Monday, February 06, 2012

Surabaya Lepas Senja, Rumah Berkaca...

CATATAN PERJALANAN siri 26

wisata

"SELEPAS senja kita jumpa, aku akan tunjukkan suasana malam di Surabaya."kata supir teksi siang tadi kepadaku.

Namun lepas Isyak baru kami bertemu dan menjelajahi malam.. Rupanya, di sela-sela keramaian kota Surabaya ternyata lebih ramai dan macet pada malam hari. Banyak sekali pengunjung dari luar atau dalam kota yang datang..

Sambil menuju ke situ (Gang Dolly) dia mula bercerita..

"Di Surabaya, tempat yang dinamakan dengan 'gang Dolly' sudah tidak asing lagi, mulai dari kanak-kanak sampai orang dewasa sudah banyak yang tahu..

"Gang Dolly adalah tempat lokalisasi pelacuran di daerah jarak pasar kembang (bunga). Lokalisasi yang diperkirakan terbesar se Asia Tenggara. Dulunya dikelola oleh Tante Dolly, seorang perempuan keturunan Belanda ketika pemerintah Belanda menginvasi kota Surabaya.

"Di sudut kota Surabaya ini mempunyai 898 wisma prostitusi dengan 8,000 orang perempuan penggoda yang siap duduk berjejer di etalase kaca atau 'rumah berkaca' untuk menunggu pelanggan yang akan mem'booking'.

"Banyak sekali orang yang menentang keberadaan gang dolly tetapi dengan adanya gang dolly ternyata bisa memberi penghidupan biaya warga setempat, untuk membuka bisnes seperti warung, tempat parkir & persewaan kamar mandi." Dia memberi pendapatnya.

Teringat aku kepada kata-kata Nabi SAW, miskin membawa 'kekafiran'. Dan ada golongan miskin yang sanggup masuk Islam, apabila Rasulullah menjanjikan harta kepada dia dan kaumnya (Lihat Riadhus Sholihan). Kerajaan-kerajaan umat Islam perlu memikirkan ke arah penyelesaian golongan ini.

Boleh lihat bagaimana Kerajaan Islam Iran menghapuskan kawasan-kawasan pelacuran di zaman Shah Iran. Boleh lihat baaimana kerajaan Kelantan menghapuskan pelacuran, arak dan judi, walaupun kuasa 'negeri'nya terhad dan dihadkan oleh kuasa 'kerajaan pusat' yakni kerajaan Malaysia.

Teksi yang membawaku, memasuki ke kawasan itu. Hampir semua kedai-kedai di kawasan itu, ku lihat ada bisnes pelacuran. Wanita-wanita pelacur dipamerkan di dalam cermin atau disebut juga 'rumah kaca'. Ada yang menungu pelanggan di luar kedai.

Sambung supir teksi itu lagi...

"Pada saat bulan puasa, perekonomian menipis macet kerana banyak usaha warga setempat adalah bisnes yang mendukung keberadaan rumah bordil (berkaca) ini. Gang dolly ditutup pada bulan puasa dan banyak pekerjanya pulang kampung dengan dikawal para body guard dengan menyewa sebuah bas." Jelas supir teksi, membela projek pelacuran dagang manusia yang memberi kesinambungan ekonomi hidupnya.

Klik video ini...

Pelacur Gang Dolly Diobok-obok Polisi

Semasa gembong teroris Noordin M Top belum tertangkap, polisi gencar mengelar operasi di Dolly, lokalisasi terbesar di kawasan Asia Tenggara by beritajatimdotcom 2 years ago 352,831 views

Seterusnya..

Berikut, ini adalah Foto Pelacur ABG Surabaya yang bernama Mega( bukan nama sebenarnya) sudah melayani kurang lebih 100 tamu. Namun jangan kaget jika anda mengetahui bahawa ia masih berumur 16 tahun atau seperti layaknya gadis SMA (pelajar), yakni di bawah umur. Dengan usia yang masih ABG tersebut, maka jangan hairan jika pelacur ini seringkali mendandani diri dengan beberapa kosmetik agar terlihat lebih dewasa dan memikat.

Untuk membooking 'wanita malam' ini, perlu merogoh kocek sebesar 1 juta - 1.5 juta rupiah. Ia juga mahu jika pelanggan hanya untuk sekedar jalan-jalan atau sekedar minum-minum di cafe atau tempat yang telah disepakati. Dunia malam Surabaya memang tidak pernah berhenti menawarkan sesuatu yang baru, kononnya.

Mega biasanya beraksi ditempat dugem kawasan barat Surabaya atau mangkal di jalan Diponegoro. Dengan tampilan yang memikat, ia berusaha mendapatkan wang demi menyambung hidupnya di kota ini. Cewek kelahiran Gresik ini adalah salah satu dari banyaknya gadis malam yang bekerja sendiri tanpa mami yang mengoordinir.

Alasan utama masuknya Mega di dunia esek-esek pada mulanya adalah kerana jeratan ekonomi. Ia telah melakoni 'bisnes zina' persetubuhan ini sejak ia masih berada dibangku SMP. Hingga saat ini tamu yang telah merasakan kenikmatan seks pelacur cantik tersebut telah berjumlah 100 orang lebih. Sungguh sebuah angka yang fantastis mengingat usianya yang masih 16 tahun. (Diambil dari http://haxims.blogspot.com). Tidak ada pula badan-badan NGO dunia yang mahu membela nasib mereka.

Di Malaysia pun ada... Video.. Pelacur Dalam Akuariaum.
Thumbnail
3:00Pelacur Dalam Akuarium
by hmetromy1,925,936 views

Itulah wajah-wajah dari kota Surabaya, yang bukan sepatutnya di banggakan, bahkan sungguh memalukan. Memalukn pemerintah yang tidak mampu memberi kebajikan kepada rakyatnya. Apa lagi bila dikaitkan dengan negara umat Islam.. yang sepatutnya memilih cara hidup Islam termasuk memerintah negara menurut Islam, berkerajaan Islam. Tetapi keberadaan bisnes zina tersebut sudah diakui dalam peta mahupun tata kota pemkot, bahkan dalam ruang lingkup internasional.

Catatan perjalanan di Surabaya ini akan terus bersambung.. Insya Allah.

Ibnu Hasyim
alamat: ibnuhasyim@gmail.com

Jan 2012
Bali, Ind.

Lihat sebelum ini..
E-Buku IH-47: Medan-Aceh, S'baya, Bali & T/Leste
E-Buku IH-47: Medan-Aceh, S'baya, Bali & T/Leste

1 comment:

Anonymous said...

DI SELANGOR BANYAK BRO

KAWASAN RANI LAGI

HAHAHAHA HIDUP PAS

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails