Sunday, July 19, 2009

Lagi Panggilan Bom Di Jakarta. Sebentar Tadi..

JENDELA GLOBAL
'Ba’asyir: Itu Makar Orang Kafir!': Mengapa beliau masih jadi tumpuan ramai?

MALAYSIA; BERITA tv 3, 1.30 tengah hari sebentar tadi, melapor semasa berita itu disiarkan, di Jakarta masih lagi ada panggilan bom. Setakat ini pihak berkuasa Indonesia masih mengekalkan tuduhannya kepada JI (Jamaah Islamiah) yang bertanggungjawab, walaupun masih belum ada bukti-bukti kukuh.

Lihat berita-berita di bawah ini..

Bom Marriot : CCTV Hotel Tangkap Pria Mencurigakan

Jakarta - Sembilan orang tewas dalam ledakan di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, sekitar pukul 07.40 WIB. Dalam rekaman yang beredar, terlihat seorang memakai topi dengan membawa tas trolly di tengah lobi. Tak lama kemudian, terjadi ledakan. Berdasarkan rekaman video yang ditayangkan TvOne, dari dalam Hotel Ritz Carlton terlihat seorang membawa tas dari depan hotel pagi tadi, Jumat, 17 Juli 2009.

Pria mengenakan baju berwarna gelap itu mengenakan topi dan membawa dua tas. Satu tas berjenis trolly yang diseret dengan tangan kanan, satu tas lainnya dijinjing di bahu kanan. Dalam video itu terlihat pelaku sudah masuk ke dalam lobi dan langsung mengambil ke arah kanan. Sejumlah petugas di dekat detektor logam terlihat sudah memperhatikan si orang mencurigakan itu.
Usai dari lobi dalam hotel, si pria ini masuk ke dalam area restoran. Tak lama kemudian, sekitar 30-40 detik kemudian, terjadi ledakan. Tepat di belakang pelaku ledakan, terdapat seorang warga asing yang mengenakan baju berwarna putih.

Tetapi belum bisa dipastikan apakah pria itu yang membawa bom itu. Kepolisian juga belum memberi tanggapan setelah video itu ditayangkan.
Sembilan korban tewas akibat dua ledakan di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Jakarta Selatan. Sebanyak 61 orang korban luka dievakuasi dari lokasi ledakan dan 53 orang diantaranya menjalani rawat inap. Salah satu korban tewas adalah Presiden Direktur PT Holcim, Timothy McKay. Sementara itu, Polisi terus mengumpulkan bukti-bukti penyebab ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Salah satunya adalah dengan mempelajari CCTV di kedua hotel mewah itu. "Rekaman CCTV pasti digunakan sebagai petunjuk," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Komisaris Besar Chysnanda Dwi Laksana, saat dihubungi di Jakarta, Jumat 17 Juli 2009.

Pantauan VIVAnews di lokasi, petugas polisi terlihat sedang memasukkan tujuh benda. Barang-barang itu terlihat langsung dimasukkan ke dalam bus polisi.
Berdasarkan rekaman video yang ditayangkan TVOne, dari dalam Hotel Ritz Carlton terlihat seorang membawa tas dari depan hotel pagi tadi, Jumat, 17 Juli 2009. Pria mengenakan baju berwarna gelap itu mengenakan topi dan membawa dua tas. Satu tas berjenis trolly yang diseret dengan tangan kanan, satu tas lainnya dijinjing di bahu kanan. Dalam video itu terlihat pelaku sudah masuk ke dalam lobi dan langsung mengambil ke arah kanan. Sejumlah petugas di dekat detektor logam terlihat sudah memperhatikan si orang mencurigakan itu. Usai dari lobi dalam hotel, si pelaku masuk ke dalam area restoran.

Tak lama kemudian, sekitar 30-40 detik kemudian, terjadi ledakan. Tepat di belakang pelaku ledakan, terdapat seorang warga asing yang mengenakan baju berwarna putih.
Sembilan korban tewas akibat dua ledakan di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Jakarta Selatan. Sebanyak 61 orang korban luka dievakuasi dari lokasi ledakan dan 53 orang diantaranya menjalani rawat inap. Salah satu korban tewas adalah Presiden Direktur PT Holcim, Timothy McKay.(vvn/tvone/smedia)

Video CCTV Detik-detik Menjelang Ledakan
Inilah Nama 9 Orang Korban, 2 Orang WNA

Jakarta--Ledakan bom terjadi di dekat Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan. Jakarta Selatan, menelan banyak korban. Menurut data yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Jakarta, hingga pukul 08.35 WIB, jumlah korban luka-luka yang sedang dan sempat dirawat di Rumah Sakit Jakarta sebanyak 9 orang.

Berikut adalah nama-nama korban tersebut:
1. Sidik Maulana (21), laki-laki, beralamat di Mampang Prapatan Tegal Parang, perusahaan Ritz Carlton.
2. Aryo (31), laki-laki, beralamat di Bintaro Sektor 9, perusahan Ritz Carlton.
3. Edward Thielsen, WNA, laki-laki, tidak diketahui usia dan asal negaranya, perusahaan Airlangga Kitchen JW Marriott.
4. David Petter, WNA, laki-laki, tidak diketahui usia dan asal negaranya, saat ini dirawat di kamar operasi.
5. Deni Purwanto, tidak diketahui usianya, perusahaan JW Marriott.
6. Adri (30), laki-lakim tidak diketahui alamatnya.
7. Dik Ahmad Taufik (39), laki-laki, beralamat di Srengseng Bambut.
8. Dewi lestari (26), perempuan, beralamat di Jalan Empu Tantular, karyawati Panin Bank, saat ini sudah pulang.
9. Ririn (25), perempuan, tidak diketahui alamatnya, karyawati Panin Bank, saat ini korban sudah pulang.

Dari total 9 korban luka-luka, terdapat 2 warga negara asing (WNA), 2 orang diperbolehkan pulang, sementara 7 orang lainnya masih dirawat. [detikNews]

Ba’asyir: Itu Makar Orang Kafir!

Pengasuh PP Al-Mukmin, Ngruki Ustad Abubakar Ba’syir memprediksi, peledakan JW Marriot merupakan makar orang kafir. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Solo, Ustad Abubakar Ba’asyir mengatakan, peledakan JW Marriot adalah makar orang kafir untuk menyudutkan Islam.

“Prediksi saya sementara, itu makar orang kafir agar (aparat) ada alasan lagi bertindak keras terhadap aktivis Islam, “ demikian ujar Ustad Abu.

Meski mengaku prediksi ini agak terburu-buru, karena aparat sedang mengumpulkan bukti, namun Ba’asyir mengaku punya alasan kuat.

Pertama, lanjut Ba’asyir, kasus ini terjadi setelah terjadinya Pemilu Presiden. Kedua, kasus ini terjadi di saat tekanan aparat terhadap para aktivis Islam sudah mulai melunak.

Menurut Ba’asyir, dakwah Islam sekarang ini lebih marak dan jauh lebih militan. Nah, pemandangan ini tentu membuat tak nyaman orang kafir. Apalagi, para aktivis dakwah sekarang sudah mulai terang-terangan bersikap keras terhadap paham demokrasi.

Lebih jauh, pria kelahiran Jombang, 17 Agustus 1938 ini juga mengingatkan aparat keamanan untuk tetap berhati-hati menyikapi kejadian ini dan tidak bertindak berlebihan terhadap aktivis dakwah.

“Saya ingatkan agar berhati-hati jangan berada di pihak orang kafir dan menyudutkan orang Islam, “ katanya. [cha/hidayatullah]

SBY Bersumpah Tindak Tegas Pelaku Pemboman

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan sumpahnya untuk menindak tegas pelaku dan otak pemboman di dua hotel mewah di Mega Kuningan, Jakarta, pagi tadi.
"Saya bersumpah, demi rakyat Indonesia yang saya cintai, negara dan pemerintah akan melakukan tindakan tegas, tepat, dan benar terhadap pelaku pemboman, termasuk otaknya, ataupun kejahatan-kejahatan lain yang mungkin dan akan terjadi di negara tercinta ini," tegas SBY dalam pernyataan resminya merespons insiden maut di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/7/2009).

Presiden juga meminta kepada TNI, Polri, BIN, serta para kepala daerah untuk bekerja keras mencegah aksi teror.
"Yang penting, penegak hukum harus bisa mencari dan menghukum para pelaku dan otak di balik kekerasan ini," tegas dia. Bahkan yang memilukan, menurut SBY, aksi-aksi teror dan keji dan tidak bertanggung jawab semacam ini membuat apa yang telah bangun selama hampir lima tahun terakhir oleh kerja keras dan tetes keringat seluruh rakyat Indonesia lagi-lagi mengalami goncangan dan kemunduran. "Lagi-lagi dampak buruknya harus dipikul seluruh rakyat Indonesia, minus mereka yang melakukan tindakan tidak bertanggung jawab ini," sesalnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengucapkan belasungkawa atas jatuhnya korban ledakan di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott, Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2009) pagi.
"Saya ikut berduka cita untuk para korban, dan semoga para korban diterima di sisi-Nya," ujar SBY dalam keterangan persnya di halaman Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. SBY juga menyatakan kecaman keras terhadap pelaku peledakan yang menewaskan sembilan orang serta melukai lebih dari 50 orang. "

Aksi pemboman yang keji, tidak berperikemanusiaan, dan tidak bertanggung jawab ini dilakukan oelh teroris. Meskipun belum tentu oleh jaringan teroris seperti yang kita sangkakan selama ini," jelasnya.
Sementara itu, Polisi belum menyelesaikan motif ledakan yang terjadi di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menuding ledakan tersebut ada kaitan dengan hasil Pilpres. "Pagi ini saya mendapat banyak pertanyaan yang mengatakan kepada saya, dan ada yang berteori paling tidak mencemaskan, aksi ini berkaitan dengan hasil pemilihan persiden," kata SBY dalam jumpa pers di Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jumat (17/7/2009).

Namun, lanjut SBY, semua teori dan tudingan itu harus disertai bukti seusai dengan hukum yang ada di Indonesia.
"Kita tidak boleh menduga-duga begitu saja. Semua teori dan spekulasi harus bisa dibuktikan secara hukum. Negara kita merupakan negara hukum dan demokrasi sehingga harus betul-betul ditegakkan. Bila seseorang bisa dibuktikan bersam secara hukum yang bersangkutan bersalah, maka harus diadili," tegasnya. "Saya harus mengatakan pertama kali dalam rangkaian pileg dan pilprse 2009 ini, memang ada sejumlah ingkar janji yang dapat dikumpulkan oleh pihak berwenang.

Ini memang tidak pernah kita buka kepada umum meskipun kita pantau dan ikuti intelijen yang sama. Maksudnya adalaha adanya kegiatan teroris yang berlatih menembak dengan foto saya berikut ada rekaman videonya," lanjutnya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut mengutuk keras pelaku peledakkan bom di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pagi tadi, yang sudah menewaskan sembilan orang. Ketua MUI, Ma'ruf Amien menilai pemerintah dan aparat penegak hukum, lalai dan kecolongan atas kejadian tersebut.

"Kita sangat mengutuk keras terhadap tindakan tersebut, saya juga tidak tahu apakah ada kaitannya dengan pilpres atau tidak, saya mendesak kepada pemerintah untuk dapat menciptakan rasa aman kepada masyarakat pascapeledakkan bom tersebut, jangan sampai kecolongan lagi, saya bilang ini kecolongan, jadi harus ciptakan kewaspadaan tinggi," tegas Ma'ruf Amien usai acara Peletakkan Batu Pertama di Masjid Al Hikam 2 Kelurahan Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat (17/7/2009).


Ma'ruf membantah adanya tuduhan pelaku bom dikaitkan dengan umat muslim dan berbeda dengan perbuatan jihad. "Umat Islam yang mana? Umat Islam tidak mengajarkan teror. Teror itu berbeda dengan jihad, jihad bukan teror, kalau bom, itu teror, bukan jihad," jelasnya.
MUI, kata Ma'ruf, mengeluarkan seruan kecaman kepada pelaku peledak bom tersebut, dan menilai pemerintah lalai serta keterlaluan. "Kalau sudah sampai dua kali ini kan lalai, teledor, keterlaluan, yang melakukan keterlaluan, dan pemerintah keterlaluan teledornya," katanya. MUI mengimbau pemerintah untuk mengantisipasi dan waspada mencegah kemungkinan kejadian serupa di tempat lain. Click Video Bom Marriott Dan Ritz Carlton (smedia dll/AK)



http://www.youtube.com/view_play_list?p=97E4A637FB135460

(AK)

1 comment:

Anonymous said...

Ya, mungkin karena itu

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails