Tuesday, March 16, 2010

Obama Ke Indonesia: Rugi & Tangan Berlumur Darah..

Gambar 2,3 & 4 dari atas, sekitar forum tersebut

BANDUNG (Humas) 16 Mac 2010: Kedatangan Obama ke Indonesia dianggap akan lebih banyak merugikan Indonesia baik dari sisi ekonomi, politik, dan militer. Hal itu diungkapkan oleh Kol. (Purn) Herman Ibrahim, seorang pengamat politik dan militer, juga merupakan mantan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III Siliwangi, di majlis forum Halaqah Islam dan Peradaban (HIP) bertajuk 'Pandangan Islam tentang Menerima Tamu Negara'.

Majlis dianjurkan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) I Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat diadakan di Masjid Raya Bandung, pada hari Minggu 14 Mac lepas. Menurutnya, "Kedatangan Obama, akan semakin menancapkan hegemoni kapitalisme di Indonesia, yang bererti menjamin keberadaan perusahaan-perusahaan multinasional milik Amerika Syarikat di bumi khatulistiwa ini. Dari sisi militer, Indonesia juga akan semakin tergantung kepada Amerika Syarikat."

Senada dengan Herman, seorang lagi ahli forum H. Budi Mulyana, S.I.P, Anggota DPP Hisbut Tahrir Indonesia berpendapat bahawa pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Obama tidak akan terjadi dalam kesetaraan kendati mereka sama-sama sebagai kepala Negara. Menurutnya, hubungan antara dua negara akan sangat dipengaruhi oleh kapasitas masing-masing negara.

“Hubungan antara negara yang kuat dengan negara yang lemah tidak akan berlangsung secara seimbang, baik dalam bidang ekonomi, politik, ataupun militer. Pola hubungan Amerika Syarikat dengan Indonesia itu tempang. Ertinya, kedatangan Obama ke Indonesia justru akan semakin mencengkramkan Indonesia di bawah ketiak Amerika Syarikat” papar Budi.

Sementara itu menurut Ust Shorim Abdul Matiin (Lajnah Tsaqafiyah DPD I Jabar Hisbut Tahrir Indonesia), alasan utama menolak kedatangan Obama ke Indonesia adalah kerana status Obama sebagai presiden Amerika yang memerangi negeri-negeri Islam seperti Irak, dan Afghanistan, serta dukungannya terhadap Israel yang saat ini masih terus membunuhi umat Islam di Palestin.

“Dia adalah kafir harbi yang tangannya masih berlumuran dengan darah umat Islam, jadi tidak nyambung kalau meggunakan dalil tentang memuliakan tamu untuk menerima kedatangan Obama. Memang Islam mempunyai sikap yang lembut, tapi di sisi lain Islam pun punya sikap yang keras terhadap pihak-pihak yang memerangi umatnya,” tutur Shorim.

Hajatan bulanan HTI tersebut dihadiri oleh lebih dari 400 peserta yang berasal dari berbagai kalangan. Para peserta terlihat antusias dan asyik menyimak paparan para pembicara yang kadang diselingi dengan pekikan takbir dari peserta. Sehari sebelumnya, DPD I Jabar HTI berhasil mengumpulkan 1000 ulama Jabar dalam Majelis Buhuts al-Islami di Masjid Istiqamah Bandung, yang menghasilkan kesamaan sikap yang menolak kedatangan Obama ke Indonesia.

Oleh Wakil Ibnu Hasyim Bandung

1 comment:

  1. Kedatangan samseng semata-mata menunjukkan kekuatan.

    Dengan hormatnya, sila pulang...atau tak perlulah datang, lebih aman.

    Negara merdeka patutkah di jajah lagi?

    ReplyDelete