Wednesday, February 12, 2014

S'pura Masih Bergantung Pada Indonesia, Tapi Masih Sombong?

Singapura masih bergantung pada Indonesia, ini buktinya
Konflik Indonesia-Singapura. ©astinurdamayanti.blogspot.com

Belakangan ini Indonesia dan Singapura sedang berada dalam gonjang-ganjing tak mengenakkan. Bagaimana tidak, Kerajaan Singapura masih sombong. Mengeluarkan bantahan keras saat TNI (Tentera Nasional Indonesia) Angkatan laut hendak memberi nama kapal perangnya dengan nama KRI Usman Harun.

Seperti diketahui Sarjan Usman dan Kopral Harun adalah dua ahli Kor Komando Operasi TNI AL (kini Marin) yang meledakkan bom di Orchard Road Singapura semasa operasi Dwikora. Keduanya tewas digantung kerajaan Singapura tahun 1968. Masalah ini yang semakin membuat hubungan Indonesia dan Singapura terus menjadi panas.

Singapura pun akhirnya telah mengajukan keberatan melalui Menteri Luar Negeri Singapura K Shanmugam kepada Menteri Luar Negeri Marty NatalegawaNamun jika diperhatikan lagi, secara luas Singapura ternyata masih banyak bergantung kepada Indonesia dalam berbagai hal. Apa jadinya ketika pelbagai kerja sama tersebut akhirnya dihentikan.

Berikut beberapa macam kerja sama yang masih diperlukan Singapura kepada Indonesia:


SATU: 

Singapura masih bergantung pada Indonesia, ini buktinya 
 Indonesia pernah dikagetkan dengan eksport pasir besar-besaran ke Singapura. Eksport pasir tersebut adalah upaya untuk membuat wilayah Singapura semakin luas. Eksport yang berlangsung selama belasan tahun memberikan dampak signifikan terhadap Singapura.

Betapa tidak daratan Singapura maju sejauh 12 kilometer dari original base line perjanjian perbatasan Indonesia-Singapura pada 1973. Untuk perbandingan luas Singapura Pada tahun 1975 adalah 596 kilometer kemudian meluas menjadi 774 kilometer pada 2010.

Projek reklamasi dilakukan di selat antara pulau dan pantai untuk kawasan wisata (pelancongan), penghijauan atau bisnes.

DUA
Singapura masih bergantung pada Indonesia, ini buktinya

Singapura juga termasuk negara besar yang memerlukan Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) selepas Malaysia . Bahkan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI ) mempunyai data bahawa lebih daripada 6.5 juta TKI yang bekerja di 178 negara termasuk Singapura dan Malaysia .  

Mereka bekerja di pelbagai sektor dan terbilang berjaya .Namun dari banyaknya TKI yang sudah berada di Singapura , tak sedikit mempunyai kisah - kisah tragis . Singapura pernah jelas - jelas melecehkan harga diri bangsa dengan menjual pembantu - pembantu dari Indonesia layaknya dagangan di pasaran . Di negara itu , tepatnya di Bukit Timah Plaza Singapore , didapati banyak tabung reklame neon tentang jualan pekerja rumah tangga asal Jawa .

 Hingga saat ini rupanya minat kerja orang ke Indonesia juga masih di atas rata - rata . Banyaknya keinginan orang Indonesia untuk mencari lapangan pekerjaan ke sana boleh ditunjukkan dari pencarian kata ' Lowongan Kerja di Singapura ' dalam pencarian di Google . Begitu banyaknya website yang masih menawarkan peluang untuk masyarakat Indonesia pindah ke negeri singa itu  

TIGA :

Singapura masih bergantung pada Indonesia, ini buktinya

Negara yang dekat dengan Riau ini menjadi pelanggan eksport gas melalui paip dari Indonesia. Setiap hari, 790 mmscfd gas mengalir ke negeri Singa itu.

Bekalan gas tersebut berasal dari beberapa lapangan gas di Sumatera. Infrastruktur yang digunakan adalah paip kerana terhitung dekat dengan sumbernya.


EMPAT:

 Singapura masih bergantung pada Indonesia, ini buktinya

Tingginya pertumbuhan kelas menengah yang didukung dengan maskapai penerbangan murah atau low cost carrier, mendorong jumlah wisatawan asal Indonesia berkunjung ke Singapura.

Director Singapore Tourism Board Area Indonesia Suhaimi Sainy mengatakan wisatawan yang berkunjung ke Singapura paling banyak berasal dari Indonesia.

"Sekarang Indonesia-Singapura sudah seperti Jakarta-Bandung," kata Suhaimi di Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (11/6).

Wisatawan asal Indonesia yang mengunjungi Singapura, mayoriti bertujuan untuk belanja, umumnya pakaian.

"Orang Indonesia ke Singapura itu banyak untuk shopping. Orang Indonesia porsi mereka untuk akomodasi, 20 persen karena ada yang datang pagi, kembali malam. 24 persen untuk shopping," tutur Suhaimi.

Hingga kuartal III 2012, Singapore Tourism Board mencatat kunjungan wisatawan asal Indonesia ke Singapura mencapai 2.1 juta wisatawan dengan nilai mencapai 2.3 miliar dollar Singapura.

"Posisi kita lifestyle destination. Tiap bulan ada yang baru. Kita selalu create hal yang baru," tutup Suhaimi. (IH/Merdeka.com)
Lihat sebelum ini..
E-Buku IH-27: Minda Lee Kuan Yew & Singapura
E-Buku IH-27: Minda Lee Kuan Yew & Singapura

2 comments:

Anonymous said...

Kalau Thailand namakan kapal perangnya Chin Peng pasti menimbulkan kemarahan Malaysia begitu juga dengan kes Singapura-Indonesia.

Anonymous said...

Kalau Thailand namakan kapal perangnya Chin Peng pasti menimbulkan kemarahan Malaysia begitu juga dengan kes Singapura-Indonesia.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails