Thursday, August 12, 2010

Mesir Sambut Ramadhan, Dg Satukan Kumandang Azan.

CAIRO OGOS12 10: Mesir menyambut Ramadhan dengan men'satu'kan kumandang suara azan sebagai petunjuk datangnya waktu salat. Dengan sistem ini, masjid-masjid di Mesir tidak lagi mengumandangkan suara azan berasingan, tetapi hanya melalui satu sumber pembesar suara yang disambung ke seluruh masjid.

Menteri Wakaf Mesir Hamdi Zaqzuq mengatakan tahap pertama akan dilaksanakan di kota Cairo yang memiliki sekitar 4,500 masjid. Setelah Kairo, di kota Alexandria dan kota-kota lain di seluruh Mesir jika sistem ini terbukti efektif dan efisyen.

"Kami sudah melakukan ujian sistem baru ini, mensatukan kumandang azan untuk mengakhiri 'perang' suara azan melalui pembesar suara sehingga menimbulkan kebisingan dan tidak tertib," kata Zaqzuq.

Salem Abdul-Galil, pejabat kementerian wakaf untuk urusan salat menyatakan, sebuah team teknisyen sudah menginstal jaringan ke masjid-masjid untuk tujuan tersebut dan berjaya melakukan di 17 masjid. Stasyen Radio Pusat Cairo akan menjadi pusat perantaraan kumandang azan ke masjid-masjid di seluruh kota itu. Kementerian Wakaf Mesir sudah memilih muazin yang suaranya sudah direkam lebih dahulu, dan akan dipancarkan ke seluruh daerah di Mesir.

"Dengan ke'satu'an kumandang azan ini, orang-orang yang sedang sakit, para pelajar atau mahasiswa, serta mereka yang memerlukan konsentrasi tidak terganggu dengan suara azan yang bising dari masjid-masjid di sekitar mereka." kata Abdul-Galil.

'Satu'an kumandang azan ini dikatakan mempengaruhi puluhan ribu muazin di Mesir. Ada 70,000 ribu muazin yang sedang bekerja untuk Kementerian Wakaf. Mereka yang tidak terpilih untuk sistem ini, akan diberi kerja sebagai pengurus masjid, pelatihan menjadi imam untuk memenuhi kekosongan imam di Mesir yang ternyata masih kurang.

Survey yang dilakukan oleh Pusat Informasi dan Sokongan pemerintah Mesir menunjukkan majoriti warga Cairo meyambut positif sistem ini. Dari 1,150 keluarga di Cairo yang disurvey, 58% sokong. Bakinya menolak dengan alasan bertentangan dengan tradisi Islam dan mengurangi nilai hikmah spiritualnya. (al-Ahram/2MA)

2 comments:

Pak Oncu said...

Kalau nak ikut tradisi islam tak payah lah guna pembesar suara !!!!!!!!!!

Gesundheit said...

ada baiknya..cuma cairo itu besar.jika di zonkan bagus juga.lepas itu digilirkan masjid yang menjadi sumber kumandang azan.ada juga tugas untuk muazzin.dari guna tape, ada pahala untuk muazzin.

kadang2 tak tau mana satu azan nak dijawab..ntah berapa lama kena berhenti bercakap untuk memulai azan

malaysia boleh tiru.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails