Friday, March 19, 2010

Daulah Islam A/Tenggara, Berita Teroris Dari Aceh?



Sepucuk senjata laras panjang Jenis AK-47 dan sejumlah amunisi yang diserahkan oleh Abu Rimba saat menyerahkan diri ke Polsek Jantho, Aceh Besar, Rabu (17/4) malam. FOTO/ALI RABAN

19 Maret 2010:
Ingin Bentuk Daulah Islam Asia Tenggara

JAKARTA - Mabes Polri menemukan bukti bahwa kegiatan para tersangka pelaku teroris di Aceh memiliki perbedaan dengan apa yang pernah dilakukan oleh Dr Azahari maupun Noordin M Top. Berdasarkan keterangan dari pelaku yang ditangkap, Ustaz Ubaid, tujuan latihan militer mereka adalah untuk mendirikan negara (daulah) Islam.

“Pelatihan militer di Aceh ini dimaksudkan untuk menjadikan Aceh sebagai wilayah basis perjuangan untuk menciptakan negara Islam Indonesia dan Daulah Islam Asia Tenggara,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonag di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (18/3).

Menurut Edward, mereka selain melakukan latihan militer juga turun ke desa-desa untuk melakukan pembinaan masyarakat agar mendukung programnya. Selain itu, mereka juga telah menyurvei tempat-tempat pemerintahan. “Tempat yang telah disurvei adalah Kantor Perwakilan PBB di Banda Aceh, kantor polisi, kantor-kantor tentara,” jelas Edward.

Ia tambahkan, potensi ancaman kelompok ini sangat besar. Meski demikian, Edward mengaku polisi tidak sepenuhnya percaya kalau mereka telah melakukan perubahan pola penyerangan. “Kita masih dalami, bisa saja ada teori penyesatan, kita tidak percaya begitu saja. Kita akan crosscheck dengan data intelejen Polri dan instansi terkait, belum ada kesimpulan ke arah situ tetapi data itu penting untuk kita analisis,” terang Edward.

Edward menambahkan, terkait senjata yang dimiliki pelaku mayoritas berasal dari Pulau Jawa. Meski membenarkan beberapa jenis sejata merupakan jenis senjata organik yang biasa dipakai oleh militer, namun Edward menolak bahwa telah ada kebocoran sehingga senjata jatuh ke tangan kelompok radikal. “Kita belum lihat ke sisi itu,” pungkasnya.

Ada 71 orang
Mabes Polri juga berhasil mengungkap, jumlah anggota kelompok teroris yang melakukan latihan militer di Aceh Besar. Dari anggota kelompok yang tertangkap, terungkap kelompok mereka setidaknya ada 71 orang. “Hari ini kita keluarkan lagi DPO baru yang jumlahnya 31 orang, terindiaksi yang ikut latihan berjumlah 71 orang,” ujar Irjen Pol Edward Aritonang.

Menurut Edward, dari 71 orang tersebut, 40 orang di antaranya telah tertangkap di mana tujuh orang di antaranya tewas tertembak. “Sebanyak 40 orang tertangkap di antaranya ada tujuh yang tewas. 31 masih dalam pengejaran,” jelasnya sembari menambahkan, di antara para pelaku yang telah tewas adalah Dulmatin, Pura Sudarma, Enceng Kurnia.

Di antara pelaku terdapat pemain lama. Di antaranya adalah Abdullah Sonata mantan napi kasus terorisme yang menyembunyikan Dr Azahari dan Noordin M Top. Selain itu, Abdullah Sonata juga terlibat dalam perencanaan latihan dan rekrutmen peserta latihan militer. Selain itu juga ada Maulana alias Mukhlis alias Ruslan alias Lukman mantan tahanan ISA Malaysia yang juga sebagai tersangka percobaan pembunuhan Matori Abdul Jalil. Juga ada Babe alias Abu Hamzah alias Reza, sepupu Shireen Sungkar, pemain Sinetron Cinta Fitri, asal Ciledug, Jakarta. Sementara itu, dari 31 yang dimasukkan dalam DPO, nama Umar Patek tidak dimasukkan. Alasannya karena dia adalah buronan lama. “Itu dia kan DPO lama,” pungkas Irjen Edward Aritonang. (Serambi News/AK)

Komen Blog Ibnu Hasyim:

Perlu disedari, orang yang hendak menegakkan negara Islam bukan teroris atau pengganas. Penegak negara Islam ialah orang yang baik, cintakan keamanan, perdamaian dan ketenangan, walaupun kadang-kadang terpaksa melalui rintangan kesulitan dan kekerasan.

Pengganas adalah orang jahat, melakukan kezaliman, pemusnahan dan membuat kerosakan di muka bumi, walaupun kadang-kadang hanya merancang, tidak dengan kekerasan, bertopengkan demokrasi dan hak-hak asasi manusia. Apalagi kalau menggunakan kekerasan, tekanan ketenteraan, ekonomi, atau menggunakan orang lain sebagai baghal tunggangan. Merekalah sebenarnya pengganas atau terotis. Contohnya, negara AS dan Israel.

Orang baik dibalas baik, orang jahat dibalas jahat.

Lagi berita dari Aceh..Klil disini:

19 Maret 2010

Pembina Sekolah Sukma Bangsa Bireuen, Surya Paloh, bersama sejumlah siswa saat berkunjung ke sekolah tersebut di Bireuen, Kamis (18/3). SERAMBI/FERIZAL HASAN

19 Maret 2010,

Abu Rimba alias Munir, alias Abu Uteun, salah seorang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) yang dikeluarkan Kepolisian Daerah Aceh, menyerahkan diri di Polres Jantho, Aceh Besar, Rabu (17/3) malam. FOTO/ALI RABAN



Seorang penumpang angkutan umum jenis L-300 jurusan Meulaboh-Tapaktuan, Bambang Soebianto (tengah), diapit dua anggota polisi Polres Nagan Raya saat menggelar razia dikawasan Desa Padang Rubek, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya, Kamis (18/3). Ia ditangkap karena wajahnya mirip dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi. SERAMBI/DEDI ISKANDAR

19 Maret 2010,

1 comment:

Anonymous said...

Jangan sampai bunuh rakyat sebab mencari redha AS dan Australia...

Kenapa kematian Dalmatin di isytiharkan oleh Presiden Indonesia sewaktu dia melawat Australia?

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails