Friday, July 30, 2010

Cheng Ho Sudah Ke Amerika, Sebelum Columbus..

CATATAN PERJALANAN CHINA 13

Di mana saja, bila ada peluang sewaktu dalam perjalanan di China, ketua delegasi kami, Datuk Husam terus perkenalkan...
Pameran Laksamana Cheng Ho dan

Perdagangan Antarabangsa China
yang akan berlangsung di Kota Bharu
pada 5-10 Oktober tahun ini.

MAKLUMAT terbaru hari ini menurut eramuslim.com, mengenai Laksamana Cheng Ho menyebutkan..

'Bulan depan, para arkeolog akan mulai bekerja di lepasan pantai Kenya untuk mengidentifikasi sisa-sisa kapal terdampar yang diyakini milik seseorang.. Yang beberapa sejarawan percaya orang tersebut telah dapat ilham pengembaraan atau petualangan Sinbad seorang pelaut atau pelayar'. Sehingga berita tersebut diberi tajuk, 'Laksamana Cheng Ho: Cina Muslim yang Seharusnya Bergelar 'The Real Sinbad'

Arkeolog Cina, yang tiba di negara Afrika minggu ini, berharap kapal karam itu dapat membuktikan adanya hubungan pertama antara negara China dan timur Afrika. Kapal yang tenggelam dan karam itu diyakini menjadi bahagian dari armada Zheng He atau Cheng Ho, yang mencapai kota pesisir Malindi pada tahun 1418.

Negara China sendiri nampaknya yakin, mereka akan menemukan kapal karam di dekat kepulauan Lamu, di mana potongan-potongan keramik dari era dinasti Ming banyak ditemukan. Pemerintah China berinvestasi sebesar £ 2 juta (atau 3 juta dolar) dalam projek bersama selama tiga tahun, di mana Kenya sendiri mengatakan mereka berharap akan menjumpai temuan penting tentang hubungan awal antara China dan Afrika.

Menurut mitos di Kenya, beberapa pelaut Cina dari armada Zheng He yang terdampar dan selamat, diizinkan untuk tinggal dan menikahi wanita tempatan. Tes DNA dilaporkan menunjukkan bukti adanya keturunan Cina dari beberapa warga Kenya. Salah seorang warga Kenya yang berketurunan Cina itu adalah wanita muda bernama Mwamaka Shirafu, ia diberikan biasiswa untuk belajar perubatan Cina di negara China, di mana dia tinggal, sekarang.

Dengan tinggi tujuh kaki, maritim raksasa Cina yang dibawah kepimimpinan Laksamana Zheng He atau Cheng Ho, telah memimpin armada terkuat di dunia, beserta 300 kapal dan sebanyak 30,000 tentara di bawah komandonya. Dengan, menetapkan perlayaran lebih dari 600 tahun lalu, armada laksamana Zheng He membuat tujuh perjalanan epik. Perlayarannya mencapai Asia Tenggara, Timur Tengah, dan sejauh pantai timur Afrika.

Ada yang mengatakan ia bahkan sampai ke Amerika, beberapa dekad sebelum penjelajah Eropah meyakini Christopher Columbus yang pertayamakali menjangkau benua Amerika, walaupun hal ini masih banyak diperdebatkan oleh para sejarawan. Zheng He, juga dikenal sebagai Kasim, 'Laksamana Tiga Perhiasan'. Beliau membawa hadiah dari Kaisar Cina dengan menaiki 'kapal harta', yang membawa barang berharga termasuk emas, porselin dan sutera.

Barang-barang berharga ini ditukar di sepanjang aktiviti perdagangan dengan pedagang Arab. Barang-barang berharga itu ditukar dengan gading, mur dan jerapah, bahkan armada kapal Zheng He juga mempromosikan pengakuan dinasti baru Ming.

Tetapi bertahun-tahun setelah kematiannya, kemunculan atas legenda laksaman Zheng He kian pudar dari kesadaran umum. Dan selama berabad-abad legendanya telah dilupakan kerana China kembali pada dunia dan memasuki suatu periode panjang isolasi. Tetapi kini, Zheng He, yang juga dikenal sebagai Cheng Ho dipuji sebagai 'Pahlawan Nasional Baru China', yang pemberi gelarnya ialah Partai Komunis China.

"Munculnya China telah menyebabkan banyak rasa takut," kata Geoff Wade dari Institut Studi Asia Tenggara di Singapura.

"Zheng He digambarkan sebagai simbol keterbukaan China untuk dunia, sebagai utusan perdamaian dan persahabatan. Dua kata ini terus bermunculan di hampir setiap referensi untuk Zheng He yang keluar dari China," kata Prof Wade.

Pelayaran Zheng He, katanya, membawa porselin, sutera dan teh. Bukan dari pelayaran yang menyebabkan terjadinya tumpah-darah, menjarah atau kolonialisme baru, mengacu kepada tindakan kekerasan koersif, seperti yang digunakan oleh penjajah-penjajah Barat.

"Untuk hari ini, Zheng He masih dikenang sebagai duta persahabatan dan perdamaian," kata Wade.

Zheng He adalah seorang laksamana pada masa "kekaisaran" China era lampau, ketika belum ada pembatasan, tidak ada batas perbatasan, kata pakar tentang China Edward Friedman.

"Ekspedisi Zheng He adalah sesuatu kejadian yang nyata. Itu merupakan prestasi yang luar biasa dari Zheng He dan sebuah keajaiban waktu," kata Prof Friedman dari University of Wisconsin-Madison.

Prof Geoff Wade, seorang sejarawan yang telah menerjemahkan dokumen dari era dinasti Ming yang berhubungan dengan perjalanan Zheng He, membantah penggambaran Zheng He seorang petualang (pengembara) yang hanya sekedar bertualang.

Dia mengatakan, catatan sejarah menunjukkan armada harta karun Zheng He juga membawa persenjataan canggih dan berpartisipasi dalam setidaknya tiga aksi militer besar; di Jawa, Sumatra dan Sri Lanka.

International Zheng He Society di Singapura menyebut pernyataan Prof. Geoff Wade sebagai "pemikiran ala barat", dan mengatakan Zheng He terlibat dalam pertempuran dalam upaya untuk membersihkan banyaknya lanun-lanun di laut.

Laksamana Cheng Ho 'Pahlawan Nasional Baru China'

Mungkin itulah sebabnya nama Laksamana Cheng Ho terus menjadi idola bagi Pameran Perdagangan Antarabangsa China yang akan diadakan di Kota Bharu pada 5-10 Oktober tahun ini.

Anda semua dijemput hadir!

Sekian dulu catatan kali ini. Bersambung, insya Allah.

Ibnu Hasyim Catatan Perjalanan China 13
alamat e-mail:
ibnuhasyim@gmail.com
KL Julai 30, 2010

Siri ini...

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails