Saturday, August 28, 2010

'Pintu Neraka' Yang Dijumpai Di Usbekistan


UNGKAP RAHSIA YANG MAHA AGUNG
'Pintu Neraka' ini dijumpai sejak tahun 1975 lagi di Dava, Usbekistan.

DAVA,
Sabtu, 28 Agustus 2010: 'Pintu neraka' seperti yang selalu digambarkan dengan suasana api menyala yang sangat mengerikan panasnya. Keadaan seperti itulah yang terdapat di sebuah lubang api ternganga di daratan Usbekistan, Asia Tengah.

Maka lubang api itu pun disebut sebagai 'pintu neraka'. Lubang api itu berukuran sekitar dua kali padang bola dengan kedalaman lebih dari 30 meter. Semula ukurannya tidak sebesar itu sejak pertama kali dijumpai manusia pada tahun 1975.

Awalnya ahli geologi menggali dengan alat berat untuk pengeboran gas alam. Anehnya, di lokasi itu terjumpa juga jurang besar di bawah tanah. Kerana besarnya, semua alat penggalian itu terperosok ke dalam. Jurang itu dipenuhi dengan gas bumi yang beracun. Belum ada keterangan resmi Soviet Union masa itu, mengenai jumlah korban akibat terkena gas beracun. Namun ahli geologi terus lari menyingkir dan semua peralatan yang terperosok itu ditinggalkan.

Untuk menghindari gas beracun yang terlanjur terbuka ke langit bumi itu tersebar, para ahli memutuskan untuk membakarnya. Tempatnya, di dekat kota kecil bernama Davaz. Sejak 1975 lagi lobang raksasa itu menyemburkan api seperti gunung berapi dan masih tetap menyala hingga kini walau sudah 35 tahun berlalu. Masyarakat sekitar tidak ada yang berani mendekat, kerana pengaruh medan panas hingga beberapa ratus meter.

Hingga dinamakan 'pintu neraka'. Sampai sekarang belum ada penjelasan apakah 'pintu neraka' itu ukurannya makin lebar atau tetap stabil kerana gas yang keluar dari perut bumi itu langsung terbakar. Walau kena hujan pun, apinya tidak akan mati. Lubang api raksasa itu memang jelas nampak dari jauh. Berada di daratan tandus yang luas. Bila malam, nampak semakin jelas dengan sorotan cahaya kekuningan, bersumber dari 'pintu neraka' itu.

Mirip dengan Lumpur Lapindo, yang terus mengeluarkan lumpur panas gara-gara pengeboran yang dinilai gagal sehingga menyembur ke permukaan bumi. Hingga kini juga belum ada ahli geologi yang mampu menghentikan semburan lumpur panas lapindo. Yang dapat dilakukan hanya membatasi agar area efek lumpur panas itu supaya tidak terus melebar. (Sumber Kompas dll/AK)

Lihat sebelum ini...

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails