Friday, December 06, 2013

Thailand Jual Pendatang Rohingya?


Pelarian Rohingya yang dilayan seperti hamba abdi di Thailand

 (AP)
KL: Ratusan warga Muslim Rohingya yang mengungsi ke Thailand diketahui menjadi korban perdagang manusia. Mereka dijual oleh pegawai kerajaan di Thailand, yang kemudian di kirim ke kem-kem hutan brutal.

Namun, praktik perdagangan manusia dengan korban para pengungsi Rohingya dilakukan secara rahsia. Praktik itu dikesan sejak bulan Oktober 2013 lalu. Pendatang itu dibawa dari tahanan imigresyen menuju ke broker atau pedagang manusia yang sudah menunggu di laut.

Mereka dibawa ke sejumlah kem tersembunyi di dekat perbatasan Malaysia. Sebahagian dari mereka ditebus kerabatnya dengan wang ribuan dolar AS. Mengutip laman Reuters, malam tadi, sejumlah wartawan yang menyusup ke kem-kem dan berdesakan dengan pengungsi Rohingya mengorek praktik perdagangan manusia itu.

Salah satu pengungsi Rohingya yang dijual bernama Ismail, 23. Sebahagian dari para pengungsi itu dijaga ketat di sebuah desa bernama Baan Klong Tor. Sebagian lagi dibawa melewati medan tropis, yang beberapa dari mereka meninggal kerana dehidrasi, bahkan ada yang dibunuh oleh penjaga kem. Kesaksian itu disampaikan pengungsi kepada wartawan yang ikut menyusup.

Pihak berkuasa Thailand mula mengelak laporan itu. Namun, setelah mendengar wawancara itu, polis Thailand mengakui, kerana itu merupakan kebijaksanaan rahsia yang mereka sebut sebagai “opsi kedua” menyingkirkan pendatang Rohingya dari Thailand.
Kampung asal Rohingya di Myanmar

Ismail, yang merupakan salah satu dari lima pengungsi Rohingya, mengatakan, pejabat imigresyen Thailand telah menjual dirinya langsung. ”Nampaknya itu begitu resmi pada awalnya,” kata Ismail, seorang petani kurus berambut keriting itu.

”Mereka mengambil foto-foto kami. Mereka mengambil sidik jari kami. Dan kemudian diangkut sekali dalam perahu, sekitar 20 minit di laut, kami diberitahu bahawa kami telah dijual,” lanjut Ismail. Ismail mengatakan, perjalanan itu berakhir di sebuah kem di Thailand selatan.

Korban lain, Bozor Mohamed, 21, seorang Muslim Rohingya, mengaku berada di dalam kem yang djaga ketat. Di kem itu, katanya, setidaknya satu orang meninggal setiap hari kerana dehidrasi atau terkena penyakit. ”Aku dipilih untuk menjadi orang yang kuat,” katanya.

Mohamed sempat merasakan kelaparan dan mengalami penyiksaan oleh apa yang ia sebut sebagai penuclik dari Thailand. Dia yang mempunyai saudara di Malaysia menelepon dan meminta agar membayar wang tebusan USD2,000 agar dia bebas. (IH)

Iklan:
Daun Stevia Siap Kering & Potong

1 kg = rm 70
tidak termasuk kos penghantaran
berminat sila hubungi/sms kami :
014 222 5865 / 011 2302 8768
resourceshmh@gmail.com

1 comment:

Anonymous said...

Rohinga ni salah tempat berlabuh, kalau kad Malaysia sudah dapat Mykad warganegara dan sudah boleh mengundi.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails