Monday, September 05, 2011

5 Bodyguard Wanita Mengaku Dirogol Ghaddafi



Tripoli 4 Sept 11: Harian Malta melaporkan bahawa lima perempuan yang menjadi bodyguard penguasa tiran Libya, Muammar Gaddafi, mengaku pernah diperkosa dan menjadi objek kekerasan oleh diktator Libya dan anak-anaknya.

Menurut Sunday Times of Malta, para mantan pengawal itu telah mengadu pada psikolog di Benghazi bahawa mereka diperkosa dan disiksa oleh Gaddafi dan putera-puteranya sebelum akhirnya mereka dicampakkan kerana para lelaki biadab itu merasa “bosan” dengan mereka.

Rincian keterangan tersebut saat ini sedang dikumpulkan oleh psikolog Seham Sergewa untuk digunakan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC), yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Gaddafi juga anaknya Saif al-Islam Gaddafi atas kejahatan perang mereka.

Salah satu korban mengatakan ia dipaksa untuk bergabung dengan satuan pengawal perempuan Gaddafi setelah rejim mengarang cerita bahawa kakaknya tertangkap kerana menyelundupkan ubat-ubatan yang dilarang ke Libya, dan dia akan dipenjara kecuali korban setuju untuk bergabung brigade.

“Perempuan-perempuan itu pertama-tama akan diperkosa oleh sang diktator dan kemudian digilirkan, barang yang tidak berharga, pada salah seorang puteranya dan kemudian ke para pejabat tinggi rejim sebelum akhirnya dibuang,” lapor harian tersebut.

Sergewa juga telah menyelidiki dakwaan pemerkosaan sistematik yang telah dilakukan oleh kelompok pasukan bersenjata pro-Gaddafi selama konflik. Sejak awal 1970-an, dan hingga saat ini, Gaddafi selalu dikelilingi oleh pengawal perempuan, yang dikenal sebagai “Amazon bodyguard”. Mereka mengenakan pakaian samaran, kuku yang indah dan maskara.

Perempuan-perempuan itu harus bersumpah untuk setia kepada Gaddafi, termasuk sumpah keperawanan (menjamin bahawa mereka masih gadis saat masuk ke dalam barisan pengawal Gaddafi), menurut laporan itu. Bulan Jun ini, para loyalis Gaddafi mengungkapkan bahawa mereka melatih tentara perempuan sebagai bahagian dari rencana rejim untuk memerangi para pemberontak Libya.

Guardian melaporkan, 500 perempuan dari segala usia telah lulus program yang dirancang untuk mengajarkan pasukan perempuan pro pro-Gaddafi cara menggunakan senjata.

“Perempuan Libya kini bergabung dengan angkatan bersenjata melawan NATO. Kami melatih mereka. Peranan utama mereka adalah mempertahankan rumah-rumah. Kami tidak memiliki rencana untuk mengirim mereka ke garis depan. Mereka tidak dilatih untuk itu, dan tentera kami sudah sangat efektif,” Moussa Ibrahim, jurucakap rejim Gaddafi, mengatakan kepada Guardian.

“Kami akan memastikan bahawa setiap ibu, yang merupakan simbol cinta dan penciptaan, adalah sebuah bom, sebuah mesin pembunuh,” tambah Moussa. (IH/althaf/arrahmah.com)

Lihat sebelum ini..

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails