Sunday, January 10, 2010

Kartun Ini Ganggu Hubungan Canberra-Delhi.

AKHBAR India Mail Today menerbitkan karikatur menunjukkan sosok manusia yang memakai lencana polis Australia dan penutup kepala tajam. Karikatur ini dimuat menyusul pembunuhan mahasiswa asal India Nitin Garg, 21 tahun, di Melbourne dan serentetan serangan terhadap warga asal Asia Selatan di Australia.

Pegawai Australia mengatakan serangan-serangan tersebut bukan aksi perkauman, tetapi aksi jenayah penjahat yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

'Slow news day'

Karikatur di suratkabar Mail Today tersebut menggambarkan orang bertudung kepala putih seperti yang dikenakan anggota kelompok Ku Klux Klan dan memakai lencana polis negara bahagian Victoria dan mencantumkan kalimat: "Kami belum pasti motif kejahatan ini."

Menteri Polis Negara Bahagian Victoria, Bob Cameron, mengutuk karikatur tersebut. "Polis Victoria adalah organisasi sangat toleran dan Victoria negara bahagian yang sangat toleran. Secara tersirat menyatakan Polis Victoria perkauman adalah suatu kekeliruan," kata Cameron.

Wakil Perdana Menteri Julia Gillard mengatakan, dia belum melihat karikatur tersebut, tetapi mengatakan: "Kesan semacam ini sangat menyinggung dan saya mengutuk perbuatan komen semacam itu."

Dia mengatakan, polis di ibukota Victoria, Melbourne, tempat Garg dibunuh telah memperhebatkan kawalan di kawasan-kawasan tempat serangan ganas terjadi. Syarikat polis negara bahagian Victoria mengatakan karikatur tersebut lahir semata-mata kerana 'hari tiada berita di Delhi".

"Karikatur di Australia biasanya dibuat oleh orang-orang bijak lagi jenaka dan karikatur ini tiada kedua-duanya," kata Sekretaris Asosiasi Polis Victoria, Greg Davies, kepada wartawan.

Dia mengatakan terlalu awal untuk menyatakan motif pembunuhan Garg adalah kerana rasisme, dan "sangat menyinggung lagi keliru." Serangan-serangan terhadap mahasiswa India di Melbourne dan Sydney menjadi berita utama di India dan menganggu hubungan diplomatik antara Canberra dan Delhi.

Pemerintah India mengeluarkan peringatan kepada mahasiswa yang hendak belajar ke Australia setelah pembunuhan Nitin Garg. Masalah ini kini menimbulkan ancaman bagi industri pendidikan internasional Australia yang mendatangkan permasalahan. Australia baru saja menerbitkan statistik yang memperlihatkan jumlah warga India yang berniat belajar di negara tersebut merosot sebanyak 46%.

Komite Prakiraan Perlancungan Australia bulan Desember menunjukkan lebih dari 70,000 warga India belajar di Australia pada tahun 2009 dan mereka mencakup 19% dari keseluruhan mahasiswa asing yang terdaftar. (AK)

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails