Sunday, May 24, 2015

Suatu Malam Di Israel, Lantunan Alquran Disangka Muzik. -Danielle LoDuca




"Masa itu saya kata 'Senang sungguh. Akhirnya dapat dengar muzik. Teman saya tertawa dan berkata, 'Itu Bukan muzik, tapi lantunan ayat Alquran '."


DANIELE LoDuca dan keluarganya tinggal sekitar 20 mil sebelah timur kota New York di West Hempstead, Long Island. Suami LoDuca, Shakiel Humayun, adalah CEO dari sebuah sekolah dasar swasta di Hollis, Queens yang menawarkan kelas bahasa Arab dan Islam.


Tiga dari lima anak-anak mereka bersekolah, sementara LoDuca tinggal di rumah mengurusi dua anak-anak lainnya yang masih kecil. Perjalanan LoDuca menjadi muslim dimulai saat dia mempelajari Seni dan Filsafat di Pratt Institute di Brooklyn. LoDuca menganggap dirinya seorang 'pemikir'.

"Dahulu saya punya kebiasaan suka melihat orang-orang agama dan mengejek mereka sedikit," kenang LoDuca dikutip dari OnIslam.net, Sabtu 9 Mei 2015.


Ketika World Trade Center diserang


Dalam salah satu semester, LoDuca memandang keluar jendela kelasnya ketika World Trade Center diserang.  Kejadian tersebut tidak hanya mengguncang hati LoDuca namun membuatnya bingung.


LoDuca tidak pernah percaya bahawa serangan itu benar-benar didorong oleh sesuatu yang melekat dalam Islam. Namun, penghinaan dia terhadap agama benar-benar terbukti ketika agama dikaitkan dengan kekejaman tersebut.


"Permusuhan saya terhadap agama meningkat. Pada saat yang sama, saya mulai belajar politik."


Di semester itu juga, LoDuca terdaftar di kelas Filsafat Politik. Dia ingin membuktikan bahawa filsafat politik dan agama adalah serupa dalam ertian keduanya adalah produk cacat dan buatan manusia. Dia juga menghabiskan banyak waktu mempelajari berbagai agama, termasuk Islam.


Suatu Malam Di Israel..


LoDuca membaca Alquran sepotong-sepotong selama setahun sebelum dia pergi ke sebuah wilayah Timur Tengah yang diduduki Israel. Saat di Israel, LoDuca menyaksikan kehidupan masyarakat muslim untuk pertama kalinya secara langsung.


Bukan itu saja, dia juga mendengar bacaan Alquran untuk pertama kalinya. Masa itu waktu malam di Israel sudah dicabut dan warganya  beraktiviti seperti biasa. Masa berjalan-jalan dan mendengar warga melantunkan Alquran, LoDuca mengira itu adalah muzik.

"Waktu itu saya kata 'Senang sungguh, akhirnya dapat dengarkan muzik'. Teman saya tertawa dan berkata 'Itu bukan muzik, tapi lantunan ayat Alquran'."

Kenangan membaca Alquran dan lantunan bacaan tersebut telah membuatnya semakin tertarik mendalami kitab suci agama Islam itu.


"Bacaan itu, ditambah dengan pengalaman tinggal bersama Muslim beberapa minggu, telah membuat saya haus pengetahuan tentang Islam."


Ketika pulang dari Israel, LoDuca membaca lebih banyak buku tentang Islam dan memutuskan untuk menerimanya sebagai agama yang benar dengan mengucap dua kalimat syahadat.


Allahu Akbar. Allahu Akbar! Allahu Akbar!!  (IH)


Lihat sebelum ini..
E-Buku IH-43: Kisah-kisah Saya Pilih Damai... Islam

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails