Tuesday, August 24, 2010

Latih Polis Afghan Pakai Senapang Kayu


Afghan berlatih pakai senapang kayu.

London, IRIB News: Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) begitu bimbang atas kemarahan rakyat Afghanistan sehingga pada proses pelatihan pegawai polis negara ini pun, NATO melarang penggunaan senjata real. NATO mengemukakan beberapa dalih antara lain tidak ada senjata dan tidak adanya pengalaman memegang senjata.

Berita ini dipublikasikan oleh akhbar Daily Mail terbitan London. Ini membuktikan tidak adanya kepercayaan timbal balik mereka kepada rakyat Afghanistan sehingga untuk melatih personil polis pun NATO menggunakan senapang kayu.

Menurut laporan akhbar tersebut, para tenaga pelatih dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) menyatakan, hal ini demi menjaga keselamatan para peserta latihan agar mereka tidak melukai diri sendiri. Sebahagian dari peserta sebelumnya sudah mengenal dan mengetahui bagaimana cara menggunakan senjata, namun pasukan ISAF tidak dapat mempercayai mereka.

Sumber dari ISAF mengatakan keputusan tersebut diambil setelah terjadi banyak kemalangan salah tembak oleh para peserta training. Sebahagian besarnya adalah kaki tertembak atau ketidaksengajaan tembak saat membersihkan senapang.

Keputusan tersebut sangat aneh mengingat umumnya, dalam program latihan personil militer atau polis, peserta pelatihan menggunakan senjata dan senapang asli namun tanpa peluru.

Jurubicara NATO dalam hal ini mengatakan, "Latihan personil polis tersebut juga akan menggunakan senapang dari plastik. Kekurangan senjata merupakan salah satu di antara kendala yang di hadapi."

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Inggeris, sejak dimulai perang di Afghanistan tercatat sebanyak 3,857 personil polis negara ini terkorban. (IRIB/AK)

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails