Saturday, January 23, 2016

Imam Dengan Kucing Terkenal Seluruh Dunia, Ini Sebab..

ISTANBUL – Seorang imam masjid di Turki (gambar) dipuji ramai dan menjadi terkenal menerusi media sosial kerana sering buka pintu masjid untuk membenarkan kucing jalanan masuk dan berlindung daripada musim sejuk.


Menurut laporan akhbar tempatan, Daily Sabah, Mustafa Efe, imam Masjid Aziz Mahmud Hüdayi di daerah Üsküdar, terkenal bukan sahaja sebagai seorang rajin dan gemar berjenaka, tetapi juga sayang dengan kucing.

Imam tersebut malah memuat naik banyak gambar menunjukkan pelbagai kucing itu melalui laman Facebooknya, yang antaranya menunjukkan beberapa ekor kucing berada di dewan solat, dan beliau sendiri mengusap kucing.

Gambar-gambar itu sudah tersebar luas di seluruh dunia dan menerima banyak pujian khasnya daripada pencinta kucing antarabangsa, dengan seorang pengguna Facebook tempatan, Rachel Mellor, turut menulis komen.
imam-cat-4-data
imam-cat-6-data
imam-cat-5-data
imam-cat-7-data
imam-cat-8-data
“Belas ihsan sungguh luar biasa. Semoga Tuhan berkati anda dan semua rakan anda yang buka hati anda kepada haiwan-haiwan ini iaitu binatang comel kesayangan baginda Rasulullah SAW sendiri,” kata Rachel.
Beberapa netizen juga memuat naik gambar kucing ‘berlindung’ di masjid itu, termasuk gambar kucing bermain dengan tasbih dan kucing yang duduk diam dalam kalangan jemaah yang sedang khusyuk menunaikan solat.
Mustafa turut memuat naik rakaman video yang menunjukkan seekor kucing betina dewasa sibuk mengendong empat ekor anak kecil mamalia itu dengan mulutnya sambil berlari laju masuk ke dalam masjid tersebut.
Beliau menulis: “Inilah tetamu masjid kami pada hari Jumaat, satu kejutan semasa khutbah hari ini. Anak-anak kucing ini sudah menemui nadi kasih sayang dan belas kasihan.” – Agensi

Kucing, Bagaimana Dalam Islam?


Banyak mitos yang bertebaran di setiap kehidupan kucing mulai dari memiliki 9 nyawa hingga sebagai jelmaan dewa. Seperti yang terjadi pada masa dinasti Fir’aun 3000 tahun yang lalu, kucing amat dipuja kerana dianggap sebagai titisan dewa.


Lain di Mesir lain pula di Eropah, di dataran ini kucing dianggap sebagai sihir syaitan atau pembawa bencana. Tak pelik lagi, pada masa abad kegelapan terjadi pemusnahan besar-besaran terhadap haiwan lucu ini, hingga menyebar ke Afrika Utara. Padahal, wabah yang oleh masyarakat saat itu dianggap sebagai kutukan adalah jenis penyakit pes yang diakibatkan oleh meledaknya populasi tikus dan penurunan populasi kucing sebagai predator.


Nabi Muhammad SAW dan Kucing Kesayangannya.


Didalam perkembangan peradaban islam, kucing hadir sebagai teman sejati dalam setiap nafas dan gerak geliat perkembangan islam. Nabi Muhammad memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu haiwan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.


Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. 

Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti haiwan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahawa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

  • Dari Ibnu Umar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai” (HR. Bukhari).
Tak hanya nabi, isteri nabi sendiri, Aisyah binti Abu Bakar pun amat menyukai kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh kucing. Seorang sahabat yang juga ahli hadist, Abdurrahman bin Sakhr Al Azdi diberi julukan Abu Hurairah (bapa para kucing jantan), kerana kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.

Tokoh Islam  Dan Kucing

Pada abad ke-13, sebagai manifestasi penghargaan masyarakat Islam, rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin para Khalifah, termasuk porselen, patung hingga mata wang. Bahkan di dunia sastera, para penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah berjasa melindungi buku-buku mereka dari gigitan tikus dan serangga lainnya.

Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo, pada masa dinasti Mamluk, Baybars Al Zahir, seorang Sultan yang juga pahlawan garis depan dalam Perang Salib sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan di dalamnya. Tradisi ini telah menjadi adat istiadat di berbagai kota-kota besar negara Islam.

Hingga saat ini, mulai dari Damaskus, Istanbul, hingga Kairo, masih dapat kita jumpai kucing-kucing yang berkeliaran di pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh penduduk setempat.

Apa Keistimewaan Kucing?

Nabi menekankan di beberapa hadits bahawa kucing itu tidak najis. Bahkan dibolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing kerana dianggap suci. Kenapa Rasulullah SAW berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?

Fakta Ilmiah 1

Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. 

Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar dapat membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Fakta Ilmiah 2

Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bahagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bahagian-bahagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bahagian-bahagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil Yang Dapat
  1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
  2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
  3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
  4. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
  5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
  6. Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahawa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Komentar Dokter Peneliti


  1. Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
  2. Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahawa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing. Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
  3. Dokter haiwan di rumah sakit haiwan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahawa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme. Kucing tidak suka air kerana air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
  4. Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
  5. Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Fakta Ilmiah 3

Hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium haiwan, ditemukan bahawa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.

Fakta Ilmiah Tambahan


Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesihatan selain itu mengelus kucing juga dapat menurunkan tingkat stress.
Sisa makanan kucing hukumnya suci. Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahawa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.

  • Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
  • Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahawa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
  • Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahawa hambanya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya. Rasulullah SAW bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R Al Baihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni). Hadits ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. 

Jadi kesimpulannya,  kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini pula-lah yang menyebabkan mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, kucing peliharaannya. (IH)

4 comments:

Anonymous said...

Bagaimana pula dgn kucing kurap spt pan itu

Anonymous said...

Apa yang kao merepek ni setaaaan! (Agak2 tuan ibnu hashim nak siarkan tak? He he)

Anonymous said...

Lebih kurap orang berserban tonton porno di jerman.

Anonymous said...

kucing kurap jauh lebih mulia daripada tuang presideng dan ularmak2 yang ada di dalam pas.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails