Thursday, July 23, 2015

Al-Quran Tertua Di Dunia Ditemui Di Universiti Birmingham


BIRMINGHAM – Senaskhah al-Quran dipercayai antara tertua di dunia ditemui di Universiti Birmingham, Bri­tain baru-baru ini.
Berdasarkan ujian radiokarbon, kitab suci itu dipercayai berusia sekurang-kurangnya 1,370 tahun sekali gus menjadikannya antara naskhah al-Quran paling awal yang pernah wujud. Kitab suci itu tersimpan tanpa dikaji di universiti berkenaan hampir selama satu abad.
“Penemuan menarik ini akan menggembirakan umat Islam,” kata pakar Perpustakaan Britain berkaitan manuskrip lama, Dr. Muhammad Isa Waley.
Al-Quran tersebut katanya, disimpan bersama koleksi buku dan dokumen dari Asia Barat tanpa dinyatakan bahawa ia merupakan antara al-Quran tertua di dunia. Apabila seorang penyelidik peringkat doktor falsafah, Alba Fedeli melihat secara dekat helaian al-Quran tersebut, dia membuat keputusan untuk menjalankan ujian pentarikhan radiokarbon dan keputusannya adalah mengejutkan.
Ujian yang dijalankan oleh Unit Pemecut Radiokarbon Universiti Oxford mendapati naskhah yang ditulis sama ada pada kulit kambing atau biri-biri itu adalah antara al-Quran tertua. Ujian tersebut mendapati al-Quran itu ditulis antara tahun 568 dan 645 Masihi.
Penulisnya juga dipercayai mengenali Nabi Muhammad dan mendengar baginda berdakwah. – Agensi

4 comments:

  1. https://wirsablog.wordpress.com/2014/03/24/pengertian-mushaf-al-quran/

    ReplyDelete
  2. Takyah tipulah. Ni quran usmani tu pasal takde baris. Apa ingat nabi kuno sangat ke tulis Quran atas kulit kambing. Zaman firaun pun dah ada kertas inikan pulak zaman nabi. Nak bagi maklumat bodoh pun agak agaklah.

    ReplyDelete
  3. Hati2, cek kebenarannya apakah asli/tidak. jgn terjebak konspirasi global utk hancurkan Islam. Ambil pelajaran kasus ditemukannya injil Dedache, Gulungan Naskah Laut Mati (Dead Sea Scroll) di Qumran, Mesir, dan Injil Barnabas yg dibuat 1500 th yll ditemukan di Turki. Ambil pelajaran dan hikmah dari sejarah gereja khususnya timbulnya kitab Perjanjian Baru (Markus, Matius, Lukas, Yohanes yg menurut “The Jesus Seminar” hanya 18 % saja murni sbg ucapan Yesus ; 82% adalah palsu/tidak pernah diucapkan Yesus) yg dibuat Paulus dari Tarsus dan dikuatkan oleh otoritas gereja dan Kaisar Konstantin lewat Konsili Nicea th 325 M dan konsili lainnya. Yg benar dikatakan salah, yg salah malah dianggap benar. Jgn sampai kita terjebak pro dan kontra/polemik menghabiskan seluruh sumber daya, sehingga tidak tercapai kebangkitan kembali dunia Islam. Bagi Muslim sdh jelas bhw Qur’an dijamin langsung keasliannya oleh Allah, jutaan muslim menghafalkannya sehingga akan ketahuan bila ada yg palsu.

    ReplyDelete
  4. Setelah melalui proses penelitian yang sangat intens selama +- 8 (delapan) tahun 1985-1993, 76 (tujuh puluh enam) pakar Alkitab menerbitkan laporan lengkap hasil “The Jesus Seminar” dalam bentuk buku berjudul “The Five Gospels, What Did Jesus Really Say?”The Search for the Authentic Words of Jesus”. Dirilis pada tahun 1993, buku ini bisa dikatakan sebagai buku paling ilmiah dalam menilai shahih (akurat) atau dhaif (tidak akurat)-nya kitab Injil.
    “The Jesus Seminar” dinaungi Westar Institute dan diketuai Robert W Funk, seorang ahli Perjanjian Baru bergelar profesor di Montana University dan Roy W, Hoover. Tujuan seminar ini adalah menganalisis ke-4 Injil kanonik (Matius, Lukas, Markus dan Yohanes) serta Injil Tomas kemudian menentukan ayat mana yang sebenarnya berisi sabda Yesus, dianggap menyerupai sabdanya, dan ayat mana yang merupakan karangan orang lain.
    Walhasil, para ilmuwan itu menyimpulkan, “Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the gospels were not actually spoken by him.” Artinya, “Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus dalam Injil tidak benar-benar diucapkan olehnya (Yesus).” (Robert W. Funk, Roy W. Hooverand John Dominic Crossan (co-chairs); The Jesus Seminar, “The Five Gospels, What Did Jesus Really Say. The Search of The Authentic Word of Jesus, Macmillan Publising Company; New York 1993, hal 5)

    ReplyDelete