Friday, March 30, 2012

Test Dara Di Sukuh, Candi Lucah.. Bagaimana?


"KAU masih dara?" Jangan sekali-kali bertanya begitu pada seseorang wanita. Pertanyaan membuat dia tersinggung.

Ada cara untuk mengetahuinya, atau untuk test daranya. Bagaimana? Bawa saja dia melancong
ke sebuah candi.. mungkin dia sendiri tidak tahu dia sedang ditest keperawanannya. Ramai pengunjung-pengunjungnya berkepercayaan begitu.

Itulah di Candi Sukuh terletak di Desa Sukuh, Kelurahan Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi Sukuh adalah candi peninggalan zaman Jawa kuno yang terletak di lereng Gunung Lawu sebelah barat, pada ketinggian lebih kurang 910 m di atas permukaan laut.
Jaraknya dari Solo kurang lebih 35 km dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat sampai di tempat. Dari Solo perjalanan menuju Karang Pandan kemudian menuju ke arah desa Kemuning, dan setelah kita jumpai simpang tiga, maka kita ambil arah yang menuju ke timur. Dahulu kala kalau orang hendak mencapai puncak Sukuh harus melewati tangga batu yang panjang dari dataran sampai di halaman candi tersebut.

Halaman Candi Sukuh sendiri terdiri dari 3 teras .
Memperhatikan susunan teras di Candi Sukuh ramai orang yang cuba hubungkan dengan seni Mesir ataupun seni Mexiko. Kerana, memasuki teras pertama kita perlu lewati gapura, yang kalau diperhatikan dari bawah, gapura ini mirip pylon (gapura untuk memasuki piramida) dari Mesir.
Di sebelah kiri dan kanan pada gapura itu terdapat relief yang jelas menunjukkan tahun tertentu. Lihat di sebelah kiri, ada gambar seorang manusia ditelan raksasa. Pada gapura terbaca candra sengkala “gapuro bhuto aban wong” .
Di atas sebuah pohon ada beberapa ekor burung.. sedang di bawah ada seekor anjing yang memperhatikan peristiwa mengerikan. Perlu diketahui bahawa sastera jawa memberi angka-angka tertentu pada bangunan, ataupun relief-relief pada barang yang terdapat pada setiap gapura.
  • Gapura berarti 9.
  • Raksasa berarti 5,
  • menelan berarti 3
  • dan manusia 1.
Kemudian susunan angka itu di baca dari belakang dan terdapatlah tahun Jawa 1357 atau tahun Masehi 1437.
Sedangkan relief di sebelah kanan menunjukkan tahun sama dengan candra sengkala berbunyi gapuro bhuto nahut bu(n)tut yang bererti angka tahun 1359 caka. Relief ini berupa gambar raksasa sedang lari menggigit ular. Di atasnya terdapat mahluk sedang melayang-layang dan seekor binatang melata.
Dilantai kita melihat adanya relief Lingga (alat kelamin wanita) berhadapan dengan lawan jenisnya Yoni (alat kelamin lelaki). Mungkin itu suatu gambaran yang ada hubungan dengan kenyataan, bahawa Candi Sukuh dengan relief alat kelamin itu ada kaitan dengan upacara-upacara kesuburan.
Yang pasti ini bukan suatu 'gurauan kasar', melainkan berdasarkan kepercayaan mistik. Konon, menurut cerita, untuk 'test dara' seorang gadis atau ke'setia'annya. Jika gadis tersebut berbuat serong, jika melewati relief tersebut akan 'sobek' (koyak) atau terlepas kainnya dan menitikkan darah. Kalau tak jadi apa-apa, akan selamatlah ia melewati relief Yoni dan Lingga tersebut.
Jika lelaki pula yang berbuat serong, dengan melewati relief itu akan ke'tahu'an, dengan bukti lelaki itu akan 'terkencing-kencing' seketika. Anda nak percaya, percayalah. Kalau tak mahu percaya, tak apa-apa.

Tetapi kalau seseorang itu beraqidah Islam, dia takkan percaya. Takkan percaya kepada tahyul, khurafat dan sebagaiya. Apa lagi berziarah di candi lucah! Na'auzubillahi!
(Pelbagai sumber)


No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails