Saturday, October 31, 2009

K'tan: Pakej Bantuan Berkahwin 'Bergembira Bersama Ibu Tunggal'


Majlis perkahwinan penyanyi serta penceramah bebas, Akhil Hayy, dan penyanyi popular Waheeda, (16 Ogos 2009). Ada yang berkahwin ada yang menjanda, yang penting ibu tunggal perlu dibela.

Gambar bawah: Wan Ubaidah

KOTA BHARU: Seorang ahli parlimen Kelantan mengusulkan supaya anugerah khas diberi kepada para ahli dewan negeri yang menikahi ibu tunggal. Usul Pengerusi Jawatankuasa Wanita, Keluarga dan Kesihatan Negeri Kelantan, Wan Ubaidah Omar, itu mendapat sokongan para ahli parlimen biasa Kelantan sambil mengetuk-ngetuk meja.

Beliau berkata ahli dewan boleh menambah 'kuota' mereka untuk membantu ibu tunggal yang mempunyai anak kecil untuk dijaga. Apabila Speaker Dewan, Encik Nassuruddin Daud, memintanya menjelaskan istilah 'kuota' itu, Wan Ubaidah berkata: 'Apa yang saya maksudkan dengan 'kuota' ialah menambahkan bilangan isteri.'

Beliau mengusulkan demikian ketika menjawab soalan Encik Hassan Mahmood, Ahli Dewan Undangan Negeri (Adun) Parti Islam SeMalaysia (PAS) bagi Tawang, di dewan rakyat Kelantan, kelmarin, mengenai langkah mengurangkan jumlah perceraian dan membantu ibu-ibu tunggal. Menjawab soalan sampingan Wan Yusuff Wan Mustafa, Adun PAS bagi Gubal Ipoh, Wan Ubaidah berkata rekod menunjukkan terdapat 16,500 ibu tunggal di bawah usia 60 tahun yang didaftarkan di Kelantan.

Beliau berkata antara dilema yang dihadapi ibu tunggal di Kelantan dan Malaysia ialah sebahagian besar daripada mereka tidak dapat berdaftar dengan Jabatan Kebajikan atau agensi-agensi berkaitan kerana suami mereka meninggalkan mereka tanpa memfailkan sebarang dokumen perceraian. Menurutnya, kerajaan Kelantan membelanjakan RM2 juta ($820,400) setahun untuk kebajikan ibu tunggal yang tidak mempunyai sumber pendapatan. Begitu menurut The Star.

Komen Blog Ibnu Hasyim: Hari ini BERNAMA melaporkan Wanita MCA naik melenting, ".. poligami tidak menyelesaikan masalah ibu tunggal yang memerlukan bantuan.." kata Ketua Wanita MCA Datin Paduka Chew Mei Fun ketika mengulas tersebut, "..banyak lagi cara lain yang boleh membantu ibu tunggal seperti mewujudkan pinjaman kredit mikro atau latihan kemahiran bagi membolehkan mereka berdikari."

Tetapi bagi blog Warta Shubhi, "Cadangan di atas patut disambut dengan baik oleh para suami yang berhasrat membuat kebajikan dengan menghulurkan bantuan kepada para janda dan anak-anak mereka. Kerajaan juga sepatutnya menyediakan satu skim galakan kepada mereka yang menyambut dan melaksanakan cadangan di atas.

Skim galakan yang boleh diberikan adalah seperti pengecualian cukai pendapatan, kemudahan pembelian rumah, kemudahan proses kelulusan berkahwin poligami, kemudahan pinjaman perniagaan dan lain-lain lagi yang dapat menyibukkan keluarga tersebut. Dengan kesibukan mendapat dan menguruskan segala kemudahan di atas maka akan berkuranganlah aktiviti cemburu serta gaduh antara para madu. Ini akan dapat menghindarkan para suami dari pening kepala melayan kerenah isteri masing-masing."

Oleh itu Blog Ibnu Hasyim mencadangkan perlu diwujudkan suatu pakej bantuan 'Bergembira Bersama Ibu Tunggal', yakni suatu skim membantu ibu tunggal secara bersungguh-sungguh, dengan memberi pelbagai kemudahan, kerana ia adalah menjadi tanggangjawab sebuah kerajaan seperti yang dituntut oleh agama Islam. (2MA)

1 comment:

Era Muslim said...

Berita EraMuslim Indonesia:

PAS Malaysia : Kalau Mau Poligami, Nikahilah Para Janda Atau Ibu Tunggal
Jumat, 30/10/2009 08:25 WIB Cetak

Seruan dari negeri tetangga ini patut diperhatikan oleh para 'Poligamer' dan yang berhasrat untuk melaksanakan Poligami, baru-baru ini Partai Islam Malaysia (PAS) telah mendesak bagi para laki-laki Muslim yang akan menikah lagi atau berpoligami - supaya lebih memilih para janda atau ibu tunggal sebagai istri tambahan daripada memilih gadis-gadis muda yang masih perawan," kata seorang pejabat negara.

Wan Ubaidah Omar, seorang menteri kabinet dari Kelantan utara yang dikuasai dan dikendalikan oleh PAS, mengatakan proposal dari seruan mereka ini akan ditampilkan di gedung parlemen negara bagian pada minggu ini untuk membantu para ibu tunggal dan janda di wilayah terbelakang.

"Laki-laki Muslim yang ingin berpoligami biasanya menyukai gadis-gadis muda atau perawan sebagai istri tambahan, jadi saya sarankan daripada mengambil gadis-gadis perawan muda ini, mengapa mereka tidak menikah dengan ibu tunggal atau janda sebagai istri kedua atau ketiga?" katanya kepada AFP.

"Ini akan meringankan beban para ibu tunggal yang juga berperan sebagai seorang ayah bagi anak-anaknya serta dapat membantu mereka untuk mengurus anak-anak mereka. Sedangkan wanita singel tidak mempunyai beban," kata Wan Ubaidah, yang bertugas dalam urusan perempuan, keluarga dan kesehatan di negara bagian Kelantan.

Laki-laki muslim di Malaysia diperbolehkan untuk menikah hingga empat perempuan, tetapi pengadilan Islam harus menyetujui beberapa persyaratan sebelum perkawinan mereka terjadi. Sekitar 60 persen dari negara itu 27 juta penduduknya adalah muslim.

Kelompok perempuan di Malaysia telah berkampanye untuk melawan poligami, sembari mengatakan bahwa hal itu kejam dan telah menyimpang dari tujuan aslinya dalam Islam, yang lebih ditujukan untuk melindungi para janda dan anak yatim.

Wan Ubaidah mengatakan bahwa seruan itu tidak dimaksudkan untuk mendorong perkawinan poligami, tapi sebagai cara untuk membantu setidaknya 16.500 ibu tunggal yang berusia kurang dari 60 tahun di Kelantan, sebuah negara yang memiliki salah satu angka perceraian tertinggi di negara ini.

"Sekalipun jika saya tidak membuat saran ini, para lelaki juga akan tetap menikah untuk istri yang kedua bahkan ketiga namun saya menekankan bahwa di bawah ajaran Islam, hanya mereka yang memiliki kapasitas ekonomi dan sosial yang tinggi yang dapat memiliki istri tambahan," katanya.

Menteri ini juga menyerukan suami yang meninggalkan istri mereka tanpa alasan yang jelas, harus dihukum dicambuk di bawah hukum agama.

"Beberapa dari suami tiba-tiba saja pergi menghilang, dan meninggalkan istri-istri mereka tanpa makanan atau uang. Laki-laki semacam ini harus dicambuk, mereka layak mendapatkannya," kata Wan Ubaidah.

"Hukuman ini bukan didalam negera yang berhukum syariah pada saat ini, tetapi kita bisa membuat undang-undang untuk membuat laki-laki lebih bertanggung jawab, ada banyak ruang untuk perbaikan dalam sistem hukum untuk melindungi kesejahteraan perempuan," ia menambahkan.

Tapi kita semua percaya, para laki-laki yang berhasrat untuk berpoligami - tentu saja akan lebih memilih yang lebih muda, perawan dan lebih cantik dari istri sebelumnya.(fq/aby)

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails