Wednesday, May 24, 2017

Hari Ini, Rizieq Shihab (Pemimpin FPI) Kembali Ke Indonesia?



HARI ini (23 Mei), Liputan6.com, Jakarta melaporkan.. 

Penyidik ​​Polda Metro Jaya terus berusaha memulangkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang pada masa ini berada di Arab Saudi. Penyiasat memerlukan keterangan Rizieq berkaitan kes pornografi kes dugaan perbualan berkonten pornografi dengan Firza Husein.

"Kan, visa 28 hari. Ertinya jika visa habis, kita sudah lakukan komunikasi dengan pihak yang berkenaan untuk segera pulang ke Indonesia," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Jakarta Selatan, Jumaat, 19 Mei 2017.

Meski demikian, ia mengaku Polda Metro Jaya - dalam hal ini Polri - belum menjalin kerja sama dengan Imigresen Arab Saudi berkaitan pemulangan Rizieq Shihab.

"Yang bersangkutan (Rizieq Shihab) kan masih saksi. Kita masih berharap (Rizieq pulang ke Indonesia). Kita juga akan berkomunikasi dengan peguam untuk memulangkan yang bersangkutan ke Indonesia," ujar Argo.

Ia menjelaskan, pihaknya juga belum bercadang membentuk pasukan yang akan menjemput Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Indonesia. Sebab pada masa ini, ia menambahkan, penyiasat masih tertumpu memproses fail perkara daripada suspek Firza Husein.

Sementara peguam lain, Buchory Muslim, mendedahkan Rizieq Shihab umrah hanya dilakukan selama seminggu. Namun, Rizieq belum boleh pulang kerana ada panggilan dari profesor tempat di mana Rizieq mengambil kajian doktor.

"Bertolak dari Jakarta 25-26 April, dengan visa umrah kami berangkat. Dan 5 Mei sudah di Malaysia, kerana profesornya, beliau terus menghubungi untuk menyelesaikan disertasinya yang lama belum selesai," kata Buchory.



PIDATO DAHSYAT JOKOWI PERINGATKAN HABIB RIZIEQ

Front Pembela Islam

Sehingga kini, belum ada apa-apa berita mengenai perkara di atas. Kerana beliau adalah pemimpin FPI (Front Pembela Islam), mari kita telusuri apa itu FPI?

Satu: 

Fron Pembela Islam(FPI) merupakan salah satu organisasi islam yang cukup penting pasca reformasi Indonesia. Gerakannya yang kerap diwujudkan dalam tindakan –tindakan dan aksi-aksi yang disebut radikal telah menimbulkan ketakutan dan bahkan menjadi momok bagi sebagian anggota masyarakat. 

Dikatakan juga FPI termasuk salah satu kelompok Islam fundamentalis. Jargon-jargon yang mereka pakai memang tidak jauh dari doktrin pembelaan kalimat Allah, lebih khusus lagi pemberlakuan syariat islam, dan penolakan mereka terhadap Barat. Organisasi ini dengan cepat dikenal masyarakat sejak beberapa tahun belakangan. 

Hal ini berhubungan erat dengan kegiatan utama mereka, iaitu merazia atau menggelidah tempat-tempat hiburan yang mereka percaya sebagai sarang maksiat seperti klub malam, diskotik, kafe, dan kasino[1]. Kemunculan gerakan islam radikal ini disebabkan oleh dua factor:
  1. Faktor internal dari dalam umat Islam itu sendiri. Faktor ini dilandasi oleh kondisi internal umat islam sendiri telah terjadi penyimpangan norma-norma agama.
  2. Faktor eksternal diluar umat Islam, baik yang dilakukan rezim penguasa maupun hegomoni barat. Seperti di Ambon dan praktik kemaksiatan yang terjadi di masyarakat, telah mendorong gerakan islam bahawa syari’at islam adalah solusi terbaik terhadap krisis. 
Pada gilirannya, radikalisme dijadikan sebagai jawaban atas lemahnya aparat penegak hokum dalam enyelesaikan kasus yang terkait dengan umat Islam. Dalam hal ini FPI menjadi gerakan amar ma;ruf nahi munkar terhadap segala praktik kemaksiatan dan Laskar Jihad di Ambon menjadi gerakan yang berada di belakang umat Islam Ambon yang sedang menghadapi konflik SARA[2].

Dua:

A  Latar Belakang Berdirinya FPI

Pemilihan nama ”Front Pembela Islam” untuk organisasi yang baru dibentuk ini memiliki makna tersendiri. Kata “Front” menunjukkan bahawa organisasi ini selalu berusaha untuk berada digaris depan dan memiliki sikap tegas dalam setiap langkah perjuangan. 

Kata ”Pembela” mengisyaratkan bahawa organisasi ini akan berperan aktif dalam membela dan memperjuangkan  hak Islam dan umat Islam. Sementara kata “Islam” mencirikan bahawa perjuangan organisasi tidak terlepas dari ikatan ajaran islam yang lurus dan benar. 

Dengan nama “Front Pembela Islam”, organisasi ini membela “nilai” dan “ajaran”, bukan orang atau kelompok tertentu. Artinya, sebagaimana dikatakan Habib Rizieq, pendiri sekaligus ketua FPI, sangat mungkin organisasi ini membela kelompok non-Muslim, keraa menolong mereka adalah sebagian dari ajaran Islam[3].

Situasi sosial-politik yang melatar belakangi berdirinya FPI dirumuskan oleh para aktivis gerakan ini sebagai berikut:
  1. Adanya penderitaan panjang yang dialami umat Islam Indonesia sebagai akibat adanya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh oknum penguasa.
  2. Adanya kewajiban bagi setiap muslim untuk menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat Islam serta umat Islam.
  3. danya kewajiban bagi setiap muslim untuk dapat menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
Tujuan Berdirinya FPI

Sebagaimana tertulis dalam dokumen risalah historis dan garis perjuangan FPI, tujuan berdirinya FPI adalah untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Dalam mencapai amar ma’ruf, FPI mengutamakan dengan metode bijaksana dan lemah lembut melalui langkah-langkah :
  • mengajak dengan hikmah (kebijaksanaan, lemah lembut)
  • memmberi mau’idzah hasanah (nasihat yang baik),dan 
  • berdiskusi dengan cara yang terbaik.
Sedangkan dalam melakukan nahi munkar, FPI mengutamakan sikap yang tegas melalui langkah-langkah:
  • menggunakan kekuatan/kekuasaan bila mampu dilakukan makanahi munkar dilakukan dengan menggunakan hati, yang tertuang dalam ketegasan sikap untuk tidak menyetujui segala bentuk kemungkaran. 

Tujuan lain terbentuknya FPI adalah untuk membantu pemerintah dalam menumpas problem sosialkemasyarakatanseperti prostitusi, perjudian, serta transaksi miras dan dadah narkoba[4]

Asas-asas Perjuangan FPI

FPI merupakan organisasi lintas organisasi keagamaan dan lintas partai. Sepanjang masih menganut paham ahlussunnah waljama’ah, seseorang boleh menjadi anggota FPI. Dalam konteks ini,ahlussunnnah waljama’ah ditafsirkan sebagai paham keagamaan dengan pengertiannya yang luas meliputi siapapun dan kelompok manapun selama yang bersangkutan berpedoman pada Alqur’an, Hadits, Ijma’,dan Qiyas sebagai sumber hukum. 

FPI mengakui keragaman madzhab keagamaan seperti yang ada dalam khazanah keilmuan Islam, iaitu madzhab Hanafi, Maliki,Syafi’I, dan Hambali. Al qur’an merupkan rujukan utama, sementara sunnah rosul merupakan sumber kedua yang menjadi hujjahagama. FPI merupakan prinsip perjuangan amar ma’ruf nahi munkar. Rujukan ini di dasarkan pada dalil Al qur’an yang menyatakan adanya perintah tersebut (QS.Ali imron[3]:104,110). 

Dengan landasan tersebut, FPI mencoba merangkainya menjadi sebuah metode perjuangan. Dalam melakukan metodeamar ma’ruf, FPI mengutamakan metode lemah lembut, sementara dalam menegakkan nahi munkar mengutamakan metode yang keras dan tegas.

Sepak Terjang FPI

Aksi-aksi Front Pembela Islam (FPI) yang berperilaku seperti polis agama dan berpatroli keliling kota sangat mirip dengan aktivitas polis agama Afganistan di bawah Taliban[5]. Ketika Rezim Taliban berkuasa pada tahun 1996-2001, rezim ini membentuk Departemen Amar Ma’ruf Nahy Munkar yang bertugas mengontrol pengamalan ajaran agama. 

Polis agama berpatroli di kota-kota dengan cambuk dan senapang otomatis mencari warga yang melanggar fiqh Taliban. Selama ini masyarakat memandang Front Pembela Islam (FPI) sebagai organisasi penuh masalah dan anarkis, terlebih setelah bentrokan massa FPI dengan aparat kepolisian yang berdarah-darah pada Jumat, 3 Oktober, di depan gedung DPRD DKI Jakarta.

Ketika media-media memberitakan insiden itu berdasarkan keterangan satu pihak belaka tanpa mau melakukan konfirmasi ke pihak FPI yang selalu langsung disalahkan setiap tercipta kericuhan. Memang, kita tidak bisa memungkiri fakta bahawa dalam aksi demo FPI Jum’at lalu terjadi aksi anarkisme, namun perlu ditelusuri pula, adakah pihak lain yang memanfaatkan situasi itu sehingga terjadi aksi kekerasan. 

Namun, jika kita melihat rekam jejak FPI, banyak hal yang mereka lakukan dalam membantu umat Muslim dan masyarakat umum demi ketentraman dan kenyamanan. 

Berikut beberapa aksi positif yang dilakukan oleh FPI:

1. Menyelamatkan para ustaz dan ulama.

Pada Oktober 1998, Badan Pengacara Fakta DPP-FPI mengadakan investigasi kasus teror, pembantaian, dan pembunuhan para ulama, kyai, ustad, dan beberapa guru pengajian dengan dalih dukun santet di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain di Demak, Pasuruan, Jember, Purbalingga, dan Banyuwangi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum FPI Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab. Dan mengeluarkan “Seruan Jihad FPI” terhadap “pasukan ninja” yang telah meneror dan membunuh para kyai dan ulama.

2. Lawan Preman atau penjahat.

November 1998, Insiden Ketapang meletus, terjadi perusakan sebuah mesjid di bilangan Ketapang, Gajah Mada, Jakarta Pusat, oleh sekitar 600 orang preman Ambon. Laskar Pembela Islam berhasil memukul mundur penyerang. Benturan-benturan dengan preman kerap terjadi ketika FPI akan menutup atau merazia tempat-tempat maksiat di berbagai wilyah di Indonesia.

3. Bela Rakyat Miskin

Januari 2002, DPP-FPI mengeluarkan fatwa haram bagi Pemerintah untuk memungut pajak dari rakyat kecil, menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Tarif Dasar Listrik (TDL), dan Pulsa Telepon, serta menyusutkan dana pelayanan masyarakat lainnya selama korupsi atau rsuah tidak diberantas.

4. Aksi peduli Bencana Alam

Ketika bencana tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, FPI segera mengirimkan sukarelawan. Dimana di Aceh ini FPI mendapat nama harum sebagai sukarelawan yang paling bertahan dan bersedia ditugaskan di daerah-daerah yang paling parah, termasuk menjaga kesucian Mesjid Raya Baiturrahman, Aceh.

Bukan hanya Aceh, FPI juga terjun ke gempa Yogyakarta 2006, gempa Tasikmalaya  dan Padang 2009, serta bencana jebolnya tanggul Situ Gintung Tangerang Selatan pada 2009. 

Pada Februari 2012, mendatangi Kalimantan Tengah atas undangan Warga Dayak yang meminta bantuan FPI atas berbagai ketidakadilan di Kalteng, namun provokasi dari Teras Narang menggagalkan kehadiran FPI.

Untuk di Ibukota Jakarta yang memiliki musibah rutin, iaitu banjir, FPI pun tidak ketinggalan mendirikan posko-posko banjir di kota sendiri. FPI juga berhasil meredam kerusuhan yang dipicu masalah makam Mbah Priok pada April 2010.

Tiga: Kesimpulan

FPI adalah salah satu organisasi atau gerakan yang didirikan sebagai respon terhadap kondisi social politik Indonesia,yang pada17 Ogos 1998 resmi didirikan dan Muhammad Habib Rizieq sabagai pelopornya sekaligus sebagai ketua umum FPI , dalam upaya untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar (memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran). 

Dalam metode amar ma’ruf mereka menggunakan metode lemah lembut, sementara dalam menegakkan nahi munkar mengutamakan metode yang keras dan tegas iaitu dengan  merazia tempat-tempat hiburan yang mereka anggap sebagai sarang kemaksiatan seperti kelab malam,diskotik,kafe,dan kasino.

Dalam gerakannya, FPI tidak hanya melakukan aksi-aksi anarkis. Mereka juga pernah melakukan kegiatan-kegiatan yang berupa aksi social, iaitu dalam membantu korban bencana alam, juga membantu menyalurkan aspirasi masyarakat kecil.
Rizieq Shihab, Pentolan FPI yang 'Kecemplung Gagasan' Penjual poster Rizieq Shihab saat ratusan orang dari Front Pembela Islam (FPI) pagi itu menggelar demontrasi di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, 24 Mac 2015. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Rizieq Shihab, Pentolan FPI yang 'Kecemplung Gagasan'
Rizieq Shihab saat berorasi di depan Gedung KPK menuntut pengusutan kasus dugaan korupsi lahan RS Sumber Waras beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

DAFTAR PUSTAKA
Al-Zastrouw.Gerakan Islam Radikal.Yogyakarta:PT LKis Pelangi Aksara 2006.
Jamhari,dkk.Gerakan salafi Radikal di  Indonesia.Jakarta:PT Raj grafindo persada.2004.
Wahid Institute. 2009. Ilusi Negara Islam, Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia. Jakarta. PT Desantara Media Utama.
Zada Khamami. Islam Radikal. Jakarta: PT Teraju. 2002. http://mirajnews.com/id/artikel/feature/menengok-sisi-
kemanusiaan-fpi-yang-dilupakan/. http://bloglamongan.blogspot.com/2012/03/sepak-terjang-fpi-dari tahun-1999.html
Rujukan:
[1] Jamhari, Jajang Jahroni,Gerakan salafi radikal di  Indonesia,Jakarta,PT Raja grafindo persada,2004,hlm.129.
[2] Khamami Zada,Islam radikal,Jakarta,PT Teraju,2002,hlm.95-96.
[3] Jamhari, Jajang Jahroni,Gerakan salafi radikal di  Indonesia,Jakarta,PT Raja grafindo persada,2004,:132-133
[4] Al-Zastrouw Ng,Gerakan Islam Simbolik,Yogyakarta:PT LKiS Pelangi Aksara ,2006,hlm:90-92Al-Zastrouw Ng,Gerakan Islam Simbolik,Yogyakarta:PT LKiS Pelangi Aksara ,2006,hlm:90-92.
[5] Wahid Institute. 2009. Ilusi Negara Islam, Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia. Jakarta. PT Desantara Media Utama. Hal.132

2 comments:

Anonymous said...

rizieq sibuk pasal ahok ramai walaun menyokong si mangkuk haram jadah ni.. now mangkuk ni kecoh pasal lucah.. opps ketua dewan ulamak pahangpun sama kot sebab tu semua senyap

IrWrWs said...

Seronok nampak bermain dgn fitnah.. pahala dah terlalu banyak kut..

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails