Tuesday, September 25, 2012

Facebook/Twitter Buat Pengguna 'Muflis'.


DUNIA maya, melalui Facebook dan Twitter telah membuka ruang diskusi seluas-luasnya. Tak bertatap muka membuat diskusi lebih berani, terkadang terlalu berani. Melemparkan pandangan sebagai bentuk pengingatan, tapi caranya tak sesuai tuntunan. Tak sedar mungkin kita termasuk golongan dibawah ini:

1. Orang yang muflis tapi tak sedar
  • “Sesungguhnya orang yang muflis dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)“
Hujah, cemun, debat, cerca, tuduh menjadi hal yang biasa di Facebook dan Twitter. Tak sedar, akan muflis  diakhirat nanti. Gambar-gambar cemuhan boleh masuk cerca, walau niat hanya untuk satire rileks atau mengingatkan. Ingatkan pun ada adabnya.
  • “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik “(QS an Nahl: 125)
  • “Barangsiapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam” (HR. Bukhari Muslim)
2. Tak dianggap Mukmin
  • “Bukanlah seorang mukmin jika suka mencela, melaknat dan berkata-kata keji “(HR. Tirmidzi)
Sedih kan? Hanya kepuasan menang debat yang kita dapat, tapi predikat mukmin terbuang

3. Mendapatkan Hadiah dari Semua yang dituduhkannya
  • Dari Abu Zar ra, ia mendengar Nabi saw bersabda, “Seorang lelaki yang menuduh lelaki lain jahat, atau menuduhnya kafir, maka tuduhan itu berbalik kepadanya, jika orang yang dituduhnya itu tidak seperti itu.”(HR. Bukhori)
Tuduhan liar, belum tentu kebenarannya. Nafsu marah puas, tapi jika tak benar keburukan itu kembali padanya.
  • Dari Abu Hurairah ra katanya Rasulullah saw bersabda: “Apabila seseorang berkata, ‘Celakalah mereka!’ maka orang itulah yang paling celaka.”(HR. Bukhori)
4. Pendusta
  • “Cukuplah seorang itu (disebut) telah berdusta jika mengatakan semua yang didengar.” (HR Muslim)
Itulah yang sering kita lakukan. Mengatakan apa yang kita baca dan dengar. Berhati-hatilah saat mentautkan link dan menyebar berita dari media. Apalagi dari sumber yang tidak betul. Kita anggap perkataan kita mudah, ternyata tidak bagi Allah.
  • Rasulullah` bersabda “Sesungguhnya ada seorang lelaki mengucapkan sepatah kata yang dianggap tidak apa-apa tetapi ternyata boleh menjerumuskannya ke dalam Neraka sampai tujuh puluh tahun.” Dan tatkala Uqban bin Amir bertanya kepada Rasulullah “ Ya Rasulullah apakah sesuatu yang dapat menyelematkan kita? ” Lalu dijawab oleh Nabi ` “Tahanlah olehmu lisanmu.”
Sedihnya melihat diskusi-diskusi di fesbuk saat ini. Menyakiti hati saudaranya dianggap biasa.
  • Anas bin Malik berkata kepada para tabiin ”Sesungguhnya kalian melihat dosa yang kalian lakukan itu lebih kecil dari sehelai rambut, padahal kami menganggapnya di masa Nabi SAW termasuk dosa yg membinasakan”
Dosa sekecil apapun, jika terbiasa akan menumpuk menjadi dosa besar. Padahal tak ada dosa yang tak terbalas.
  • “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (al Anbiyaa’ 21:47)

5. Beralaskan tikar api neraka di akhirat

Tahukah kau saudaraku, bahawa dusta, tuduhan, olok-olok termasuk perbuatan zalim?
  • “Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim” (QS. Al A’raaf [7]: 41)
Saudaraku, tahanlah keinginan kita. Sungguh perkataan kita berat pertanggungjawabannya disisi Allah. Tinggalkanlah debat yang sia-sia!Rasulullah SAW bersabda: “Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah syurga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bergurau. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bahagian teratas syurga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.”(HR. Abu Dawud)
  • Rasulullah bersabda: “Barangsiapa meninggalkan debat dalam (masalah) agama, padahal ia di pihak yang menolak (kontra), maka dibangunkan untuknya rumah di tengah Surga.” (HR. Abu Dawud dll)
  • Ibnu Abbas berkata: “Cukuplah engkau sebagai orang zhalim bila engkau selalu mendebat. Dan cukuplah dosamu jika kamu selalu menentang, dan cukuplah dosamu bila kamu selalu berbicara dengan selain dzikir kepada Allah.”
  • Muslim bin Yasar berkata: “Jauhilah perdebatan, karena ia adalah saat bodohnya seorang alim, di dalamnya setan menginginkan ketergelincirannya.” 
(IH/Zilzaal)
Lihat sebelum ini...

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails