Saturday, August 06, 2011

Tuak Batak, 'Dang dao tubis sian bona na.'

Mendengar kata wine tentu orang-orang akan terngiang pada minuman ...

CATATAN PERJALANAN: Menyusuri 150 Tahun Kristian Masuk Tanah Batak
(siri 3)

TEMAN bicaraku semasa dalam bas tersebut, anak gadis Batak Parapat baru pulang bercuti dari USU atau Universitas Sumatera Utara, yang sangat berbangga kerana kahadiranku untuk menyelidiki kaum mereka, menceritakan pengalaman dan pandangannya..

"Di suatu petang, kira-kira sepuluh kilometer menuju objek pelancungan Parapat, aku dan bebeapa temanku singgah di sebuah restoran berarsitektur rumah Batak, Pondok Bulu, Tigadolok, Simalungun yang menyajikan kerang rebus dari Tanjung Balai Asahan dan minuman khas tuak aren. Masa itu ada femonena menarik yang tidak lazim dijumpai di bona pasogit, Tanah Batak. Di mana sekelompok siswa siswi setingkat SMP tak canggung menenggak minuman tuak berbotol-botol bersama orang dewasa.

Tempat minum bobo (sejenis tuak) yang kami lihat di rumah Bapak Sephnat ...
Arak atau Tuak adalah sejenis minuman beralkohol
Setiap pohon lontar bisa produksi 10 liter tuak

Padahal, minuman tuak mengandung alkohol yang bisa memabukkan jika over konsumsi. Gaya ABG atau anak baru gede (besar) menenggak minum tuak. kami abadikan melalui kamera ponsel. Mereka cuek aja tanpa khawatir dipublikasikan ke masyarakat luas. Pengaruh alkohol tampak di wajah para pelajar yang baru menikmati liburan dari Parapat. Suasana demikian, kata pemilik restoran, bukan fenomena baru lagi di restoran Pondok Bulu. Lantas, bagaimana pengawasan dari para orangtua dan aparat Polri (PolisiIndo) agar generasi penerus di Simalungun tidak terkontaminasi alkohol tuak?

Dikhawatirkan para pelajar yang mabuk-mabukan alkohol tuak di Pondok Bulu ada yang meniru kebiasaan sang orangtua. Jika itu yang terjadi, tepatlah petuah dari leluhur orang Batak.. 'Dang dao tubis sian bona na.'"

Secara harafiah dapat diertikan kebiasaan seorang anak biasanya tidak jauh dari organisasi kecil keluarga." Melayunya lebih kurang 'Bapa borek anak rintik.' Ertinya secara intelek, anak gadis itu juga membenci arak, walau ia menyanggah adat budaaya kaumnya. Itulah sebenarnya budaya Islam. Budaya tidak mahu manusia menghilangkan mutiara akalnya yang amat berharga, walaupun hanya sementara.
Ibnu Hayim di perkampungan Batak di Pulau Samosir.

Insya Allah, perjalanan ini akan diteruskan.

Ibnu Hasyim
alamat: ibnuhasyim@gmail.com

6 Ogos 11
Parapat, Toba.


Lihat sebelum ini...
E-Buku IH-41: Kerukunan Umat Beragama

E-Buku IH-41: Kerukunan Umat Beragama

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails