RATUSAN masyarakat Provinsi Riau yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Riau untuk Mesir, Jumat (16/8) siang, di bawah sengatan panas matahari, menyuarakan pembelaan kepada Negara Mesir yang saat ini bergejolak.
Aksi solidaritas itu dilakukan di bundaran Tugu Silais, tepatnya depan Kantor Walikota Pekanbaru setelah Shalat Jum'at dilaksanakan. Massa terdiri dari anak-anak dan wanita, serta tampak beberapa anggota DPRD Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau dari Fraksi PKS.
Mereka membawa selebaran yang bertuliskan "Save Egypt" serta gambar pembantaian masyarakat di Mesir atas pergolakan pro kontra kudeta militer terhadap presiden terpilih di Mesir. Tampak juga Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi SSi di kerumunan massa.
"Hari ini, merupakan hari yang mulia untuk kita berjihad. Mari kita doakan, semoga kerajaan pembuat zalim di Mesir dihancurkan," kata Yusri, salah seorang peserta aksi yang berorasi di bawah tengah terik matahari siang itu.
Suara air pancuran yang ada di Tugu Selais ini, sedikit memberikan suasana kesejukan di tengah sengatan terik panas matahari. Demikian juga pekikan suara massa yang berorasi, berharap dapat menyejukkan suasana hiruk pikuk pembantaian oleh golongan militer terhadap masyarakat sipil di negara Islam, Mesir.
"Ini hari baik, kita laksanakan salat ghaib untuk saudara kita di Mesir. Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap sesama umat muslim," kata Ayat Cahyadi, Wakil Walikota Pekanbaru, saat ditemui di sela-sela aksi.
Ayat mengatakan prihatin dengan konflik di Mesir dan mengecam aksi kekerasan oleh aparat militer. "Pelaku kudeta sudah keterlaluan, aksi penolakan militer dilakukan secara paksa. Masyarakat demo secara damai dibubarkan dengan senjata," cerita Ayat yang peduli masyarakat Islam ini.
Tokoh masyarakat Riau yang merupakan alumni Al Azhar University Syafruddin Saan, dalam orasinya di Tugu Silais, mengatakan, penindasan terhadap masyarakat Islam dunia bukanlah sejarah baru. Nama baik Islam di mata dunia semakin memburuk.
"Bukan saja sejarah hari ini, apa yang terjadi di Irak, di Iran, berapa lama, terjadi perang saudara. Ada yang bermain di belakang layar. Saya sebagai Ketua Alumni Al Azhar Riau bersama masyarakat Riau mengimbau kepada lembaga dunia terutama lembaga kesatuan keislaman internasional untuk membantu mencarikan langkah untuk umat Islam di Mesir," sebut Syafruddin Saan.
Untuk negara yang presidennya beragama Islam, politisi Partai Keadilan Sejahtera yang menjabat sebagai Sekretaris Komisi A DPRD Provinsi Riau ini, meminta untuk mengambil alih supaya berakhir seluruh kekerasan yang terjadi selama ini di Mesir. "Mesir negara Islam. Kalau berlanjut terus maka yang dirugikan adalah Islam di dunia," serunya.
Syafruddin Saan juga menegaskan, agar hak demokrasi di pemerintahan Mesir untuk dapat dikembalikan. Sebab, pemerintahan militer lebih cenderung mengarah kepada kezaliman terhadap kalangan sipil.
"Suatu kezaliman kalau militer ini terus berlanjut. Militer itu tidak massanya lagi, saat ini pemerintahan sipil yang mementingkan semua pihak. Militer itu sebenarnya hanya melindungi negara. Intinya, sekarang ini di Mesir ada pengangkangan hak asasi," tutur Syafruddin Saan.
Solidaritas Masyarakat Riau untuk Mesir juga akan mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya untuk membantu masyarakat Mesir. Selain itu, massa yang juga ada Forn Pembela Islam di dalamnya, akan terus menginformasikan pemerintahan yang tidak benar.
"Pemerintahan ini harus dibubarkan, Mursi harus dikembalikan menjabat presiden. Masi masyarakat Riau kita sumbangkan apa yang kita mampu berikan kepada masyarakat Mesir, agar Mesir cepat selesaikan agar Mesir aman sentosa ke depan," imbuhnya.
Aksi yang digelar selesai salat Jumat dan berakhir saat kumandang azan Ashar bergema, diakhiri dengan aksi longmarch atau berjalan kaki dari Tugu Silais ke Kantor Gubernur dan berakhir di Masjid Ar Rahman Pekanbaru Jalan Jendral Sudirman. (IH)
Lihat sebelum ini..
E-Buku IH-78: I Support Dr Mohamed Mursi (2)
No comments:
Post a Comment