Saturday, October 31, 2009

Ekon Indon Terkuat Di Asia, Helang M'sia Perlu Terbang Ke Sana

JENDELA GLOBAL
Ekonomi Indonesia Terkuat di ASEAN, Satu-satunya Yang Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Positif

Okto31 2009: KEPALA Ekonom Allianz Group Michael Heise mengatakan Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif. Pertumbuhan ini ditopang oleh permintaan domestik yang cukup kuat. Besarnya permintaan lokal bisa mencegah efek negatif penurunan permintaan luar negara terhadap pertumbuhan ekonomi.

Heise memprediksi pertumbuhan produk domestik bruto riil Indonesia tahun ini pada kisaran 3,5 persen atau lebih rendah dibanding pencapaian 2008 sebesar 6,1 persen. Tapi dia mengingatkan, pergerakan harga komoditas perlu diwaspadai karena harga komoditas dunia bisa naik mendadak. Kondisi ini bisa menghambat perbaikan ekonomi yang sedang berlangsung.

"Tekanan inflasi sudah tidak terasa, tapi pergerakan harga komo-ditas harus diwaspadai sekarang," kata Heise di Jakarta kemarin. Berdasarkan riset Allianz Group, secara keseluruhan riset tentang Indonesia menunjukkan sisi positif.

Menurut Jens Reisch, Chief Executive Officer Allianz Life Indonesia, fundamental ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih baik ketimbang saat terjadi krisis ekonomi pada 1997-1998. Fundamental ekonomi Indonesia dinilai cukup kuat. "Kombinasi langkah kebijakan moneter dan fiskal yang diambil pemerintah cukup baik," kata Reisch.

Selain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, Heise mengatakan perekonomian Asia akan kembali tumbuh pada semester kedua 2009 karena perdagangan dunia mulai stabil, lapi, sampai akhir 2009, pertumbuhan ekonomi Asia masih rendah sekitar 2,7 persen. Perbaikan ekonomi pada semester kedua bisa dilihat dari sistem perbankan regional yang kuat, cadangan mata uang yang besar, surplus neraca pembayaran, dan pinjaman luar negeri yang rendah. Dengan kondisi itu, pertumbuhan ekonomi Asia pada 2010 bisa mencapai 5,6 persen atau dua kali lipat dibanding tahun ini.

Menurut Heise, negara-negara di kawasan Asia terkena dampak kri-sis ekonomi global yang sangat keras. Hal ini disebabkan oleh aktivitas ekspor negara-negara Asia yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan produk domestik bruto sepanjang 2004-2008 meningkat rata-rata 8 persen per tahun. Kawasan Asia tumbuh menjadi wilayah yang paling dinamis.

Heise mengatakan penurunan angka impor Amerika Serikat yang drastis membuat model pertumbuhan Asia berubah. Selain itu, momentum ekspor akan lebih rendah dibanding sebelum krisis keuangan terjadi dan surplus perdagangan menurun. Pasar Asia harus mencoba menguatkan permintaan domestik dalam jangka menengah untuk mencapai pertumbuhan yang kuat. Heise mengatakan, meski Asia terpukul oleh krisis keuangan global, kawasan ini tetap terhindar dari kelesuan yang lebih panjang.

Komen Blog Ibnu Hasyim: Ahli-ahli perniagaan dan usahawan Malaysia perlu menjenguk ke Indonesia untuk turut bersama menyertai kebangkitan ekonomi yang secara tidak langsung juga melibatkan Asia termasuk Malaysia. Apalagi bila melhat latarbelakang agama dan budaya di sana. Helang ekonomi perlu terbang ke sana meninjau lautan yang banyak ikan..

(Sumber : Koran Tempo /Departemen Keuwangan RI/AK)

2 comments:

Nusantara said...

Tuan

Gunakanlah nama "Indo" sahaja, sudah banyak teman yang berpesan..

Harap maklum

Ibnu Hasyim said...

Tak perasan pula.. OK!

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails