Friday, March 29, 2013

Serkap Bisnes Operator Telefon Seks Pula..

Mengintip dapur operator telepon seks

JAKARTA: Puluhan remaja puteri yang berada di tingkat lapan sebuah bangunan pejabat di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan tidak dapat berbuat apa-apa bila puluhan petugas dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia datang merempuh masuk pejabat mereka. Mereka tidak menyangka, pejabat meeka dimasuki dan diketahui oleh petugas.

Pejabat yang dijadikan biseis telefon seks bertarif premium itu langsung diperiksa oleh petugas dari Kominfo. Dalam pejabat yang berlokasi di daerah eksklusif di Jakarta tersebut, setiap operator itu bekerja dari sebuah bilik di buat dari kayu yang berukuran 1x1 meter, dengan tinggi sekat sekitar 1 setengah meter.

"Dalam ruangan itu juga terdapat majalah-majalah lelaki dewasa yang menjadi bahan buat operator itu bercakap melalui telefon." kata salah seorang saksi mata di lokasi bernama Warto kepada merdeka.com, Minggu (24/3).

Ruangan operator telefon seks tersebut hanya dibagi dalam dua ruang. Ruang utama, iaitu bilik untuk operator yang berjumlah 12 buah, dan sebuah ruang resepsionis yang bersifat formal. Yang paling khas dari ruangan tersebut adalah, bau khas minyak angin. Bau itu menyeruak semasa memasuki ruangan operator. 

Sekilas pandang, pejabat itu mirip warung internet (Warnet). "Mula-mula masuk, langsung tercium bau minyak angin," ujarnya.

Para operator telefon seks itu menggunakan minyak angin untuk menjaga diri. Alasannya, kerana mereka seharian berada di dalam ruangan berhawa dingin. Dalam sehari, operator tersebut duduk selama lapan jam setiap satu shift. "Sehari mereka dibagi tiga shift, satu shift lapan jam," ujarnya.

Dalam bekerja, para operator seks dituntut untuk membuat lawan bercakap berlama-lama berbincang dengan mereka. Semakin lama perbincangan, semakin banyak bonus yang akan diterima oleh operator. Tidak seperti suaranya yang menggoda, tidak ada satu pun dari operator ini yang memiliki paras cantik. 

Dalam bekerja, operator ini hanya mengandalkan suara yang menggoda, dan informasi yang didapat dari majalah lelaki dewasa. Yang menarik dari bisnes telefon seks ini adalah, pemilik usaha ini bukanlah orang Indonesia, melainkan orang asing. Menurut keterangan para operator, bos hanya datang seminggu sekali. 

Komen Weblog Ibnu Hasyim: Mungkinkah di Malaysia masih belum ada lagi bisnes begini? (IH/M)

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails