Friday, October 17, 2014

Aku Yang Sama, Kini Hanya Berhijab. -Kisah Suku Asli Austalia.

Mualaf Aborigin: Aku Tetap Sama, Hanya Sekarang Berhijab
Suku Asli Australia memeluk Islam.

SARAH merasa dirinya masih sama seperti tiga tahun yang lalu sebelum memeluk Islam. Yang berubah, katanya, hanya prestasi beliau yang kini telah mengenakan hijab
 

Besar di lingkungan agama di New South Wales, Australia, Sarah perlu waktu panjang untuk mencari Islam. Dalam pencarian kebenaran tentang Islam, Sarah telah melakukan penyelidikan, membaca buku dan menonton video di internetMenurut Sarah dirinya tidak pernah mengalami kebahagiaan se begitu besar yang akhirnya memutuskan menjadi Islam semasa masih di kuliah psikologi.

"Kepada warga Australia yang menyaksikan acara ini, kita tidak banyak mempunyai perbezaan," katanya
dalam acara kisah Suku Asli Australia masuk Islam.
"Aku juga warga Australia. Darahku merah dan aku punya rambut. Tapi aku telah memilih hidupku. Aku tetap sama hanya aku sekarang memakai hijab." Sebuah gambaran negatif mengenai Islam yang tidak mengendurkan hatinya untuk mempelajari Al Quran  

Tergerak menyebarkan ajaran Islam di tengah stigma negatif awam, sebuah program televisyen di Australia, The Feed, menjelma menjadi jambatan bagi komuniti muslim. Para mualaf kulit putih, menjadikan medium ini untuk menceritakan tentang erti Islam yang sebenarnya.

Dalam salah satu acaranya, The Feed menghadirkan seorang wanita mualaf asal Sydney. Itulah Sarah keturunan Orang Asli seperti yang disebutkan.


"Aku bangga menjadi muslim Australia-Orang Asli. Sebuah ketenangan yang mendalam saat aku berdoa dan berkomunikasi dengan Tuhan. Aku belum pernah merasakan hal yang demikian sampai aku memeluk Islam," kata Sarah kepada SBS melalui The Feed. 

Sarah mengakui dirinya kerap mendengar pelbagai tuduhan keji yang beredar di masyarakat. Namun keadaan ini akan membawanya kepada Al-Quran yang kelak menjadi pegangan hidup Sarah.

"Di dalamnya tidak ada perintah atau anjuran tentang penyeksaan, konflik dan perang." 


Penduduk muslim yang telah mendiami Benua Australia lebih dari 200 tahun penduduk 1.7 peratus daripada 20 juta penduduk Australia.  
Bagi warga muslim Sydney lain, Luke, Islam yang sebenarnya tidak seperti yang digambarkan di media. Itulah yang membuatnya selesa memeluk Islam.

"Apa yang berlaku di dunia sana atau di Australia, aku tidak pernah mempunyai pandangan negatif tentang Islam," kata Luke

"Aku tahu Islam yang sebenarnya dan itu memberi saya kedamaian."

Sementara reporter The Feed, Patrik Abboud berkata programnya itu didasari oleh keinginan untuk menunjukkan kehidupan warga Australia yang memilih Islam sebagai agamanya.

"Aku ingin melihat kenyataan warga Australia yang memilih Islam," kata Abboud. "Itu adalah salah satu elemen komuniti muslim yang jarang dibincangkan."

Baginya, Sarah pula mewakili wanita Australia yang memilih Islam bukan kerana pernikahan.

"Sarah adalah orang Australia-Orang Asli yang mempunyai mata biru dan berkulit putih. Dia seperti warga Australia lain," Abboud menambah.

Presiden Australiaan New Muslims Association, Said Kanawati berkata program The Feed akan menghadirkan 3-4 mualaf setiap minggunya, khususnya Australia kulit putih.

"Aku tidak ingin melihat agamaku diseret ke lumpur atau menyaksikan saudara-saudara sesama warga Australia merasa takut kepadaku, isteriku atau anakku. Jadi aku melakukan ini demi masa depan muslim dan Australia." (IH/Dream)


Lihat sebelum ini..
E-Buku IH-43: Kisah-kisah Saya Pilih Damai... Islam
E-Buku IH-43: Kisah-kisah Saya Pilih Damai... Islam

2 comments:

Anonymous said...

assalamualaikum.. encik, sy ada terbaca post encik tentang bekerja sambil belajar di luar negara. adakah masih boleh? tolong balas sama ada boleh atau tidak di emel sy : kityah_mania93@yahoo.com. harap dapat balasan encik. in shaa allah.. jazakumullah.

Ibnu Hasyim said...

Maaf, sudah takde lagi.

As-slamu 'laikum.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails