AKHBAR Israel hari Khamis 10 Mei 2012) melaporkan bahawa pemerintah Hamas di Gaza beberapa bulan terakhir telah mengoperasikan sebuah pasukan yang tugas tunggalnya mencegah pelancaran roket ke atas Israel, menurut Maan.
Haaretz mengaku mengutip sebuah sumber, yang mengatakan, pasukan anti roket tersebut terdiri dari 300 personel dan dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Fathi Hammad.
Pasukan itu “beroperasi siang dan malam, 24 jam, di seluruh Jalur Gaza, khususnya dekat perbatasan dengan Israel,” kata sumber itu dikutip Haaretz.
Namun laporan media Zionis itu dibantah oleh jurucakap Kemendagri, Ihab Ghussein.
Kepada Maan, Ghussein mengatakan bahawa laporan Haaretz itu “hanya propaganda atau rumor.”
“Pernyataan-pernyataan itu merupakan usaha Israel untuk mengeksport krisis (politik di dalam negeri) dan konflik internalnya ke wilayah Gaza, yang menyokong aksi mogok makan di dalam penjara-penjara Israel,” kata Ghussein.
“Pemerintah penjajah berusaha menutupi kejahatannya atas para tahanan Palestin dan mengarahkan ancamannya ke Gaza,” kata Ghussein lagi, dan menambahkan “pemerintahan Palestin merupakan pemerintah berlawan, yang bertugas untuk melindungi gerakan perlawanan atau penentngan” terhdap Israel.
Menurut laporan Haaretz alat propaganda Israel lagi, pasukan yang dibentuk Hamas itu menjelajah Jalur Gaza untuk mencegah serangan roket ke wilayah Israel, yang banyak dilakukan oleh gerakan perlawanan seperti Jihad Islam dan Komite Perlawanan Rakyat. Para petugas itu berpakaian seragam warna hitam dengan mengendarai motosikal atau kendaraan 4WD.
Masih menurut Haaretz, pasukan tersebut diizinkn oleh Hamas untuk menggunakan kekuatan mematikan untuk menghadapi kelompok yang menolak untuk ditahan. Jika anggota Jihad Islam ditangkap, maka mereka akan segera dibebaskan. Meskipun bertugas menghalangi pelancaran roket ke wilayah Israel, namun kata Haaretz, Hamas membiarkan serangan roket yang merupakan aksi balasan terhadap serangan Zionis.*
(IH/Pelbagai sumber)
No comments:
Post a Comment