juga sangat perhatian menjelang Lebaran Hari Raya harga-harga sembako naik, ada diskon untuk pemegang KJP, misal: daging dari harga Rp.120.000/kg di pasaran jadi Rp.39.000/kg dengan KJP.
Rutin memberikan infaq, shadaqah dan zakat. Tahun 2016, zakat Ahok Rp. 55 juta.
Peduli pada Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah (Bazis) DKI yang setiap tahun menyalurkan zakat, tahun 2016: Rp. 6 Miliar zakat disalurkan ke mustahiqq.
Selalu berqurban setiap tahun dari dana pribadi, tahun 2016 memotong 55 ekor sapi untuk warga Rusun dan dikirimkan ke masjid, musola dan majelis taklim.
Ahok mengapresiasi guru ngaji dengan memberikan gaji di masjid-masjid dengan UMR DKI: Rp. 3.1 juta.
Dan yang paling fenomenal adalah Ahok berhasil menutup tempat-tempat yang dikenal sebagai tempat prostitusi, perdagangan manusia, transaksi narkoba, dan dianggap oleh kalangan Islam sebai pusat maksiat. Tempat-tempat ini tidak pernah terbayangkan akan berhenti operasinya.
Misalnya, Kalijodo yang merupakan tempat lokalisasi prostitusi legal disikat

Anonymous said...

Propaganda 4:02 AM adalah sama seperti propaganda Nazi, Fasis, Komunis dan Zionis ! Orang bodoh sahaja percaya propaganda musuh Islam.

Anonymous said...

Penjarain aja Ahok ! Bikin malu aja!

Anonymous said...

Cuma orang yang bodohlah dan otak hatinya menyimpan kebencian yang tidak bisa menilai kebaikan ahok.. Buktinya buya syafi, PBNU, dan ulama kyai yang lurus otaknya mengacuhkan jempol kepada BASUKI CAHAJA PURNAMA alias ahok.. Pemimpin pro umat muslim, kristen dll. Haters kelaut aja lu...hahahahah

Anonymous said...

Kak bakalan penjara ahok.. Konteksnya kan video asli bukan video buni yani.. Masyarakat kepulawan seribu mah hapy2 aja pidato pak ahok.. Banyak pakar hukum berpendapat, dengan adanya permintaan maaf dari ahok, terlepas fakta multitafsir soal almaidah 51 adalah pemimpin dan teman setia sebagaimana pendapat Majelis Ulama dan adanya Klarifikasi Kemenag RI beberapa waktu lalu.

"Seyogyanya unsur tindak pidana pasal 156 A KUHP atas laporan sejumlah ormas, secata yuridis tidak tepenuhi karena pasal ini mengisyaratkan, bila penafsiran ahok itu dimaksudkan agar orang menganut agama tertentu atau berpindah agama, ini kan jelas tidak," ungkapnya.

Lebih lanjut Muannas menyatakan orang yg dituduh menodai agama harus diingatkan terlebih dahulu, melalui teguran atau peringatan tertulis melalui SKB 3 Menteri sesuai dengan Pasal 1 UU PNPS No. 1 Th. 1965 Ttg Pencegahan, Penodaan dan atau penyalahgunaan terhadap agama.

Dengan begitu, Muannas menyatakan bahwa permintaan maaf yang telah di lakukan Ahok terhadap umat muslim seharusnya sudah bisa menutup kasus dugaan penistaan agama itu. Prettt.. Bobo yang nyenyak ya haters.. Wkwkwkwkwk

Anonymous said...

Warga negara Indonesia benci haters seperti Anon 4:09 AM yang bodoh dan otak hatinya menyimpan kebencian yang tidak bisa menilai kebaikan Islam dan Muslim!

Anonymous said...

Kak bakalan penjara ahok.. Ngerti hukum gak lu? Bikin malu aja.. Konteksnya kan video asli bukan video buni yani.. Masyarakat kepulawan seribu mah hapy2 aja pidato pak ahok.. Banyak pakar hukum berpendapat, dengan adanya permintaan maaf dari ahok, terlepas fakta multitafsir soal almaidah 51 adalah pemimpin dan teman setia sebagaimana pendapat Majelis Ulama dan adanya Klarifikasi Kemenag RI beberapa waktu lalu.

"Seyogyanya unsur tindak pidana pasal 156 A KUHP atas laporan sejumlah ormas, secata yuridis tidak tepenuhi karena pasal ini mengisyaratkan, bila penafsiran ahok itu dimaksudkan agar orang menganut agama tertentu atau berpindah agama, ini kan jelas tidak," ungkapnya.

Lebih lanjut Muannas menyatakan orang yg dituduh menodai agama harus diingatkan terlebih dahulu, melalui teguran atau peringatan tertulis melalui SKB 3 Menteri sesuai dengan Pasal 1 UU PNPS No. 1 Th. 1965 Ttg Pencegahan, Penodaan dan atau penyalahgunaan terhadap agama.

Dengan begitu, Muannas menyatakan bahwa permintaan maaf yang telah di lakukan Ahok terhadap umat muslim seharusnya sudah bisa menutup kasus dugaan penistaan agama itu. Prettt.. Bobo yang nyenyak ya haters.. Wkwkwkwkwk

Anonymous said...

Selamat malam tidur yang nyenyak yah haters... Bocoran sedikit kata pak kapolri mereka memakai konteks video fullnya bukan video buni yani, video fullnya terbukti kalu konteksnya di luar penghinaan agama atau suasananya kondusif.. Dan pasal 156 a dengan "sengaja" menghina... Kan klarifikasi ahok tidak bermaksud menghina.. Sudah kebaca kok maksud dari pak kapolri.. Artinya tidak kena.. Bobo yang indah yah haters...

Anonymous said...

Salam 2 jari ya haters.... Wakwakwakwak

Anonymous said...

Anon 4:15 AM fikir jika Anon 4:15 AM bakar rumah orang sehingga menjadi abu, semua kejahatannya boleh diselesaikan dengan minta maaf sahaja !

Anon 4:15 AM fikir jika Anon 4:15 AM rogol seorang isteri orang, semua kejahatannya boleh diselesaikan dengan minta maaf sahaja !

Anon 4:15 AM fikir jika Ahok telah menghina Islam, Qur'an dan menindas umat Islam secra terbuka, semua kejahatannya boleh diselesaikan dengan minta maaf sahaja ! Sepatutnya Ahok tidak mengucapkan perkataan yang boleh menyakiti hati dan perasaan umat Islam !

Anon 4:15 AM adalah pesakit mental yang menyokong Ahok !

Jika orang Kristian seperti Ahok berfikir semua kejahatan boleh diselesaikan dengan maaf sahaja, mengapa tentera Kristian membunuh berjuta orang Islam yang tidak bersalah dan memusnahkan dan merompak negara Iraq, Afghanistan, Yaman, Palestin, Libya dll. Bahkan orang-orang Kristian telah membunuh beratus juta manusia semasa Perang Dunia Pertama dan Kedua, Perang Vietnam, Perang Korea, Perang Salib dll. Ini jelas menunjukkan orang-orang Kristian seperti Ahok dan penyokong Ahok bersikap hipokrit!

Anonymous said...

Haters 4:27 AM and 4:28 AM can go to hell ! Rot in hell ! ....Wakwakwakwak

Anonymous said...

Susah yah ngomong dengan orang yang gak ngerti hukum... Bawah isu sarah lagi. Gak laku kale.. Masyarakat sudah cerdas.. Intinya lu itu tidak suka ahok seperti fpi.. Yang lain kenbyakan suka sama ahok itu saja..klo gak percaya baca komen2 yang pro dan kontra ahok di fb, youtube, twiter dll.. Hitung siapa yang banyak.. Nanti lu pada kejang2 pas bacanya sakit hati banyak yang membela ahok.. Hahahahha Sweet dream..

Anonymous said...

4:29 AM I,m muslim suport ahok. Lets be smart no provocation sarah!!

Anonymous said...

You anon 4:40 AM are hypocrite for supporting Ahok who has insulted and defamed Islam and Qur'an and oppressed Muslims in Jakarta. You cannot deceive us because we know you are just a pathetic desperate fox in sheep's clothing (musang beebulu ayam). You are just a pathetic Christian moron who is paid to deceive Muslim ! Shame on your parents for their failure to educate you!

Anonymous said...

Muslim yang berpendidikan dan bijaksana hari ini tahu bahwa Ahok telah menghina Islam dan Quran dan menindas umat Islam di Jakarta. Hanya orang bodoh seperti Anon 4:37 mendukung dan suka sama gubernur kejam seperti Ahok!

Anonymous said...

Hanya orang jahat mendukung pemimpin yang buruk dan korup seperti Ahok, Hitler, Mussolini, Stalin and Ariel Sharon! Orang baik selalu menolak pemimpin yang buruk dan korup seperti Ahok!

Anonymous said...

Siapa bilang ahok jahat? Saya muslim tetap dukung ahok. Cuma yang tidak menggerti kebaikan ahok saja yang selalu menjatuhkan mencari kesalahan beliau. Ahok djarot dki1.

Anonymous said...

Orang jahat dan goblok aja dukung Ahok ! Anon 2:03 PM adalah munafik yang dibayar untuk membohongi orang !!

Anonymous said...

PENJARAIN AJA AHOK KARENA AHOK TELAH MEMFITNAH DAN MENGHINA ISLAM, QUR'AN DAN UMAT ISLAM ! AHOK BIKIN MALU AJA !

Anonymous said...

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –Hal yang mengejutkan disampaikan oleh Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif atau biasa disapa Buya Syafii terkait kasus dugaan penistaan agama pada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Menurutnya Ahok tidak melakukan penghinaan terhadap Al Quran saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu.
Buya Syafii memiliki alasan sendiri.
Ia kemudian memaparkan penilaiannya.
Selain itu Buya juga mengkritik Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Sekiranya saya telah membaca secara utuh pernyataan Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu yang menghebohkan itu," kata Buya Syafi'i dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (7/11/2016).
Ia mengaku tidak sempat mengikuti pendapat dan pernyataan sikap MUI yang telah dibacakan dengan penuh emosi saat diundang program salah satu‎ televisi nasional, namun belakangan baru membaca isi pendapat dan pernyataan sikap MUI melalui internet.
"Dalam fatwa itu jelas dituduhkan bahwa Ahok telah menghina Al Quran dan menghina ulama sehingga harus diproses secara hukum," ujarnya.
Namun, saat itu Buya Syafii akal sehatnya mengatakan bahwa Ahok bukan orang jahat yang kemudian ditanggapi beragam oleh berbagai kalangan.
Setelah itu, Buya Syafii mendapat hujatan cukup banyak, begitu juga yang membela.

Anonymous said...

"Semua berdasarkan Fatwa MUI yang tidak teliti itu, semestinya MUI sebagai lembaga menjaga martabatnya melalui fatwa-fatwa yang benar-benar dipertimbangkan secara jernih, cerdas, dan bertanggung jawab," kata Buya.
Dia meminta masyarakat perhatikan dengan seksama kutipan Ahok saat kunjungan kerja ke Pulau Pramuka, 27 September 2016 seperti yang tersebar di internet.
Jika diperhatikan seksama tidak ada ucapan Ahok yang menghina.
"Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin pakai Surat Al-Maidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya. Perhatikan, apa terdapat penghinaan Al-Quran? Hanya otak sakit saja yang kesimpulan begitu," katanya.
Apalagi, kata Buya Syafii, jika sampai menista langit, jauh dari itu. Perkara dikesankan menghina ulama menurutnya tak perlu dibahas.
Menurutnya, pokok masalah disini adalah pernyataan Ahok di depan publik disana agar jangan percaya sama orang karena dibohongin pakai surat surat Al-Maidah 51.
Ahok sama sekali tidak mengatakan surat Al-Maidah 51 itu bohong.
"Yang dikritik Ahok adalah mereka yang menggunakan ayat itu untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih dirinya," katanya.
Buya Syafii mengatakan pusat perhatian tulisan ini adalah tidak benar Ahok menghina Al Quran sesuai kutipan lengkap keterangannya di Pulau Pramuka diatas.
Dirinya menyesalkan, pendapat gegabah MUI ternyata telah berbuntut panjang. Bahkan, demo 4 November bentuk kongkretnya.
"Apakah kita mau mengorbankan kepentingan bangsa dan negara itu akibat fatwa yang tidak cermat itu? Atau apakah seorang Ahok begitu ditakuti di negeri ini, sehingga harus dilawan dengan demo besar-besaran? Jangan jadi manusia dan bangsa kerdil," katanya. (*)

Anonymous said...

Kamu FPI ya? FPI : Front Perusak Indonesia.. Yang sudah di bodohi oleh fatwa MUI : Majelis Uang Rakyat.. Hahahahahah atau lu ISIS? Tertobatlah karena mambawah agama atau alquran untuk membenci ahok! Sama pemikiran hatesrs dgn ISIS.. Org bijak pintak tak mudah terprovokasi.. Istigfarr....

Anonymous said...

BENAR BUYA CUMA ORANG YANG OTAKNYA SAKIT YANG MENGANGGAP AHOK MENGHINA ALQURAN ATAU ULAMA!

Anonymous said...

Media massa sekular liberal dan kafir harbi adalah pembohong yang amat hina kerana mereka telah menulis pelbagai fitnah untuk memburuk-burukkan dan menfitnah agama Islam, Al-Qur'an dan umat Islam. Maka tidak hairanlah penulis-penulis media massa kafir harbi dan liberal mempunyai lidah bercabang (lidah biawak) yang tidak boleh dipercayai. Maka tidak hairanlah anjing-anjing kafir harbi dan liberal membela Ahok yang telah menghina agama Islam dan umat Islam !

Anonymous said...

BENAR....ORANG YANG OTAKNYA SAKIT AJA YANG MENDUKUNG AHOK MENGHINA ALQURAN DAN ULAMA!

Anonymous said...

SALAM 2 JARI

Anonymous said...

SALAM 2 JARI? Apakah kamu 2:09 PM cacat?

Anonymous said...

AHOK KAMI SELALU MENDOAKAN SUPAYA DILINDUNGI OLEH TUHAN.. AMIN

Anonymous said...

Anon 11:54 PM,

Kamu Anon 11:54 PM suka berdoa untuk orang zalim, jahat dan sesat seperti Ahok dan Fir'aun yang menentang Allah! Allah tidak akan melindungi orang zalim, jahat dan sesat seperti Ahok dan Fir'aun yang telah berlagak sombong bodoh menentang dan mengingkari perintah Allah! Jika Ahok bertaubat dan memeluk agama Islam, Allah akan mengampuni, membimbing dan melindunginya.

Allah tidak akan melindungi Ahok sebab:

(1) Ahok adalah China Kristian yang menyembah Jesus (Yesus) sebagai 'Tuhan' sedangkan Jesus adalah manusia yang sangat lemah: “By myself I can do nothing...” (John 5:30).
Bagaimanakah 'Tuhan' yang sangat lemah boleh melindungi Ahok? Ini bererti Jesus bukan 'Tuhan' !

Sebaliknya umat Islam menyembah Allah Yang Maha Berkuasa, maka umat Islam berada di jalan yang benar dan lurus.

Dia lah Allah, yang tidak ada Tuhan melainkan Dia; Yang Menguasai (sekalian alam); Yang Maha Suci; Yang Maha Selamat Sejahtera (dari segala kekurangan); Yang Maha Melimpahkan Keamanan; Yang Maha Pengawal serta Pengawas; Yang Maha Kuasa; Yang Maha Kuat (menundukkan segala-galanya); Yang Melengkapi segala KebesaranNya. Maha Suci Allah dari segala yang mereka sekutukan denganNya.(Al-Hasy-r 59:23)

(2) Ahok tidak berhak mendakwa dirinya menjadi pengikut Jesus @ Yesus kerana Ahok adalah seorang China sedangkan Jesus diutuskan kepada Bani Israel sahaja. Bukti:
Matthew 15:24 Jesus answered, "I was sent only to the lost sheep of Israel." Ini bererti Ahok bukan pengikut Jesus (Yesus)!

(3) Ahok telah menfitnah dan menghina agama Islam, Al-Qur'an dan menindas umat Islam yang bererti Ahok telah menjadi musuh Allah maka Allah tidak akan melindungi Ahok ! Bahkan Allah akan menyiksa Ahok di dalam neraka kecuali Ahok bertaubat dan memeluk agama Islam dan mentaati perintah Allah dan RasulNya.

Anonymous said...

Biarin yang pasti saya tetap dukung ahok

Anonymous said...

Jujur, aku benar-benar kasihan sama kamu Anon 2:36 PM karena kamu mendukung pemimpin buruk seperti Ahok. Semoga Allah SWT membimbing kamu dan Ahok masuk Islam. Amin!

Anonymous said...

Saya pilih ahok djarot itu hak saya. Jangan menghalangi hak saya dong dengan menghasut jangan pilih ahok djarot dengan isu sarah. Yang jelas dibawah kepemimpinan ahok jakarta lebih baik biarpun dia non muslim, saya merasakan program2nya. Yang lainkan baru janji. Emang admin pilih nomor brapa sih? Pilih aja agus atw anis gitu aja kok repot. Jangan pernah menghasut orang.

Anonymous said...

Anon 11:54 PM,

Ya itu adalah hak kamu untuk mendukung pembohong, pemfitnah, fanatik dan rasis seperti Ahok. Ahok telah melakukan begitu banyak kerusakan kepada orang-orang Indonesia. Hanya orang-orang tidak bermoral mendukung pemimpin tidak bermoral. Aku benar-benar kasihan sama kamu Anon 11:54 PM !

Anonymous said...

Salam 2 jari, ahok djarot.. Jangan dengarkan haters. Mereka selalu menghalalkan segara cara memfitnah menjatuhkan ahok. Ahok djarot pasti menang. Agus dan anies di usung partai untuk mengalahkan ahok agar partai dan anggota dpr bisa korupsi lagi. Ingat! Dan catat!

Anonymous said...

Salam 2 jari, ahok djarot.. Jangan dengarkan haters. Mereka selalu menghalalkan segara cara memfitnah menjatuhkan ahok. Ahok djarot pasti menang. Agus dan anies di usung partai untuk mengalahkan ahok agar partai dan anggota dpr bisa korupsi lagi. Ingat! Dan catat!

Anonymous said...

Salam 2 jari, ahok djarot.. Jangan dengarkan haters. Mereka selalu menghalalkan segara cara memfitnah menjatuhkan ahok. Ahok djarot pasti menang. Agus dan anies di usung partai untuk mengalahkan ahok agar partai dan anggota dpr bisa korupsi lagi. Ingat! Dan catat!

Anonymous said...

Kamu bilang Ahok djarot pasti menang. Kamu bermimpi?

Yang benar adalah 150.000 orang telah mengutuk Ahok tetapi tidak ada dukungan untuk Ahok di Jakarta ! Ahok pasti kalah ! Ingat! Dan catat!

Anonymous said...

Anon 2:53 PM,

Salam 2 jari? Kamu cacat?

Anonymous said...

Halow admin.. Saya akan laporkan blogger ini karena menghasut menebar kebencian pasangan no urut 2 ke bawaslu, biar mampus lu sampai ke neraka hahahahah... https://m.youtube.com/watch?v=qlEESTQvIOE

Anonymous said...

Admin kayaknya sudah diberi uang dari para aktor yang mau korupsi seperti SBY dan PRABOWO.. Emang lu admin calon gubernur lu nomor berapa sih?

Anonymous said...

Jadi kamu menggunakan ancaman untuk membungkam aku . Kamu udah gila 100% tapi aku masih kasihan kamu ! Bikin malu aja !

Anonymous said...

Pelawak Ahok 8:32 PM dan 8:35 PM buruk dan jahat. Tidak heran orang membenci Ahok. Aku setuju dengan Anon 10:58 PM !

Anonymous said...

Di jakarta gak laku isu sarah. Hanya petinggi MUI dan sebagian tokoh agam yang tidak pilih ahok. Yang demo dan penolakan hanya 35% saja karena mereka memilih agus atau anies. Yang 65% mereka ke ahok. Bocoran survei internal partai.

Anonymous said...

Klo admin ke laut aja kale.. Hahahaha heran gua kenapa ni admin jelek benci sekali sama ahok mirip si petinggi2 MUI. Saya kasih tau ya MUI sudah berpolitik mendukung agus, karena ketua MUI dulu adalah mantan penasehat Presiden Sby si korupsi hambalang, dalang pembunuhan, kasus centuri.

Anonymous said...

Pada masa khalifah Mu’awiyah, John pendeta Kristen dari Damaskus diangkat sebagai bendahara. Di bawah kekuasaan sultan Buwayhiyah, menteri luar negeri, menteri pertahanan, serta menteri keuangannya sering kali adalah orang Kristen. Di bawah kekuasaan khalifah ‘Abbasiyah ke-16 al-Mu’tadhid, seorang Kristen taat bernama ‘Umar bin Yusuf, diangkat sebagai gubernur Provinsi al-Anbar, Irak. Nashr bin Harun, juga seorang Kristen, bahkan dipercaya menjadi perdana menteri di masa ‘Adud ad-Daulah (949-982M), penguasa terbesar Dinasti Buyid di Iran. Di bidang militer, tentara Muslim lebih dari sekali dipimpin oleh seorang jenderal Kristen; contohnya seperti pada masa khalifah ‘Abbasiyah ke-15 al-Mu’tamid dan Khalifah ke-18 al-Muqtadir komando dipercayakan kepada perwira militer Kristen. Saya sependapat dengan Nusron Wahid yang bertanya, apakah pada zaman khalifah surat Almaidah 51 ini tidak ada? Ada. Lalu mengapa ulama jaman khalifah tidak melarang atau mengharamkan karena terancam neraka? Apakah ulama Indonesia saat ini merasa lebih alim dan paham Islam dibanding ulama jaman khalifah? Saya pikir jawabannya tidak. Jadi saat Ahok mengatakan “dibohongi pakai surat Almaidah 51,” saya menyimpulkan memang benar ada kelompok orang yang membohongi agar tidak memilih Ahok pada Pilgub DKI. Membodohi dengan ancaman neraka. INI JELAS POLITIK...!!! PAKAI HATI JGN IKUT-IKUTAN TP TDK NGERTI, JGN ANGGAP ULAMA TDK BISA BERPOLITIK, BUKTINYA BANYAK USTADZ YG MASUK BUI GARA2 KORUPSI SAPI, APBD DAN ALQUR'AN PDHL DIA USTADZ.. MUI juga mendukung agus.

Anonymous said...

Pendukung Ahok ini terus menipu meskipun semua orang tahu bahwa pendukung Ahok adalah pembohong. kita semua tahu bahwa pembohong ini takut kebenaran:

(1) Ahok telah menghina Al-Qur'an Dan Islam dan menindas Muslim di Jakarta.

(2) Nabi Muhammad dan Allah telah mengatakan bahwa non-Muslim tidak bisa menjadi pemimpin Muslim. Kami Muslim akan mengikuti nabi Muhammad dan Allah! Kami umat Islam tidak bisa mengikut pemimpin kafir !

(3) Ahok dan kroni-kroninya terlibat dalam korupsi dan kejahatan.

(4) Hanya orang-orang jahat dan bodoh mendukung Ahok!

Ahok dan kroni-kroninya dan pendukungnya bisa pergi ke neraka!

Anonymous said...

Pada masa khalifah Mu’awiyah, John pendeta Kristen dari Damaskus diangkat sebagai bendahara. Di bawah kekuasaan sultan Buwayhiyah, menteri luar negeri, menteri pertahanan, serta menteri keuangannya sering kali adalah orang Kristen. Di bawah kekuasaan khalifah ‘Abbasiyah ke-16 al-Mu’tadhid, seorang Kristen taat bernama ‘Umar bin Yusuf, diangkat sebagai gubernur Provinsi al-Anbar, Irak. Nashr bin Harun, juga seorang Kristen, bahkan dipercaya menjadi perdana menteri di masa ‘Adud ad-Daulah (949-982M), penguasa terbesar Dinasti Buyid di Iran. Di bidang militer, tentara Muslim lebih dari sekali dipimpin oleh seorang jenderal Kristen; contohnya seperti pada masa khalifah ‘Abbasiyah ke-15 al-Mu’tamid dan Khalifah ke-18 al-Muqtadir komando dipercayakan kepada perwira militer Kristen. Saya sependapat dengan Nusron Wahid yang bertanya, apakah pada zaman khalifah surat Almaidah 51 ini tidak ada? Ada. Lalu mengapa ulama jaman khalifah tidak melarang atau mengharamkan karena terancam neraka? Apakah ulama Indonesia saat ini merasa lebih alim dan paham Islam dibanding ulama jaman khalifah? Saya pikir jawabannya tidak. Jadi saat Ahok mengatakan “dibohongi pakai surat Almaidah 51,” saya menyimpulkan memang benar ada kelompok orang yang membohongi agar tidak memilih Ahok pada Pilgub DKI. Membodohi dengan ancaman neraka. INI JELAS POLITIK...!!! PAKAI HATI JGN IKUT-IKUTAN TP TDK NGERTI, JGN ANGGAP ULAMA TDK BISA BERPOLITIK, BUKTINYA BANYAK USTADZ YG MASUK BUI GARA2 KORUPSI SAPI, APBD DAN ALQUR'AN PDHL DIA USTADZ TOLONG DI SHARE..!!

Anonymous said...

Pendukung Ahok 2:29 AM sedang mencoba untuk membohongi kita tetapi kita tahu 150.000 orang telah mengutuk Ahok tetapi tidak ada dukungan untuk Ahok di Jakarta ! Ahok pasti kalah ! Ingat! Dan catat!

Anonymous said...

Salam 2 jari

Anonymous said...

Pendukung Ahok ini begitu bodoh untuk mencoba membela Ahok dan berbohong kepada orang-orang tetapi kita semua tahu Ahok dan pendukungnya adalah pendusta!

Allah dan Rasul-Nya tidak mengizinkan non-Muslim untuk menjadi pemimpin Muslim:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?" Qur'an An-Nisaa' : 144.

Hanya orang-orang buruk dan jahat mendukung Ahok membohongi orang! Ahok dan pendukungnya lebih bodoh daripada sapi!

Anonymous said...

Pendukung Ahok 1:42 PM,

Salam 2 jari? Kamu cacat?

Anonymous said...

Pada masa khalifah Mu’awiyah, John pendeta Kristen dari Damaskus diangkat sebagai bendahara. Di bawah kekuasaan sultan Buwayhiyah, menteri luar negeri, menteri pertahanan, serta menteri keuangannya sering kali adalah orang Kristen. Di bawah kekuasaan khalifah ‘Abbasiyah ke-16 al-Mu’tadhid, seorang Kristen taat bernama ‘Umar bin Yusuf, diangkat sebagai gubernur Provinsi al-Anbar, Irak. Nashr bin Harun, juga seorang Kristen, bahkan dipercaya menjadi perdana menteri di masa ‘Adud ad-Daulah (949-982M), penguasa terbesar Dinasti Buyid di Iran. Di bidang militer, tentara Muslim lebih dari sekali dipimpin oleh seorang jenderal Kristen; contohnya seperti pada masa khalifah ‘Abbasiyah ke-15 al-Mu’tamid dan Khalifah ke-18 al-Muqtadir komando dipercayakan kepada perwira militer Kristen. Saya sependapat dengan Nusron Wahid yang bertanya, apakah pada zaman khalifah surat Almaidah 51 ini tidak ada? Ada. Lalu mengapa ulama jaman khalifah tidak melarang atau mengharamkan karena terancam neraka? Apakah ulama Indonesia saat ini merasa lebih alim dan paham Islam dibanding ulama jaman khalifah? Saya pikir jawabannya tidak. Jadi saat Ahok mengatakan “dibohongi pakai surat Almaidah 51,” saya menyimpulkan memang benar ada kelompok orang yang membohongi agar tidak memilih Ahok pada Pilgub DKI. Membodohi dengan ancaman neraka. INI JELAS POLITIK...!!! PAKAI HATI JGN IKUT-IKUTAN TP TDK NGERTI, JGN ANGGAP ULAMA TDK BISA BERPOLITIK, BUKTINYA BANYAK USTADZ YG MASUK BUI GARA2 KORUPSI SAPI, APBD DAN ALQUR'AN PDHL DIA USTADZ TOLONG DI SHARE..!! hanya di indonesia awlia adalah pemimpin. Begok lu admin

Anonymous said...

Iya begok amat adminnya. Lu admin sudaranya si habib rizeq ya? Atau pengikutnya? Dasar lu admin mau aja di bohongi fpi. FPI Front perusak indonesia. Dibubarkan saja! And lu admin pindah ke arab saja. Ini negara bukan negara syariah islam. Ini negara pansila, bineka tunggal ika, negara demokrasi. Yang sudah di memerdekakan oleh para pejuang bangsa dari golongan mana pun.

Anonymous said...

Tampaknya pendukung Ahok adalah tuli, buta dan bodoh karena mereka dicuci otak untuk copy dan paste pembohongan berulang kali. Saya tidak akan berbicara dengan orang-orang bodoh lagi seperti pendukung Ahok.

Anonymous said...

Pendukung Ahok tahu bahwa Ahok telah menghina Islam, Alquran dan Muslim di Jakarta tetapi mereka masih menyembah Ahok. Mengapa pendukung Ahok ini begitu bodoh? Pendukung Ahok ini lebih bodoh daripada sapi!

Anonymous said...

Bego amat ni admin. Gak ngerti politik hahahaha.. Ahok djarot for dki 1.

Anonymous said...

Admin juga maunya jakarta di pimpin oleh kekuasaan prabowo ataw sby. Rakus akan korupsi. Admin jugakan mau jakarta hancur. Bertobatlah admin. Bego amat ini blog di bayar sejuta doang untuk menjahtukan ahok. Admin juga suka korupsi dan ingin negara ini hancur seperti timur tengah. Istiqfar admin.

Anonymous said...

Iya bego amat ni admin wkwkwkwk

Anonymous said...

Pilihan gue tetap ahok djarot

Anonymous said...

Jurnalindonesia.id – Mantan Rois Syuriah Nahdhlatul Ulama (NU) KH. Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus melontarkan kritik pedas kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI). Gus Mus mempertanyakan status MUI yang hingga kini dianggapnya semakin tidak jelas.

Menurut Gus Mus, status MUI selama ini tidak jelas dan membingungkan, apakah termasuk organisasi masyarakat, partai politik, atau Institusi Pemerintah.

Meski menyandang status yang tidak jelas, kata Gus Mus, MUI mendapat anggaran dari pemerintah/ negara.

“MUI ini sudah lama tidak jelas. Parpol, Ormas atau Lembaga Pemerintah. Tapi kok ya dapat APBN,” ujar Gus Mus saat ditemui CNNIndonesia.com di kediamannya di Rembang, Jawa Tengah, beberapa hari lalu.

Gus Mus mengatakan, tidak semua orang yang ada di MUI itu ulama, tapi banyak dari mereka yang menyebut dirinya ulama. Sehingga, menurut Gus Mus, banyak umat Islam yang menganggap MUI sebagai penentu fatwa yang wajib diikuti.

“Asal jadi pengurus MUI terus kok disebut Ulama. Juru tulis atau juru ketik seakan Ulama, terus mudah mengeluarkan fatwa dan lucunya banyak umat Islam yang mengikuti. Halal dan Haram mudah dikeluarkannya,” sindir Pengasuh Pondok Pesantren Roudhotul Tholibin Rembang itu.

Baca: Pengamat ini Pertanyakan Status Hukum MUI

Dalam kondisi bangsa dan negara yang kini rentan diterpa oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan, Gus Mus berharap orang-orang di dalam MUI mau mengkoreksi diri dan merevolusi mental internal kelembagaan.

“Jangan mengatakan seseorang atau manusia bukanlah manusia padahal dirinya sendiri belum atau bahkan bukan manusia. Rakyat jelata disuruh jadi manusia, tapi mereka jadi harimau, serigala, waduh,” ujar Gus Mus.

MUI sebelumnya telah mengeluarkan fatwa yang menyebut bahwa Ahok telah menistakan agama. Saat melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Seribu, Ahok menyinggung surat Al-Maidah ayat 51 dan dikaitkan dengan Pilkada DKI Jakarta. MUI menilai pernyataan Ahok merupakan penghinaan terhadap Alquran dan ulama.

Selain memicu gelombang demonstrasi besar-besaran dalam Aksi Damai 4 November lalu, dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok telah menimbulkan pro kontra opini di kalangan publik.

Gus Mus sendiri menyayangkan sikap MUI yang dinilai telah ‘menyerang’ mantan Ketua PP Muhammadiyah Achmad Syafii Ma’arif lewat media massa maupun di media sosial, terkait tanggapannya atas dugaan kasus penistaan agama oleh Ahok.

“Itu gimana Buya Syafii saja didebat dan dihujat. Ilmu agama Islam Buya itu lebih tinggi dari mereka yang di MUI,” sindir Gus Mus. (gil/gen/CNNIndonesia)

Anonymous said...

Kalau umat Muslim dihadapkan dua pilihan yakni satu pemimpin Muslim tapi zalim, dan satu lagi pemimpin nonmuslim tapi adil, maka pilih yang adil.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan jika sudah teruji maka umat Islam diperbolehkan memilih pemimpin nonmuslim.

"Jika memang sudah teruji adil, maka boleh memilih pemimpin yang nonmuslim," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Amidhan, di Jakarta, hari ini.

Menurut Amidhan, kalau umat Muslim dihadapkan dua pilihan yakni satu pemimpin Muslim tapi zalim, dan satu lagi pemimpin nonmuslim tapi adil, maka pilih yang adil. "Itu kalau ada bukti-buktinya kalau pemimpin nonmuslim itu adil," tegas dia.

Anonymous said...

islamindonesia.id — Terkait Al Maidah 51, Lembaga Fatwa Mesir Bolehkan Pemimpin Non Muslim

Polemik seputar Al Maidah 51 terus bergulir di tengah masyarakat. Sebagian beranggapan bahwa ayat itu tidak berhubungan dengan urusan jabatan-jabatan kenegaraan dan pemerintahan sekuler, sebagian lain menganggapnya terkait erat. Bahkan, ada pendapat yang tak membedakan antara kepemimpinan sekuler dan keagamaan, sehingga menjadikan kepemimpinan itu sesuatu yang sakral apapun status dan tingkatannya.

(Baca, Soal Al-Maidah 51, Cak Nun: Yang Bilang Gubernur Itu Pemimpin Siapa?)

Untuk menjawab polemik ini, beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 14 Oktober 2016, akun twitter intelektual NU Zuhairi Misrawi mengunggah potongan gambar berisi istifta (permonohan fatwa) seseorang dari Indonesia kepada Lembaga Fatwa Mesir. Permohonan fatwa ini dilayangkan pada 12 Oktober 2016.

Isi pertanyaannya: “Apa hukum pencalonan non Muslim untuk jabatan gubernur di daerah yang mayoritasnya berpenduduk Muslim tetapi negara memiliki sistem demokratis yang membolehkan semua warganegara, Muslim ataupun non Muslim, untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum secara langsung? Apa pendapat fiqih terhadap status gubernur maupun anggota parlemen seperti dalam khazanah fiqih Islam?”

Dalam surat jawaban bernomor 983348 atas istifta (permohonan fatwa) tersebut, Lembaga Fatwa Mesir berfatwa: “Konsep penguasa/pemegang wewenang (al-hakim) dalam negara modern telah berubah. Dia sudah menjadi bagian dari lembaga dan pranata (seperti undang-undang dasar, peraturan perundang-undangan, eksekutif, legislatif, yudikatif) yang ada, sehingga orang yang duduk di pucuk pimpinan lembaga dan institusi seperti raja, presiden, kaisar atau sejenisnya tidak lagi dapat melanggar seluruh aturan dan undang-undang yang ada. Maka itu, pemegang jabatan dalam situasi seperti ini lebih mirip dengan pegawai yang dibatasi oleh kompetensi dan kewenangan tertentu yang diatur dalam sistem tersebut. Pemilihan orang ini dari kalangan Muslim maupun non Muslim, laki-laki maupun perempuan, tidak bertentangan dengan hukum-hukum syariah Islam, karena penguasa/pimpinan ini telah menjadi bagian dari badan hukum (syakhsh i’itibari/rechtspersoon) dan bukan manusia pribadi (syakhsh thabi’i/natuurlijke persoon).”

(Baca, SOROTAN – Apakah Tafsir Al-Maidah 51 yang Dikutip Ahok?)

Sebagaimana diketahui, fatwa merupakan pendapat hukum tidak mengikat (unbinding legal opinion) yang dikeluarkan seorang mufti (pemberi fatwa) untuk merespons pertanyaan dari mustafti (pemohon fatwa). Permintaan fatwa itu disebut istiftâ’, sedangkan proses keluarnya disebut iftâ’. Adanya mustafti, mufti, pertanyaan mustafti dan jawaban mufti adalah syarat sesuatu disebut fatwa.

Dalam pengertian yang ketat, fatwa hanya ada jika ada pertanyaan hukum dari seorang mustafti yang direspons mufti dalam bentuk jawaban, didasari pemahamannya terhadap pendapat-pendapat hukum ulama lain, para fuqaha, atau langsung dari Al-Qur’an dan Sunnah.

(Baca, KAJIAN–Sesatnya Fatwa Sesat [Bagian I])

Masalah-masalah yang diajukan kepada mufti selalu saja merupakan masalah-masalah hukum, bukan masalah ketuhanan atau teologis, keyakinan, akhlak, tasawuf, tafsir, sejarah dan lainnya. Karenanya, seorang mufti tidak akan mengeluarkan sebuah fatwa tentang sesat atau tidaknya suatu ajaran atau keyakinan, atau benar-tidaknya suatu tafsir, atau benar-tidaknya suatu peristiwa sejarah dan sebagainya. Jika pun masalahnya terkait dengan ajaran, mufti pasti akan meresponsnya secara terbatas sebagai usaha menilai keabsahan tindakan dari sudut pandang hukum.

Anonymous said...

islamindonesia.id — Terkait Al Maidah 51, Lembaga Fatwa Mesir Bolehkan Pemimpin Non Muslim

Polemik seputar Al Maidah 51 terus bergulir di tengah masyarakat. Sebagian beranggapan bahwa ayat itu tidak berhubungan dengan urusan jabatan-jabatan kenegaraan dan pemerintahan sekuler, sebagian lain menganggapnya terkait erat. Bahkan, ada pendapat yang tak membedakan antara kepemimpinan sekuler dan keagamaan, sehingga menjadikan kepemimpinan itu sesuatu yang sakral apapun status dan tingkatannya.

(Baca, Soal Al-Maidah 51, Cak Nun: Yang Bilang Gubernur Itu Pemimpin Siapa?)

Untuk menjawab polemik ini, beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 14 Oktober 2016, akun twitter intelektual NU Zuhairi Misrawi mengunggah potongan gambar berisi istifta (permonohan fatwa) seseorang dari Indonesia kepada Lembaga Fatwa Mesir. Permohonan fatwa ini dilayangkan pada 12 Oktober 2016.

Isi pertanyaannya: “Apa hukum pencalonan non Muslim untuk jabatan gubernur di daerah yang mayoritasnya berpenduduk Muslim tetapi negara memiliki sistem demokratis yang membolehkan semua warganegara, Muslim ataupun non Muslim, untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum secara langsung? Apa pendapat fiqih terhadap status gubernur maupun anggota parlemen seperti dalam khazanah fiqih Islam?”

Dalam surat jawaban bernomor 983348 atas istifta (permohonan fatwa) tersebut, Lembaga Fatwa Mesir berfatwa: “Konsep penguasa/pemegang wewenang (al-hakim) dalam negara modern telah berubah. Dia sudah menjadi bagian dari lembaga dan pranata (seperti undang-undang dasar, peraturan perundang-undangan, eksekutif, legislatif, yudikatif) yang ada, sehingga orang yang duduk di pucuk pimpinan lembaga dan institusi seperti raja, presiden, kaisar atau sejenisnya tidak lagi dapat melanggar seluruh aturan dan undang-undang yang ada. Maka itu, pemegang jabatan dalam situasi seperti ini lebih mirip dengan pegawai yang dibatasi oleh kompetensi dan kewenangan tertentu yang diatur dalam sistem tersebut. Pemilihan orang ini dari kalangan Muslim maupun non Muslim, laki-laki maupun perempuan, tidak bertentangan dengan hukum-hukum syariah Islam, karena penguasa/pimpinan ini telah menjadi bagian dari badan hukum (syakhsh i’itibari/rechtspersoon) dan bukan manusia pribadi (syakhsh thabi’i/natuurlijke persoon).”

(Baca, SOROTAN – Apakah Tafsir Al-Maidah 51 yang Dikutip Ahok?)

Sebagaimana diketahui, fatwa merupakan pendapat hukum tidak mengikat (unbinding legal opinion) yang dikeluarkan seorang mufti (pemberi fatwa) untuk merespons pertanyaan dari mustafti (pemohon fatwa). Permintaan fatwa itu disebut istiftâ’, sedangkan proses keluarnya disebut iftâ’. Adanya mustafti, mufti, pertanyaan mustafti dan jawaban mufti adalah syarat sesuatu disebut fatwa.

Dalam pengertian yang ketat, fatwa hanya ada jika ada pertanyaan hukum dari seorang mustafti yang direspons mufti dalam bentuk jawaban, didasari pemahamannya terhadap pendapat-pendapat hukum ulama lain, para fuqaha, atau langsung dari Al-Qur’an dan Sunnah.

(Baca, KAJIAN–Sesatnya Fatwa Sesat [Bagian I])

Masalah-masalah yang diajukan kepada mufti selalu saja merupakan masalah-masalah hukum, bukan masalah ketuhanan atau teologis, keyakinan, akhlak, tasawuf, tafsir, sejarah dan lainnya. Karenanya, seorang mufti tidak akan mengeluarkan sebuah fatwa tentang sesat atau tidaknya suatu ajaran atau keyakinan, atau benar-tidaknya suatu tafsir, atau benar-tidaknya suatu peristiwa sejarah dan sebagainya. Jika pun masalahnya terkait dengan ajaran, mufti pasti akan meresponsnya secara terbatas sebagai usaha menilai keabsahan tindakan dari sudut pandang hukum.

Anonymous said...

Adminya begok atau dungu ya? Wkwkwkwk begok tolol kayaknya

Anonymous said...




Fakta.co.id – Juru bicara tim sukses Ahok- Djarot, Guntur Romli menyebut fatwa terbaru dari surat Al Maidah ayat 51 tidak mempermasalahkan sebuah negara modern dipimpin seorang nonmuslim maupun wanita. Sehingga kasus dugaan penistaan agama dilakukan Basuki T Purnama alias Ahok, bukan suatu pelanggaran.

Menurut Guntur, keterangan itu dikeluarkan Lembaga Fatwa Mesir (Darul Ifta’ al-Mishriyyah) pada 12 Oktober 2016 lalu. Dalam fatwa itu disebut bahwa pemimpin negara seorang nonmuslim atau perempuan tidak lagi melanggar syariah islam. Sebab, kata dia, mereka mengikuti tiap aturan di negaranya masing-masing.

“Pemilihan orang ini dari kalangan muslim maupun nonmuslim, laki-laki maupun perempuan, tidak bertentangan dengan hukum-hukum syariah Islam, karena penguasa atau pimpinan ini telah menjadi bagian dari badan hukum dan bukan manusia pribadi,” kata Guntur mengutip fatwa Al Maidah dikeluarkan Lembaga Fatwa Mesir, saat dihubungi wartawan, Sabtu (12/11).

Dalam fatwa itu, lanjut Guntur, menyebutkan bahwa pimpinan sebuah negara merupakan pegawai pemerintah dan diatur undang-undang. “Maka itu, pemegang jabatan dalam situasi seperti ini lebih mirip dengan pegawai yang dibatasi oleh kompetensi dan kewenangan tertentu yang diatur dalam sistem tersebut,” ungkapnya.

Selain itu, Guntur menegaskan adanya fatwa baru ini bakal dibawa pihaknya sebagai pembelaan terhadap kasus Ahok diduga nista agama. Sebab, fatwa ini berlaku internasional terutama negara modern.

“Bukti-bukti yang kami anggap menguatkan pembelaan Pak Ahok, kami akan lampirkan,” terangnya.

Anonymous said...

Anony 8:43 iya benar kayaknya adminnya syetan 😄👎 panas kali ni admin syetan..

Anonymous said...

Berkedok agama kali adminnya. Tapi hatinya mengujar fitnah. Busik kau admin.

Anonymous said...

MUI majelis uang rakyat sudah di beli sama si pak sby, ketua mui bekas penasehat presiden era jama sby si korupsi hambalang, bank centuri dll. MUI dan FPI juga kan pendukung agus. Mereka menjual agama demi uang haram. Admin juga dapat uang haram kayaknya.

Anonymous said...


Kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai mengandung unsur politik dan agama. Jika memang murni agama, Profesor Hamka Haq mengatakan di dalam Alquran sudah ada solusinya.

"Kalau kelihatannya soal agama. Tapi ayat itu berkaitan dengan publik. Sikap MUI dan pendemo mengatakan pendapat satu-satunya tidak boleh ada yang lain dan Umat Islam dilarang memilih Nasrani dan Yahudi sebagai pemimpin. Itu maknanya," ucap Hamka, Selasa (15/11/2016)

Hal itu diucapkan Hamka dalam diskusi 'Ahok dan Tuduhan Penodaan Agama: Kasus Penistaan Agama atau Politik?' di Rumah Lembang, Jalan Lembang, Jakarta Pusat. Hamka adalah politikus PDIP. Hadir pula praktisi hukum Andi Syafrani dan Raja Juli Antoni sebagai moderator sekaligus jubir tim pemenangan BADJA (Basuki-Djarot).

Dijelaskan Hamka, ayat 'awliya' mempunyai banyak makna. Salah satunya berarti wali nikah. Akan tetapi ada yang mengartikan sebagai pemimpin.

"Kenapa tidak disebut kata tunggal, waliyah? (Karena) Ayat ini menunjukan bahwa kepemimpinan modern bermakna jamak walau ayat itu turun 14 abad lalu," kata ketua Baitul Muslimin Indonesia ini.

"Kalau kita maknai, eksekutif legislatif yudikatif dalam masyarakat yang mayoritas Islam, Al Quran melarang. Itu tidak masuk di negara ini karena jamak. Maka Al Quran sungguh hebat. Syariat cocok di segala tempat dan zaman," tambah dia.

Dia menyontohkan adanya suatu hadis yang dimaknai kenapa Quraisy patut sebagai pemimpin. Karena waktu itu dia suku terbesar dan jika dibawa ke demokrasi dia mendapat suara terbanyak maka ialah Quraisy. Karena ia sudah berpengalaman mengatur air Zamzam

"Saya katakan ini persoalan agama menjadi politik. Kalau agama ada cara Al Quran untuk menyelesaikan. Pertama, dalam surat Annisa ayat 140 yang berbunyi sudah aku turunkan dalam kitab, jika ada mengolok-olok boikot sampai ia berbicara benar," jelas Hamka.

Jika diterapkan kata Hamka, bisa diartikan jangan pilih Ahok kalau ikut pilgub. Yang kedua adalah, surat Al An'am ayat 106 yang berarti kalau kamu melihat orang yang memperolok ayat Allah hindari mereka.

"Ini kalau mau pendekatan agama secara murni. Apalagi dia sudah minta maaf. Kalau memang agama, agama itu santun, cinta damai. Ya sudah dimaafkan. Kalau sudah jengkel itu murni politik. Kesimpulan saya ini politik," pungkas mantan dewan pertimbangan MUI ini.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails