Monday, April 13, 2015

Bukan Islam Di Ajak Pakai Hijab 3 Jam Sehari. Apa Komen Anda?

Australia Ajak Non-Muslimah Pakai Hijab 3 Jam Sehari

DEWAN Bandar Danenong, Victoria, Australia, membuat gerakan yang ditujukan kepada wanita non-Muslim supaya memakai hijab tiga jam sehari. Hal ini dilakukan untuk menekan semakin meningkatnya tindakan perkauman dan Islamophobia di Negeri Kanguru tersebut.

Presiden Persatuan Persahabatan Islam Keysar Trad mengatakan perempuan Muslim tidak boleh pergi sesukanya tanpa hijab mereka.

"Hijab sebahagian dari agama untuk menutup rambut mereka sebagai bentuk ketaatan agama. Itu seperti kita mengatakan 'saya seorang wanita Muslim yang taat'," ujar Trad, seperti dikutip dari heraldsun.com, Sabtu, 11 April 2015.

Trad menyedari projek dewan tersebut akan dikritik oleh banyak orang, tapi itu adalah cara yang positif bagi non-Muslim untuk mendapat perspektif yang berbeza tentang Islam. Jurucakap Minaret College, yang ingin kekal tanpa nama, berkata pengalaman memakai hijab bukan hal yang aneh.

"Maksud kami adalah merangkul kepelbagaian dan berkongsi dengan orang lain," katanya.

Benar, dasar tersebut menimbulkan pelbagai protes. Seorang pemimpin tinggi urusan awam di sebuah bandar Australia menilai ajakan mengenakan hijab bagi non-Muslim boleh menimbulkan perpecahan. Pejabat Hal Ehwal Awam John Roskam berkata pendekatan yang dilakukan dewan tersebut salah arah.

"Dewan seharusnya menolak hal-hal yang membolehkan orang-orang hidup berdampingan. Namun yang ini tidak menggalakkan integrasi, tapi perpecahan. Ini bukan tradisi budaya Australia," kata Roskam.
"Jika kita menggalakkan orang memakai busana Muslim selama tiga jam, mengapa dewan tidak menggalakkan mereka melakukan sebaliknya (berpakaian seperti saat Krismas)," kata Roskam.

Anda sukakah artikel ini, sila beri komen?  (IH)
Kate Leaney, warga Kristen di Australia berjilbab selama 7 hari demi solidaritas. (DailyMail)
Contoh: Gadis Kristian Australia ini pakai tudung selama seminggu demi perpaduan

Guna menyatakan solidariti terhadap teman-teman muslimnya, gadis Kristian asal Adelaide, Australia, bernama Kate Leaney, 27 tahun, memakai tudung selama tujuh hari. Itu dilakukan juga berkaitan dengan para muslimah berjilbab di Australia yang tengah berada dalam kebimbangan akan mengalami tindak kekerasan dari mereka yang anti-Islam.

Kate Leaney, warga Kristian di Australia berjilbab selama 7 hari demi perpaduan. (DailyMail) Kate Leaney, warga Kristian di Australia berjilbab selama 7 hari demi perpaduan. (DailyMail)

Leaney memakai tudung selepas seorang rakannya, pencari suaka, mengatakan mereka takut memakai tudung di ruang awam kerana munculnya ketegangan selepas ada kes keganasan baru-baru ini.

"Setelah menonton berita di TV, saya tidak ingin memberitahu orang lain saya seorang muslim," kata seorang rakan Leaney sebagaimana yang dilaporkan oleh Merdeka dari surat khabar the Daily Mail, Jumaat (26/09/2014).

Di hari ke-7 memakai tudung, Leaney mengatakan kepada Daily Mail, dia mendapat pengalaman menarik semasa memakai tudung.

"Saya mendapat mesej dari teman-teman. Mereka takut mendapat serangan perkauman. Kerana itu saya ingin melakukan sesuatu, "ujar Leaney.
Shamsiya Mohammadi, Arefa Hassani, Kate Leaney dan Marziya Mohammadi. (Foto: Calum Robertson/adelaidenow)
Shamsiya Mohammadi, Arefa Hassani, Kate Leaney dan Marziya Mohammadi. (Foto: Calum Robertson/adelaidenow)
Shamsiya Mohammadi, Arefa Hassani, Kate Leaney dan Marziya Mohammadi. (Foto: Calum Robertson / adelaidenow) Shamsiya Mohammadi, Arefa Hassani, Kate Leaney dan Marziya Mohammadi. (Foto: Calum Robertson / adelaidenow)
Semangat yang ingin disampaikan Leaney nampaknya diilhamkan dari kalimat tokoh persamaan derajat Amerika Syarikat, Martin Luther King Jr, "kegelapan tidak boleh menghapuskan kegelapan. Hanya cahaya boleh melakukannya. Kebencian tidak boleh menghapuskan kebencian. Hanya cinta boleh melakukannya. "

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails