Maheed Haq
MARYLAND  21 Jan 11: Seorang gadis  Muslim  di Maryland yang memperkuat regu basket sekolahnya menangis  setelah dia dipaksa keluar pada separuh pertama pertandingan basket oleh  seorang pengadil. Alasan pengadil itu, tudungnya menimbulkan resiko  keselamatan.
Pengadil berkeras, tudung yang dipakai boleh tercekik. Pilihannya, Haq kena buang tudung atau keluar padang. Tindakan Maheed Haq, nama pebasket itu, mengundang protes pelatih  dan anggota regunya. Setelah pertandingan dihentikan sementara,  administrator liga memutuskan untuk membolehkan Haq bermain balik.
Dr Mohammad dan Anina Haq, orangtuanya, menyatakan puteri mereka menangis setelah dia dipanggil keluar. Daphnie  V Campbell, koordinator liga, mengambil jalan tengah. Dia menyatakan  orang tua gadis itu perlu beri surat yang mengatakan tudung  adalah sebahagian dari agama puteri mereka dan bertanggung jawab untuk setiap kecederaan. Campbell menyatakan tindakan pengadil itu adalah benar.
Namun pelatihnya Mark Kershner, yang tidak ingin membawanya keluar  dari permainan, mengaku ia kecewa dengan tindakan pengadil. Ia menyatakan,  sudah puluhan kali atletnya bermain, dan tidak pernah ada masalah. "Anda tengok sendiri, dia terpengaruh dengan emosional." kata Kershner.
Jurucakap Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR), Ibrahim Hooper, mengatakan  tidak semestinya sukan mendiskriminasi perempuan bertudung. Dia  mengatakan kes seperti ini biasanya dapat diselesaikan dengan  kerjasama dari kedua belah pihak. (IH/ABC news)
No comments:
Post a Comment