Thursday, June 19, 2014

Siap Perang! Tutup Pusat Lacur Dolly S'baya, Sebelum Puasa.


Ketegangan Dolly dan Jarak pada detik-detik jelang penutupan  Aksi demo: Warga Dolly dan Jarak berkerumun siap perang

Siap Perang! Tutup Pusat Lacur Dolly S'baya, Sebelum Puasa.

Situasi kawasan Dolly, terutama di Jalan Jarak dan Dukuh Kupang, menjelang malam deklarasi penutupan lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara itu tegang. Penghuni lokalisasi Dolly dan Jarak tumpah di pinggir-pinggir jalan. Misalnya di pertigaan Jalan Jarak dan Jalan Dukuh Kupang.

Di pertigaan jalan itu, ratusan warga berkumpul di pertigaan yang menghubungkan ke wilayah prostitusi Gang Dolly dan Jarak. Mereka siap perang dan terlihat menghalau siapa saja yang berusaha melintas ke Jalan Jarak yang sudah diblokade dengan kursi dan seng penutup jalan.

Puluhan warga yang mengenakan kaos hitam dan memakai ikat kepala hitam bertuliskan Barisan Bintang Merah, itu juga terus berjaga-jaga di pertigaan. Mereka terlihat membawa pentungan kayu dan perkakas.


Ketegangan Dolly dan Jarak pada detik-detik jelang penutupan

Menjelang detik-detik penutupan, warga penghuni Gang Dolly dan Jarak juga terlibat aksi saling tolak menolak dengan polis di Jalan Dukuh Kupang yang sejak pagi diblokir warga. Bahkan, kedua kubu hampir saling serang. Warga marah kerana Jalan Dukuh Kupang yang sudah disterilkan dimasuki dua truk polis.

Waktu itu, orang ramai meminta polis untuk mundur, namun satu peleton polis bersenjata lengkap itu menolak pergi. Salah seorang warga lantas memanggil rakan-rakannya yang berjaga-jaga di sepanjang Jalan Jarak dan Gang Dolly untuk membantu mengusir pegawai polis tersebut.Orang ramai langsung bergerak membantu yang lain, yang sedang bertegang dengan polis. Kapolsek Sawahan, Kompol Manang Soebekti langsung menghalang situsi yang tidak menguntungkan itu, dan meminta polis segera menarik diri dari Jalan Dukuh Kupang dan masuk ke kantor Kelurahan Putat Jaya. Sementara dua truk kendaraan polis diminta menjauh dari jalan raya
.

Ketegangan Dolly dan Jarak pada detik-detik jelang penutupan

Islamic Center Dikawal Rapi.

Menjelang malam deklarasi penutupan Gang Dolly dan Jarak di Bangunan Islamic Center, Jalan Raya Dukuh Kupang, Surabaya, polis disiagakan ketat menjaga gedung tersebut. Ratusan pasukan polis dari Polrestabes Surabaya berjaga-jaga di sekitar wilayah gedung megah itu.

"Kita antisipasi saja. Malam ini kan ada agenda deklarasi, di satu sisi ada penolakan dari warga, makanya pengamanan diperketat," ujar salah satu panitia acara deklarasi yang enggan disebutkan namanya di Bangunan  Islamic Center, Rabu (18/6).

Menurut dia, panitia memang sudah lama berkoordinasi dengan pegawai keamanan. Ratusan polis pun sudah siaga sejak pagi tadi. "Belum ada rencana batal. Masih seperti kemarin, malam ini rencananya deklarasi penutupan," ujarnya.


Ketegangan Dolly dan Jarak pada detik-detik jelang penutupan

Menjelang malam deklarasi penutupan, beberapa gang di Jalan Jarak dan Dolly diblok oleh warga. Ada yang ditutup dengan pagar besi, sebahagian tetap dibuka. Sementara kaum lelaki, sebahagian juga membawa pentungan kayu.

Pun begitu, meski situasi tegang, para perempuan, entah pekerja seks komersial (PSK), mucikari (ibu/bapa ayam), mahupun ibu-bu rumah tangga juga berada di sepanjang pinggir jalan. Anak-anak kecil juga memanfaatkan situasi itu untuk bermain kejar-kejaran dengan rekan sebaya-nya.

Tak jarang, mereka mengikuti para orang tuanya yang mengecam rencana Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, menutup lokalisasi yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara itu.


Ketegangan Dolly dan Jarak pada detik-detik jelang penutupan

Laskar Pembela Islam Kirim Tim Ke Dolly

Laskar Pembela Islam (LPI) Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, mengirimkan sebanyak 50 anggotanya ke Surabaya, guna mendukung rencana Pemkot dan Pemprov Jatim melakukan penutupan lokalisasi Dolly.

"Kami sengaja mengirim pasukan guna membantu pemerintah melakukan penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya itu sebagai bentuk komitmen dan perjuangan kami dalam menegakkan amar makruf nahi munkar," kata Ketua LPI Pamekasan Abdul Aziz, sesaat sebelum berangkat ke Surabaya di area monumen Arek Lancor, seperti dikutip dari antara, Rabu (18/6).

Aziz yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Inayah, Pegantenan, itu lebih lanjut mengatakan sebanyak 50 anggotanya yang dikirim ke Dolly Surabaya itu adalah tim yang sudah siap lahir batin demi menegakkan kebenaran sesuai dengan ajaran Islam.

Tim yang dipimpin langsung oleh kiai muda ini juga membawa spanduk bertuliskan "LPI Pamekasan Siap Perang Dalam Rangka Penutupan Lokalisasi Dolly".


Ketegangan Dolly dan Jarak pada detik-detik jelang penutupan

FPL (Front Pekerja Lokalisasi) Dan Barisan Bintang Merah?

Tersebar isu FPI ke Dolly, suasana di perempatan Pasar Kupang di Jalan Jarak terlihat mencekam. Puluhan warga yang menghalang jalan bersiap mempersenjatai diri dengan kayu dan pentungan. Dikhabarkan Front Pembela Islam (FPI) akan mendatangi Islamic Center melalui Jalan Jarak. Hal ini lah yang kemudian diantisipasi warga yang menolak penutupan.

Pada Rabu (18/6) malam, puluhan pemuda dan beberapa anak kecil menyekat Jalan Jarak menuju Jalan Dukuh Kupang. Mereka duduk di kursi panjang yang menyekat Jalan Jarak,
bersenjatakan diri dengan tongkat kayu dan pentungan. Mereka mengibarkan bendera merah bertuliskan FPL (Front Pekerja Lokalisasi). Beberapa di antara mereka juga mengenakan ikat kepala bertuliskan Barisan Bintang Merah.

Aksi PSK blokir jalan masuk Gang Dolly
Rabu, 18 Jun 2014 19:20:29 Para PSK ini dibantu warga untuk menutup jalan masuk ke kawasan Gang Dolly guna menghalangi rencana penutupan.
Situasi mencekam jelang penutupan Gang Dolly
Rabu, 18 Juni 2014 16:32:55 Warga berbondong keluar rumah hingga memenuhi sepanjang jalan Gang Dolly. 
Tolak penutupan Dolly, ribuan PSK dan mucikari turun ke jalan
Rabu, 18 Juni 2014 12:28:00 Dalam aksinya, mereka memblokade akses masuk ke kawasan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu.

Bersambung, insya Allah. 
(IH Jakarta)

Lihat sebelum ini..

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails