Friday, July 08, 2011

Minyak Goreng Jadi Bahan Bakar Pesawat Air France-KLM

Seorang petugas mengisi bahan bakar Avtur pesawat terbang (Antara/ Ujang Zaelani)

JOM KREATIF

ANAK kapai penerbangan Eropah, Air France-KLM, akan menggunakan minyak goreng sebagai bahan bakar pesawat terbangnya mulai September tahun ini. Lebih dari 200 penerbangan dari Paris ke Amsterdam, Belanda, akan memakai minyak goreng sebagai bahan bakar.

"Pada November 2009, kita telah mendemonstrasikan bahawa secara teknik memungkinkan terbang menggunakan biokerosin," kata Managing Director Air France-KLM, Camiel Eurlings, sebagaimana dimuat laman physorg.com.

"Sekarang, satu setengah tahun setelah percobaan di Camelina, fase baru telah tiba di dunia, iaitu sertifikasi. Autorisasi segera diberikan kepada operasi penerbangan komersial dengan menggunakan biofuel."

Penting dicatat, penggunaan minyak goreng bekas tidak dapat dikompromikan dengan keamanan pesawat. Minyak goreng terpakai perlu bersihkan terlebih dahulu, sehingga memiliki spesifikasi sama persis dengan kerosin biasa. Salah satu keuntungan penggunaan minyak goreng ini adalah pesawat terbang tidak perlu dimodifikasi menggunakan bahan bakar terbaru ini.

Bahan bakar dinamis yang boleh menghasilkan biofuel ini berasal dari pelbagai sumber, termasuk lemak haiwan, minyak sayur-sayuran, tall oil (produk sampingan dari pengolahan pohon pinus dan bubur kayu atau kertas), dan lemak.

Idea penggunaan biofuel oleh anakapai gabungan Perancis dan Belanda itu adalah sebahagian dari usaha mereka menurunkan emisi karbon. The International Air Transportation Association telah menyusun target pada 2007 yang lalu untuk menghapuskan emisi karbon dioksida dari perjalanan udara pada 2050 mendatang.

Tidak jelas berapa persen biofuel yang akan digunakan dalam penerbangan Air France-KLM ini. Tetapi, selama uji coba pada 2009 silam, campuran 50:50 telah sukses diujicuba dalam satu mesin Boeing 747. Namun Eurling mengatakan masalah harga masih menjadi penghalang utama untuk menggunakan biofuel 100 persen.

"Biaya penggunaan biofuel perlu diturunkan secara substansial dan permanen. Ini boleh dicapai melalui inovasi, kolaborasi, dan perundang-undangan yang mendorong penggunaan biofuel dalam industri penerbangan, tapi dalam kompetisi yang jujur," kata Eurlings. (IH)

Sila lihat..
E-Buku IH-10: 'Siri Jom Kreatif, Pelik-pelik..'
E-Buku IH-10: \

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails