Thursday, June 16, 2016

Lapar, Haus Tiada Masalah... 2 Gadis China Ini Puasa Pertama Kali.

Dua Gadis China Ini Menjalani Puasa untuk Pertama Kali
Nuradlin Lim Cia Cia (kiri) dan Gladys Lim Yin Yin (kanan) berfoto bersama sang ibu dan adiknya


Rasa lapar dan haus tidak menjadi masalah apa pun bagi kedua mualaf ini. Justru melalui bulan Ramadhan ini akan membantu memantapkan iman mereka.

Nuradlin Lim Cia Cia, mahasiswa kedokteran tahun keempat di Universitas Pertahanan Nasional Malaysia, sebenarnya sudah mulai menjalani puasa dua tahun yang lalu, tapi kali ini merupakan pertama kalinya berpuasa sebagai Muslim.

“Sebelum ini saya berpuasa diam-diam tanpa sepengetahuan orang tua saya karena saya tidak ingin menyakiti perasaan mereka. Ketika adik saya masuk Islam, baru saat itu aku punya keberanian mengikuti jejaknya,” kata gadis berusia 23 tahun ini.

Kata Nuradlin, adiknya, Gladys Lim Yin Yin, 22 tahun, menjadi seorang Muslim tahun lalu. Dia mengatakan, ibu mereka mendukung langkah itu, sementara ayah masih merasa keberatan.

“Ibu saya sangat mendukung dan memahami. Dia bahkan membangunkan saya setiap hari untuk sahur dan mempersiapkan makanan halal bagi saya,” katanya kepada NST Online, Selasa (15/6/2016).

Namun Nuradlin mengatakan, sebagai mahasiswa kedokteran, dia memiliki jadwal ketat yang tidak selalu memberinya kesempatan melakukan shalat Tarawih di masjid.

“Namun, saya beruntung memiliki teman-teman yang mendukung, yang melakukan shalat bersama dengan saya di rumah,” katanya.

Halim Abdullah (50 tahun), yang sebelumnya bernama Lim Ah Teng dan juga sedang mengalami berpuasa pertama kali, merupakan salah seorang yang mendukung Nuradlin.
“Meskipun selama seminggu ada dorongan untuk makan, tapi aku terus berusaha berpuasa. Saya tidak ingin usaha saya ini sia-sia,” kata Nuradlin.

Halim yang telah menjadi Muslim selama sembilan bulan ini, kata Nuradlin, justru memiliki tantangan lebih besar, yakni sedang dijauhi keluarganya.

Namun kemudian ia beruntung karena telah ‘dijadikan anggota keluarga’ oleh satu keluarga Muslim lain.

“Keluarga saya menentang keputusan saya dan mengusir saya. Namun, saya sangat bersyukur bisa menempuh puasa saat ini dengan keluarga baru saya.
“Keluarga baru saya baru telah menjadi pendukung yang besar. Mereka membantu mengajarkan saya bagaimana cara hidup sebagai seorang Muslim yang tepat dengan membimbing saya melakukan shalat dan membaca Al-Quran,” kata Halim.

Dia mengatakan sempat bersedih karena absen sehari berpuasa karena sakit, namun untuk hari-hari selanjutnya bertekad melaksanakan puasa sampai akhir Ramadhan.

Sementara itu, Nur Syuhada Abdullah, 30 tahun, yang bekerja sebagai operator pabrik, merupakan satu-satunya mualaf di keluarganya.

Dia mengatakan, saat ini juga ikut menjalani ibadah puasa dan masih belajar bagaimana melakukan shalat yang benar.

“Untuk saat ini, saya hanya mengikuti apa yang dilakukan Muslim lainnya ketika mereka shalat. Saya bersyukur teman-teman dan tetangga saya telah mengajarkan banyak, terutama untuk kewajiban fardhu ‘ain dan fardhu kifayah.
“Saya tidak merasa lapar selama jam puasa tapi kondisi kerja bisa membuat saya merasa sangat haus. Kadang-kadang saya merasa sangat lesu, namun demikian saya bertekad melanjutkan puasa untuk memenuhi kewajiban agama saya. (Hidayatullah.com Id.)

7 comments:

Anonymous said...

Salam,

Syukur kerana mendapat saudara2 kita mendapat hidayah.

Satu nasihat kepada PAN, kasihlah saudara2 seugama kita. Hentikanlah maki hamun kepada muslim yg tak sehaluan dgn PAN

Pada masa yg sama, Saya Jeff Hulu Bernam mengucapkan tahniah kepada ISMA kerana perihatin dgn para Muallaf yg susah dari Segi ekonomi


Dengan Penuh Jujur Dan Rendah Diri

Jeff Hulu Yam
Keadilan Reform

http://www.ismaweb.net/2014/04/15-keluarga-muallaf-di-sarawak-terima-sumbangan-isma-sarawak-yayasan-ikhlas/

15 keluarga muallaf di Sarawak terima sumbangan ISMA Sarawak & Yayasan Ikhlas

DALAT, 13 April – Sebanyak 15 keluarga muallaf di daerah Dalat menerima sumbangan dalam suatu program Ziarah Mahabbah (ZIARAH) Siri 1/2014 yang dianjurkan oleh Ikatan Muslimin Malaysia (ISMA) Sarawak dengan kerjasama Yayasan Ikhlas dan Urusetia Saudara Kita (USK) Daerah Dalat.

Sumbangan diberikan dalam bentuk barangan keperluan harian.

Menurut Pengarah Program ZIARAH, Saudara Abdul Gafar Mahdi yang juga merangkap Ketua ISMA Zon Mukah, program ini diadakan bertujuan untuk menjalinkan hubungan silaturrahim di samping menyampaikan sumbangan kepada keluarga-keluarga muallaf yang kurang berkemampuan di daerah ini.

“Kita harap dengan sedikit sumbangan yang kita sampaikan ini dapat meringankan beban saudara-saudara muslim kita yang lain,” kata Abdul Gafar.

Sementara itu, Ketua Penyelaras USK Daerah Dalat, Puan Nurul Ain Fatihah Abdullah berkata, “Kami harap pihak ISMA dapat bekerjasama dengan USK pada masa yang akan datang dalam membantu golongan muallaf yang kurang berkemampuan.”

Program ini telah disertai oleh 12 orang aktivis ISMA dan USK. Para peserta ZIARAH telah mengunjungi rumah-rumah keluarga muallaf di sekitar Kampung Sungai Ud, Dalat.

Selain itu, ISMA Sarawak (Zon Mukah) juga telah bekerjasama dengan USK dan Yayasan Ikhlas dengan mengadakan Kelas Bimbingan Muallaf yang telah bermula sejak Februari lalu di Masjid Al-Muslihin, Dalat.

Bagi sesiapa yang ingin memberi sumbangan, bolehlah menyalurkan sumbangan anda melalui Yayasan Ikhlas di akaun CIMB Islamic (12280000159104). Untuk keterangan lanjut, sila hubungi 03-89202661/012-2941976.

Anonymous said...

Islam itu rahmat utk sekalian makhluk dan alam di bumi milik Allah.

Anonymous said...

Cabaran Sebgai Muslim di Malaysia adalah kebencian melampaui batas oleh DAP terhadap muslimin. Bukti yg terbaik, Ramasamy DAP panggil Zakir Naik Satan.

Kepada baru dengan Islam, harap bersabar dengan cabaran ini. Kepada PAN yg mencintai DAP, bawaklah bertaubat

http://www.ismaweb.net/2015/02/dap-semakin-rasis-terhadap-islam/

DAP semakin rasis terhadap Islam

Oleh Siti Fatimah Ishak

BANGI, 10 Feb- Pengerusi PEMBELA, Ustaz Mohamed Hafiz Mohamed Nordin hari ini mempersoalkan tindakan pemimpin-pemimpin parti rasis, DAP apabila kelihatan semakin biadab terhadap agama Islam.

Katanya, sejak akhir-akhir ini, pemimpin DAP terlalu menunjuk yang mereka tidak berpuas hati dengan amalan-amalan Islam termasuk khutbah Jumaat.

Seperti semalam, Exco Pulau Pinang, Chong Eng mengkritik teks khutbah Jumaat yang disediakan oleh Jabatan Agama Islam Selangor berkenaan ‘Aurat: Antara Kebebasan dan Maruah Diri’.

Chong Eng menyifatkan mesej tutup aurat tidak membantu wanita daripada serangan seksual dan penderaan.

Ustaz Hafiz berkata, apa yang Chong Eng tahu mengenai aurat dan hubung kaitnya dengan penzinaan atau rogol?

“Sejak bila Chong Eng rajin mendengar khutbah Jumaat?

“Bayangkan kalau kami umat Islam mula mempertikaikan agama Chong Eng dengan lojik akal kami sendiri, apa akan jadi pada penganut yang sama agama dengan Chong Eng?

“Jadi, fikirkanlah, jagalah hati umat Islam,” katanya dalam satu kenyataan.

Sehubungan itu, Ustaz Hafiz berkata, Peguam Negara didesak untuk mendakwa Chong Eng mengikut Seksyen 298 Kanun Keseksaan atas keceluparan mulut beliau.

“Dan kepada Chong Eng, anda disarankan untuk belajar lagi mengenai Islam.

“Jangan sekadar mendengar khutbah Jumaat dan mengulasnya dengan penuh kejahilan mengenai Islam, agama yang diwahyukan Allah ini,” katanya.

Anonymous said...

Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kpd org2 kafir termasuk dari DAP utk memeluk agama Islam.

Mengembangkan lg syiar Islam, menambahkan umat Nabi Muhammad s.a.w. Islam itu rahmat utk sekalian makhluk di bumi tuhan. Hidayah itu milik Allah.

Anonymous said...

Dap tu kapir harbi kawan baek dia pulak munapik keturunan ubay bin salul jadi jgn pelik sangat.
Biarkan saja...tumpu pada yg lain supaya x buang masa.

Anonymous said...

Hidayah itu milik Allah.

Anonymous said...

Jangan kita melantik diri sendiri menjadi tuhan atau wakil dari Allah. Agama Islam utk disebarkan bkn utk dijauhi.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails