Thursday, February 27, 2014

Mengembara Dalam Atheis, Akhirnya Umur 65 Tahun Temui Islam..

MARGARET Templeton , perempuan Scotland ini lahir dari keluarga atheis . Di rumahnya , ahli keluarga tidak pernah dibolehkan untuk bercakap tentang Tuhan . Bahkan ketika Margaret belajar tentang Tuhan di sekolah , ia tidak boleh mengatakan apa-apa yang diketahuinya di persekitaran rumah , atau ia akan mendapat hukuman . 

Namun Margaret terus mencari kebenaran atas sejumlah soalan , mengapa ia ada di dunia ini , untuk apa ia hidup di dunia dan apa yang seharusnya ia lakukan . Hingga usianya beranjak senja , Margaret memulakan pencariannya tentang " seseorang yang dipanggil Tuhan " , yang sering disebut - sebut oleh ramai orang sepanjang hidupnya . Saat itu , ia hanya mencari maklumat tentang Tuhan , bukan mencari maklumat tentang agama tertentu . 

"Kebenaran , sesuatu yang masuk akal untuk saya , yang membuka hati saya dan membuat hidup saya lebih bermakna . Saya mendatangi hampir setiap gereja di Inggeris Raya , tapi tidak pernah terjadi pada saya untuk berfikir tentang Islam , " ujar Margaret .

Sebuah masjid di Dundee, Scotland..

Saat Margaret mula mengenal dan tertarik dengan agama Islam , AS melakukan pencerobohan ke Iraq dan Margaret membaca banyak perkara buruk yang ditulis media massa tentang muslim . Sebagai orang yang sudah mempelajari pelbagai agama , ia yakin apa yang dibacanya tidak benar .

" Media massa mengkhabarkan kebohongan . Makanya saya mencari seorang guru yang boleh mengajar saya tentang tata cara hidup berdasarkan ajaran Islam , agar saya boleh membantah apa yang mereka katakan tentang Islam , yang sebenarnya salah , hanya kebohongan dan datangnya dari syaitan , sebutan yang lalu saya berikan buat mereka yang menggambarkan muslim itu buruk , " papar Margaret .


Margaret sempat memeluk agama Katolik Roma dan berusaha mengamalkan doktrin agamanya . 


"Salah satu perkara yang saya lakukan adalah bersikap ramah dengan semua orang . Saya biasa tersenyum pada setiap orang dan menyapa mereka ' hello', 'apa khabar ? ' Dan ' bagaimana hari anda hari ini? ' ... Seperti Isa yang selalu menyebarkan kebahagiaan di mana-mana ia berada , " ungkap Margaret .

Tapi ia merasa sangat tidak bahagia menjadi seorang penganut Katolik Roma . Margaret lalu meninggalkan gereja dan tak tahu kemana harus berpaling . Ia lalu cuba mencari seorang guru agama Islam . Ia berdoa dan berdoa setiap hari pada Tuhan , memohon pertolongan dan itu berlangsung selama hampir dua tahun kerana ia tak tahu apa yang perlu dilakukannya dan kemana ia harus pergi .


Akhirnya seorang teman dari temannya mengenalkan Margaret pada seorang alim ulama bernama Nur El - Din , keturunan Arab . Ulama itu mengundang Margaret ke rumahnya dan Margaret memenuhi jemputan itu . Ia juga memberi cadangan pelbagai buku yang boleh dibeli Margaret dan meminta Margaret menanyakan langsung padanya jika ada soalan .

" Itulah awal hubungan kami . Buku itu terdiri daripada tujuh jilid , yang memberi komen tentang Quran , bukunya bagus sekali , " ujar Margaret .


Ia mempelajari buku itu dari bahagian depan , bermula dengan Surah Al - Baqarah . Lalu Margaret membaca Surah Al - Fatihah . Ketika membaca surat itu , Margaret merasa seperti disambar petir . "Air mata saya menitis , deras seperti Niagara Falls . Jantung saya berdegup kencang ... saya berpeluh .... gementar ... saya ketakutan bahawa ini adalah syaitan yang cuba menghentikan saya kerana saya mungkin telah mencari jalan , kerana buku ini mungkin menunjukkan saya jalan kebenaran , yang selama ini saya cari , " tutur Margaret .


Ia lalu menelefon ustaz Nur El - Din , yang kemudian meminta Margaret menemuinya . Di tengah musim sejuk yang menggigit , Margaret datang ke kediaman ustaz itu dengan tubuh yang hampir membeku . Ia lalu menceritakan apa yang dialaminya ketika membaca Surah Al - Fatihah dan ustaz Nur El - Din hanya mengatakan , " Margaret , Anda akan menjadi seorang muslim . "


Margaret menjawab , bahawa ia membaca buku - buku itu bukan untuk menjadi seorang muslim , tapi agar boleh menyanggah kebohongan - kebohongan yang diceritakan tentang kaum Muslimin . " Saya tidak mahu menjadi seorang muslim , " kata Margaret ketika itu pada ustaz Nur El - Din .


Ustaz Nur El - Din bertindak balas , " Margaret , Kami akan menjadi seorang muslim , kerana saya harus mengatakannya pada kamu , bahawa ada campur Illahi dalam hidupmu . " 

Kala itu , Margaret berusia 65 tahun . Ia terus belajar dengan ustaznya itu . Selepas empat bulan belajar , ia malah tidak sabar untuk segera mengucapkan syahadah . Margaret bertanya apakah tidak terlalu terburu - buru baginya , kerana ia benar - benar tidak mahu menjadi seorang muslim .

" Tapi saya yakin , saya akan belajar dan Tuhan akan memaafkan saya kerana tidak menghargai kurnia yang sangat besar , yang telah Dia berikan pada saya , " ujar Margaret .


Margaret akhirnya mengucapkan dua kalimah syahadah pada 11 Februari 2003 dengan bimbingan Ustaz Nur El - Din .  


" Apa yang tadi saya ucapkan? " Tanya Margaret pada Ustaznya , yang kemudian menjelaskan erti dua kalimah syahadah ." Dan saya sekarang seorang muslim? " Tanya Margaret lagi . 

 Ustaz El - Din menjawab , " Ya , dan nama kamu sekarang adalah Maryam . "
Sejak itu , Margaret Templeton menyandang nama Islam, Maryam Noor . Ia masuk Islam saat usianya sudah 65 tahun .

"Saya tidak boleh mengatakan bahawa saya seorang muslim yang baik , kerana itu, sangat sukar . Saya kehilangan semua teman - teman Katolik saya , semua teman yang dulu saya ajak berbincang . Anak perempuan saya berfikir saya gila! Cuma anak lelaki saya yang percaya bahawa saya telah mencari kebenaran , dan dia satu - satunya pada masa itu yang mungkin menjadi seorang muslim , " tutur Margaret " Maryam " tentang pengalamannya setelah masuk Islam .


"Hal kedua yang membuat hidup saya sangat berat adalah , saya tinggal di negara sekular dan bukan di negara muslim . Dengan sepenuh hati , saya ingin menetap di sebuah negara muslim dan hidup di tengah masyarakat muslim . Saya satu - satunya muslim di tempat saya tinggal . Tapi Allah sangat baik , kerana di tengah semua kesulitan ini , saya bahagia , saya terus belajar , " sambungnya .Maryam hanya memohon pertolongan pada Allah agar tetap istiqomah dalam keislamannya .  


"Ingatlah duhai Allah , yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang , bahawa saya benar - benar hanya seorang bayi , seorang bayi berusia 65 tahun . Saya menghadapi kesulitan dan Engkau harus menolong hamba , " doa Maryam .

" Dan inilah cara Allah menolong saya , " tegasnya . ( IH/kw/oi )


Lihat sebelum ini...
E-Buku IH-43: Kisah-kisah Saya Pilih Damai... Islam
E-Buku IH-43: Kisah-kisah Saya Pilih Damai... Islam

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails