Monday, April 25, 2022

Bertta Indo: Buka Puasa Konsep Buffet X Islamik?

 

Buka Puasa Konsep Buffet Dianggap Tak Sesuai dengan Ajaran Islam
Devi Setya - detikFood Senin, 25 Apr 2022 16:30 WIB

Jakarta - Banyak promo yang digelar restoran selama bulan Ramadan. Konsep makan buffet atau prasmanan dianggap tak sesuai dengan ajaran Islam karena diklaim membuang banyak sisa makanan.


Dalam ajaran Islam dilarang untuk mubazir alias membuang-buang makanan. Hal ini tidak dianjurkan karena makanan masih bisa diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan. Konsep makan buffet pun dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Dilansir dari World of Buzz (25/4) Ketua Majelis Agama Islam dan Adat Melayu (MAIPk) Perak, Malaysia, Datuk Seri Mohd Annuar Zaini mengatakan bahwa membuang makanan bukanlah budaya Islam. Hal ini dikatakan setelah ada orang Malaysia yang mengungkapkan rasa kecewanya setelah melihat banyak makanan terbuang usai makan makanan di restoran berkonsep buffet.


Annuar mengungkapkan rasa kecewanya pada umat Islam yang menikmati makanan mewah ketika bulan suci Ramadan. Selama bulan Ramadan banyak orang menikmati buka puasa di restoran berkonsep buffet karena dianggap praktis dan bisa menikmati beragam makanan sekaligus saat berbuka puasa. Padahal di luar sana masih banyak orang yang kelaparan dan membutuhkan makanan.

Selain banyak makanan yang terbuang, terkadang restoran juga menyediakan musik yang menghadirkan penyanyi. Hal ini dianggap bertentangan karena seharusnya setelah berbuka puasa, umat muslim sebaiknya melakukan ibadah sholat Maghrib dan dilanjutkan dengan sholat tarawih.

"Dari sudut pandang Islam, umat Islam didorong untuk pergi ke masjid untuk menunaikan shalat daripada menikmati prasmanan Ramadan yang terkadang bahkan menampilkan musik live dan penyanyi," kata Annuar.

Ia juga mengungkapkan rasa kesalnya pada pemilik restoran yang menyediakan fasilitas makanan prasmanan dan juga hiburan berupa musik.

"Anda (pelaku bisnis kuliner) menyeret orang untuk tetap menikmati hiburan dan musik. Mereka akan menetap dan makan lebih banyak dibandingkan pergi ke masjid. Ketika pengunjung ini mulai membawa anak-anak (ke restoran prasmanan), mereka mengajarkan nilai dan budaya yang salah kepada generasi muda," lanjut Annuar.

Selama bulan Ramadan memang banyak restoran yang menawarkan paket buka puasa dengan konsep buffet. Pengunjung dipersilahkan makan apapun sepuasnya dengan harga tertentu.

Annuar mengatakan bahwa promosi makan sepuasnya ini hanya dilakukan untuk meraup keuntungan semata. Orang-orang yang berpuasa tentu akan tergoda karena perut dalam keadaan lapar setelah seharian berpuasa.

Dalam ajaran Islam memang tidak dianjurkan melakukan hal secara berlebih-lebihan, termasuk soal urusan makan. Hal ini ditulis dalam Al-Qur'an surah Al-A'raaf ayat 31.

"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan," QS. Al A'raaf ayat 31.

Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk tidak berlebihan saat makan.

Tidaklah seorang anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya, dan jika dia harus mengerjakannya maka hendaklah dia membagi sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
(dvs/odi)

3 comments:

Anonymous said...

Najib punya boleh pendapat boleh percaya ka. Selepas menggoreng rakyat dengan 1mdb. Banduan menanti.

Anonymous said...

Org mlyu mne de yg pandai, dh kne bodo bkali dgn nossku pon masih nk pcaya apa bossku ckp.. Alahai bodo nooo mlyu mlysia

Anonymous said...

Ramai orang melayu yang bijak pandai. Cuma ada beberapa jer yang bodoh. Contohnya bossku, abam, wak, atok dan beberapa lagi. Yang bijak pandai, lama dah tolak pemimpin yang korup dan salah guna kuasa. Mereka lama dah sokong pemimpin yang bersih dan tidak korup.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails