KL 24 SEPT 10: Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad pada sidang majlis Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu (PBB) ke-65 kelmarin Khamis, menyentuh mengenai organisasi terbesar yang menaungi berbagai bangsa dan negara di dunia itu.
Ahmadinejad menegaskan, peranan PBB dalam mewujudkan perdamaian, keamanan global, hak asasi manusia dan mengarahkan dunia menuju keadaan yang diperlukan masyarakat dunia. Katanya dalam pidato itu, PBB tidak mampu memenuhi tuntutan berbagai bangsa dunia.  Majoriti bangsa dan negara di dunia mendesak perubahan dasar di  tubuh PBB, dan diterapkan keadilan dalam politiknya.
Menurut  Ahmadinejad, ketidakmampuan PBB akibat strukturnya tidak adil, memberi istimewa kepada segelintir negara superpower dalam bentuk hak veto yang tidak adil. Demikian dilaporkan oleh sumber Iran (IRIB)
Katanya juga di depan pemimpin dunia berbagai negara, "Tidak lama setelah peristiwa serangan terhadap menara kembar WTC terjadi, enjin propaganda Barat secara serempak menyebarkan sebuah pemikiran bahawa dunia berada dalam ancaman besar bernama terorisme, dan menyatakan satu-satunya jalan adalah membabitkan Afghanistan. Kemudian, Irak pun diduduki menyusul Afghanistan."
Dengan  membandingkan jumlah korban peristiwa 11 September sebesar 3,000 orang, ratusan ribu terkorban,  jutaan cedera, terlantar  di Irak atau Afghanistan, Ahmadinejad mengatakan, penglibatan yang dilakukan  Washington ke Afghanistan serta Irak dilakukan untuk mengubah kondisi  ekonomi AS, menguasai Timur Tengah dan menyelamatkan regim Zionis.
Pidato 45 minit itu diliputi oleh berbagai media massa internasional  dan disiarkan secara langsung oleh tv nasional Iran mulai pukul  23.00 waktu Tehran. Pidato  berbahasa Farsi yang diawali dengan doa singkat berbahasa Arab itu  menyentuh sejumlah isu penting global. Bencana banjir bandang di  Pakistan, krisis global dan imperialisme akibat keserakahan segelintir  negara superpower,  terorisme,  peristiwa 11 September 2001,  Palestin,   penistaan terhadap kitab suci al-Quran, reformasi PBB dan deklarasi  nuklear Tehran.
Komen Blog Ibnu Hasyim:
Pertama: Bersetuju dengan cadangan mantan datukbandar Tehran, dalam pidatonya di hadapan ratusan pemimpin dunia mendesak PBB dan masyarakat dunia supaya melucut senjata nuklear di dunia  yang sebahagian besar dimiliki oleh negara-negara maju dan regim  Zionis.
Kedua:
Bersetuju dengan kenyataan Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, dalam temuramah pada Rabu  22 Sept lepas oleh Larry King, Tv CNN menyebutkan, "Bangsa  Iran selama 30 tahun hidup tanpa AS, dan maju, sementara masa bergantung dengan AS, Iran menjadi negara yang mundur."
Itu yang negara-negara trojen AS kena ingat dan ambil iktibar!

No comments:
Post a Comment