
Pengunjuk perasaan membawa foto Amina Filali yang bunuh diri setelah dikahwin paksa dengan perogolnya.
Rabat 18 Mac 12: Kematian tragis Amina Filali,  remaja 16 tahun yang dianggap bunuh diri setelah dikahwin paksa dengan perogolnya menimbulkan kemarahan di Maroko. Ratusan aktivis yang menuntut hak perempuan turun ke jalan raya Sabtu kemarin, meminta negara  mereformasikan undang-undang mengenai kes rogol tersebut.
Para  demonstrasi mengangkat poster bergambar almarhum Amina, membentangkan  spanduk berhufuf Arab, berteriak, "Akhiri kahwin paksa  terhadap mangsa."
"Melalui undang-undang ini, pemerkosaan menjadi sah,"  kaya Fouzia Assouli, ketua kelompok  hak-hak wanita.
Amina Filali mati mengejut di Larache, sebuah kota di barat laut Maroko. Ayahnya, Lahcen  Filali mengatakan, mangsa sedang bersama suaminya, tiba-tiba terjatuh di jalan raya dan mulai muntah-muntah. Ambulans tiba berusaha  menyelamatkan, kata ayah, "Sudah sangat lambat."
Gadis malang itu meninggal beberapa jam setelah dibawa ke hospital Larache. Media milik pemerintah Maroko, MAP mengkhabarkan, ia disyaki bunuh diri. Sementara, kata ayah korban kepada sebuah media Maroko, Hona Press mengatakan, puterinya menelan racun tikus setelah suaminya memukulnya dengan sadis.
Ayah mengaku tidak menerima kahwin paksa itu, namun pihak isteri, keluarga besar, dan hakim memaksa dengan dalih  menyelamatkan kehormatan keluarga. "Hakim memutuskan pelaku perlu menikahi anak saya, saya tidak kuasa menolak" kata Lahcen. "Sebenarnya aku  ingin mengirim pelaku ke penjara, dan menjaga anak saya hingga ia  dewasa."
Di bawah perundangan Maroko, pemerkosa terancam pidana 10  tahun penjara, boleh juga dua kali lipat, menjadi 20 tahun jika korban adalah anak  di bawah umur, wanita hamil, atau difable. Namun jika pelaku dan korban  sepakat menikah, hukuman itu batal.
Kisah memprihatinkan Amina juga menimbulkan simpati pemerintah. "Gadis ini diperkosa dua kali, terakhir dipaksa kahwin," kata juru bicara pemerintah, Mustapha El Khalfi.
Komen Weblog Ibn Hasyim: Jalan penyelesaiannya ialah kembali kepada hukum Islam iaitu, hukum hudud. Bukan sahaja di Moroko, bahkan di seluruh negara-negara umat Islam lain di dunia termasuk Malaysia. Bukan juga seperti undang-undang diperjuangkan oleh kononya kumpulan hak asasi manusia yang tidak Islamik... yang juga seperti terlepas dari mulut harimau tetapi terjun ke mulut buaya! Na'auzubillahi min zalik (IH)
 
 

4 comments:
Betul3. Rogol, zina hanya merendah maruah wanita...
apakah hukuman bagi perogol dan bagaimanakah kes rogol itu hendak dibicarakan kerana dalam kes rogol kebiasaannya tidak ada saksi bagaimanakah mangsa rogol hendak membuktikan dirinya dirogol oleh perogol
siapa yg arif, tlg jawab soalan anon diatas..
Kat Malaysia mirip-mirip kes fitnah Bro Anuwar ..... kot ..
Post a Comment