Friday, September 23, 2011

'Pantai Purdah' Ini, Boleh Berbikini & Berjilbab..

BEBERAPA wanita memakai burka mandi di sebuah pantai di Spille, Albania pada bulan lalu.
SPILLe: 23 Sept 2011: Setelah bulan suci Ramadhan, pada Ogos lalu, umat muslim berbondong-bondong pergi ke 'pantai purdah' di Albania, 30 minit berjalan kaki dari Spille. Burqa, jilbab atau purdah adalah baju yang dipakai menutupi seluruh bahagian tubuh wanita, sesuai dengan kehendak agama Islam.

Disitu perempuan mandi dengan memakai jilbab. Di sisi pantai Albania yang lain, tidak jauh dari situ perempuan bermain-main menggunakan bikini. Kontras, namun membuktikan tradisi toleransi beragama di Albania sudah wujud selama berabad-abad. Toleransi ini bahkan bertahan hampir setengah abad setelah aturan komunis yang berusaha membasmi semua agama.

"Pantai Albania memiliki ruang untuk semua orang: jilbab, bikini, pakaian renang," kata Arta, seorang warga Albania.

Selim, seorang pengunjung Muslim mengatakan, pantai burqa sudah didakwa secara informal oleh golongan Muslim yang tidak ingin mengekspos tubuh mereka masa mandi. Ini merupakan satu-satunya tempat di sepanjang Albania dan pantai Ionia.

"Mengapa beberapa orang berfikir mempamerkan tubuh mereka adalah tanda peradaban dan kebebasan, sementara melindungi tubuh seseorang dari lirikan orang lain adalah sebuah ekspresi dari keterbelakangan?", tanya Selim yang sedang duduk pada bahagian, terpencil di bentangan panjang pantai di Spille, yang terletak sekitar 100 kilometer (60 mil) barat daya ibu kota Tirana.

Selama bulan puasa, pantai ini kosong. Muslim tidak berenang kerana takut tertelan air, 'pantai burqa' kini telah ramai lagi. Suhu dalam beberapa minggu terakhir melonjak ke dalam 30-an derajat celcius (sekitar 80 F) dan terus naik sampai ke Oktober. Meskipun termasuk pantai yang langka, pengunjung cukup mengeluhkan dengan tidak adanya fasiliti. Mereka juga mesti berjalan kaki setengah jam dari pantai utama Spille untuk mencapai lokasi.

Boleh berbikini dan berpurdah..
"Semua orang bebas untuk memilih, bahkan gadis-gadis berbikini di sepanjang pantai ini, tapi perempuan dan anak-anak hanya memiliki sedikit ruang," kata Selim, hati-hati mengawasi isterinya dan adik kerana mereka sedang mengharungi ombak.

Walaupun Albania terkenal majoriti Muslim, hanya segelintir perempuan dapat dilihat di jalan-jalan Tirana dengan memakai jilbab. "Islam tidak melarang seorang wanita untuk mandi, tetapi hanya jika ia mencakup dirinya dalam cara yang layak, untuk melindungi dirinya dari dilihat orang lain," desak Fatima, seorang ibu berjubah hitam panjang ketika muncul dari air.

"Mereka yang ada wang pergi ke Turki, atau negara-negara lain, bukan tempat ini di Spille yang tidak memiliki keintiman dan infrastruktur untuk wanita Muslim yang taat, tidak mesti membuka pakaian di depan umum, atau menarik setiap pandangan," kata seorang pengunjung, Hasan sambil menggerutu.

Ermir Gjinishi, seorang profesor studi Islam di Tirana, Albania merasa perlu memiliki pantai lebih banyak yang hanya disediakan untuk perempuan. "Kerana dipisahkan dari lelaki.. bahkan mereka boleh gunakan baju renang," katanya.

Berbeda dengan yang ini, "Saya tidak punya apa-apa untuk disembunyikan, baik dari Allah, mahupun dari matahari," kata mahasiswa psikologi Arjana semasa sedang menyesuaikan tali bikininya. dan berkeras dengan pendapat berenang dengan jilbab tidak lebih praktik dibandingkan berenang dengan pakaian renang.

Dikatakan pantai tersebut merupakan satu-satunya pantai yang dikhaskan untuk wanita Muslim berenang dan bermain air laut dengan memakai purdah. Kira-kira dua pertiga daripada penduduk Albania merupakan penduduk Muslim. Adakah pantai ini sebagai lambang tolerensi atau kerukunan beragama? Atau sebagai lambang ketidakadilan sosial dikalangan masyarakat Islam? (IH)

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails