Monday, April 20, 2020

Bumiputera Melayu PP Mulai 'Kelaparan'. K/Negeri, Sila Beri Perhatian!

23-3-2020-dampak-lockdown-malaysia.jpg
Seorang penarik becak di Penang tampak kelaparan dan makan di tempat terbuka, saat social distancing dan lockdown untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19) diberlakukan di Malaysia

Warga Miskin Malaysia Dikabarkan Mulai Kelaparan Dampak Lockdown, Rosman: Saya Sangat Lapar  -TRIBUNBATAM.id Selasa, 24 Maret 2020 06:11


TRIBUNBATAM.id - Pemberlakuan lockdown oleh pemerintah Malaysia mulai berdampak pada warga jiran. Imbas pemberlakuan 
Malaysia Lockdown ternyata banyak berimbas pada rakyat miskin.

Seperti diutarakan oleh penarik becak di Malaysia bernama Rosman Alwi (53) mengaku tidak memiliki cukup uang membeli makanan sejak pembatasan interaksi (Social Distancing) dan sistem penguncian (lockdown) diberlakukan di negara itu.
Pemeritah Malaysia telah memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaraan virus corona di negaranya.

Rosman terakhir mendapatkan dua penumpang pada Kamis lalu. Mereka merupakan wisatawan asal Johor.
Namun aktivitasnya kini dihentikan oleh polisi setempat dan ia bersama para penarik becak lainnya disuruh kembali ke rumah masing-masing.

"Aku telah menunggu di Dewi Kuil Rahmat, mungkin ada yang datang memberikan makanan gratis, tapi tidak ada yang datang," kata Rosman.

Menurutnya, jika banyak penarik becak terlihat menunggu di kawasan itu, mereka akan diusir oleh para polisi yang berjaga.

"Jika terlalu banyak dari kami yang menunggu di sana, polisi atau petugas dewan kota akan datang dan menyuruh kami pulang," jelas Rosman.

Lebih lanjut Rosman menambahkan bahwa jika dirinya pulang ke rumah pun, ia juga sama sekali tidak memiliki stok makanan, sedangkan dirinya saat ini sangat kelaparan.

"Jika saya pulang, saya tidak punya makanan di rumah. LSM biasanya memberikan makanan sehari-hari. Saya bahkan bersepeda ke semua tempat yang biasanya menjadi lokasi pengiriman makanan, tetapi mereka telah berhenti melakukannya. Saya sangat lapar sekarang," tegas Rosman.


Ia pun kemudian memperoleh uang senilai RM 10 dari reporter The Star yang melakukan peliputan tersebut, agar Rosman bisa membeli makanan.
Dikutip dari laman The Star, Senin (23/3/2020), para penarik becak di George Town, Penang, memang tengah menghadapi kelaparan karena makanan gratis yang biasanya mereka peroleh dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal dihentikan untuk sementara waktu.


Sehingga banyak warga kurang mampu di Malaysia yang mulai mengalami kelaparan.
Perlu diketahui, pengendara becak di Penang biasanya jauh lebih tua dan tidak memiliki penghasilan sebanyak penarik becak di Melaka.
Ketua Komite Masyarakat Kesejahteraan dan Peduli negara bagian Phee Boon Poh mengatakan bahwa ia akan mengimbau Rosman untuk pulang.

"Saya harus tegas, saran saya untuk Rosman adalah pulang. Harap tetap di berada di rumah sampai 31 Maret dan berhenti berkeliaran," ujar Phee Boon Poh.

Dia menilai situasi saat ini sangat sulit, karena stok makanan yang biasa diperoleh di pasar modern pun mulai habis. Padahal biasanya selalu ada supply makanan gratis bagi para warga kurang mampu di Malaysia.

"Saya menyadari situasinya, karena semua panik membeli, hypermarket dan supermarket tidak lagi memiliki sisa makanan untuk disumbangkan ke Bank Makanan Mutiara. Stok kami sangat minim sekarang," jelas Phee Boon Poh.

Menurutnya, biasanya makanan gratis terus didistribusikan melalui yayasan kepada mereka yang membutuhkan.


"Departemen Kesejahteraan bekerja sama dengan lembaga-lembaga amal untuk menyiapkan makanan dan mengirim dari rumah ke rumah bagi yang membutuhkan," kata Phee Boon Poh.

Boon Poh juga menekankan bahwa pihaknya akan terus mencari cara untuk mendistribusikan makanan kepada mereka.

Sehingga ia kembali mengimbau agar warga kurang mampu ini pulang dan berdiam di rumah untuk sementara waktu.


"Departemen Kesejahteraan bekerja sama dengan lembaga-lembaga amal untuk menyiapkan makanan dan mengirim dari rumah ke rumah bagi yang membutuhkan," kata Phee Boon Poh.

Boon Poh juga menekankan bahwa pihaknya akan terus mencari cara untuk mendistribusikan makanan kepada mereka.

Sehingga ia kembali mengimbau agar warga kurang mampu ini pulang dan berdiam di rumah untuk sementara waktu.



"Sebagian besar warga kurang mampu, memiliki rumah. Jadi silakan pulang. Kami bekerja keras untuk mencari cara yang aman untuk membantu Anda," pungkas Phee Boon Poh.

Di sisi lain, sebuah kelompok yang biasa mengumpulkan makanan dan berbagai macam kebutuhan untuk warga kurang mampu, Penang Community Care menyampaikan bahwa mereka menghentikan sementara pengiriman makanan di jalanan.

Presiden komunitas ini, Wendy Ang mengatakan jika para petugas kesejahteraan berada di garis depan dan diizinkan keluar oleh pemerintah, maka pihaknya bersedia mencari katering untuk memasak makanan agar bisa didistribusikan oleh petugas kepada warga kurang mampu.

"Saya setuju bahwa kami tidak boleh memberi makanan di jalanan selama pembatasan interaksi ini. Karena dengan berada di jalanan, kami bisa menyebarkan Covid-19 kepada warga kurang mampu itu. Tapi kalau petugas mau dan bisa mengirim makanan ke rumah mereka yang tidak mampu, kami bersedia menyediakan makanannya," tegas Wendy.

Sedangkan Komisioner Masyarakat Tzu Chi Merit Masyarakat Buddhis Penang Khoo Boo Leong mengatakan para relawannya telah diperintahkan untuk mundur sementara.


"Mereka bukan petugas kesehatan, sehingga kami tidak bisa mengambil risiko hidup mereka. Tapi kami siap membantu yang membutuhkan jika negara memanggil kami," kata Boo Leong 

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Warga Miskin Malaysia Dikabarkan Mulai Kelaparan Dampak Lockdown, Rosman: Saya Sangat Lapar, https://batam.tribunnews.com/2020/03/24/fakta-warga-miskin-malaysia-mulai-kelaparan-dampak-lockdown-rosman-saya-sangat-lapar.


Komen Weblog Ibnu Hasyim: Maaf, saya sebut 'Bumiputera Melayu PP' berdasarkan  namanya seperti nama orang Melayu di Tanjung atau George Town, yang biasanya bertaraf kerakyatan 'bumiputra'. 

Artikel ini diterbitkan hampir sebulan lalu, sehingga sekarang masih belum terpapar berita lanjutnya. Adakah 'kelaparan' itu berterusan kepada 'kebuluran' atau pun telah selesai ditangani pihak berwajib. Kerajaan Negeri P.Pinang, sila beri perhatian segera!


Muestras De La Mano Puño Del Sacador Aislado En Blanco Foto de ...
Komen Weblog Ibnu Hasyim: Terus gerakkan ekonomi segera, bangkit semula! Insya Allah!
Assalamualaikum good morning Bagi yang tengah down tu jom bangkit ...

Lihat sebelum ini..
Virus Corona Di Pantai Malindo, Balik Pulau, PP..

Virus Corona Di Pantai Malindo, Balik Pulau, PP..

8 comments:

Anonymous said...

Zakat asnaf kena jadi champion waktu PKP jugak.. perhebatkan lagi juara asnaf waktu ini...

Anonymous said...

Yaaa...di penang saja org miskin kebulur time pkp. Di klate dan ganu suma sihat sejahtera..negeri kaya raya..royalti melimpah..mana penah dgr org klate miskin

Anonymous said...

Kat pulau banyak tanah orang melayu diambil. Seperti jelutong. Ke mana mereka ni?

Anonymous said...

Yang tak buat kerja, tak sabung nyawa, boleh duduk diam2 kat rumah. Ramai kat luar sana yg tiada makan minum, siapa nak bantu kalau semua duduk rumah. Gelandangan, tahfiz dan ramai yg terperangkap yg perlu bantuan. Pastinya wakil rakyat antara orang yg bertanggung jawab.

Jangan bawa masuk lagi pelancong cina wuhan. Buy muslim first. Cina dap pasti tak support muslim produk.

Anonymous said...

Siapa Melayu Bermaruah.
By Zolkifly - October 10, 2019
30 tahun lalu, saya kenal seorang pemuda yang gigih. Beliau berhenti kerja kilang dan menjadi kuli atau driver Van kilang.
Beliau sanggup tidur dalam van di tepi jalan, demi untuk memenuhi tuntutan kerja, supaya dia sampai ke lokasi untuk angkut penumpang dikalangan pekerja kilang yang akan pergi dan pulang kerja di kawasan kilang Bayan Lepas.
Sebagai kuli bawahan upah yang dia terima sekitar RM1000 (Ringgit Malaysia Seribu sahaja). Kalau dinilai masa dan tempuh waktu kerja dan cara kerja dia buat, tidak berbaloi. Begitu kawan saya bekerja. Dia berkorban hidup sepenuhnya kepada kerjaya berat tetapi bergaji rendah. Masa kerja tak mengizin dia tidur di katil empuk dan tidak sempat makan hidang seperti orang lain, melainkan nasi bungkus yang dicampur lauk dan kuah dalam satu bungkusan nasi, dan satu bungkus air.
  Selepas 2 tahun menjadi pemandu dengan upah tak seberapa. Johari sudah ada pengalaman. Dia beranikan diri  mengorak langkah membeli Van untuk angkut penumpang dengan Van sendiri, dan dia minta sub kerja dari (tauke lama) syarikat besar yang dapat kontrak langsung dari Kilang2 antarabangsa di Bayan Lepas. Dari kerelaan dan pengorbanan hidup ini, beliau mula menambah pengalaman demi pengalaman dan ilmu selok belok perniagaan pengankutan pekerja kilang.
Dengan pengalaman ini, dia menambah van2 kilang, dari sebuah ke 2 dan 3 dan seterusnya belasan buah.
Kerana banyak van ini, dia mula menggaji pemandu2 untuk memandu van2 kilang milik sendiri yang semakin bertambah.
Johari mula memiliki ilmu dan pengalaman mengurus sumber manusia.
Selepas 4 tahun berkecimpung dengan kerja2 sub kontrak angkut pekerja kilang, dengan berbekalkan pengalaman mengurus dan kewangan yang semakin kukuh serta sudah pandai berkenalan  dengan eksekutif2 kilang, dia telah memberanikan dia menceburi lebih jauh dalam perniagaan pengankutan.
Kawan saya Melayu yang gigih ini mula berani menyertai dan berlawan  tender2 angkut secara langsung dari kilang antarabangsa di Bayan Lepas dan Seberang Perai .
Johari mula memiliki pejabat pengurusan, stor dan padang parkir untuk meletak hampir 100 Van dan Bus kilang

.
Beliau tidak melaung-laung minta bantuan , minta modal, subsidi atau surat wahyu politik untuk berjaya. Sebaliknya orang politik pula sering cari dia. Untuk minta sumbangan, minta sokongan dan pengaruh dari kalangan pelangan penumpang bas kilang yang beribu orang itu.
Wang bukan lagi masalah. Sering pihak Bank akan datang cari ke pajabat untuk tawarkan pinjaman dalam perbagai skim.
Kini Johari sudah bergelar "Tauke' , di hormati kawan dan digeruni lawan atau pesaing besar perniagaan.
Cina, India sebagai penjual kenderaan, juru jual rumah, juru jual insuran , broker tanah pembekal, makanik,  dan perniaga sampingan dalam usaha pengankutan akan memburu 'Melayu kawan saya' yang gigih ini untuk mencari peluang limpahan perniagaan Bas kilang. Dan malah  bangsa2 luar yang terlibat dalam Industri di Pulau Pinang tidak akan ketinggalan menjemput Johari dalam majlis2 dan acara, serta sering diajak bermain golf bersama pengurus bank  pengurus kilang, pengarah jabatan2 dan agensi kerajaan.
Sebagai Tauke, dengan kewangan yang baik, beliau juga menjadi ternama kerana sering menderma kepada masjid2, persatuan2, dan orang2 yang memerlukan.

Inilah sikap Melayu yang benar lagi berani menebus maruah keluarga, bangsa dan negara serta agama.
Awalnya sanggup melakukan apa2 kerja yang boleh, demi menimba pengalaman dan membina masa depan.

Anonymous said...

Malang bangsa Melayu sekarang, melaung menuntut maruah diangkat, tetapi dalam masa sama melihat bersahaja bangsa2 lain datang menjadi kuli pencuci. Dan selepas beberapa tahun, mereka bangsa lain ini mampu menjadi tauke, dan melantik boneka Melayu untuk berlawan tender perkhidmatan mencuci bangunan2 pencakar langit.
Bangsa2 asing yang sanggup menjadi pencuci Bas dan Kereta, tapi sekarang sudah menjadi penjual kereta berjaya, mengurus syarikat2 besar , dari pengalaman kerja.

Bekerja, berusaha dari sekarang sebagai korban untuk kejayaan masa depan




Melayu Bermaruah.
#MelayuPenang

Anonymous said...

Pelabuhan melaka adalah zaman glory 600 tahun lalu. Penduduk melaka dan tanah melayu ada darah berdagang. Melaka jadi pusat bertemu timur dan barat. Sehingga datang penjajah menjarah. Sebilangan Orang melayu bisa kembali seperti nenek moyang dulu. Buy muslim first.

Anonymous said...

Buy Muslim first bukan saja di zaman PH teruskan juga di zaman PN..Mari lah kite terus iktiqomah..Bantu la sesama Muslim untuk kukuhkan lg ekonomi masa pkp ni.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails