Sunday, October 17, 2010

Filem Ini Lulus, Ada Yang Tak Kena, M'sia Jaga-jaga

HALAMAN HIBURAN



Film Porno Sering Lolos, Tanda Ada Masalah Besar di LSF

Hidayatulah.com -- Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto, menyatakan ada masalah besar di Lembaga Sensor Film Indonesia (LSF) yang telah meloloskan film berbau porno “Rintihan Kuntilanak Perawan” yang dibintangi artis porno internasional.

"Ada masalah besar di tubuh LSF. Saya kira sedang berlangsung proses kapitalisasi di sini," kata Ismail Yusanto kepada Hidayatullah.com, Jum'at (15/10).

Menurut Ismail, selama ini memang proses sensor yang dilakukan LSF adalah dengan metode paket bukan sistem panel, yakni menyerahkan proses sensor kepada hanya satu atau beberapa orang tanpa melibatkan semua unsur yang ada di LSF.

Jika kebetulan yang menyeleksinya adalah orang yang pro kebebasan seni, kata Ismail, jelas akan memungkinkan film yang bermuatan porno akan bisa lolos.

Kiprah LSF selama ini dinilai Ismail tidak signifikan dalam melakukan sensor. Terbukti dari sekian banyak film yang sudah diadukan oelh masyarakat, tapi tetap saja bisa lolos.

"LSF tidak pernah menjelaskan apa sebetulnya kerangka budaya yang ingin dibangun, tidak punya politik budaya yang jelas. Ini bukti LSF tidak pernah beres," tegasnya.

Lebih jauh dia mengungkapkan, lolosnya film porno Rintihan Kuntilanak Perawan pada dasarnya karena ada proses kapitalisasi di dalamnya.

"Semua lini kehidupan di Indonesia sudah dikungkungi dominasi materialisme, termasuk masalah sensor," demikian Ismail.

Sementara Ketua LSF Mukhlis Paeni mengklaim dan menjamin pihaknya sudah bekerja sebaik mungkin dan akhirnya memberi "tiket" lulus sensor bagi film ini.

LSF pun tak akan menutup telinga untuk mendengarkan kritik dari organisasi massa Front Pembela Islam (FPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Ini karena masih dalam batas toleransi, jadi enggak usah dirisaukan. Enggak ada masalah, silakan saja," kata Mukhlis.

Batal datang

Sebagaimana diberitakan, bintang film porno asal Amerika Tera Patrick dinyatakan batal datang ke Jakarta akibat ancaman Front Pembela Islam (FPI).

"Memang awalnya kita mau datangkan besok. Tapi, karena ada ramai-ramai kita pending dulu kedatangannya. Kita nggak mau ambil resiko," kata KK Dheeraj.

Sebelumnya, KK Dheeraj juga pernah mengungkapkan bahwa mendatangkan Tera ke Jakarta untuk membintangi film yang diproduksinya merupakan suatu risiko besar dan akan dilakukan secara diam-diam.

"Saya pakai pengawalan 20 orang di kamar hotelnya, karena takut mengundang reaksi masyarakat," ucapnya pada saat acara konperensi pers film 'Rintihan Kuntilanak Perawan' sebelum ini. [ain/hid/hidayatullah.com]

Komen Blog Ibnu Hasyim: Malaysia pihak terbabit kena jaga-jaga.


No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails