
Warga Lamongan Terkait Teroris Ditangkap
Dalam  penggerebakan di Warnet Artanet, Jalan Ngumban Surbakti, Medan, polisi  meringkus AS alias G (25), warga Karang Anyer, Jawa Tengah, dan pria  berinisial B (30), warga Lamongan, Jawa Timur.
Pada jam yang  sama, juga ditangkap tersangka teroris di Warnet Serasi, Jalan Djamin  Ginting, Medan, yakni N, warga Bangil, dan S (58), warga Sawangan, Jawa  Tengah.
Petugas juga menggerebek Warnet Kendari. Dalam  penggerebakan itu, diamankan FRA (22), warga Bengkalis, Ria, dan DIA  (25), warga Langkat.
Pada hari yang sama, Densus 88 juga  menangkap W alias P (31), warga Bandar Lampung, dan HK alias A alias AS  (25), warga Bandar Lampung.
Al Qaeda Aceh
Kapolri  Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, Senin (20/9/2010), menyebutkan,  kawanan perampok Bank CIMB Niaga Medan terkait kegiatan terorisme.
"Ini  tidak murni kriminal sehingga penanganan kasus ini benar-benar  dilakukan oleh Densus 88 dan mohon dipahami betul," ujar Bambang.
Ia  menjelaskan, ada satu pelaku yang ditangkap hidup diketahui bernama  Marwan alias Abah alias Beben alias Reza alias Watno yang mengaku  sebagai Wakil Al Qaeda Aceh.
Dari penangkapan ini pula, Polri  dapat mengungkap identitas dua tersangka teroris yang tertembak di  Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. "Mereka adalah Udin dan  Hasbi yang memang keluarganya, oleh yang namanya Marwan alias Watno,  dilarang mengambil jenazahnya. Waktu itu kami langsung kebumikan,"  ujarnya.
Menurut Kapolri, pengejaran terhadap pelaku perampokan  Bank CIMB Niaga tersebut karena kasus itu terkait latihan militer di  Cijanto, Aceh, beberapa waktu lalu.
Karena itu, Densus 88  Antiteror ditugaskan turun ke Sumut. Untuk kasus terorisme, kata  Kapolri, SOP-nya sudah ditangani Densus 88, sementara untuk pidana umum  dapat dilakukan jajaran Polda Sumut. "Ini bukan kriminal murni, ini  hanya rangkaian peristiwa terorisme yang berhasil diungkap Densus 88,"  katanya.
Dari rangkaian tugas yang dilakukan kelompok teroris ini  di Sumut, kelompok ini telah melakukan serangkaian perampokan, di  antaranya, perampokan money changer di Belawan dan BRI di Amplas, 13 Juli 2010.
Menurut mantan Kapolda Sumut itu, kelompok ini juga sudah mempersiapkan aksinya dalam waktu dekat di BRI di Tanjung Balai, tiga showroom dan Bank BRI di Kisaran. "Semua ini dilakukan bersama kelompok-kelompok mereka di Sumut," katanya.
Ia  mengatakan, gembong ini juga tak cuma beraksi di Sumut, tapi juga di  Lampung. "Mereka sudah siap membeli senjata api dan granat di Lampung.  Mereka digerakkan Mustofa atau Abu Tholud. Dia sebenarnya sudah pernah  divonis 8 tahun, tetapi dapat remisi dan sudah keluar. Kini beraksi  lagi. Dia masih DPO," kata Kapolri.
Kapolri menambahkan,  rangkaian pengungkapan ini tidak hanya berhenti di sini. Tim masih terus  mengejar 15 DPO lainnya. "Kasus ini tidak murni kriminal sehingga  penanganannya oleh Densus," tegasnya lagi. (Kompas)
1 comment:
apeda satu pon xpaham.....
Post a Comment