Tuesday, August 06, 2013
Mesir: Demonstrasi Lebih Afdhal Dari I’tikaf.
Kairo. Tepat disamping tembok pagar unit militer C6 di Rab’ah Adawiyah (gambar atas), Ir. Nashir Abdul Maqshud mendirikan khemah bersama rakan-rakannya yang menolak kudeta militer.
Sambil meletakkan handuk basah di kepalanya untuk mengatasi teriknya musim panas, Nashir tidak pernah berfikir melakukan permusuhan dengan unit militer di sampingnya. Padahal dua orang sahabat dekatnya termasuk korban kekejaman militer, dan setiap hari dia merebahkan tubuhnya ke tembok pagarnya.
Kepada kami, Nashir menunjukkan kamera CCTV yang terpasang di salah satu gerbang unit militer tersebut,
“Hal mudah bagi kami menghancurkan kamera tersebut, atau paling tidak menutupinya dengan kantung plastik. Tapi lihatlah, kamernya masih utuh, tidak kami apa-apakan. Keranana kami memang bukan orang yang membahayakan.
Nashir mengaku mengambil fatwa bahawa berdemonstrasi saat ini lebih afdhal daripada I’tikaf.
“Aku ambil cuti yang setiap tahunnya biasa kugunakan untuk I’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan. Tapi tahun ini aku ambil fatwa yang mengutamakan demonstrasi. Apakah orang yang datang ke sini kerana mengutamakan I’tikaf akan merosak fasilitas militer?
Muhammad Ashraf, seorang pensyarah bahasa Perancis tinggal satu khemah dengan Nashir, tidak datang dengan niat I’tikaf. Dia datang begitu penyokong pemerintah sah mengumumkan untuk berdemonstrasi 40 hari yang lalu.
Asyraf adalah seorang yang pendiam. Teriknya matahari musim panas tidak merubah sifatnya itu. Dia bertutur, di awal keberadaannya di Rab’ah, pintu unit militer itu masih sering terbuka untuk keluar-masuk perwira.
Sekarang tertutup sama sekali. Saat itu tidak ada sama sekali kejadian yang merosak hubungan dengan militer. Kalau bertemu dan berpapasan dengan mereka, kami saling hormat dan salam. Kerana mereka semua adalah saudara kami. Militer Mesir dibentuk untuk saling menghormati sesama rakyat Mesir.
Salah seorang penghuni khemah yang lain, Abu Bakar Thaha, menyebutkan bahawa sifat militer yang baik tersebut akan menghalangi usaha musuh-musuh yang menginginkan Mesir mengalami apa yang terjadi di Syria saat ini.
Mereka takkan dapat. Oleh kerana itu, sama sekali kami tidak ingin bersikap memusuhi militer. Kami tidak mahu merosak unit militer tempat kami menyandarkan punggung kami ini. Bangunan ini milik rakyat. Bukan milik As-Sisi. Abu Bakar menunjuk ke arah panggung bertuliskan “Anti Kudeta” seraya mengatakan, di atas panggung itu kami memuji militer Mesir. Yang kami kritik adalah para pemimpin mereka yang telah membawa Mesir kepada keadaan tidak menentu.
Panitia demonstrasi sengaja mendirikan panggung itu menghadap ke unit militer C6 dan lebih tinggi dari temboknya, supaya kami dapat menyampaikan pesan-pesan cinta kami. (IH/msa/sbb/dkw)
Lihat ini..
E-Buku IH-75: Dr Mohamed Mursi, Mujahid Akhir Zaman.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment