Monday, March 03, 2014

Pembunuhan Muslim Afrika Tengah Merebak Ke Negara Lain..

Pelarian warga Muslim Afrika Tengah (albawabhnews.com)

Bangui: PBB bimbang, pembunuhan yang saat ini dialami oleh warga Muslim Afrika Tengah akan merembet ke negara-negara lain. Apalagi dengan keadaan tidak adanya keselamatan yang cukup untuk para pelarian yang saat ini berada di daerah-daerah sempadan. Hal ini seperti disampaikan dalam keterangan Komisioner Tinggi PBB untuk Pelarian (UNHCR), Jumaat (28/2/2014) kelmarin.

Dalam keterangan itu disebutkan juga tempat-tempat pengungsian yang rawan terjadinya pembunuhan. Menurut UNHCR, saat ini warga Muslim tidak bersenjata, oleh kerana itu sangat mudah menjadi korban pembunuhan. Warga Kristian diminta untuk menghentikan aksi-aksi keji mereka.  


Dalam keadaan seperti ini, menurut UNHCR, penyelesaian kemanusiaan tidak tidak boleh diharapkan hasilnya Perlu ada penyelesaian keselamatan, iaitu ditambahnya kekuatan pasukan penjaga keamanan dari PBB
Militia Kristian pamerkan potongan kaki korbannya kepada wartawan (Alukah)
Militia Kristian menghancurkan masjid di Afrika Tengah. Sebelumnya, di Bangui terdapat 36 masjid, kini hanya tinggal 10 masjid. Meski hanya tersisa sedikit, masjid dan tempat-tempat perlindungan warga Muslim masih menjadi sasaran pemusnahan mereka. Ironinya, pasukan pengaman PBB tidak boleh berbuat banyak dalam mencegah terjadinya pelanggaran  tersebut.
Majalah politik dunia, Foreign Policy, edisi 31 Januari 2014, mengangkat laporan tentang krisis kemanusiaan yang berlaku di Afrika Tengah. Pembunuhan besar-besaran yang dilakukan kumpulan Kristian Mereka menjarah dan membakar rumah. Sambil menghancurkan masjid, mereka berteriakan,  
"Kami tidak ingin ada seorang Muslim di sini. Kami akan bantai mereka semua. Negeri ini milik orang-orang Kristian. "

Sementara itu, aksi kekerasan dan pembunuhan Kristian Afrika Tengah terhadap warga Muslim masih terus berlangsung. Setiap hari selalu saja ada warga tak berdosa menjadi mangsa pembunuhan.

Ada sebuah kejadian yang sangat kejam Jumaat (28/2/2014) kelmarin. Seorang anggota militia Kristian memotong tubuh warga Muslim yang telah dibantainya, lalu memamerkannya kepada para wartawan. Dia menganggapnya sebagai sebuah rampasan perang, dan  diabadikan gambarnya oleh wartawan.

Kejahatan yang dilakukan militia-militia Kristian sudah berlangsung berbulan-bulan. Peter Bouckaert, salah seorang pengarah Human Rights Watch (HRW) telah mendokumentasi dan menerbitkan kejahatan-kejahatan ini.

Tujuannya adalah agar dunia mengetahui bahawa yang diinginkan oleh warga Kristian adalah membunuh habis warga Muslim. Namun Bouckaert sangat menyayangkan, media antarabangsa diam dan tidak menerbitkan pembunuhan beramai-ramai yang sedang dialami warga Muslim.
(IH/dakwatuna )

2 comments:

  1. PAS PIS PUS Menatang Penuh Puak-Puak Kristian di Malaysia..

    Siap Boleh Pie Bagi Ceramah di dalam Gereja.. Ceramah Kutuk Kerajaan.. Kenapa Tak Ceramah Seru Puak Kristian kat Malaysia Nie Peluk Agama Islam?

    Gereja Nie tempat yang dilaknat kerana Di dalamnya Puak Kristian MenSYIRIKkan Allah AzzaWajalla.. Tapi Pepimpin PAS pon sama KAFIR dgn mereka, sebab tuu lah mereka boleh Bertahalul Siyasi dgn puak KAFIR...

    Sampai Bila Penyokong PAS nak jadi Ahli Neraka yang Sesat...?

    ReplyDelete
  2. Jgn jadi munafik? Siapa yg hancurkan Islam di mesia ni? Siapa yg tarik bantuan kpd sekolah agama rakyat-madey kutty. Siapa yg bunuh org Islam Memali?

    Golongan munafik duduknya di neraka paling bawah lagi teruk dari kafir! Mengaku Islam tetapi menjadi perosak Islam.

    ReplyDelete