Monday, February 07, 2011

Zina, PM Itali Terus Dituntut Mundur


Image: Protester wears mask
A demonstrator wears a mock mask of Italian Premier Silvio Berlusconi, dressed as a pink rabbit with handcuffs during a protest outside Berlusconi's private residence, in Arcore, Italy, on Sunday to demand his resignation.

ROM 7 Feb 11: Pertempuran terjadi antara polis dan seratusan pendemo yang melancarkan protes, semalam Ahad, menentang Perdana Menteri Itali Silvio Berlusconi, yang dilanda skandal, di luar vilanya, demikian laporan media.

"Turun, turun!" demikian teriakan pemrotes di gerbang vila peribadi Berlusconi di pinggiran Milan, Arcore, tempat ia menghabiskan akhir minggu. Sebanyak seratus pemrotes berusaha menerobos penutup keselamatan yang dipasang beberapa ratus dari kediaman Berlusconi, sehingga polis anti-rusuhan dilempari botol dan benda lain.

Satu sepanduk menuntut "Pelacur, pergi!" Nyatanya, Berlusconi telah membayar pelacur untuk berhubungan seks di berbagai pesta liar di rumah mewah tersebut. Tetapi dibantah oleh perdana menteri itu. Pertembungan lain terjadi di luar stasyen keretapi Arcore sementara beberapa petugas, pengunjuk rasa dan seorang wartawan cedera, kata polis. Polis menangkap dua pemrotes.

Protes tersebut dilancarkan oleh "Purple People", kelompok anti-Berlusconi di internet yang sebelumnya menyelenggarakan "No Berlusconi Day" pada 2009. Para hakim dijadualkan mengaju permintaan minggu ini agar Berlusconi diadili, sementara pemimpin 74 tahun itu tetap bertahan, dan berikrar akan tetap memangku jabatan.

Penyelidikan mengenai tindakan Berlusconi pertama kali dilaporkan bulan lalu dan telah mendominasi akbar Itali sejak itu. Pada Sabtu 5 Feb, ribuan orang berkumpul di Milan dalam demontrasi lain anti-Berlusconi yang meliputi penulis kenamaan Umberto Eco dan Roberto Saviano.

Dalam perkembangan terpisah, satu kelompok pegiat internet yang dikenal sebagai "Anonymous" melancarkan serangan pada Ahad (6 Feb) terhadap jejaring pemerintah Itali, dengan mewujudkan kebimbangan politik, demikian laporan kantor berita ANSA.

"Anonymous" mengumumkan serangannya pada pagi hari yang sama, dan mengatakan serangan dilancarkan sebab "situasi politik dan ekonomi di Itali telah jadi tidak stabil". Secara khusus, kelompok itu menyerang sistem kehakiman dan pemerintah, yang dikatakannya "terlibat dalam pelacuran, termasuk anak di bawah umur". Pernyataan tersebut dipandang sebagai rujukan nyata terhadap skandal seks yang melanda Berlusconi. (IH)

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails